Kamis, 10 September 2015

Mokodongan: Sulut Kaya akan Potensi SDA






Sekretaris Provinsi Sulut Ir Siswa R Mokodongan menyatakan, Daerah Sulawesi Utara kaya akan potensi sumberdaya alam, terutama di sektor perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan. Pernyataan Mokodongan tersebut disampaikan pada pembukaan acara sosialisasi kesepakatan kerjasama internasional yang terkait dengan penanaman modal.
Kegiatan yang digelar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Sulut bekerjasama dengan BKPM Pusat berlangsung di ruang Mapaluse Kantor Gubernur, Kamis (10/09) kemarin.
Terkait dengan hal itu, Pemprov Sulut terus mendorong dan berupaya membangun interkoneksitas antara daerah, dalam rangka mewujudkan Provinsi Sulut sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan asia timur dan pasifik.
Alasannya, karena Sulut berada di bibir pasifik yang berhadapan dengan macan ekonomi Asia seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan China. Dimana dua Negara yang saya disebutkan tadi yaitu Korsel dan China sangat erat hubungannya karena baik China dan Korsel telah menyatakan kesiapan untuk membangun berbagai infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
Oleh sebab itu sosialisasi ini penting, dalam uoaya meningkatkan wawasan dan pemahamantentang prinsip-prinsip kerjasama internasional di bidang penanaman modal di Indonesia pada umumnya dan secara khusus di Provinsi Sulut, yang memiliki potensi sebagai pintu masuk dan keluar perekonomian global.
Direktur Kerjasama Regional BKPM Ir. Rizar Indomo Nazaroedin MBA, menyebutkan, realisasi investasi selang Januari hingga Desember 2014 sebesar Rp.463,1 Triliun, naik Rp.64,5 Triliun atau 16 persen dari total investasi nasional Tahun 2013 sebesar Rp.398,6 Triliun. Dua pertiganya berasal dari PMA senilai total Rp.307 Triliun,  sementara sepertiga sisanya berasal dari PMDN sebesar RP.156,1 Triliun.
Sementara Investasi PMDN tahun ini menurut Nazaroedin, naik lebih tinggi dari PMA. Kenaikan investasi PMA 13 persen atau  senilai Rp.36,6 Triliun, sementara PMDN naik 21 persen sebesar Rp.27,9 Triliun. Sektor-sektor penyumbang investasi terbesar adalah industri makanan dan pertambangan masing-masing menyumbang 11 persen, listrik, gas,transportasi, pergudangan dan telekomunikasi menyumbang 10 persen serta kimia dan farmasi 8 persen, jelas Nasaroedin.
Khusus untuk Provinsi Sulut Nazaroedin menambahkan, telah memberi kontribusi cukup besar bagi realisasi investasi di Indonesia. Tercatat realisasi PMA sebesar 98,5 juta dolar dengan total proyek investasi sejumlah 69 proyek. Sedangkan realisasi investasi PMDN berasal 15 proyek dengan nilai Rp.83 milyar.               
Kepala BKPM Sulut Dra Lynda Watania MM MSi menyebutkan peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini berasal dari Kabupaten/Kota serta instansi terkait lainnya dilingkungan Pemprov Sulut. (Kabag humas Roy Saroinsong SH selaku jubir pemprov).    

Wagub : SKPD Pacu Cepat Penyerapan Anggaran

Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil mengingatkan secara tegas kepada seluruh Kepala SKPD yang ada di lingkup Pemprov Sulut untuk dapat memacu dengan cepat merealisaikan penyerapan anggaran di lingkungan kerja masing-masing, mengingat sebentar lagi akan memasuki masa kerja triwulan ke IV.

Penegasan tersebut disampaikan Wagub saat memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Evaluasi Pengawasan Penyerapan Anggaran (EPPA) yang diselenggarakan Kamis (10/9).

Beberapa SKPD masih sangat rendah dalam penyerapan anggaran, Wagub memeriksa satu persatu apa kendala yang dihadapai SKPD sehingga rendah dalam realisasi penyerapan anggaran. Kansil juga mengingatkan tingkatkan fungsi kontrol bagi pejabat eselon 3 terkait kelengkapan arsip dokumen, karena ada laporan dari pemeriksa baik inspektorat dan BPK masih banyak dokumen yang tidak memiliki arsip sehingga mempersulit pemeriksaan para auditor.

Wagub meminta para staf agar bekerja dengan serius dalam pengelolaan keuangan karena jika penyerapan lambat berdampak pada lambatnya pembangunan dan pelayanan bagi masyarakat.  Wagub berharap di akhir kepemimpinan Gubernur Sarundajang bersama beliau, realisasi penyerapan anggaran bisa terselenggara dengan baik sesuai prosedur yang berlaku, pada saat pimpinan baru nanti juga para staf diharapkan tetap bekerja dengan semangat, tunjukan kalau para pejabat di pemprov sulut memiliki kompetensi baik dalam pengeloaan keuangan dan pemerintahan di daerah serta tetap mempertahankan prestasi yang didapat selama ini.

Anggota Asean Bahas Kerjasama Maritim di Sulut

Dalam rangka membahas isu maritim yang bersifat strategis bagi Asean dewasa ini, Dirjen Kerjasama Asean Kementrian luar negeri menyelenggarakan the 6th Asean Maritime Forum (AMF) dan the 4th Expanded Asean Maritime Forum (EAMF), di manado.

Pertemuan ini dihadiri oleh pejabat senior Negara anggota Asean, sebelum melaksanakan acara mereka bertemu bersama Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil dalan jamuan makan malam yang diselenggarakan Rabu (9/9) bertempat di Graha Bumiberingin.

Kansil menyambut baik pelaksanaan kegiatan yang dipusatkan di Sulut, melalui pertemuan ini Kansil berharap dapat memberikan solusi bagi pengembangan pengaturan regional dalam perlindungan sumber daya hayati  kelautan dan pengaturan kerjasama maritim. Kansil juga memberi apreaiasi karena Manado adalah merupakan kota tempat sekretariat CTI, sehingga kunjungan ini bisa dimanfaatkan untuk lebih memajukan CTI sebagai salah satu bentuk kerjasama maritim yang maju, sekaligus mempromosikan pariwisata Sulut.

Dirjen Kerjasama Asean, I gusti agung waseka puja mengatakan, dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan negara peserta dapat meningkatkan pemahaman bersama mengenai isu maritim regional yang menjadi perhatian bersama dan mencari solusi bagi tantangan maritim di kawasan Asean.