Penjabat Gubernur Sulawesi Utara DR. Sumarsono MDM. dalam Seminar
Nasional di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulut Tampusu Minahasa, Kamis (15/10)
menegaskan, bahwa melalui Revolusi Mental akan mengubah Patologi Birokrasi.
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), oleh Presiden RI Joko Widodo, telah ditetapkan sebagai Kampus Pelopor Penggerak Revolusi Mental. Untuk itu pada Seminar Nasional yang mengusung Tema :
Strategi dan Implementasi Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara (ASN), di Lingkup
Pamong Praja, IPDN Kampus Sulut "Tampusu", akan menjadi penggerak revolusi mental ini, jelas Sumarsono yang tampil sebagai nara sumber dalam seminar nasional tersebut.
Seminar yang ikut dihadiri Gubernur IPDN, Prof Dr H Ermaya Suradinata, SH.
MH.MS, Deputi Gubernur Bidang Akademik, Prof Dr H Khasan Effendy, Msi. Direktur
Pasca Sarjana IPDN, Dr Sampara Lukman, MA. Direktur IPDN Sulut, Dr Alex
J Wowor, Msi. Sekaligus dalam forum pertemuan tersebut, Oleh Gubernur
IPDN dan Civitas Akademika IPDN Tampusu, mendaulat Ketua Umum Tim Penggerak PKK
Prov Sulut, Nyonya Tri Rachayu Sumarsono, sebagai Ibu Asuh Praja IPDN Tampusu.
Sumarsono mengatakan,
Revolusi Mental, merupakan gerakan masyarakat Indonesia untuk mengangkat
Nilai-nilai strategis dari Konsep Trisakti Soekarno, guna menciptakan
Ketertiban dan Kesejahteraan Rakyat, serta menjadikan Indonesia sebagai
Bangsa besar mampu berkompetisi dengan Bangsa-bangsa lain di Pentas Dunia.
“Dengan mengubah cara pandang, pikir dan sikap, prilaku dan cara kerja, guna membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian,” tandas Dirjen OTDA Kemendari RI yang juga adalah salah satu figur konseptor pencetus ide Revolusi Mental ini.
“Dengan mengubah cara pandang, pikir dan sikap, prilaku dan cara kerja, guna membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian,” tandas Dirjen OTDA Kemendari RI yang juga adalah salah satu figur konseptor pencetus ide Revolusi Mental ini.
Sejalan dengan itu, Sumarsono menegaskan, Pelaksanaan Tiga Nilai
Revolusi Mental meliputi Integritas, Kerja Keras, gotong royong. Sehingga,
Konteks Revolusi Mental Birokrasi harus dimaknai sebagai perubahan cara
berpikir, berperilaku dan bertindak dari setiap ASN
dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya, menjadi lebih
Melayani, Berkinerja Produktif, Akuntabel dan Profesional.
Seminar yang juga dihadiri oleh Madya dan Nindya Praja IPDN
Kampus Sulut, Sumarsono, menggugah agar Revolusi
Mental ini dapat menjawab penyakit Aparatur, yakni Patologi Birokrasi yang
telah mengakar dan membudaya, dengan pendekatan yang tepat, Konsisten, bertahap
serta komperehensif. “Utamanya komitmen dan kemauan kuat (Political Strong
Will) dari segenap Stakeholder, termasuk pihak Legislative dalam
mewujudkannya,” kunci Sumarsono. (Kabag Humas Roy Saroinsong, SH, selaku Jubir
Pemprov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar