Kamis, 09 Mei 2019

Sulut Magnet Investasi Perikanan, Wagub Kandouw MoU dengan Forever Ocean Corporation

Sulawesi Utara kembali menarik minat investor luar negeri untuk menanamkan modalnya. Kali ini Forever Ocean Corporation perusahaan perikanan Amerika yang bergerak di bidang budidaya ikan lepas pantai bakal berinvestasi senilai hampir 1 Triliun rupiah di sektor perikanan dan kelautan Sulut.

Hal itu terungkap dalam penandatanganan MoU atau nota kesepahaman oleh Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw mewakili Gubernur Olly Dondokambey dengan President Of Forever Oceans Corporation Jason Heckathorn sambil disaksikan Wakil Duta Besar Amerika untuk Indonesia Heather Variava di Kantor Konsulat Kedutaan Besar Amerika di Jakarta, Kamis (9/5/2019) siang.

"Kita siap mendukung kerja sama di bidang perikanan kelautan dengan Forever Ocean Corporation," kata Kandouw usai penandatangan MoU.

Wagub Kandouw menuturkan, Forever Ocean Corporation nantinya akan membangun fasilitas pabrik, laboratorium, dan teknologi budi daya ikan lepas pantai pertama di Indonesia yang berdampak pada meningkatnya produksi perikanan kualitas ekspor.

Dipilihnya Sulut sebagai lokasi budidaya perikanan karena belum tercemarnya laut Sulut. Rencananya laut Likupang Minahasa Utara dan perairan Manado akan menjadi lokasi budidaya ikan lepas pantai tersebut.

"Perusahaan ini terkenal karena environment friendly," ucap Kandouw.

Lebih jauh, Kandouw mengapresiasi perhatian dari pemerintah Amerika Serikat karena memilih Sulut menjadi tempat investasi di bidang Perikanan dan kelautan. Dia juga menjelaskan iklim investasi di Sulut yang sangat kondusif didukung keramahan masyarakatnya sangat menarik bagi semua investor.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Amerika untuk Indonesia Heather Variava menyambut baik investasi tersebut. Variava berharap kerjasama ini akan berlanjut di sektor lainnya seperti perdagangan dan pariwisata.

Penandatanganan MoU turut dihadiri Asisten 2 Rudi Mokoginta, Kadis Perikanan dan kelautan Sulut Ronald Sorongan, Kadis Penanaman Modal dan PTSP Frangky Manumpil, dan Staf khusus Gubernur Bidang Investasi dan Penanaman Modal Fabian Pascoal. (Humas Pemprov Sulut)

Dibuka Presiden Jokowi, Wagub Kandouw Hadiri Musrenbangnas 2019

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis (9/5/2019) pagi.

Presiden RI Joko Widodo membuka langsung acara yang bertujuan dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020. Adapun tema RKP 2020 yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menyampaikan peluang Indonesia menjadi negara terkuat dalam bidang ekonomi dengan didukung dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau yang dikenal dengan Visi Indonesia 2045. Visi tersebut telah disusun Bappenas atas dasar gagasan Presiden Jokowi yang dikenal dengan nama Impian Indonesia 2045.

“Kita memiliki peluang besar untuk menjadi negara terkuat ke-4 dan ke-5 di dunia pada 2045, tapi untuk mencapai itu tidak akan mudah karena banyak tantangan yang harus diselesaikan,” kata Jokowi.

Tantangan pertama yang harus diselesaikan adalah pemerataan infrastruktur. Faktor ini merupakan modal dasar dalam mengakselerasi perekonomian nasional. Perlu ada sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dengan demikian, konektivitas wilayah dapat dicapai secara komprensif.

“Setelah dibangun jalan tol, pelabuhan dan bandara maka segera provinsi dan kabupaten koneksikan dengan titik-titik produksi di daerah masing-masing,” paparnya.

Tantangan kedua adalah melaksanakan reformasi struktural dan birokrasi. Aspek ini merupakan kunci untuk mengakselerasi kegiatan investasi dan ekspor. Perizinan yang tidak berbelit dan birokrasi yang fleksibel menjadi arah kebijakan ke depannya.

Struktur birokrasi yang semakin sederhana dinilai akan membuat fleksibilitas dalam memutuskan kebijakan. Oleh karena itu, pola lama dan terjebak dalam rutinitas penggunaan anggaran tidak tidak bisa diteruskan oleh aparatur negara.

“Problem kita di defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan artinya kita butuh ekspor dan investasi yang berorientasi ekspor dan subtitusi impor. Perizinan yang berbelit-belit baik di pusat dan daerah belum ada penyelesaian yang drastis. Ini yang akan segera kita mulai,” paparnya.

Tantangan ketiga adalah tantangan dalam pembangunan sumber daya manusia. Aspek ini tidak kalah krusial karena struktur dari angkatan kerja masih didominasi tenaga kerja dengan pendidikan rendah.

“Data terakhir 51% angkatan kerja itu lulusan SD. Ini persoalan kita bagaimana harus diselesaikan dengan peningkatan keterampilan. Soal SDM butuh jutaan tenaga kerja yang harus ditingkatkan kemampuannya dan harus dilakukan bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Wagub Kandouw mengapresiasi pelaksanaan Musrenbangnas 2019. Menurutnya, perencanaan pembangunan yang baik akan menentukan keberhasilan pembangunan di Sulawesi Utara.

Tambah Kandouw, sudah menjadi kewajiban pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Sulut untuk melaksanakan sebaik mungkin di setiap aspeknya dengan memperkuat sinkronisasi dan sinergitas kebijakan perencanaan pembangunan.

"Harus ada sinkronisasi kebijakan perencanaan mulai pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional," beber Kandouw.

Pembukaan Musrenbangnas 2019 turut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri kabinet kerja lainnya, pimpinan DPR dan MPR dan kepala daerah seluruh Indonesia. (Humas Pemprov Sulut)