Selasa, 30 Juni 2015

SHS Sumbang 55 Juta Pembangunan Ampitiater Kaum Muda



Uskup Manado Mgr Josef Suwatan MSC bersama Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang bersama Ketua TP PKK Sulut Ny Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung  bersama istri, Wakil Ketua TP PKK Sulut Ny Mieke Kansil-Tatengkeng, anggota DPD RI Maya Rumantir, Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang, Wakil Ketua DPRD Sulut Welly Lumentut, para pastor, suster, frater dan bruder, serta seluruh tokoh umat Katolik merayakan 25 tahun tahbisan Uskup dari Uskup Suwatan.
Perayaan ini diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin Uskup Suwatan bersama 4 Uskup masing-masing Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang Pr, Uskup Agung Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC, Uskup Padang Mgr Martinus Situmorang OFM dan Uskup Bandung. Mgr Antonius Subianto OSC yang dilanjutkan dengan resepsi bersama.
Dalam sambutannya Gubernur mengapresiasi peran serta Uskup Suwatan bersama tokoh agama se-Sulut sehingga Sulut dikenal dunia sebagai propinsi teraman. "Saya berterima kasih kepada bapak Uskup Suwatan yang sangat peduli dengan keamanan dan kerukunan di Sulut yang bersama-sama dengan Tokoh Agama lain di Sulut ikut andil menciptakan keamanan dan kerukunan di daerah ini sehingga Sulut menjadi daerah atau propinsi teraman dan rukun meski hidup dalam pelbagai etnis dan agama," ujarnya.
Selain itu, SHS menyatakan Uskup Suwatan juga telah mendorong umat Katolik di Sulut untuk mendukung pelbagai program pemerintah. "Saya berterima kasih kepada bapak Uskup Mgr Josef Suwatan MSC yang telah mendorong umat Katolik untuk ikut menyukseskan program-program pemerintah selama ini," jelasnya.
Pada kesempatan itu, SHS menyampaikan kata-kata perpisahan kepada umat Katolik. "Pada kesempatan yang berbahagia ini saya dan istri juga memohon diri dihadapan bapak Uskup, para pastor, suster, frater dan umat Katolik Sulut karena sebentar lagi saya akan meletakan jabatan sebagai Gubernur Sulut kepada pemimpin yang baru. Sepuluh tahun saya mengabdi dan umat Katolik telah banyak membantu memberi diri untuk pembangunan dan kesejahteraan di Sulut," paparnya.
Yang menarik, di penghujung acara resepsi digelar lelang barang-barang rohani dan barang pribadi milik Uskup Suwatan diantaranya beberapa jam tangan dan rosario, salib emas, mutiara, kain tenun selempang. Lelang ini dimaksudkan untuk pembangunan gedung ampitiater sebagai pusat pengembangan kaum muda Katolik Keuskupan Manado bernama Emmanuel Chatolic Youth Center di Desa Lotta Kecamatan Pineleng Minahasa dan juga menjadi salah satu destinasi wisata Sulut yang akan digunakan untuk kegiatan Indonesia Youth Day tahun 2016 dan seterusnya.
Dalam lelang ini, Gubernur berhasil membeli satu rosario dan satu jam tangan kesayangan Uskup Suwatan dengan total dana Rp 55 juta yang diserahkan langsung oleh Uskup Suwatan dari total dana yang terumpul dalam lelang tersebut Rp 526.500.000. "Saya salut dan mendukung pembangunan ampitiater kaum muda ini. Ini untuk menciptakan generasi muda yang diharapkan akan menjadi pemimpin ke depan dan menjadi destinasi wisata Sulut," tukasnya seraya meminta panitia untuk dapat memasukan satu proposal pembangunan gedung ini ke Pemprop Sulut.
Uskup Suwatan, para uskup, pastor, biarawan/biarawati dan umat mengapresiasi kepedulian yang ditunjukan Gubernur ini. (Kabag

SHS Disambut Tarian Adat di Bandara Manokwari

Kedatangan Gubernur Sulut di bumi Cendrawasi Papua Barat, Selasa (30/6) kemarin mendapat sambutan tarian adat Acem Akuie (tarian menjemput kedatangan tamu kehormatan) dan tarian kabasaran dari brigade manguni (BM) Manokwari serta Gubernur injak piring antik sebagai simbol mengingajak kaki pertama di Papua Barat di bandara Rendani di Kabupaten Manokwari, hal itu dikatakan Kepala Biro Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi saat mendampingi SHS dalam kunjungan kerjanya selama tiga hari di Provinsi Papua.
Kumendong mengatakan,  kedatangan Gubernur SHS dan rombongan di Manokwari, disambut langsung oleh Gubernur Papua Barat Abraham Atururi, Unsur Forkopimda, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Selama berada di Manokwari SHS juga akan diberi gelar adat Papua yang akan diberikan Kepala Suku Besar Arfak melalui Gubernur Atururi. Pemberian gelar adat ini merupakan bagian dari acara peringatan Hari kepahlawanan DR Sam Ratulangi dan HUT ke-44 warga Kawanua di Papua, ujar Kumendong sembari menambahkan, acara pemberian gelar adat ini akan disemarakan dengan musik bambu, tarian maengket dan choir. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir Pemprov).


 

Kansil Paparkan Pengembangan Insentif Daerah Sulut

Wakil Gubernur Sulawesi Utara DR Djouhari Kansil M.Pd, Senin (29/06), Menghadiri acara kolaborasi Pemerintah dan CSO untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar dalam rangka penanggulangan kemiskinan, yang  bertempat di Hotel Arya Duta Jakarta.

DR Djouhari Kansil merupakan salah satu narasumber dengan membawakan materi pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di Provinsi Sulawesi Utara.

Wagub Kansil dalam materinya mengatakan, pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di Sulut, pada awalnya didorong oleh hasil pengendalian dan evaluasi pencapaian program penanggulangan kemiskinan dan pencapaian target MDGS Sulut yang memperlihatkan beberapa indikator yang terkait dengan pelayanan dasar sepertinya sulit dicapai.

Menurutnya, penurunan angka kematian ibu dan anak merupakan indikator penanggulangan kemiskinan dan indikator MDGS yang menunjukan tendensi sulit dicapai. Sulitnya pencapaian target ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya, komitmen pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan pencapaian prioritas target MDGS relativ berbeda-beda dan kabupaten/kota yang berbeda di wilayah kepulauan relativ sangat sulit dicapai karena faktor geografis dan ketersedian anggaran dalam APBD, serta standar pelayanan minimum yang berbeda-beda antar lembaga dan SKPD di provinsi maupun di kabupaten/kota.

Lanjut Kansil, mengingat pelayanan dasar merupakan prioritas utama pemerintah provinsi Sulut dalam RPJMD 2010-2015, maka pemerintah provinsi sulut berupaya untuk mendorong agar aspek pelayanan dasar dapat ditingkatkan.

Pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan oleh BAPPENAS, Pemerintah Australia (DFAT), Program KOMPAK, dan World Bank.