Gubernur
Sulawesi Utara Dr. S. H. Sarundajang, Selasa (2/7) Kemarin, bertempat di Grand
Kawanua Manado, membuka secara resmi pertemuan ke-35 The ASEAN Sub Committee on
Meteorology and Geophysics (SCMG). Pertemuan
yang dihadiri oleh para ahli meteorology, klimatologi, dan geofisika se ASEAN
ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian sekaligus mencari pemecahan bersama
atas persoalan meteorology, klimatologi, dan geofisika yang dewasa ini dirasa
semakin kompleks.
Pada
sambutan yang disampaikan dalam bahasa Inggris secara fasih, Sarundajang mengakui
bahwa tidak bisa dipungkiri, saat ini cuaca dan iklim semakin ekstrim.
Kekeringan, kebakaran, banjir, gempa, tsunami, dan kekeringan melanda beberapa
belahan bumi ini. Tak pelak, banyak pihak yang bertanya-tanya penyebab
terjadinya perubahan iklim secara ekstrim ini dan bagaimana mengatasinya. ‘’Ini
merupakan tantangan kita semua terutama bagi semua negara anggota SCMG, paling
tidak harus mampu menyediakan informasi paling terbaik yang diperlukan, bahkan
sedapat mungkin mampu memberikan peringatan dini jika gempa dan tsunami
terdeteksi akan terjadi,’’ ujar pemegang sertifikat Institute for Housing and
Urban Development Studies Rotterdam Belanda ini.
Sarundajang
mengakui bahwa untuk menjawab itu semua memang tidaklah mudah. Tapi dia yakin,
melalui pertemuan tersebut, dimana semua negara anggota bisa berpartisipasi
aktif dalam menemukan solusi untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut akibat
perubahan iklim dan efek yang dimunculkannya, pasti solusi terbaik dapat
diperoleh. ‘’Kami juga memberikan apresiasi kepada negara mitra ASEAN seperti
China, Jepang, Korea, India serta organisasi mitra ASEAN lainnya yang terus
membantu negara-negara ASEAN dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui penelitian serta membangun sistem berkelanjutan untuk pemecahan
masalah,’’ aku Gubernur dua periode pilihan rakyat tersebut sembari meminta
agar semua negara anggota dan negara mitra ASEAN terus berkomitmen dalam
menghadapi masalah global ini.
Menurut
Sarundajang, pelaksanaan pertemuan yang diselenggarakan oleh BMKG ini merupakan
langkah yang tepat karena sebagai sebuah
Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) BMKG mempunyai tugas diantaranya
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas
Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BMKG berfungsi merumuskan
kebijakan nasional dan kebijakan umum, koordinasi kebijakan, perencanaan,
pembinaan dan pengendalian observasi, pelayanan data dan informasi, serta
penyampaian informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Pertemuan
tersebut juga dihadiri oleh Direktur General BMKG Dr. Sri Woro Harijono, Ketua
ASCMG Alui Bahari, anggota ASCMG dari seluruh negara ASEAN, dan perwakilan dari
WMO, IOC, UNESCO, JMA, dan KMA. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson F. Ruaw,
M.Si)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar