Jumat, 31 Mei 2019

Gubernur Olly Ajak Masyarakat Hormati Yang Berpuasa

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menghadiri acara buka puasa bersama prajurit Kodam XIII/Merdeka di Aula Grhadika Jaya Sakti Makodam XIII/Merdeka, Jumat (31/5/2019) malam.

Pada kesempatan itu, Gubernur Olly mengajak seluruh masyarakat Sulut yang tidak menjalankan ibadah puasa agar mampu menahan diri untuk melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan Umat Muslim dalam menjalankan ibadahnya.

"Saya mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat yang tidak menjalankan ibadah puasa agar mampu menahan diri untuk melakukan hal-hal yang dapat mengganggu Umat Muslim yang sementara melakukan ibadah puasa. Semoga toleransi yang kita hadapi ini bisa berjalan dengan baik," ujar Olly.

Olly berharap ibadah puasa di hari-hari menjelang Idul Fitri ini, dapat dijalankan dengan penuh ketulusan hati dan keyakinan penuh kepada Allah SWT, sehingga mampu menuai rahmat dan berkah. 

Disamping itu, Olly juga mengapresiasi peran TNI dalam menjaga ketentraman dan keamanan masyarakat Sulut.

"Saya sangat bersyukur karena hari ini kita bisa melakukan kegiatan buka puasa bersama Kodam XIII/Merdeka. Ini membawa suatu nuansa yang sangat baik bagi kita untuk menjaga ketentraman dan kenyamanan bagi masyarakat. Itu semua tidak lepas dari peran semua aparat keamanan yang ada di Sulut khususnya Kodam X/III Merdeka," ungkap Olly.

Lanjut Olly, keamanan dan ketentraman masyarakat Sulut yang terjaga hingga kini menjadi kunci dibalik meningkatnya kunjungan wisatawan ke Sulut.

"Bisa kita lihat kunjungan turis mancanegara dan turis nusantara yang semakin hari semakin banyak hingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan rakyat juga menjadi sejahtera. Mari kita sama-sama menjaga keamanan, ketentraman di Sulawesi Utara," imbuh Olly.

Buka puasa bersama turut dihadiri Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Sekdaprov Edwin Silangen dan para pejabat Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut)


Pemprov Sulut Gelar Dialog Peringati Harlah Pancasila

Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila yang jatuh pada Sabtu besok, 1 Juni 2019, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar Dialog Tentang Pancasila di Ruang F. J. Tumbelaka Kantor Gubernur, Jumat (31/5/2019) sore.

Pada kesempatan itu, Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Edison Humiang mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar dan Ideologi NKRI dan pandangan hidup serta pemersatu bangsa memiliki fungsi sebagai pengatur perilaku.

Humiang menerangkan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini mengenai munculnya perilaku masyarakat yang seolah-olah mulai melupakan sejarah lahirnya pancasila.

Menurut Humiang, hal tersebut disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal dengan masih lemahnya penghayatan dan pengalaman agama serta kurang berkembangnya pemahaman atas kebhinekaan dan kemajemukan, dan faktor eksternal yaitu pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan semakin ketatnya persaiangan antar bangsa.

"Kesemuanya itu tidak mudah untuk disolusikan, tetapi sudah menjadi suatu kemutlakan untuk menghadapi dan di sikapi oleh segenap bangsa Indonesia dengan tekad dan komitmen bersatu-padu, bergandengan tangan dan bergotong royong membumikan Pancasila di bumi pertiwi," beber Humiang.

Lebih jauh, terkait pelaksanaan dialog tersebut, Humiang meminta seluruh peserta mampu menghasilkan rumusan-rumusan yang strategis dalam bagaimana menyikapi secara bijak dan cerdas berbagai masalah yang terjadi, agar nilai-nilai dari Pancasila, nilai norma dan sikap idealisme bangsa tetap kokoh untuk selama-lamanya.

Dialog tentang Pancasila turut dihadiri para pelajar, tokoh agama dan tokoh masyarakat Sulut. (Humas Pemprov Sulut)

Bangun Pariwisata, Pemprov Sulut Gunakan Strategi 3A, Apa Itu?

Sebagai destinasi wisata tentunya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus berikan fasilitas yang terbaik untuk wisatawan yang datang ke Bumi Nyiur Melambai. Karena itu, Pemprov Sulut menggunakan strategi 3A yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulut.

Hal itu terungkap dalam rapat pemaparan Ranperda tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019-2025 yang dipimpin Sekdaprov Edwin Silangen di ruang kerjanya, Jumat (31/5/2019) siang.

"Atraksi termasuk pembenahan objek wisata alam, buatan, budaya. Kemudian aksesibilitas yaitu peningkatan konektivitas udara, kualitas jalan dan akses antar moda menuju destinasi wisata serta amenitas mencakup pembangunan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata," kata Silangen.

Menurut Silangen, strategi 3A inilah yang menjadi penting dalam dunia pariwisata. Hal tersebut akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan di Sulut.

Lanjut Silangen, strategi pembangunan industri pariwisata Sulut tersebut dapat dikerjakan optimal dengan terus mengembangkan indentitas usaha pariwisata tradisional dan modern melalui suasana khas daerah dan pelayanan maksimal kepada konsumen serta meningkatkan daya saing usaha pariwisata melalui pembangunan produk berwawasan lingkungan dan berbasis masyarakat.

Diketahui, baru-baru ini Kementerian Pariwisata RI bahkan menobatkan Sulut sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia karena mampu mendorong pertumbuhan kinerja pariwisatanya hingga 600% dalam empat tahun terakhir.

Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut, pada 2015 sebanyak 20 ribu, tahun 2016 meningkat menjadi 40.000 atau dua kali lipat. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80.000, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120.000.

Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 persen sampai 10 persen

Selain itu, Sulut tahun ini memiliki 3 event pariwisata unggulan berkelas internasional yang masuk dalam 100 Wonderful Event 2019.

Ketiga event tersebut yaitu Festival Bunaken 26-29 Juli 2019, Festival Pesona Selat Lembeh 6-10 Oktober 2019, dan Tomohon International Flower Festival 17-12 Agustus 2019 yang dimasukkan kedalam 100 Wonderful of Event 2019.

Terkait rapat tersebut, selain menyusun Ranperda tentang pembangunan kepariwisataan, Pemprov Sulut juga sedang menyusun dua Ranperda lainnya, yaitu Ranperda Pencegahan dan Penanganan Korban Perdagangan Orang dan Ranperda Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Adapun, pertemuan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Daniel Mewengkang, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Mieke Pangkong, Kepala Biro Hukum Grubert T. Ughude serta para pejabat perangkat daerah terkait lainnya. (Humas Pemprov Sulut)