Gubernur
Sulawesi Utara Dr. S. H. Sarundajang melalui Kepala Biro Pemerintahan dan Humas
Setdaprov Sulut Dr. Noudy Tendean, kembali mengingatkan seluruh Kabupaten/Kota
se Sulut untuk terus menguatkan industry dengan cara mengali dan mengembangkan
potensi-potensi yang ada di masing-masing daerah. Hal ini disampaikan Tendean
ketika menjadi nara sumber dalam rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintahan
umum dan fasilitasi gubernur terhadap pemerintah Kabupaten/Kota di bidang
ekonomi, industry dan perdagangan, Selasa (18/6) Kemarin. Menariknya, dalam
pemaparan di hadapan sejumlah Kepala SKPD terkait se Sulut tersebut, Tendean
mengibaratkan Sulut seperti raksasa yang sedang tidur. ‘’Sulut kaya akan
potensi sumber daya alamnya. Tinggal bagaimana kita menggali dan mengembangkan
potensi yang ada. Jangan kita hanya sekedar berkutat dengan rutinitas sekalipun
itu juga penting, tapi yang lebih penting adalah inovasi dan kreativitas,’’
tegas Tendean.
Lanjut
Tendean menjelaskan, sampai saat ini Sulut masih bisa berbangga karena berdasarkan
data yang dikeluarkan oleh BPS, untuk Peringkat indikator kualitas sumber daya
manusia atau Human Development Index HDI/IPM Sulut terus mengalami peningkatan,
tercatat sampai saat ini sudah mencapai 7,47%, tertinggi kedua secara nasional
setelah DKI Jakarta yang sebenarnya tidak masuk hitungan mengingat Jakarta
adalah ibu kota negara. ‘’Tapi jangan dulu lengah dengan data ini. Masih banyak
hal yang harus dilakukan bersama, apalagi kita selaku pemerintah harus bisa terus
menciptakan suasana yang kondusif, sinergitas terus ditingkatkan karena
kemajuan Sulut merupakan kemajuan 15 Kabupaten/Kota,’’ terang mantan Kabag
hubungan antar lembaga ini.
Secara
pribadi Tendean mengakui bahwa sejak helatan WOC tahun 2009 lalu, Sulut
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bahkan sampai saat ini hotel-hotel di
Sulut selalu ramai dengan berbagai kegiatan nasional maupun internasional. Bahkan
dipastikan, kemajuan Sulut akan semakin nyata ketika beberapa mega proyek yang
sementara berjalan saat ini selesai. ‘’Upaya menjadikan Sulut sebagai pintu
gerbang baru Indonesia menuju Asia Pasifik mulai terwujud. Sekarang yang
menjadi pertanyaan kita semua, sudah siapkah warga Sulut, Pemerintah di 15
Kabupaten/Kota bahkan semua pihak menghadapi fakta Sulut sebagai mesin ekonomi
baru nasional dan kawasan asia pasifik,’’ tandas Tendean sembari menambahkan
bahwa untuk menghadapi ini semua diperlukan rencana stratgeis pembangunan yang
berbasis geostrategic yakni kebijakan yang lahir dari geoposisi dan geografis
Sulut yang ada.
Berangkat
dari hal tersebut, Tendean memberikan beberapa solusi diantaranya mengembangkan
produk unggulan setiap Kabupaten/Kota dengan metode one village one product
(OVOP), serta membangun dan mengembangkan kerjasama daerah antar sektor, antar
stakeholders. ‘’Sulut ibarat supermarket yang mendisplay atau menjual berbagai
produk. Nah, kabupaten/kota bertugas mengisi produk-produk yang akan dijual,’’
terangnya lagi. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson F. Ruaw, M.Si)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar