Jumat, 24 Februari 2017

TP PKK Prov Sulut, Kampanyekan Gerakan Tanam Rica

Dampak dari musim panca robah iklim cuaca menjadi salah satu penyebab salah satu bahan makanan favorit 'orang Sulut' yakni cabai atau rica kini melambung di pasaran. Hal ini pun membuat TP PKK Sulut di bawah komando Ny Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan rica. Ini dijabarkan dengan Penandatangan kerjasama antara TP PKK Sulut dengan  BPTP Balitbangtan Sulut untuk memberikan bantuan bibit cabai, yang diserahkan secara simbolis pada Ibu  Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan,  pada acara yang digelar di Graha Gubernuran Bumber Kamis (23/02).
Pada kesempatan itu juga dirangkaikan dengan pencanangan gerakan tanam cabai (Gertam) di Sulut. "Cabai sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Sulut, sedangkan saat ini harganya sedang melambung dan situasi ini sering terjadi hampir setiap tahun. Untuk itu ada langkah-langkah untuk mengatasi atau menekan terjadi kenaikan harga di pasaran, caranya dengan penyaluran bantuan bibit cabai di seluruh kabupaten kota, dan harus ditindaklanjuti dengan gerakan menanam oleh masyarakat," jelas istri tercinta Gubernur Olly Dondokambey SE ini.
Sementara itu ditambahkan Kadis Pertanian dan Pertenakan Ir Arie Bororing yang ikut menghadiri acara tersebut, untuk bantuan bibit cabai merupakan kerjasama dengan BPTP Balitbangtan Sulut. "Bantuan bibit yang akan diserahkan tital 50 ribu bibit cabai untuk 15 kabupaten kota di Sulut, yang akan disalurkan lewat TP PKK kabupaten kota," jelas Bororing, yang ikut dibenarkan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sulut Jemmy Kuhu, yang juga ikut hadir pada kegiatan ini.

Kejuaraan Berkuda Piala Gubernur Dan Wakil Gubernur disambut Meriah Masyarakat Sulut

Kejuaraan Berkuda, Balap Sapi, serta Bendi draft kini semakin digemari masyarakat Sulawesi Utara, hal ini terbukti ketika Kejuaraan Berkuda, Balap Sapi Dan Bendi draft yang digelar di Pacuan Kuda God Bless Manado (24/02) kemarin, disambut Meriah warga yang terlihat antusias menanti kuda Dan sapi yang dipacu para joki beradu Di lintasan.
Lomba Pacuan Kuda, Sapi Dan Bendi draft ini rencananya akan berlanjut hingga esok hari  Sabtu(25/02).
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE, diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga, Jany Lukas mengatakan bahwa Olahraga seperti ini sangat menarik perhatian para wisatawan lokal, maupun international, sehingga sport tourism yang digelar sangat selaras dengan program pemerintah untuk peningkatan pariwisata daerah, Jelas Lukas.
Lebih lanjut Lukas mengatakan bahwa Olahraga yang seperti ini sangat digemari masyarakat, ini nampak dari antusias me warga yang tetap menyaksikan perlombaan meski diguyur hujan gerimis, Ujar Lukas.

Senada dengan Itu, Kepala Dinas Pariwisata Sulut Denny Mewengkang mengatakan bahwa Olahraga ini sangat dikenal bahkan digemari bukan hanya Di Sulawesi Utara saja, melainkan Di dunia International.
Menurutnya, negara tetangga seperti singapura, Australia, Dan lainya akan sangat tertarik dengan adanya Olahraga ini, Dan peluang terbuka lebar untuk mendatangkan wisman menyaksikan lomba pacuan kuda ini. Imbuh Mewengkang.

Boy, (46) salah satu pemilik Kuda mengatakan, bahwa pecinta Olahraga ini sudah banyak Di seluruh Sulawesi Utara, sangat baik sekaligus ada wadah untuk menyalurkan keinginan berlomba para pecinta balap kuda Dan sapi, Jelas Boy.
(Humas Pemprov Sulut)

Mokoginta : Penyusunan RKPD Harus Sinergi Dengan Dokumen Perencanaan.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara  Edwin Silangen di wakili oleh Asisten Perekonomian dan pembangunan Sekda Prov. Sulut, M. Rudy Mokoginta  membuka Rapat Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Utara tahun 2018 bertempat di ruang rapat Bappeda Sulut, Jumat (24/2) kemarin

Mokoginta mengingatkan beberapa prioritas pembangunan daerah di tahun 2018 yang harus dilaksanakan antara lain penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. pembangunan pendidikan, kesehatan, pariwisata, kedaulatan pangan dan peningkatan daya saing investasi.

Sangat dipahami, bahwa dokumen RKPD turut memegang substansi yang sangat penting dalam proses pencapaian tujuan pembangunan daerah, sehingga harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan mengoptimalkan segenap sumberdaya dan potensi yang dimiliki, demi dihasilkannya dokumen perencanaan yang paripurna, implementatif serta dapat  menjawab isu strategis yang dihadapi, tandas mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa ini.

Rapat yang turut dihadiri oleh pimpinan DPRD Prov. Sulut ini diikuti  oleh SKPD lingkup Pemprov Sulut, para akademisi, praktisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pelaku perbankan ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang strategis konstruktif bagi penyusunan dokumen RKPD Provinsi Sulut tahun 2018. (Humasprovsulut).

Wagub Steven Jemput Kajati Sulut Yang Baru

Jumat (24/2/2017) pagi Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Drs. Steven O.E Kandouw menjemput kedatangan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang baru Mangihut Sinaga, SH di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Mangihut yang sebelumnya menjabat Kajati Nusa Tenggara Timur (NTT) dilantik sebagai Kajati Sulut oleh Jaksa Agung Muhammad Prasetyo berdasarkan Surat Kep-IV-018/A/JA/01/2017 tanggal 20 Januari 2017.

Steven berharap Kajati yang baru dapat bersinergi dalam mengawal pemerintahan yang bersih. “Di bawah kepemimpinan Pak Mangihut Sinaga, saya berharap Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara menjadi pengayom masyarakat. Baik itu dalam menegakkan kebenaran sekaligus memberikan rasa keadilan kepada masyarakat,” harapnya.

Untuk diketahui, Mangihut yang dilahirkan di Sumatera Utara (Sumut) tanggal 8 April 1962 ini juga pernah menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bontang, Purwodadi dan Medan. (Humas Pemprov Sulut)



Mokoginta : Kebersihan Merupakan Salah Satu Modal Penting Bagi Kesehatan dan Pengembangan Pariwisata.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey diwakili oleh Asisten 2  Asisten Perekonomian dan Pembangunan  Provinsi Sulut M Rudy Mokoginta pada kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ( HPSN ) Tahun 2017 di kawasan Mantos jalan Piere Tendean Manado Jumat ( 24/02) kemarin.

Dalam sambutan  Mokoginta mengatakan pertambahan penduduk dan perubahan pola komsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume jenis dan karakteristik  sampah yang semakin beragam bahkan pegelolaan  sampah ini belum sesuai metode dan teknik yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak bagi negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan serta menjadi masalah nasional sehingga pegeloaanya perlu dilakukan secara komfrehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat , dan aman bagi lingkungan , serta dapat mengubah perilaku masyarakat.

Dari hasil penelitian  Jena R. Jambeck yang di muat dalam Science Magazine  12 februari 2015 menyatakan potensi sampah plastik  yang  ada di lautan Indonesia mencapai 187,2 juta ton / tahun dan menempatkan indonesia sebagai negara kedua terbesar di dunia yang menyumbang sampah ke laut setelah Cina. Selain itu data yang dirilis Sekretariat  Adipura , KLHK tahun 2016 menyatakan bahwa sampah plastik dan sampah yang sulit terurai lainnya telah mencapai 1,2   juta m3 di tahun 2015, Jelas Mokoginta.

Realita ini memberikan memberikan dampak yang kurang baik terhadap pembangunan keseluruhan tidak hanya nasionl, tapi juga terkait dengan pembangunan di Provinsi Sulut yang memprioritaskan industri Pariwisata khususnya pengembangan wisata pantai Manado, Minahasa , Bitung pantai utara dan peningkatan MICE serta pelestarian budaya lokal, kata mokoginta.

Terkait dengan itu kita dituntut untuk konsisten dan bekerja keras mengigat kebersihan salah satu modal penting untuk pengembangan pariwisata, buanglah sampah pada tempatnya  dan ini bukan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahun tetapi bagaimana agar melalui aksi nyata ini kita bersama -sama mampu meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat mulai dari pribadi, komunitas seluruh masyarakat  dalam mengelola sampah dari gunung, sungai, kota, pantai hingga ke laut untuk mewujudkan Indonesia dan Sulawesi Utara bersih dari sampah ,  lanjut Mokoginta

Mari kita Implementasikan gerakan 3R  yakni Reduce, Reuse dan Recycle sebagai upaya pelestarian  lingkungan hidup secara nyata dalam kehidupan sehari - hari, tutup mokoginta.

Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut Marly Gumalang dalam laporannya mengatakan pada puncak Hari Peduli Sampah Nasional  dilaksanakan pada tanggal 21 februari untuk Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan hari jumat 24 februari 2017 , dasar pelaksanaan  UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah  , Peraturan Pemerintah Nomot 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis , sampah rumah tangga, surat Edarn Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE.1/Men.LHK -Setjen/Rokum/PLB3/1/2017 tanggal 20 januari 2017 tentang pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional ( HPSN ) Tahun 2017. Kegiatan yang dilaksanakan bersih - bersih pantai, laut dan sungai.  Dengan lokasi  5 ( lima ) Sungai yang bermuara di Teluk Manado yakni Sungai Malalayang, Sungai dan pantai Bahu , Sungai Sario, Sungai Tondano , Sungai Tumumpa serta sepanjang Teluk Manado  dengan peserta unsur SKPD, Provinsi Sulut, TNI, Polri, SKPD Kota Manado , Camat, Lurah , LSM pemerhati Lingkungan, dan pelaku usaha/ perusahaan serta  siswa SMU dan Pramuka Kota Manado.
( Humas Pemprov Sulut ).