Senin, 22 Agustus 2016

Kapolri: ini Karena Perjuangan Gubernur Sulut


Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara kini resmi menyandang status Polda tipe A, setelah secara resmi Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan atas nama Kapolri, Senin (22/8) pagi kemarin, mengukuhkan Polda Sulut menjadi Polda status tipe A, di halaman upacara Mapolda Sulut.
Berubahnya status Polda Sulawesi Utara itu tidak lepas dari perjuangan dan kerja keras dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, ujar Gunawan, di sela-sela membacakan sambutan tertulis Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.
Gunawan menegaskan, dengan peningkatan tipe Polda Sulut, berarti dituntut juga adanya peningkatan kinerja dan pelayanan Polda Sulut dan jajaran untuk menjadi lebih baik, lebih mudah dan lebih cepat untuk diakses oleh masyarakat.

“Peningkatan tipe harus juga disertai dengan kesiapan seluruh jajaran Polda Sulut dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan tugas kedepan yang semakin berat dan kompleks,” jelas Jenderal Polsis Bintang Tiga ini, sembari memberi contoh seperti meningkatnya tindak pidana perompakan, human traffiking, narkoba, terorisme, illegal fishing, penyelundupan orang dan kejahatan transnasional lainnya.

Kepada seluruh personil Polri yang ada di Sulawesi Utara, Gunawan berpesan agar tingkatkan soliditas seluruh jajaran Polda Sulut, laksanakan dan optimalkan program prioritas Kapolri yaitu Promoter, segera tuntaskan kasus-kasus yang menonjol yang menyita perhatian masyarakat, dukung dan kawal kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah daerah, tingkatkan sinergitas personil yang baik antara Polri dan jajaran pamerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat serta implementasikan program polisi sebagai penggerak revolusi mental dan tertib sosial di ruang publik. sementara itu Gubernur Olly Dondokambey merasa bersyukur dengan kenaikan status Polda Sulut menjadi tipa A. 
Dengan peningkatan status ini, Gubernur juga berharap pelayanan terhadap masyarakat dapat ditingkatkan, sehingga tentunya mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat di Bumi Nyiur Melambai, bahkan para wisatawan mancanegara yang belakangan ini banyak berada di daerah ini, sekaligus menyampaikan selamat kepada Kapolda  Sulut Drs Wilmar Marpaung SH atas kenaikan pangkat menjadi Irjen Polisi serta kepada Wakapolda Sulut Drs Sutrisno Hermawan atas kenaikan pangkat menjadi Brigjen Pol. (Humas Pemprov Sulut).

Nelayan Tumumpa Menangkan Door Prize Panitia HUT RI & HUT PROV SULUT

Ketua Umum Panitia HUT RI ke 71 dan HUT Prov. Sulut ke 52 Drs Jhon Palandung didampingi Sekretaris Panitia DR Jemmy Kumendong MSi menyerahkan 1 Unit Sepeda Polygon kepada Kunce Imbar setelah berhasil menemukan Banner pada balon gas yang dilepas saat pencanangan Rangkaian Kegiatan HUT RI & HUT SULUT  12 Agustus lalu, uang dilakukan oleh Gunernur Sulut Olly Dondokambey SE.
Kunce yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan mengatakan Banner yang ditandatangi panitia itu ditemukan saat ia melaut bersama dengan teman-temannya menggunakan pajeko di kawasan kwandang, perbatasan Gorontalo Utara dan Toli-Toli sekitar 40km dari pantai. "sudah menjadi kebiasan nelayan untuk menghampiri barang-barang yang tak lazim ditemukan di tengah laut". Beruntung ketika membaca pesan yang tertulis ada hadiah yang disediakan ketika banner dikembalikan ke panitia. Kunce tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sulut khususnya panitia sehingga boleh mendapat hadiah sepeda polygon. Melalui penyerahan hadiah ini Palandung berharap keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam ikut memeriahkan HUT kemerdekaan RI dan HUT Provinsi Sulut tahun ini. (Humas Pemprov Sulut).

Wagub : Pembentukan Badan Otorita Bunaken Diharapkan Jadi Sulosi Tumpang Tindih Pengelolaan

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw mengatakan terbentuknya Badan Otorita Bunaken diharapkan menjadi solusi tumpang tindih pengelolaan kawasan Bunaken. Hal ini disampaikan Wagub saat menerima Kapal Pengangkut Sampah dari Bank Indonesia kepada Masyarakat Bunaken  di kawasan Marina Plaza, Senin (22/08).
Dikatakan Wagub akibat tumpang tindih pengelolaan yang terjadi selama ini pihak-pihak yang berkepentingan mengelola kawasan ini enggan mengalokasikan dana, dan masyarakat menjadi korban. Dengan adanya suatu badan otorita, pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata bunaken dapat lebih terarah dan sustainable, tegasnya.
Wagub juga tak lupa memberika apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak BI atas kepeduliannya terhadap pengembangan sektor pariwisata khususnya pengelolaan sampah di kawasan pulau Bunaken. Wagub juga mengharapkan penyaluran CSR dari pihak perbankan akan lebih terarah sehingga memberikan dampak yang signifikan bagi pengembangan daerah.
Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dr Hendar mengatakan, sebagai Bank Sentral BI yang diberikan mandat menjaga stabilitas ekonomi di daerah juga memiliki tanggungbjawab dalam pengembangan ekonomi daerah. Untuk itu diharapkan melalui penyerahan kapal pengangkut sampah akan mendukung pengelolaan sampah dikawasan bunaken. Kesan yang baik dari wisatawan melalui lingkungan yang bersih tentunyabakan menjadi marketing yang efektif dalam mempopulerkan kawasan wisata.
Turut hadir dalam acara ini, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdaprov Sulut Jhon Palandung, Kaban Kesbang Prov Sulut Edwin Silangen SE MS, Kadis Pariwisata Sulut Ir Happy Korah MSi, Kadis Kelautan dan Perikanan Ir Ronald Sorongan MSi, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Peter Jacobs dan sejumlah pimpinan perbankan sulut.

Gubernur Bakal Kritisi Menkeu Terkait Pemotongan Dana Transfer Daerah

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bakal mengkritisi kebijakan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani terkait dengan pemotongan dana transfer daerah sebesar 26 persen. Penegasan Gubernur itu disampaikan dihadapan peserta Forum konsultasi regional produk domestik regional bruto se- Sulawesi, Maluku dan Papua (Konreg PDRB Sulampua) yang dibukanya pada Minggu (21/08) malam lalu di Sintesa Peninsula Hotel Manado. Mengingat dana tersebut masih sangat kecil hanya 26 persen sebaiknya pemerintah pusat jangan memotong dana trsanfer daerah tersebut, karena bertentangan dengan program Nawa Cita yang digulirkan Presiden Jokowi yaitu membangun dari pinggiran. Itu artinya bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan kedepan akan diprioritaskan di luar pulau jawa, dengan kata lain, pembangunan diprioritaskan termasuk pada kawasan ini, kawasan Sulampua. Sedangkan dana sebesar  74 persen di gunakan oleh pemerintah pusat. Bagaimana daerah-daerah di kawasan Sulampua ini  bisa  berkreasi membangun sektor ekonominya guna menopang pertumbuhan ekonomi nasional, kalau dana transfer saja hanya 26 persen, tapi dipotong lagi, tegas orang nomor satu di Sulut ini, sembari menyebutkan, kawasan Sulampua paling banyak ruang dan semua ada sumber daya alam.
"Saya kebetulan belum bertemu dengan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani, kalau ketemu saya akan kritisi kebijakan Menkeu ini", janji mantan politisi Senayan ini.
Kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan kemajuan ekonomi Sulut lewat sektor pariwisata, hanya sebulan sebanyak 11 ribu turis asal Tiongkok (China) datang di Sulut. Industri pariwisata ini sangat cepat menanggulangi kemiskinan dan pengangguran di daerah ini.
"Pariwisata di Kawasan Sulampua ibarat perawan yang belum di sentuh, tapi dikawasan lain sejak lama melakukannya", kata Donsokambey.
Olly juga mengatakan, walaupun share ekonomi kawasan Sulampua terhadap ekonomi nasional tidak sampai 10 persen di tahun 2015, namun  pertumbuhan ekonomi nasional malahan untuk Provinsi di pulau Sulawesi jauh.berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional, yang pada tahun 2015 sebesar 4,98 persen. Dari data yang ada menunjukan bahwa di tahun 2015 hanya tiga Provinsi di kawasan Sulampua yang presentasi penduduk miskin dibawah rata-rata nasional (nasional 11,13 persen), bahkan ada beberapa Provinsi yang hampir mencapai 30 persen penduduk miskinya. Karena itulah, hal ini dapat dikatakan penting untuk dapat dikonsultasikan melalui forum ini. Sebagai informasi, dalam periode Pemerintahan ODSK Provinsi Sulut telah menyikapi hal itu, dengan hanya menetapkan target pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,5 persen/tahun dan fokus pada pengentasan kemiskinan, penanggulangan penganguran, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat, ujarnya.

Kepala Bappeda Provinsi Sulut Ir Roy O Roring MSi melaporkan, tujuan Konreg ini untuk menindaklanjuti hasil keputusan Konreg PDRB se-Sulampua di Ternate Provinsi Maluku Utara akhir tahun lalu. Menyamakan konsep dan definisi, persepsi serta perspektif dalam rangka penyusunan jenis-jenis indikator, data dan informasi tentang potensi dan pembangunan sosial ekonomi provinsi se- Sulampua dan mengamati ketergantungan antar wilayah serta aksesibilitas dengan kawasan-kawasan regional lainnya. Sedangkan  Tema kegiatan Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui penguatan infrastruktur dan KEK dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Nara sumber Kepala BPS RI DR Suryamin MSc, Deputy Gubernur BI Hendar dan Sesmenko Perekonomian Lukita D Tuwo, tambah Roring. Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw dan Ketua DPRD Sulut Andrey Angow, serta pejabat teras Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut).

Gubernur Lepas CJH Sulut

Sebanyak 352 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Provinsi Sulawesi
Utara yang akan menjadi tamu Allah di Makah Al Mukaromah, dilepas Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE di Asrama Haji Tuminting Manado, Minggu  (21/08) malam. Kesempatan itu Gubernur telah memberikan bantuan sebesar Rp. 2 Juta kepada setiap anggota JCH.
Saat menyampaikan sambutan Gubernur berharap, selama menunaikan Ibadah Haji kiranya para Jamaah asal Sulut dapat menciptakan rasa kebersamaan, saling tolong menolong, saling menghormati dan saling menghargai untuk membingkai watak dan iman umat Muslim sebagai insan yang beriman dan menjadi pelopor pemersatu bangsa. Karena dalam pelaksanaan Ibadah Haji akan bertemu umat Islam dari seluruh penjuru dunia dengan adat istiadat, kebersamaan, gaya hidup dan budaya berbeda, ujarnya.
Namun Gubernur percaya umat Muslim Sulawesi Utara mampu memahami makna pelaksanaan Ibadah Haji yang sesungguhnya. Senantiasa menjaga dan mempertahankan citra dan image Provinsi Sulut sebagai daerah yang sangat mencintai kedamaian dan kerukunan, meskipun hidup diantara perbedaan, katanya.
Untuk tahun 2016 ini, CJH Sulut mengalami pengurangan dibanding tiga tahun sebelumnya, sebanyak 700 orang sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah pusat. Keberangkatan CJH Sulut, melalui serangkaian proses administrasi, tes kesehatan maupun bimbingan ibadah dan doa haji. Sejumlah persiapan tersebut, bermaksud agar calon haji dapat menunaikan Ibadah Haji secara maksimal selama berada di tanah suci, jelas Kakanwil Kemenag Sulut H Drs Soleman Awad MPdi.
Awad menambahkan, CJH asal Sulut sendiri, terbagi dalam dua kloter yakni kloter 10 dan 11. Untuk kloter 10 sebanyak 352 orang, berasal dari Kota Manado, Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa, Talaud, Sitaro, serta Sangihe. Sedangkan daerah lainnya yakni bolmong raya, minahasa tenggara dan minahasa selatan , tomohon masuk dalam rombongan kloter 11. Rencananya sebelum diterbangkan ke tanah suci, ratusan CJH ini diinapkan di asrama haji tuminting / setelah itu mereka diberangkatkan menuju embarkasi Balikpapan Senin (22/08) dini hari, selanjutnya diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi pada Selasa (23/08) nanti. Diketahui, dalam pelepasan ini,  CJH asal Manado yang termuda berusia 20 tahun, sedangkan yang paling tua berusia 79 tahun. Turut hadir dalam acara tersebut Wagub Drs Steven Kandouw dan Ketua DPRD Sulut Andrey Angow. (Humas Pemprov Sulut).