Kamis, 23 Juli 2015

SKPD Harus Terapkan SOP Dengan Baik.

Setiap Standart Operasional Prosedur (SOP) yang ada di SKPD lingkup Pemprov Sulut harus dilaksanakan dengan baik guna menunjang pelayanan maksimal bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Sulut Ch. Talumepa,SH,MSi dalam kegiatan review dan evaluasi penyusunan dan penerapan SOP SKPD lingkup Pemprov Sulut yang digelar Kamis (23/7), bertempat di ruang mapaluse kantor gubernur sulut.

SOP yang baik dijalankan untuk membangun profil dan perilaku aparatur negara yang memiliki integritas, produktif dan memiliki kemampuan memberikan pelayanan prima, untuk itu SOP perlu diterapkan guna pencapaian kinerja aparatur pemerintah yang maksimal.

Pelaksanaan SOP penting dan harus terus dipantau sehingga proses penerapan dapat berjalan dengan baik, tentunya SOP harus terus dievaluasi guna mendapatkan penyempurnaan secara maksimal sesuai kebutuhan organisasi.

Untuk itu melalui kegiatan ini Talumepa berharap para peserta bisa mengetahui pelaksanaan kegiatan apakah sudah sesuai dengan SOP  yang dibuat dan kendala apa saja yang dihadapi dalam tahapan penerapan.

Sementara itu Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi Judhistira AK Siwu,SE,Msi dalam laporan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar para aparatur dapat mengetahui pelaksanaan kinerja apakah sudah sesuai SOP yang telah dibuat serta memperbaiki dan menyempurnakan SOP yang telah dibuat sesuai dengan lingkup pekerjaan.

Turut hadir Kepala Biro Organisasi Galdy Kawatu,SH,Msi dan para peserta dari SKPD lingkup Pemprov Sulut.(Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu,Msi selaku jubir pemprov sulut)

Wagub Buka Olimpiade OR Siswa Nasional SMA/SMK






Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd, Kamis (23/7) kemarin membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SMA/SMK tingkat Provinsi Sulut, di SPN Karombasan Manado.
Kadis Diknas Asiano G Kawatu SE MSi mengatakan, kegiatan yang akan berlagsung selama tiga hari diikuti 700 atlit yang merupakan utusandari SMA/SMK 15 Kabupaten/Kota. Sementara Cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingan meliputi atletik, silat, karate, bulutangkis, tenis meja volly ball, basket, futzal dan catur, jelas Kawatu sembari menambahkan para peraih medali emas nantinya akan mewakili Sulut  untuk mengikuti ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional di Makasar Ujung pandang.
Kansil menyebutkan, ajang olimpiade kali ini kiranya dapat dimanfaatkan, sebaik-baiknya oleh siswa  guna membuktikan kemampuan dalam berkompetisi sehingga boleh meraih medali emas, yang nantinya akan mewakili Sulut di Olimpiade Olahraga SiswaNasional di Makasar nanti.
Untuk itu beberapa hal diingatkan oleh mantan Kadis Diknas Sulut itu kepada adik-adik siswa, pelatih dan wasit yaitu datang disini tidak hanya menjadi juara, akan tetapi menjadikan kegiatan ini merupakan ajang pendidikan sebagai pengalaman belajar, dalam rangka pembentukan karakter disegala bidang, sekaligus untuk memberikan budaya malu sehingga adik-adik siswa menajuhi dari berbagai penyakit sosial masyarakat, tandas kansil. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).

SHS Mengeluarkan Lima Himbauan Dalam Rakor Peningkatan Stabilitas Trantib




Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang, menghimbau kepada seluruh masyarakat Sulut agar menyaring dengan baik segala informasi yang diterima terkait isu yang bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial di tengah-tengah masyarakat.

Pernyataan Gubernur tersebut disampaikan pada rapat koordinasi peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban di Sulut, terkait dengan masalah konflik pembangunan mesjid yang terjadi di kota Bitung dan Manado. Rapat tersebut di gelar Kamis (23/7) bertempat di ruang rapat CJ Rantung, kantor Gubernur Sulut.

Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka menyikapi suasana keamanan di kota Bitung, Kabupaten  Minut dan kota Manado. Dipahami jika masalah ini tidak di selesaikan akan menjadi konflik yang besar, karena sulut di kenal sebagai daerah aman selama ini.

Untuk itu Pemprov Sulut mengumpulkan stakeholdes terkait guna membicarakan bersama langkah strategis yang akan diambil. Keamanan dan ketertiban serta kehidupan rukun memiliki nilai yang mahal, Gubernur harapkan pertemuan dengan para tokoh agama, masyarakat, otmas, TNI dan Polri ini dapat men-solusikan dan memberi rasa aman bagi masyarakat Sulut.

Sarundajang menekankan komponen yang menangani masalah sosial harus kuat, agar kita mampu meredam dan terhindar dari konflik yang terjadi di daerah. Jangan ada pembiaran dalam masalah konflik sosial.

Terkait provokator Gubernur mengingatkan agar masyarakat "jangan terpancing, hati hati dengan media sosial, cek dan ricek dengan benar segala peristiwa yang kita dengar. Saring dengan baik segala informasi yang diterima, jangan langsung terpancing." Tegas Sarundajang.

Mantan Walikota Bitung tersebut mengatakan Integrasi bangsa harus dijaga dengan baik, toleransi antar umat beragama dan tokoh masyarakat terjaga dengan baik di Sulut, tokoh agama juga diharapkan menjaga perkataan agar tidak membuahkan masalah.

Jika terjadi pelanggaran hukum akan menjadi tanggungjawab Kapolda, Polda harus tegakkan hukum secara benar, siapa yang bersalah proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku , masyatakat juga harus membantu aparat, karena aparat tidak akan memihak siapapun.

Kapolda Sulut dan Danrem 131 Santiago juga menyatakan masyarakat dan umat beragama jangan termakan isu provokator, kalau ada isu meresahkan di cek ke aparat keamanan, siapa melanggar akan di tindak. Kita tidak berkehendak terjadi konflik di daerah yang dicintai karena kebersamaan itu indah. Hadir dalam rapat Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil, Sekprov Sulut Ir Siswa R Mokodongan, Unsur Forkopimda Sulut, anggota FKUB kabupaten kota.

Dalam rakor tersebut SHS mengeluarkan lima himbauan untuk masyarakat

1. Tokoh agama dan masyarakat serta ormas di Sulut agar pertahankan stabilitas kemanan, jangn lupakan fungsi masing-masing, hidup bersama dengan masyarakat.
2. Masyarakat mampu menahan diri, jangan terprovokasi oleh oknum tidak bertanggung jawab. mawas diri karena ada disekitar kita pihak yang mau menghancurkan hubungan antar umat beragama. 
3. Jajaran aparatur pemerintah di kabupaten kota bekerjasama secara sinergis dan solid bersama aparat keamanan, karena hal ini memiliki manfaat besar dalam menjaga keamanan di daerah.
4. Minindak tegas oknum yang dapat menyulut keamanan.
5. Seluruh elemen tetap bersinergi agar keadaan terkendali. Para pendatang harus mematuhi kearifan lokal daerah.