Selasa, 18 Juli 2017

Gubernur Olly Tegaskan Pentingnya Peranan Litbang Dalam Pembangunan Sulut

Kemajuan Sulawesi Utara di berbagai bidang dapat dicapai jika melibatkan proses penelitian dan pengembangan (litbang) didalamnya.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), dr. Jemmy J.R. Lampus, M.Kes dalam Rapat Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah yang dilaksanakan di Hotel Sahid Kawanua Manado, Selasa (18/7/2017) siang.

"Untuk menjadi maju, kita dituntut dan diharuskan agar meningkatkan program research and development, karena dari sinilah kemajuan itu berawal," katanya.

Menurut Olly, kemajuan itulah yang nantinya meningkatkan daya saing dengan negara lain.

"Penelitian, pengembangan,dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional," ujarnya.

Oleh karenanya, Gubernur Olly meminta instansi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah mampu menjalankan tugas-tugas kelitbangan utama.

"Penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan, penerapan, pengoperasian dan evaluasi kebijakan," imbunya.

Lebih jauh, masih dalam sambutannya, Olly optimis peranan kelitbangan dalam penvapaian program prioritas daerah bakal semakin optimal jika semua prosedur dijalankan sebagaimana mestinya.

"Saya menyakini bahwa dengan melakukan upaya dan langkah-langkah tersebut Peranan dan Kedudukan Kelitbangan, akan menjadi solusi bagi setiap tantangan dan permasalahan yang kita hadapi dalam merealisasikan program prioritas daerah. Badan Litbang harus menjadi motor dalam memberikan jalan keluar bagi setiap kebuntuan pembangunan daerah," paparnya.

Adapun pertemuan tersebut turut dihadiri perwakilan dari instansi terkait. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Hotel Kurang, Kandouw Sebut Homestay Jadi Solusi

Sebagai wilayah yang bertumbuh pesat dunia wisatanya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bakal mengembangkan Homestay atau rumah singgah milik penduduk yang disewakan untuk para wisatawan yang ingin menginap.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur, Drs. Steven O.E. Kandouw dalam Forum Koordinasi Lintas Sektor Pariwisata yang dilaksanakan di Hotel Swissbell Manado, Selasa (18/7/2017) pagi.

"Homestay harus mulai kita fikirkan sekarang. Apalagi membangun hotel dengan kapasitas ratusan kamar tidak bisa dalam waktu singkat," katanya.

Kandouw menegaskan homestay itu nantinya harus memenuhi syarat untuk memperoleh sertifikat kelayakan yang menjadi acuan wisatawan sebelum memilih penginapan.

"Nantinya homestay yang layak diberikan sertifikat. Jika hotel penuh maka turis yang menginap akan dilimpahkan ke homestay," tandasnya.

Untuk mencapai rencana itu, Wagub Kandouw meminta seluruh pihak terkait termasuk pemerintah kabupaten dan kota di Sulut dapat membahasnya bersama.

"Kita harus duduk bersama dengan stakeholder pariwisata untuk membahas regulasi homestay. Karena ini akan menunjang pariwisata Sulut untuk mengantisipasi pertambahan kunjungan wisatawan," imbuhnya.

Lebih jauh, Kandouw menerangkan potensi homestay dalam menunjang pertumbuhan wisata seperti yang terjadi di Sumatera Barat.

"Di Kota Bukit Tinggi, homestay yang tadinya hanya berjumlah tujuh kamar sekarang sudah bertambah jadi 500 kamar. Artinya ada 500 keluarga yang memiliki penghasilan tambahan. Ini tentunya meningkatkan perekonomian keluarga juga," bebernya.

Bahkan dikatakan Kandouw, sebagian besar wisatawan yang menginap di Bukit Tinggi bersal dari kalangan berkantong tebal.

"Di Bukit Tinggi, yang menginap di homestay malah banyak yang dari kalangan high end," ucapnya.

Adapun dalam pertemuan itu turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, perwakilan dari dinas pariwisata kabupaten dan kota, Kantor Imigrasi dan PT. Angkasa Pura. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Kandouw Optimis Kunjungan Wisman Ke Sulut Bakal Terus Meningkat

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Sulawesi Utara diyakini akan terus meningkat.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur, Drs. Steven O.E. Kandouw dalam Forum Koordinasi Lintas Sektor Pariwisata yang dilaksanakan di Hotel Swissbell Manado, Selasa (18/7/2017) pagi.

"Pertemuan kita kali ini harus memperbincangkan bukan hanya tentang mempertahankan tetapi bagaimana menambah kunjungan wisatawan internasional ke Sulut," katanya.

Menurut Wagub Kandouw, saat ini pertumbuhan pariwisata Sulut bertumbuh pesat. Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan pada tahun ini.

"Secara de facto selalu digembor-gemborkan pariwisata Sulut mengalami kenaikan tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), kunjungan turis di Bulan Juni tahun ini meningkat 300 persen dibandingkan dengan Juni tahun lalu," katanya.

Keadaan itu, dikatakan Kandouw, menjadi peringatan agar semua pihak terus melakukan evaluasi berkelanjutan.

"Peningkatan kunjungan wisatawan itu menjadi perhatian serius bagi kita. Apakah ini bisa ditingkatkan? Ada tiga kemungkinan, bisa bertambah, tetap atau malah berkurang," ujarnya.

Dengan evaluasi secara teratur, Kandouw yakin jumlah penerbangan pesawat yang selama ini yang membawa turis dari berbagai negara tidak akan berkurang namun sebaliknya terus bertambah karena jumlah kedatangan turis yang selalu meningkat.

"Konektivitas dari negara lain ke Sulut menggunakan pesawat charter flight yang artinya itu temporer. Sedangkan yang reguler saja bisa diberhentikan rutenya. Ini dalam konteks pariwisata internasional,"

Lebih jauh, Kandouw menyebutkan bahwa semua hasil yang mengembirakan itu tidak terlepas dari peranan Gubernur Olly Dondokambey, SE yang selalu mempromosikan keunggulan pariwisata Sulut.

"Pak gubernur selalu mempromosikan wisata Sulut. Bahkan sudah ada MOU dengan negara Seychelles. Pariwisata disana sangat maju. Meskipun penduduknya hanya 100 ribu tetapi kunjungan turisnya sampai lima juta orang. Bahkan 90 persen perekonomian di sana ditunjang oleh sektor pariwisata,"

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang, perwakilan dari dinas pariwisata kabupaten dan kota, Kantor Imigrasi dan PT. Angkasa Pura. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)