Senin, 22 Juli 2013

Sarundajang Terima Peserta Studi Strategis LEMHANAS RI.

Provinsi Sulawesi Utara Sebagai bagian integral dari  Negara Kesatuan Republik Indonesia berada pada posisi strategis dalam pengembangan ekonomi di kawasan pasific. Kondisi ini diperkuat dengan letak Sulawesi Utara yang berada di bibir pasific (pasific rim), dimana kawasan ini merupakan jalur perdagangan dunia dan merupakan pusat distribusi barang dan jasa, karena letaknya yang relatif  dekat ke beberapa pusat pertumbuhan dunia sehingga sangat propektif untuk perdagangan regional maupun internasional. Demikian dikatakan Gubernur Sulut DR. S. H. Sarundajang saat menerima rombongan studi strategis dalam negeri Program Pendidikan Reguler Angkatan XLIX (PPAR 49) Tahun 2013, Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) RI di ruang Huyula (22/7) Kantor Gubernur.
Terkait kebijakan daerah dalam pengembangan kawasan perbatasan maka Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina telah menetapkan rencana strategis pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan sebagai pedoman yang menentukan tentang stabilitas di kawasan perbatasan dan pengembagan kawasan perbatasan negara dalam membuka keterisolasian.  Ujar Sarundajang.
Sarundajang yang didampingi Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil, MPd mengharapkan agar kunjungan dari peserta lemhanas ini dapat memberi peran strategis bagi pemerintah provinsi sulut untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dikawasan perbatasan karena masih  minimnya akses transportasi antar pulau dan jarak antar pulau yang cukup jauh sehingga sering terisolasi, apalagi bila cuaca buruk terjadi maka diharapkan peningkatan dana APBN lebih besar sehingga dapat membuka akses dan membuka keterisolasian masyarakat yang ada di pulau-pulau terluar Indonesia untuk dijadikan beranda terdepan yang aman, tertib dan maju.

Sebelumnya didahului pengantar kata dan perkenalan oleh ketua rombongan kunjungan studi strategis dalam negeri PPRA 49 DR. H. Darmakusuma, MSi yang mengatakan bahwa peserta berjumlah 34 0rang, terdiri dari 1 peserta dari Pakistan dan 33 peserta dari indonesia. Peserta indonesia dari TNI, Polri, Dephan, Depdagri, Instansi pusat dan daerah serta ormas.(Jubir Pemprov Sulut, Judhistira Siwu, SE,MS


i)