Rabu, 30 September 2015

Karo Hukum Se-Indonesia Gelar Rakor di Sulut

Untuk meningkatkan kualitas hasil penyusunan produk hukum daerah  sebagai instrumen hukum yang dijadikan pedoman penyelenggaraan bagi seluruh aparatur pemda, maka akan dilaksanakan koordinasi serta bimtek penyusunan produk hukum daerah.
Untuk itu, kementrian hukum dan HAM RI melaksanakan rapat koordinasi regional dalam rangka mewujudkan perda yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna mewujudkan perda yang aspiratif, implementatif dan akuntabel. Kegiatan yang di gelar Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Sulut akan berlangsung  di Swis Bell Hotel Maleosan Manado dari 1 sampai 3 Oktober 2015.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Sulut Glady Kawatu, SH,MSi, Rabu (30/9).
Rapat regional ini dilaksanakan sebagai forum untuk membangun kesamaan pemahaman, pandangan dan komitmen dalam asistensi penyusunan produk hukun daerah, menjaring aspirasi daerah terkait pembentukan hukum daerah. Para peserta yang akan hadir merupakan kepala biro hukum se Indonesia dan akan membahas sejumlah topik.
Rencananya kegiatan ini juga akan dibuka secara langsung oleh Penjabat Gubernur Sulut DR Sumaraono,MDM yang juga merupakan Dirjen Otda Kemendagri.(kabag humas Roy Saroinsong,SH selaku jubir pemprov sulut)

Sumarsono: Wilayah Perbatasan Bagian Integral Pembangunan Nasional








Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM menegaskan wilayah perbatasan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Penegasan disampaikan Sumarsono saat membuka Sosialisasi Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara, di Hotel Gran Puri Manado, Rabu (30/09) kemarin.
“Karena wilayah perbatasan  mempunyai nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional,” ucapnya.
Sebagaimana identifikasi pulau-pulau, terdapat 17.508 pulau di seluruh Indonesia dengan 7.353 pulau bernama dan 10.155 pulau belum bernama.
“Didalamnya terdapat 67 pulau yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga dan 10 pulau didalamnya perlu mendapat perhatian khusus karena terletak di perbatasan terluar, termasuk pulau Miangas dan Marore yang berada di kawasan perbatasan Indonesia-Philipina,” ungkapnya.
Lanjut Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini, Sulawesi Utara memiliki 286 pulau, 59 berpenghuni dan 227 belum  berpenghuni dengan 11 pulau terluar, dimana 4 pulau berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, 4 pulau di Kabupaten Kepulauan Talaud, sementara Kabupaten kepulauan Sitaro, Minahasa Utara, dan Bolaang Mongondow Utara masing-masing memiliki 1 pulau terluar.
“Oleh sebab itu, pelaksanaan sosialisasi pengelolaan batas Negara wilayah laut dan udara saat ini bernilai penting dan strategis,” tutur Sumarsono sembari berharap momentum ini dijadikan Media Sharing informasi, ide dan gagasan yang konstruktif, sehingga benar-benar dapat memberikan lompatan bermakna dalam upaya optimalisasi pengelolaan batas wilayah Negara di Provinsi Sulawesi Utara,” tandasnya. turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi, Kaban Kesbang dan Politik Edwin Silangen SE MA serta Kaban Perpustakaan Maxi Gagola SH MH.   (Kabag humas Drs Roy Saroinsong sebagai Juru Bicara Pemprov)

Pemerintah Tambah Alokasi Pagu Subsidi Beras Keluarga Miskin

Dalam rangka menjaga kelangsungan hidup dan mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin, pemerintah Provinsi Sulut melakukan berbagai terobosan diantaranya dengan menetapkan tambahan alokasi pagu program subsidi beras bagi maayarakat berpendapatan rendah Kabupaten Kota se Sulut.
Hal tersebut dituangkan dalam keputusan Gubernur Sulut nomor 241 tahun 2015. Perihal penetapan tambahan alokasi pagu program subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah kabupaten kota se provinsi sulut tahun 2015.
Disampaikan Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Sulut  Jane Mendur, SE Rabu (30/9).
Penetapan pagu subsidi beras jni dilaksanakan menunjuk pada instruksi Presiden RI nomor 8  tahun 2008 tentang kebijakan perberasan nasional serta surat Menkokesra tanggal 18 September 2015 perihal tambahan alokasi pagu Raskin ke 13 dan 24 tahun 2015.
Dalam surat keputusan yang ditanda tangani Penjabat Gubernur Sulut DR Sumarsono,MDM itu menetapkan tambahan alokasi pagu program subsidi beraa bagi masyarakat berpendapatan rendah kabupaten kota se Sulut berdasar pertimbangan kondisi daerah Sulut ditetapkan sebanyak 161.089 rumah tangga sasaran dan setara 4.832.670 kg beras.
Setiap Rumah Tangga Sasaran akan menerima tambahan alokasi raskin sebanyak 15 Kg perbulan untuk 2 bulan (Raskin 13 dan 14) dengan harga Rp. 1600/Kg dititik distribusi. Keputusan ini berlaku sejak 28 september 2015.

Sumarsono Ziarah ke Makam CJ Rantung






Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM bersama Isteri Ny Tri Rachayu Sumarsono melakukan penaburan bunga di pusara mantan Gubernur Sulut dua periode Mayjen (Purn) Cornelis Jhon Rantung di TMP Kairagi Manado, Rabu (30/09) kemarin.
Penaburan bunga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-70 itu menurut Sumarsono, untuk mengenang perjuangan dari para prajurit.
“Sebagai bangsa yang besar tahu menghargai perjuangan dari para pendahulu kita. Oleh karena itu, untuk memperingati Hari Ulang Tahun TNI, sudah menjadi tradisi untuk melakukan ziarah. Apa lagi di TMP kairagi ada makam dari  mantan Gubernur Sulut, tentunya apa yang sudah dilakukan oleh Almarhum CJ Rantung selama kurun waktu satu dasawarsa  patut diapresiasi dan di hargai,” ungkap Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini.
Dalam kesempatan itu, Penjabat Gubernur bersama istri menabur bunga kepada pusara para Prajurit TNI yang telah gugur.
Sebelumnya, Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir SE MSc bertindak sebagai inspektur upacara ziarah dalam rangka HUT TNI ke 70.
Sedangkan yang bertindak sebagai komandan upacara yakni Mayor Laut (KH) Sudarmanto Perwira Jasrek Lantamal VIII. Hadir dalam upacara siarah tersebut unsure forkopimda Sulut serta peleton satuan TNI/Polri, Anggota Korpri dan Pramuka (Kabag humas Roy Saroinsong SH selaku jubir pemprov).

Lepas Sarundajang-Kansil, Ribuan Pegawai Penuh Haru.



Suasana haru penuh bahagia dan bangga menyelimuti kantor gubernur sulut Rabu, (30/9) pagi saat ribuan pegawai yang ada di lingkup Pemprov Sulut melepas  purna tugas Gubernur Sulut periode 2005-2015 DR Sinyo Harry Sarundajang dan Wakil Gubernur Sulut periode 2010-2015 DR Djouhari Kansil.
Para pegawai baik dari eselon II, III, IV staf hingga tenaga honorer, berbondong-bondong dan berdesakan menghampiri arak-arakan  “bendi” yang dinaiki Sarundajang dan kansil dari lobby  hingga pintu gerbang keluar kantor gubernur untuk memberikan jabat tangan dan penghormatan terakhir kepada dua sosok yang telah banyak membangun Sulut selama kurun waktu 10 dan 5 tahun terakhir.
Raut muka Sarundajang dan Kansil terlihat haru saat mendapat salam perpisahan dari para pegawai. Berkali kali hanya tedengar kata terima kasih keluar dari bibir Sarundajang dan kansil saat menyapa para pegawai di samping mereka. Tak ketinggalan juga para pegawai mengajak foto “selfie” dengan dua tokoh visioner Sulut yang banyak memberi gagasan, karya dan kerja bagi kemajuan masyarakat sulut yang semakin berbudaya danberdaya saing sejahtera ini sebelum Sarundajang-Kansil menaiki mobil  masing-masing untuk meninggalkan kantor gubernur.
Para pejabat eselon II baik pria dan wanita tak kuasa juga menahan haru mereka saat berjabat tangan dengan Sarundang dan ibu Deitje serta Kansil bersama ibu Meike, beberapa pejabat terdengar menyampiakan permintaan maaf jika selama ini melakukan kesalahan baik sengaja ataupun tidak, kedua mantan pimpinan TP PKK Sulut ini pun membalas dengan ucapan maaf serta terima kasih telah mendukung mereka dan bapak selama menjabat gubernur dan wagub.
Sebelumnya dilakukan upacara pelepasan, bertindak sebagai inspektur upacara ialah Sarundajang. Dalam sambutannya, Sarundajang menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dirinya bersama Kansil selama menjabat, kiranya berbagai prestasi yang telah diraih dapat ditingkatkan dan kekurangan dapat diminimalisir.
Hadir juga dalam acara tersebut Penjabat Gubernur Sulut DR Sumarsono,MDM bersama Ibu Tri Rahayu yang juga memberikan cenderamata dan pengalungan bunga kepada Sarundajang-Kansil sebagai simbol terima kasih atas pengabdian selama ini. Sama halnya juga dengan Sekprov sulut Ir Siswa R Mokodongan yang memberikan cenderamata kepada Sarundajang-Kansil.(kabag humas Roy Saroinsong,SH selaku jubir pemprov sulut)