Jumat, 15 Januari 2016

BKSAUA dan FKUB: Jangan Takut Dengan Teroris Namun Harus Waspada





Presidium Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara dalam  menyikap peristiwa bom yang terjadi di Ibu Kota Negara pada Kamis lalu, memberikan penyataan sikap sekaligus seruan bersama agar masyarakat Sulut tidak perlu takut dengan teroris namun tetap harus mewaspadainya.
Penegasan itu disampaikan Ketua Periodik Presidium BKSAUA Sulut Pdt Dr Richard Siwu Phd mewakili ke-dua forum tersebut, saat menggelar konferensi pers dengan wartawan liputan pemprov, Jumat (15/01) di kantor Gubernur Sulut kemarin.
“Terkait dengan peristiwa bom yang terjadi di Kompleks Mall Sarina Jalan MH Thamrin Jakarta Kamis 14 Januari 2016 lalu sehingga menelan korban jiwa manusia, kami menyatakan hal tersebut, adalah perbuatan yang tidak manusiawi dan berlawanan dengan nilai-nilai agama apapun, sehingga kami mengutuk perbuatan tersebut,” ujar Pendeta Siwu, sembari mengajak warga Sulut tidak perlu takut dengan teoris namun tetap harus waspada.
Kami juga menyatakan, rasa duka dan simpati yang mendalam terhadap korban yang meninggal dan yang masih dirawat dan bisa di pulihkan, mendukung semua langkah pemerintah Republik Indonesia sebagaimana telah dinyatakan oleh Presiden Jokowi pada hari kejadian sekaligus menangkap para pelaku dan mengungkap aktor di balik peristiwa itu, menolak setiap kelompok yang berkedok agama dan melakukan kekerasan yang berdampak hancurnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama, antar kelompok masyarakat bahkan bangsa Indonesia serta menolak setiap bentuk tindakan terorisme yang berdampag kekerasan terhadap menusia keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia, tegas Siwu.
Untuk itu kami menyerukan secara khusus kepada masyarakat Sulut agar terus memantapkan stabilitas dengan membina dan memelihara tiga kerukunan hidup baragama yaitu; Kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antar umat beragama, Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Tingkatkan terus kewaspadaan terhadap isu-isu negative yang sengaja di lontarkan oleh oknum atau kelompok yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan umat beragama di Bumi Nyiur Melambai yang kita cintai, jalin kerjasama antar umat beragama untuk mengatasi setiap hal yang dapat memicu disintegrasi bangsa Indonesia di daerah ini, Tingkatkan jalinan kerjasama antar pimpinan umat beragama dengan pemerintah untuk mengantisipasi setiap gejolak social yang dapat melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam satu keterikatan Bhineka Tungal Ika, Agar setiap umat beragama di Sulut memanjatkan doa khusus di tempat ibadah masing-masing untuk keselamtan bangsa dan Negara khususnya Provinsi Sulut dari rembesan peristiwa yang telah terjadi di Provinsi DKI Jakarta, ucapnya.
Siwu menambahkan, pernyataan sikap dan seruan itu, telah ditandatangani Presidium BKSAUA dan Pengurus FKUB Sulut yaitu mewakili umat Islam KH. Abdul Wahab ABD Gafur, Lc, Ir Jemmy Lumintang MSi mewakili umat Katolik, Drs Ridwan Sofian umat Budha, DR. Drs I Dewa Ketut Anom, MSi serta mewakili umat Kristen Protestan oleh Pdt DR. Richard Siwu. Sedangkan dari Pengurus FKUB ditandatangani langsung oleh Ketua dan Sekretaris Pdt DR Nico Gara  dan Drs Amin Lasena. Hadir dalam konfrensi pers tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi, Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi, Kabag Agama Olga Saisab S.Sos dan Kabag Humas Roy Saroinsong SH. (Humas Pemprov Sulut).