Kamis, 02 Februari 2017

Wagub : Pelantikan Eselon III dan IV Susulan di Gunung Tumpa

Untuk melengkapi kabinet ODSK Sulut Hebat Gubernur Provinsi Sulawesi Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven O.E. Kandouw kembali akan melakukan rotasi pelantikan eselon III dan IV secara keseluruhan untuk masuk dalam jajaran kabinet ODSK Sulut besok.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Kamis, (02/02/) kemarin

“Besok akan dilantik dan itu dilakukan di Gunung Tumpa” Ujar Kandouw.

Menurut Kandouw pelaksanaan pelantikan tahap IV dilakukan di Gunung Tumpa kerena melihat komitmen Gubenur Sulut yang menjadikan tempat itu sebagai salah satu daerah tujuan wisata serta telah diberikan kewenangan pengelolaan tenpat ini pada pemerintah provinsi.

“Kenapa di lakukan di Gunung Tumpa hal ini kerena kebijakan kementerian Kehutanan yang melihat komitmen Bapak Gubernur yang begitu tinggi untuk melestarikan tempat ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata maka pemerintah pusat memberikan kewenangan 1000 persen pengelolaan kawasan Gunung Tumpa pada pemerintah Provinsi, jadi kita mau bangun apa saja disana boleh” jelas Kandouw
Untuk diketahui kawasan Gunung Tumpa telah diubah dari Hutan Lindung menjadi Kawasan Pelestarian Alam  Taman Hutan Rakyat H.V Worang  (TAHURA) dengan luas ± 208,81 ha dan bulan maret tahun 2017 ini dijadikan tempat  kejuaraan dunia paralayang. ( Humas Pemprov Sulut)

Khofifah Indar Parawansa Bawa Bansos di Sulut.


Memasuki awal februari 2017, ternyata pemerintah pusat lewat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membawa langsung bantuan sosial di Sulut, sekaligus melihat dari dekat penyaluran bantuan dan paket sekolah serta lokasi relokasi banjir yang ada di Sulut. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Provinsi Sulut, dr Grace Punuh , Kamis (02/02) kemarin.

Lanjut Punuh, kedatangan mensos diterima langsung Gubernur yang diwakili Sekprov Sulut Edwin Silangen SE MS didampingi Asisten II Setdaprov Sulut Rudi Mokoginta ,Kepala Biro Protokol,kerjasama dan komunikasi publik dr Bahagia Mokoagow serta kepala Biro Umum Clay Dondokambey dimana selama dua hari direncanakan rombongan 

menteri akan mengunjungi sekaligus memberikan bantuan dan bertatap muka masyarakat yanga da di Sulut khususnya diwilayah Bolaang Mongondow Selatan, Kota Manado dan kabupaten Minahasa.

Dijelaskan mantan Kadis Dinkes Sulut ini, bahwa bantuan sudah siap
seperti bantuan isi hunian tetap berupa kasur, bantal guling, seprey, kelambu dan tikar, sebanyak 65 KK @ RP 3.000.000 senilai Rp 195.000.000 untuk warga KAT desa perjuangan, sementara bantuan kartu KKS kepada KPM program Keluarga harapan (PKH) untuk Bolsel, serta bantuan paket sekolah
untuk anak berprestasi PKH, termasuk menteri akan  mengunjungi lokasi pemberdayaan komunitas adat  terpencil (KAT) didesa perjuangan  kecamatan pinolosian timur  kabupaten Bolsel, serta melihat kesiapan stock rastyra di gedung Bulog di Kota Kotamobagu.

Ditambahkan Punuh, selain di Bolsel juga ada bantuan yang sama isi hunian tetap sebanyak 550 KK @ RP 3.000.000 senilai Rp 1.650.000 untuk warga relokasi banjir Manado, kemudian santunan ahli waris  korban banjir  manado  yang meninggal dunia sebanyak 4 orang @ Rp 4.000.000 senilai Rp 16 juta serta bantuan KKS kepada KPM program keluarga harapan (PKH) dan
bantuan paket sekolah untuk anak beprestasi PKH.

Dilanjutkan dengan peninjauan hunian tetap relokasi banjir Manado dikelurahan Pandu dan peninjauan penyaluran bantuan sosial PKH.

Punuh pun berterima kasih atas kunjungan kerja Menteri Sosial ke Sulut, dimana semua tak lepas dari peran Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw yang selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakat
didaerah dalam membawa Sulut semakin hebat (Humas Pemprov Sulut).

Kandouw : UMKM berikan Akselerasi Positif terhadap Ekonomi


Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O E Kandouw meyakini bahwa UMKM akan memberikan akselerasi terhadap pembangunan daerah. "Perkembangan UMKM akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah, terlebih di era masyarakat ekonomi ASEAN saat ini. Ujar Kandouw dalam Seminar Komoditas Produk Jenis Usaha(KPJU)Unggulan UMKM Provinsi Sulawesi Utara, di ruangan Wale Tondano Bank Indonesia Sulut, Manado, 02/02 kemarin. 

Wagub  yang juga selaku keynote speech mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi sulut pada triwulan ke III tahun 2016 mencapai 6,01 persen, lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,02 persen pada triwulan yang sama, hal ini dilihat dari 72.854 UMKM dengan jumlah aset mencapai kurang lebih Rp. 4.557.824.000.000. Dan jumlah omset kurang lebih Rp. 12.879.027.000.000 serta mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 181.396 orang, itu yang tercatat. Ujar Kandouw. Hal ini tentunya merupakan dampak positif kontribusi UMKM terhadap perekonomian daerah.

Lebih lanjut Kandouw menjelaskan sumbangsih pertumbuhan ekonomi Sulut selain UMKM juga ada pada kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi yang terpantau dari tingginya tingkat hunian hotel yang adalah dampak dari kunjungan wisatawan tiongkok pada triwulan 3 tahun 2016. "Jelas Kandouw.

Wagub juga mengatakan bahwa kabupaten/kota harus mengasah kreatifitas dalam merencanakan program unggulan, sehingga program unggulan yang menjadi tagline bukan sekedar copy/paste dari kabupaten/kota lainnya tanpa mempertimbangkan apa yang menjadi sektor unggulan dari Kabupaten atau kota tersebut. "Kabupaten/kota harus kreatif, jangan unggulan pertanian mau dipaksakan pariwisatanya, harus jeli." Kunci Wagub.
(Humas Pemprov Sulut)