Minggu, 09 September 2018

FKPKB PGI 2018 Menempatkan Gubernur Olly Sebagai Ketua

Kegiatan Konsultasi Nasional XII Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia yang dibuka langsung oleh Gubernur Olly pada pekan lalu telah membentuk pengurus FKPKB PGI periode 2018-2023.

Diketahui pemilihan pengurus tersebut dilaksanakan pada Kamis (6/9/2018) bertempat di Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) Imanuel Tahuna, Kota Tahuna.

Nampak kegiatan tersebut berlangsung serius. Dan sebagai pemimpin rapat pemilihan ini adalah ketua FKPKB PGI periode 2013-2018 Roy Roring. Dijelaskannya, pemilihan ini diikuti sebanyak 34 sinode, dan hasil pemilihan tersebut menempatkan Gubernur Olly Dondokambey sebagai ketua dari pengurus inti.

Berikut ini adalah hasil pemilihan dari pengurus inti;

● Ketua : Olly Dondokambey, SE (GMIM)

● Wakil ketua: Pnt. Jabes Gaghana, SE.,ME (GMIST)

● Wakil Ketua : Agus Hetharion, S.Th (GPM)

● Wakil Ketua : Pdt Prof. DR. Ir. Ayub Padangaran

● Sekretaris : Michel Roring (GPIB)

● Wakil Sekretaris Roland Rurur (sag sulutteng)

● Bendahara : Ir. Edward Sitorus, MBA (HKI/PGIW DKI Jakarta)

● Wakil bendahara: Pnt. Max Najoan (GEMINDO)

Hadiri 28th Workshop on Managing Potential Conflicts in the South China Sea' , Sekprov Sampaikan Sulut Dukung Perdamaian wilayah Laut

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Edwin Silangen menghadiri acara '28th Workshop on Managing Potential Conflicts in the South China Sea' di Gedung CTI Center Manado, Minggu (9/9/18).

Dalam sambutannya dihadapan peserta negara partisipan, Gubernur Olly mengapresiasi pentingnya kegiatan tersebut oleh karena Pemprov Sulut terus menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor penggerak pembangunan.

"Sebagaimana tercantum dalam poin pertama sapta cita pembangunan daerah 2016 - 2021, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor kemaritiman, selain itu karena Pemerintah Daerah sedang berupaya menjadikan Sulut sebagai salah satu pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia," beber Gubernur.

Lebih lanjut dirinya berharap agar workshop yang telah diselenggarakan sejak tahun 1990 ini dapat berdampak positif bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut Cina Selatan.

"Jika kegiatan ini dioptimalkan bersama, akan semakin memampukan kita dalam mensolusikan berbagai permasalahan teknis terkait perikanan, studi keanekaragaman hayati, database kelautan, permukaan air laut, pemantauan gelombang pasang, lingkungan laut, pendidikan dan pelatihan laut, serta data hidrologi, yang kesemuanya itu dapat berdampak positif bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan," papar Gubernur yang disampaikan Sekprov Silangen.

Diketahui, workshop yang merupakan inisiatif Indonesia ini diselenggarakan setiap tahunnya di Indonesia dan dihadiri oleh 11 Participating Parties dari kawasan Laut China Selatan (LCS) seperti Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, RRC, Singapura, Thailand, Vietnam dan Chinese-Taipei. 

Sebagai negara yang tidak terlibat dalam klaim tumpang-tindih di Laut China Selatan. Indonesia mengambil inisiatif untuk memberikan kontribusi bagi penciptaan situasi yang kondusif di kawasan Laut China Selatan dengan mengalihkan potensi konflik di kawasan tersebut menjadi potensi kerjasama yang dapat menguntungkan semua pihak.

Karenanya, workshop LCS dimaksudkan sebagai bagian dari diplomasi preventif polugri Indonesia, melalui pengupayaan Confidence Building Measures dalam kerjasama di berbagai bidang yang bersifat non-sensitif dan teknis antara lain penelitian ilmiah kelautan dan perlindungan lingkungan laut.(humas provinsi sulut)

Hadiri Pengucapan Syukur Di Manado, Gubernur Olly Resmikan Gereja GMIM Pinaesaan

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey melaksanakan safari rohani dalam rangkah ibadah syukur Kota Manado, salah satunya di Gereja GMIM Pinaesaan yang sekaligus dirangkaikan dengan peresmian Gereja GMIM Pinaesaan Griya Paniki Indah, Mapanget pada Minggu (9/9) pagi.

Dihadapan jemaat yang hadir, Gubernur Olly tak lupa menyampaikan selamat kepada jemaat yang telah bahu membahu, bekerja sama dalam membangun Gereja GMIM Pinaesaan ini.

"selamat kepada jemaat karena sudah memiliki tempat ibadah yang bagus" sahut Gubernur Olly. Pesannya juga, agar keindahan Gereja ini akan menjadikan jemaat di Grya Paniki Indah selalu hidup rukun dan damai.

Dijelaskan Gubernur, dengan kehidupan yang aman dan damai, akan membawa dampak positif bagi kemajuan Sulawesi Utara khususnya dalam bidang pariwisata dan juga ekonomi yang secara langsung akan dirasakan oleh masyarakat Nyiur Melambai.

"karena dengan harmonis dan damai maka wisatawan akan semakin banyak datang di Sulut dan tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sulut yang lebih hebat," lanjut orang nomor satu di Sulut ini.

Sehubungan denga hari pengucapan syukur, Gubernur berpesan agar seluruh masyarakat Kota Manado selalu beryukur dalam segalah hal, tak hanya pada moment pengucapan syukur seperti ini. Sejalan dengan itu, Gubernur mengajak kepada segenap lapisan masyarakat agar menghindari segala macam situasi yang dapat menimbulkan perpecahan, agar pengahargaan Provinsi Sulawesi Utara sebagai Provinsi paling aman tetap terpelihara.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina, dimana Pdt Hein kembali mengingatkan akan eksistensi dari Gereja GMIM. Dia menuturkan bahwa GMIM adalah gereja yang sehat dan selalu mengandalkan Tuhan sebagai kepala gereja. Walaupu juga dia menyadari banyak permasalahan yang timbul namu semuanya itu diselesaikan dengan jalan kasih.

Nampak hadir juga dalam safari rohani kali ini Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw serta para pejabat Pemprov Sulut. (humas provinsi sulut)