Jumat, 11 Desember 2015

Sumarsono Teroris Merupakan Kejahatan Kemanusiaan






Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM menegaskan, teroris merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang bersifat lintas Negara, terorganisasi, dan mempunyai jaringan luas sehingga mengancam dan membahayakan keamanan nasional dan internasional.
Penegasan itu disampaikan Gubernur saat menghadiri Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengawasan Ancaman Terorisme di Wilayah Perbatasan, Jumat (11/12)di Hotel Sintesa Peninsula Manado.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjem Pol.  Dr Saud Usman Nasution SH MH itu, Negara kita pernah merasakan dampag langsung dari pelajaran berharga dari lemahnya system penanganan dan pencegahan terorisme yang dimiliki. Belajar dari pengalaman pahit tersebut, upaya-upaya komprehensif terus dilakukan dan diupayakan oleh pemerintah mencakup antara lain, pencegahan dan penangkalan serta penanganan upaya deradikalisasi, disamping penindakan secara operasional proteksi atau perlindungan dan penanganan permasalahan hulu atau akar masalah, ujar Dirjen Otda Kemendagri ini.
Sejalan dengan itu, sebagai motor penggerak penanganan tindak terorisme di Indonesia BNPT menyadari penguatan system pengawasan dan penanganan di daerah perbatasan sangat penting dan urgen untuk dilaksanakan, tandas Sumarsono. (Humas Pemprov Sulut).

Gubernur Akan Hadiri Natal Terpadu GPdi Sulut




Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM akan menghadiri Ibadah Perayaan Natal Terpadu Majels Daerah GPdi Sulut, yang akan digelar Selasa (15/12) di Pantekostal Center Desa Pandu.
Kepastian kehadiran orang nomor satu di Sulut itu dalam Ibadah Perayaan Natal terpadu itu, diungkapkan langsung Gubernur saat menerima Ketua Majelis Daerah GPdi Sulut Gbl. Ivone Awuy dan Ketua Panitia Drs Mecky M Onibala MSi, yang seharinya dikenal sebagai Kadis Pemuda dan Olahraga Sulut, bersama Sekretaris panitia Pdt hanny awuy, Pimpinan Majelis Daerah Pdt DR Refly Pesak dan Anggota Panitia Drs Max Raitung MSi.
Sumarsono menyatakan, sebenarnya di hari Selasa itu saya punya  agenda sebagai Dirjen Odta mengadakan rapat di Jakarta, namun karena ada undangan ini, maka saya memajukan rapat di Otda untuk dilaksanakan pagi hari, sehingga siang hari saya boleh kembali ke Manado untuk menghadiri perayaan natal terpadu ini, ujar Sumarsono sembari menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ketua Majelis Daerah GPdi Sulut Gbl. Ibu Ivone Awuy bersama panitia yang sudah datang mengundang saya di White House Gubernur Bumi Beringin Manado ini.    
Sementara Onibala sendiri menyebutkan, perayaan natal tersebut akan di hadiri 20 ribu umat dan 1600 Pendeta yang tersebar dari Provinsi Sulut dan Gorontalo. Ibadah Natal ini merupakan gabungan dari Bapa, Ibu Pemuda, Remaja dan anak-anak, ujar mantan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulut ini. (Humas pemprov Sulut).

   

Gubernur Lakukan Sidak di Terminal Malalayang dan SPBU Sario





Dalam rangka menjelang Hari natal dan Tahun Baru Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM di damping SKPD terkait seperti Kadis Perindag Ir Yenny Karou, ESDM Ir Marly Gumalag, Kadis Perhubungan dan Kominfo Drs Joi Oroh, Kasat Pol. PP Drs Maksi Lukas, Karo Ekonomi Jane Mendur SE dan Kepala BI Cabang Manado Peter Jacobs serta pejabat dari Pertamina manado, Jumat (12/12) kemarin melakukan sidak di terminal malalayang dan SPBU Sario.    
Di terminal malalayang Sumarsono sempat berdialog dengan sesama pedagang, penumpang maupun sopir malalayang jurusan tanawangko, sopir malalayang jurusan lolak yang menggunakan kendaraan damri dengan tarip per- orang hanya Rp. 30 Ribu serta sopir jurusan Manado-Palu, tarip per-orang buas AC Rp. 310 Ribu dan Bus tak ber AC Rp.290 Ribu per-orang.
Gubernur berpesan agar para sopir harus memperhatikan kondisi kendaraan setiap hari kondisi agar bisa terawatt dengan baik, terutama rem. Sementara bagi para pedagang Sumarsono juga minta kalau ada makanan kadaluarsa jangan lagi di jual kepada masyarakat, yah segera dikembalikan kepada distributor. Sedangkan keuntungan setiap hari pedagang ini hanya meraup Rp. 50 ribu perhari, jelas Ibu Risma salah satu pedagang yang sudah 25 tahun berjualan di terminal malalayang.
Sementara di SPBU Sario yang setiap hari mendapat jatah 40 ribu KL Gubernur dan rombongan menyaksikan langsung alat bejana pengukuran premium dan solar yang dilakukan petugas SPBU Sario.

Sementara data yang diperoleh dari Dinas Perindag Sulut untuk kebutuhan pokok masyarakat menjelang  Natal 2015  dan tahun Baru 2016  kebutuhan pokok masih tetap stabil. Seperti stok beras yang tersedia saat ini  30 ribu ton, gula pasir 7.600 ton, minyak goreng 10 ribu ton, terigu 1.800 ton, mentega 240 ton, susu 230 ton, telur 19.500 ribu butir, daging ayam 1.550 ton, daging sapi 410 ton.  (Humas Pemprov Sulut).