Kamis, 09 Maret 2017

Sebut Empat Alasan, Olly Bantah Terima Aliran Dana e-KTP

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE menegaskan bahwa dia tidak menerima aliran dana untuk pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) tahun anggaran 2011-2012. Hal ini sekaligus membantah nama Olly yang tercantum dalam surat dakwaan perkara dugaan korupsi proyek e-KTP.

"Saya tidak pernah terima. Semua tidak benar. Saya pernah klarifikasi di KPK. Semuanya ada di BAP," kata Olly di ruang tamu gubernur, Kamis (9/3/2017) sore.

Olly yakin penyebutan namanya dalam dakwaan itu hanya berdasar keterangan pihak-pihak yang tidak dapat dipercaya. Bahkan Olly menyebutkan empat poin alasan untuk membantah semua keterangan itu.

"Pertama, saya tidak kenal Andi Narogong. Bagaimana mungkin orang yang saya tidak kenal menyerahkan uang 1,2 juta dollar kepada saya. Kedua, saya tidak pernah bertemu dengannya (Andi). Ketiga, tidak pernah ada pembahasan di banggar tentang e-KTP dan keempat tidak ada pertemuan dengan pihak lain (perusahaan) tentang itu," ucap Olly.

Meskipun begitu, sebagai pejabat negara yang taat hukum, Olly tetap menyerahkan semuanya ke penasihat hukum. "Saya serahkan ke tim bantuan hukum PDI-P," bebernya. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Banjir dan Longsor Ancaman di Musim Penghujan

Menyikapi gejala alam saat ini dimana tingkat curah hujan yang cukup tinggi,  sangat berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor, yang dalam beberapa bulan ini melanda sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Utara.
 
Karena itu, untuk mengantisipasinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara menggelar Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan Longsor Tahun 2017 yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Prov Sulut Drs. Roy Mewoh mewakili Gubernur pada Kamis (9/3) kemarin.

Sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan  oleh Mewoh, bahwa sesuai prakiraan dari BMKG,  puncak musim penghujan akan dimulai pada awal bulan Maret 2017. Karena itu,  semua lapisan masyarakat dan pemerintah mulai dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan harus  antisipatif dalam upaya penanggulangan bencana menyangkut peringatan dini, Organisasi Sistem Komando, Pos Komando Informasi dan Komunikasi serta Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat Bencana.

Lebih Lanjut Mewoh menegaskan bahwa tindakan evakuasi saat bencana dan pasca bencana akan mampu meminimalisir korban dan kerugian material serta akan mampu meningkatkan kualitas penanganan bencana wilayah Sulawesi di mata Nasional, apalagi Sulawesi Utara telah beberapa kali melaksanakan simulasi penanggulangan bencana alam berskala Internasional, tutur mantan Kepala BLH Prov Sulut ini.

Rapat yang dihadiri juga oleh Inspektur Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini, diikuti oleh para Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulut, Gorontalo, Sulawesi Tengah,  Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara ini merupakan wahana   koordinasi dan berbagi informasi dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Sulawesi maupun di  seluruh wilayah Indonesia, tambah mantan Kepala Dinas Olahraga ini. (LiMa)
(Humas Provinsi Sulut).

Kendalikan Inflasi TPID Akan Lakukan Operasi Pasar

Tim Pengendali Inflasi  Daerah ( TPID ) dibawah pimpinan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara  Edwin Silangen SE MS dengan Tim Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Mokoginta, Kepala Bulog Sulut Taufan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jenny Karouw, Deputi Direktur Buwono Budisantoro ,Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Fransiskus Manumpil  dan kepala Statistik Sulut Edy langsung sigap   turun  untuk melakukan Sidak ( inspeksi mendadak ) melihat langsung  komoditi  Cabai ( Rica )  dan Tomat di Pasar Bersehati Manado dengan harga yang melambung tinggi, kamis.(09/03) kemarin

Kami melakukan Sidak pasar melihat langsung kalau memang harga Rica melambung tinggi , kata Rudy Mokoginta

Dengan dilakukan Sidak untuk memantau harga rica dan tomat  yang saat ini cukup memberatkan masyarakat.  ," ungkapnya.

Menurut Pak Haris salah satu pedagang pengumpul di pasar bersehati kami beli  rica dari petani di Gorontalo dan Bolsel dengan  harga Rp 100 ribu sampai 105 ribu dan dijual kepada masyarakat sebesar Rp 120 ribu perkilo.

Khusus kebutuhan Pasar Bersehati perhari sebanyak 3 sampai 5 ton dan Tomat 8 ( delapan) sampai dengan 10 ( sepuluh ) ton ini  juga di pasarkan sampai  ke Sangihe, Talaud dan Sitaro, kata Haris

Kami beli rica dari Gorontalo dan Bolsel karena  bisa tahan sampai 5 (lima)  sampai 6 (enam) hari kalau yang  dari Minahasa dan Tomohon hanya bertahan 2 (dua) hari sudah mulai busuk dan untuk tomat diambil dari palu dan Langowan, katanya

Kadis Perindak Jenny Karouw menambahkan yang penting komoditi ini ada di pasaran penyebaranya merata sampai antar pulau karena rica sangat penting dan memiliki kontribusi penting untuk inflasi.
Selama ini pasokan  rica di Sulut berasal dari  Bolaang Mangondow Selatan dan Gorontalo dan sebagian Minahasa naiknya harga di Manado, karena sebagian komoditas tersebut dijual ke Jawa maupun Kalimantan. "Namun kami telah meminta kepada distributor sebelum dijual keluar Sulut harus penuhi terlebih dahulu stok yang ada," katanya.

Kepala Biro Perekonomian dan SDA Fransiskus Manumpil menambahkan sesuai dengan himbauan bapak Gubernur diharapkan kepada masyarakat untuk menanam  Bawang , rica tomat ( Barito) di pakarangan agar keperluan dapur masyarakat  bisa di penuhi.
Dan Sidak ini akan terus dilakukan untuk memantau harga  kebutuhan pokok masyarakat ,.selain di Pasar Bersehati pihaknya akan melakukan Sidak di berbagai kabupaten/kota jika di daerah tersebut harga satu di antara bumbu dapur tersebut melonjak naik. "Kami siap melakukan .sidak diberbagai tempat untuk memantau harga rica dan kebutuhan pokok lainnya," ungkap Manumpil

Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Sulut, Buwono.Budisantoro mengungkapkan akan terus meningkatkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga harga komoditas strategis dapat terkendali dengan baik.
( DWM )
( Humas Pemprov Sulut )

Promosi Pariwisata, Sulut Manfaatkan Medsos

Promosi pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) melalui berbagai media sosial (medsos) dapat mendorong industri pariwisata Sulut memasuki strategi pemasaran wisata secara digital.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut terus memaksimalkan pemanfaatan medsos untuk mempromosikan pariwisata secara lebih luas. Hal itu terungkap dalam  Kegiatan Pengembangan Pariwisata Sulawesi utara mengenai sosialisasi Facebook yang diadakan Dinas Pariwisata di Hotel Mercure, Kamis (9/3/2017) siang.

Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw mengatakan, pihaknya memaksimalkan peran medsos seperti facebook untuk memperbarui informasi-informasi pariwisata. "Sulut harus mengenalkan keunggulan yang berbeda dari daerah lain. Hal ini yang akan disebarluaskan melalui media sosial," katanya.

Steven menilai selain memiliki nilai jual di bidang kuliner, budaya dan peninggalan sejarah, Sulut memiliki keunggulan dalam pemandangan alam seperti di objek wisata Danau Tondano, Gunung Lokon dan lainnya.

Promosi keunggulan wisata Sulut itu akan diikuti dengan pembenahan infrastruktur pendukung serta sumber daya manusia yang terlibat interaksi langsung dengan para wisatawan seperti pengelola objek wisata.

"Pemerintah berkomitmen pembenahan terus dilakukan untuk pengembangan pariwisata dan kenyamanan pengunjung. Pariwisata itu yang penting bagaimana membuat tamu yang berkunjung betah dan datang berulang kali," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Daniel Mewengkang mengatakan pengembangan pariwisata melalui promosi untuk menarik minat wisatawan akan terus dilakukan karena menjadi bagian penting sekarang ini. "Apalagi tujuan wisata di daerah sangat banyak, jadi butuh sosialisasi maksimal," katanya.

Diketahui, Sulut meraih catatan impresif atau mengesankan di sektor pariwisata pada penghujung 2016 lalu. Sepanjang 2016, jumlah kunjungan turis asing mencapai 48.288 orang. Sementara itu, kunjungan turis domestik sepanjang tahun lalu tercatat 1,48 juta atau tumbuh 38,64%.

Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi pada November hingga Desember 2016 tercatat 4.270 orang. Jumlah ini meningkat 229,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.428 orang.

Hal itu menyusul dibukanya penerbangan langsung dari sejumlah kota di Tiongkok ke Manado sejak awal Juli 2016. Rute penerbangan potensial ini kemudian mendorong peningkatan jumlah wisman ke Indonesia melalui Manado.

Data menyebutkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui Manado hingga November 2016 mencapai 36.804 orang dan pada Desember 2016 lebih dari 40.000 orang.

Kegiatan itu turut dihadiri Ketua Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Sulut Johny Lieke dan pelaku pariwisata lainnya. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Promosi Pariwisata, Sulut Manfaatkan Medsos

Promosi pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) melalui berbagai media sosial (medsos) dapat mendorong industri pariwisata Sulut memasuki strategi pemasaran wisata secara digital.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut terus memaksimalkan pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan pariwisata secara lebih luas. Hal itu terungkap dalam  Kegiatan Pengembangan Pariwisata Sulawesi utara mengenai sosialisasi Facebook yang diadakan Dinas Pariwisata di Hotel Mercure, Kamis (9/3/2017) siang.

Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw mengatakan, pihaknya memaksimalkan peran medsos seperti facebook untuk memperbarui informasi-informasi pariwisata. "Sulut harus mengenalkan keunggulan yang berbeda dari daerah lain. Hal ini yang akan disebarluaskan melalui media sosial," katanya.

Steven menilai selain memiliki nilai jual di bidang kuliner, budaya dan peninggalan sejarah, Sulut memiliki keunggulan dalam pemandangan alam seperti di objek wisata Danau Tondano, Danau Lokon dan lainnya.

Promosi keunggulan wisata Sulut itu akan diikuti dengan pembenahan infrastruktur pendukung serta sumber daya manusia yang terlibat interaksi langsung dengan para wisatawan seperti pengelola objek wisata.

"Pemerintah berkomitmen pembenahan terus dilakukan untuk pengembangan pariwisata dan kenyamanan pengunjung. Pariwisata itu yang penting bagaimana membuat tamu yang berkunjung betah dan datang berulang kali," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Daniel Mewengkang mengatakan pengembangan pariwisata melalui promosi untuk menarik minat wisatawan akan terus dilakukan karena menjadi bagian penting sekarang ini. "Apalagi tujuan wisata di daerah sangat banyak, jadi butuh sosialisasi maksimal," katanya.

Diketahui, Sulut meraih catatan impresif atau mengesankan di sektor pariwisata pada penghujung 2016 lalu. Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi pada November hingga Desember 2016 tercatat 4.270 orang. Jumlah ini meningkat 229,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.428 orang.

Hal itu menyusul dibukanya penerbangan langsung dari sejumlah kota di Tiongkok ke Manado sejak awal Juli 2016. Rute penerbangan potensial ini kemudian mendorong peningkatan jumlah wisman ke Indonesia melalui Manado.

Data menyebutkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui Manado hingga November 2016 mencapai 36.804 orang dan pada Desember 2016 lebih dari 40.000 orang.

Kegiatan itu turut dihadiri Ketua Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Sulut Johny Lieke dan pelaku pariwisata lainnya. (Ber'S) (Humas Pemprov Sulut)