Minggu, 03 Januari 2016

Berita Foto


Gubernur Kapolda Dan Lantal masing2 bersama Ibu silahturahmi Tahun Baru di rumah Kediamanan Pj Walikota Manado Ir Roy O Roring MSi di Desa Leilem Minahasa.


 Gubernur bersama Kapolda, Dan lantamal, KPT Manado Maing-masing bersama Ibu, Silahturahmi Tahun Baru di Rumah Kediaman Mantan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang di Kinali kawangkoan Minahasa.  

Gubernur Bersama Ibu DraTri Rachayu Sumarsono melakukan silahtuerahmi di rumah kediaman Nehemia Lawalata di Desa Woloan Kota Tomohon, Lawalata adalah sahabat dekat Dr Sonny Sumarsono di GMNI.

Gubernur Minta Maaf Listrik Masih Padam





Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM saat menyampaikan sambutan Tahun Baru, Jumat Siang (01/01) di GMIM Imanuel Leilem Minahasa, tak lupa menyampaikan permintaan maaf dari pemerintah Provinsi Sulut kepada jemaat karena hingga memasuki tahun baru ini listrik di sulut masih terus terjadi pemadaman secara bergilir dari PLN.
"Sebagai Penjabat Gubernur Sulut saya berkewajiban menyampaikan hal ini, kepada masyarakat karena sampai hari ini listrik di Sulut masih saja terjadi pemadaman," katanya.
Saya hampir setiap hari mendapat komplain dari warga terkait dengan listrik namun demikian Pemprov Sulut bersama GM PLN Sultenggo Baringin Nababan terus berupaya mengatasi krisis listrik di Sulut ini
salah satunya mampu mendatangkan Kapal Listrik dari Turki yang disewakan Pemerintah Indonesia. 
Namun demikian hadirnya kapal listrik ini di sulut, ternyata tidak langsung membuat listrik kita aman akan tetapi membutuhkan suatu proses, ujar Sumarsono, sembari berkata hal ini terjadi, di karenakan kapal pembangkit listrik (Marine Vessel Power Plan) Zeynep Zultan yang nantinya akan mensuplay listrik sebanyak 120 Mega Watt (MW), masih belum dapat beroperasi meski telah tiba di amurang sejak tanggal 23 Desember 2015 lalu. Dimana Tim Tehnis dari Turki baru tiba pada Rabu (30/12) dan kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak PLN seputar kesiapan operasi kapal pembangkit ini dan diperkirakan kapal baru dapat beroperasi sekitar 10 hari sejak kapal berada di posisi akhir.
Untuk menentukan posisi akhir kapal tersebut, Tim dari Turki membutuhkan waktu dua hari untuk survey, ujar Sumarsono. 
Karena itu Pemerintah Daerah bersama seluruh unsur Fortkompimda Sulut terus memberikan dukungan penuh kepada PLN, karena kami bersama dengan masyarakat sangat berharap agar pembangkit listrik yang ada di atas kapal segera beroperasi, karena ini merupakan kepentingan kita bersama agar deficit listrik segera berakhir, paparnya.
Selain itu Gubernur juga minta Warga Leilem untuk tetap mewaspadi dengan peristiwa semburan air yang terjadi di lokasi Perusahaan Pertamina Geotermal Energi, karena desa leilem dianggap sangat dekat dengan sumur-sumur dari perusahaan pembangkit listrik di daerah ini.

Di akhir sambutannya Gubernur atas nama keluarga dan pemerintah tak lupa menyampaikan Happy New Year 2016 kepada Jemaat Imanuel Leilem. Kiranya suka cita dan kedamaian menyambut tahun baru ini akan terus mewarnai dinamika perjalan kehidupan jemaat di hari ini, esok dan seterusnya. Ibadah Tahun Baru di Jemaat GMIM Leilem di Pimpin Pnt Ir Roy O Roring MSi. Usai memberikan sambutan di GMIM Leilem Gubernur bersama Isterinya Dra Tri Rachayu didampingi dua putri tercintas Listydan Wulan melakukan silahturahereja Imanuel, selanjutnya Gubernur melakukan silahturahmi di kediamanan mantan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang di Desa Kinali Kawangkoan, dan silahturahmi ini berakhir di kediaman Nehemia Lawalata di Woloan Tamohon. Nehemia merupakan sahabat dekat dari Gubernur Sony Sumarsono di GMNI. (Humas Pemprov Sulut). 

Gubernur: Warga Tondagou Tetap Waspada





Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM mengajak warga tondangou Kota Tomohon untuk tetap mewaspadai gejala alam yang terjadi berupa semburan air di desa mereka.
Ajakan Gubernur tersebut disampaikan usai melihat langsung tiga titik semburan air yang terjadi di cluster 24 Pertamina Geotermal Energi (PGE) Lahendong yang beroperasi di wilayah sekitar desa tondangou, Jumat  pagi (01/01) lalu.
Gubernur ketika itu ikut didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung SH, Dan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, Ketua Pengadilan Tinggi Manado M Mabruk SH, Kadis ESDM Ir Marly Gumalag, Kaban PMD Dra Lynda Watania Msi serta Karo SDA Dr Frangky Manumpil yang di tuntun pihak Perusahaan.  
Mengingat tiga titik semburan ini terjadi di lahan masyarakat, maka diharapkan masyarakat dapat bersabar dan tenang mengingat perusahaan telah mengambil langkah-langkah emergensi terkait dengan limpahan air dan percikan dapat di alirkan ke rawa atau kali (sungai) yang ada, ujar Sumarsono sembari menyebutkan, walaupun tidak ada lumpur dan gas beracun, namun warga tetap waspada, ajak Sumarsono.
mudah-mudahan peristiwa ini tidak akan sampai berdampag negatif terhadap warga, sekitar, kunci Dirjen Otda Kemendagri ini.
Sementara Manajer Operasi PGE Lahendong Ahmad Yani mengatakan, peristiwa pertama terjadi pada 30 Nopember 2015 lalu kemudian kedua muncul awal Desember dan pada pertengahan Desember 2015 terjadi semburan uap air yang ketiga.
Yani menyebtukan, ini buka semburan lumpur seperti di lapindo, melainkan hanya berupa uap air dimana lumpur yang terbentuk itu merupakan tanah permukaan yang berinteraksi dengan dengan uap air tadi. Masalah ini bisa terjadi karena alami dan bisa juga berkaitan dengan sumur yang ada.  Pihaknya sementara dalam penanganan untuk memindahkan rig pemboran dari lahendong 25 atau desa leilem ke cluster 24 dimana ada sumur yang akan di observasi jika kemungkinan ada kebocoran kesing, tim kami akan langsung memperbaikannya, tegas Ahmad Yani.
Jika tidak ada indikasi kebocoran dari sumur maka PGE akan melakukan penanganan dengan metode lain yang sesuai dalam rangka meyelamatkan aset yang ada dan lingkungan sekitar, ujarnya.
Karena itu Yani kembali menegskan bahwa masyarakat perlu ketahui dari semburan uap air yang keluar ini tidak ada kandungan gas yang membahayakan warga, meskipun demikian pihak PGE dan pemerintah daerah terkait senantiasa terus melakukan monitoring secara terus menerus, tandasnya. (Humas Pemprov Sulut).