Selasa, 29 Mei 2018

Kunjungi Minahasa, Gubernur Ingatkan Terus Jaga Toleransi dan Kebersamaan

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey tak pernah berhenti mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga toleransi kebersamaan serta ketertiban agar daerah nyiur melambai terus dalam suasana damai.

Hal tersebut disampaikan Gubernur saat melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Kabupaten Minahasa, Selasa (29/5).

Gubernur melakukan kunjungan dalam Ibadah Syukur Hut Ke- 182 Jemaat Zaitun Kiawa Wilayah Kawangkoan Satu Dirangkaikan Dengan Peresmian Gedung  SD GMIM 1 Kiawa. Di SD GMIM 1 Kiawa Dan Kanisah GMIM Zaitun Kiawa,  Pentahbisan / Peresmian Menara,  Balkon Gereja GMIM Eben Haezer Tember Wilayah Tumompaso Satu. Di GMIM Eben Haezer Tember Wilayah Tumompaso Satu, Ibadah Pemakaman Pdt. Jossy Tompodung, Sth di Kelurahan Lansot, Tomohon, Penanda tanganan Prasasti Pembangunan Gedung Gereja GMIM Damai Lahendong dan Katekisasi Pelsus Wilayah. Sonder Di GMIM Jerusalem Kolongan.  Atas.

Dalam kesempatan itu Gubernur mengajak kepada seluruh komponen masyarakat, baik antar sesama pemerintah maupun masyarakat untuk tetap bersinergi dan tetap menjaga toleransi bersama dalam membangun Sulut lebih baik lagi.

Gubernur menyampaikan dalam membangun daerah dan jemaat, harus ada kerjasama antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota agar pembangunan akan berjalan selaras dan baik.

“Saya berkomitmen untuk terus membangun Sulawesi Utara, Yesus telah bangkit dengan itu mari kita terus bersemangat untuk membangun sulut,” ujar gubernur.

Khusus untuk umat Kristiani gubernur mengatakan gereja sebagai umat Allah memang dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintah di daerah. Oleh karena itu, gereja tetap bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjaga kehidupan yang harmonis, rukun, dan tetap berintegritas dalam kehdiupan sosial, termasuk dengan umat beriman dari agama lain.

Disamping itu Gubernur juga mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam menanggapi segala bentuk berita di media sosial. Masyarakat Sulut harus menolak berita hoax agar kehidupan damai antar sesama masyarakat dapat terus terjaga di Sulut. Masyarakat harus mampu mempertahankan predikat Sulut sebagai daerah dengan toleransi tertinggi di Indonesia. (Humas Pemprov Sulut)

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Wagub Kandouw Motivasi Civitas Akademika IAIN Manado

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw mengikuti buka puasa bersama civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Senin (28/5/2018) sore.

Dalam sambutannya, Wagub Kandouw meminta semua pihak yang menangani pendidikan baik pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat menengah hingga pendidikan tingkat tinggi termasuk IAIN Manado untuk berupaya meningkatkan kualitasnya.

“Jadi dari lubuk hati paling dalam karena persaingan semakin ketat kedepan maka IAIN harus berkontemplasi, harus berintrospeksi, supaya kita harus berubah, menjadikan lulusan kita menjadi baik dan semakin baik karena kalau tidak ini akan berbahaya," ucap Kandouw.

Menurut Kandouw, peningkatan mutu pendidikan penting dilakukan termasuk dalam menghadapi serbuan tenaga kerja dari luar Sulut yang tergiur dengan nilai UMP di Sulut yang menempati Urutan ketiga di Indonesia setelah Provinsi DKI dan Papua. Disamping itu Sulut dikenal sebagai daerah yang aman sehingga menarik kedatangan para pencari kerja.

“Kalau kualitas lulusan kita untuk SMA dan S1 hanya begini-begini lama kelamaan orang dari luar daerah yang akan menguasai kita, buktinya BPS menyampaikan bahwa demografinya Sulut status penduduk Sulut pertambahannya 70 persen karena migrasi, jadi lebih banyak penduduk yang datang dari pada kelahiran yang terjadi” bebernya.

Lebih jauh, Wagub Kandouw mengingatkan IAIN untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya dan mencetak sarjana-sarjana yang unggul profesional dan produktif,

“ Sekali lagi saya ingatkan kepada civitas akademika mari kita update, ikut jaman, disiplin agar kwalitas lulusan IAIN Manado boleh bersaing dan menjadi yang terbaik” harap Kandouw.

Sementara itu Rektor IAIN Manado Dr. Rukmina Gonibala SE mengatakan IAIN saat ini baru berjalan memasuki 4 tahun setelah 17 Oktober 2014 transformasi dari STAIN menjadi IAIN sedang mempersiapkan SDM serta Infrastruktur maupun tenaga pendidik seperti dosen dengan Renstra pada tahun 2020 IAIN sudah menjadi Universitas.

“Untuk menjadi Universitas itu persyaratannya banyak terutama lahannya kemudian infrastruktur, kemudian tenaga dosen, kemudian akreditasi mahasiswa dari luar negeri harus ada karena itu nanti di bulan September nanti mahasiswa dari Thailand 5 orang kemudian dari Philipina juga akan datang kuliah disini” beber Gonibala.

Lanjut Gonibala, saat ini IAIN Manado terus melakukan inovasi berbenah agar Ranstra pada tahun 2020 untuk menjadikan IAIN menjadi Universitas dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan. (Humas Pemprov Sulut)