Senin, 29 Agustus 2016

Gubernur Kades dan Kepsek Pro Aktif Sosialisasikan KIP

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) serta Kepala Sekolah (Kepsek) mulai dari SD, SMP hingga SMA di daerah ini, untuk secara pro aktif mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingya Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang di peruntukan bagi siswa kurang mampu.
Hal itu diingatkan  Gubernur saat bersamujarnya.a Mendikbud Muhadjir Efendy menyerahkan KIP kepada siswa kurang mampu di SMP Negeri I Kalawat Kabupaten Minahasa Utara, sekaligus berdialog dengan orang tua siswa di sekolah tersebut, Senin (29/08) kemarin.
Pemberian KIP ini merupakan program nasional pemerintahan Jokowi yang digulirkan sejak tahun 2015 lalu, dengan harapan program tersebut benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kurang mampu dengan meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah serta menurunya kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan pendudukmiskin,  kata Dondokambey.
Gubernur mengatakan sudah setahun lebih program tersebut di gulirkan,  namun ternyata masih banyak kendala yang terjadi di lapangan, antara ada siswa kurang mampu sudah menerima Kartu tapi belum menerima bantuan, yang disebabkan kuranya sosialisasi terkait teknis pencairan bantuan dana tersebut. Dan ini menjadi pekerjaan rumah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, tegas orang nomor satu di Sulut ini.
Sementara Mendikbud Muhadjir Efendy menyebutkan, siswa kurang mampu yang sudah mendapatkan  KIP tapi belum menerima bantuan, pihaksekolah secepatnya di laporkan kepada Dirjen Pendidikan Dasar dan Menegenah (Dikdasmen) Kemendikbud RI, agar proses pemberian bantuan tersebut akan dipercepat, lewat SK yang dikeluarkan Dirjen. Apabila SK tersebut sudah diterima sekolah segera mengambil dana bantuan tersebut di bank. Karena salah satu kartu saksi dari Presiden Jokowi tersebut sangat membantu siswa dan orang tua kurang mampu, ujar Efendy, sembari menambahkan jika keluarga kurang mampu juga telah menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) supaya orang tua siswa kurang mampu minta di usulkan oleh sekolah karena itu boleh dilakukan, sehingga anak-anak ini bisa diikutkan lewat KIP diperiode berikutnya, tapi bagi yang masih sekolah tentunya. Tujuannya dalam rangka pemerataan, terang efendy. Ia juga berpesan agar bantuan KIP ini dapat di manfaatkan dengan baik tidak digunakan untuk belanja kebutuhan rumah tangga, akan tetapi untuk kepentingan siswa itu sendiri seperti untuk pembelian, baju seragam, buku, sepatu dan tas sekaolah, tandasnya. Usai memberikan KIP Gubernur dan Mendikbud berkesempatan melakukan pengutingan pita pembukaan ruang kerja guru di sekolah tersebut. Usai dari SMP Negeri I kalawat, Mendikbud dan Gubernur meninjau SMK Negeri I Manado. Turut hadir Kadis Diknas Asiano G Kawatu SE MSi. (Humas Pemprov Sulut)     

Liliana Terima Bonus Rumah dari Gubernur


Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE telah menyerahkan sertifikat rumah Tipe 60  kepada Liliana Natsir, yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia dan daerah Sulut dengan berhasil merebut medali emas cabang olah raga bulutangkis di nomor ganda campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad di ajang Olimpiade Rio De Janiero Tahun 2016 baru lalu. Penyerahan bonus rumah tersebut berlangsung Senin (29/08) bertempat di ruang kerja Gubernur, didampingi Wakil Gubernur Steven Kandouw serta Ketua TP-PKK Sulut Ibu Rita Maya Dondokambey, serta Kapolda Sulut Irjen Pol Wilmar Marpaung SH.
Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada Liliana yang sudah memberikan kado Medali Emas Olimpiade di peringatan ke-71 Hari Kemerdekaan RI, "tentunya selain mengharumkan Indonesia, Lilyana juga telah mengharumkan Nama Bumi Nyiur Melambai". ujar Dondokambey.
ini sekaligus menjadi motivasi bagi atlit-atlit asal Sulawesi Utara agar terus berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Gubernur juga mengakui pembinaan olah raga di Sulawesi Utara perlu ditingkatkan secara kontinnue, ujar Dondokambey sembari mengundang liliana untuk pada pweingatan HUTke-52 Provinsi Sulut.
Sementara itu Liliana Natsir ketika diwawancara mengungkapkan rasa gembira atas penyambutan Pemprov Sulut. Apalagi Pak Gubernur dan Wakil Gubernur telah memberi hadiah bonus  rumah pada dirinua. Bonus tersebut menurut butet sapaan akrab Liliana merupakan bentuk perhatian sekaligus kepedulian Pemprov Sulyt kepada atlet-atlet berprestasi di daerah ini. Liliana juga tak lupa berpesan bagi atlet sulut agar terus berprestasi, disiplin menjalani latihan dan terutama pantang menyerah. Namun sangat disesalkan untuk PON ke 19 di Jawa Barat tahun 2016 ini Liliana sendiri tidak lagi menjadi salah satu anggota kontingen Sulut, karena kendala usia, menurut pengakuan Liliana sendiri pada bulan September 2016 ini usianya sudah akan memasuki 31 Tahun. (Humas Pemprov Sulut)

Gubernur: Seni Budaya Bangsa Jadi Pilar Utama Penangkal Pengararuh Budaya Asing




Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE menegaskan, guna membentengi  generasi muda kita dari terpaan budaya asing yang masuk ketanah air, maka kekayaan seni dan budaya bangsa dan daerah harus dapat dijadikan pilar Utama dalam menangkal pengaruh negatif dari budaya asing. Penegasan Gubernur tersebut disampaiakan dihadapan ribuan peserta Ferstival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang berdatangan dari seluruh tanah air.
Kegiatan yang dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof. DR Muhadjir Efendy MAP di Hotel Novotel GKIC Manado, Senin (29/08) kemarin, menurut Dondokambey Kekayaan budaya harus menjadi penyaring atau filter masuknya nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter budaya asli daerah yang telah lama tertanam. Sebab kita ingin membangun masyarakat yang hidup diatas kepribadian sendiri , kepribadian sebagai bangsa Indonesia, masyarakat yang kokoh berdiri dan tidak terombang-ambing oleh perubahan dan kemajuan zaman, terang Dondokambey, sembari menyebutkan,  terselenggaranya FLS2N ini merupakan langkah tepat dalam upaya meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya yang dimiliki bangsa indoensia, serta melalui momentum ini pula akan teraktualisasi nyata sejumlah potensi dan talenta yang dimiliki oleh adik-adik untuk terus diasah dan dikembangkan.
Gubernu juga berharap, adik-adik mengikuti lomba dengan semangat juang yang tinggi, tampilkan yang terbaik dan tetap menjunjung asas sportifitas, sehingga selain dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi pribadi, juga bisa mengangkat citra daerah dan bangsa lewat bidang seni dan budaya. Dengan demikian pelaksanaan festival ini wajib didukung dan sukseskan bersama sebagai bentuk pemnghargaan terhadap kreatifitas seni dan budaya sekaligus sebagai wahana pelestarian kekayaan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta mampu memotivasi seluruh masyarakat, untuk lebih mencintai dan bangga terhadap kesinian maupun kebudayaan yang dimiliki yang muaranya diharapkan mampu mendorong akselerasi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong, tegas mantan politisi senayan ini.
Sementara Mendikbud Muhajir Efendy saat membuka kegiatan FLS2N ini, berharap, melalui kegiatan ini para siswa sebagai bagian dari 45 juta remaja Indonesia, berperan aktif dalam pengembangan kebudayaan dan kesenian nasional, sebab Ini merupakan perwujudan Tri Sakti sejak usia muda, dengan turut membangun bangsa yang berkepribadian dalam budaya. Serta sebagai bagian dari pengembangan dan penguatan karakter siswa, kegiatan ini perlu dikembangkan secara sistematis dan menyeluruh dalam rangka perwujudan Nawacita ke-8 yaitu melakukan revolusi karakter bangsa dan ke-9 yaitu memperteguh kebhinekaan dan  memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sebelumnya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad PhD melaporkan kegiatan FLS2N pertama kali dilaksanakan pada Tahun 2008 di Bandung Jawa Barat dan Tahun 2015 dilaksanakan di Palembang Sumatera Selatan. FLS2N yang ke IX kali ini berlangsung di Manado Sulawesi Utara mulai 28 Agustus s/d 3 September 2016. Tema yang diangkat pada FLS2N tahun ini “Berkreasi, Berkarya dan Berprestasi”. Melalui tema tersebut diharapkan para siswa dapat menunjukan hasil kreatifitas dan karya yang dimiliki berdasarkan nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa untuk mencapai suatu prestasi yang membanggakan. Sedangkan pesertanya menurut, Muhammad merupakan siswa-siswi berprestasi dari jenjang SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK baik negeri maupun swasta dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia berjumlah2.945 siswa. Jika ditambah dengan pendamping, Pembina, juri, asisten juri panitia pusat dan panitia daerah,maka jumlah keseluruhan partisipan FLS2N sebanyak 5.231 orang.
Kadis Diknas Sulut Asiano G Kawatu SE MSi menambahkan, peserta akan memperebutkan, total 243 trophy yang terdiri dari 107 trophy juara I, 68 trophy juara II dan 68 trophy juara III dalam 25 jenis lomba yang terdiri dari atas 7 kelompok seni yaitu seni suara, seni music, seni tari, seni lukis, seni kriya, seni teater, dan seni sastra. Mereka akan unjuk presatasi pada lomba yang akan diselengarakan di kota Manado dan sekitarnya antara lain Sekolah Ebenhaezar, SMA Lokon Tomohon, SMK 1 Manado, Balai Bahasa, Taman Budaya dan tempat lainnya. Kawatu juga menambahkan, dalam FLS2N ini siswa-siswi yang meraih prestasi akan diberikan pengharggaan dalam bentuk sertifikat kepada seluruh peserta, beasiswa prestasi dan trophy pada juara I hingga juara III, piala bergilir pada provinsi yang menjadi juara umum FLS2N ini. Turut hadir Ketua TP PKK Sulut Ibu Ir Rita Maya Dondokambey, Wagub Drs Steven Kandouw, Bupati/Walikota se- Sulut serta pejabat Eselon II lingkup Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut).  

Gubernur Ajak PWRI Manfaatkan Peluang Industry Handycraft

Gubernur Sulawesi Olly Dondokambey SE mengajak seluruh Anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) untuk memanfaatkan peluang industri handycraft (kerajinan tangan/oleh-oleh) Ajakan ini disampaikan Dondokambey saat membuka Raker dan Perayaan HUT PWRI Tahun 2016 di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado, Senin (29/08). Lebih lanjut Gubernur menjelaskan ajakan ini bukan tanpa alasan. Jumlah kunjungan wisatawan yang ditargetkan Pemda berjumlah tiga puluh ribu hingga akhir tahun, belum habis dua bulan kunjungan wisatawan sudah mencapai angka 17 ribu. Namun disisi lain pemerintah melihat minimnya jenis dan jumlah handycraft yang dipasarkan bagi Wisatawan yang berkunjung di daerah ini. Peluang ini harusnya dimanfaatkan agar produk handycraft kita boleh dikenal di mata dunia. Peluang industri ini juga akan menggerakan ekonomi daerah, mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan kerja baru dan tentunya mensukseskan Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK). "Untuk itu saya mengajak para anggota PWRI untuk memanfaatkan peluang ini, Pemerintah Provinsi akan memfasilitasi permodalan, pelatihan tenaga kerja bagi anggota PWRI yang mau" ajak Gubernur. Pada kesempatan ini juga Gubernur menyampaikan Selamat Ulang Tahun ke 54 kepada segenap jajaran PWRI, " Pengabdian kepada Bangsa dan Negara tidak pernah mengenal batas akhir, kiranya momentum ini menjadi wahana untuk berbuat sesuatu yang lebi bermakna bagi pembangunan di daerah, ingatlah apapun pengabdian Bapak dan Ibu lakukan itu mulia, itu ibadah dan itu membawa manfaat bagi pembangunan daerah" tandas Dondokambey