Gubernur Sulawesi Utara Dr. S. H. Sarundajang, Selasa (11/6) Kemarin menyatakan kebanggaannya sekaligus memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Kota Tomohon dan Bitung serta Kabupaten Minahasa Utara atas penghargaan piala Adipura yang diterima kabupaten/kota tersebut. Pernyataan rasa bangga ini disampaikan Sarundajang ketika menyerahkan Piala Adipura kepada Walikota Bitung Hanny Sondakh, Walikota Tomohon Jimmy Eman, dan Bupati Minahasa Utara Sompie Singal di ruang VIP Bandara Pemprov Sulut. ''Adipura identik dengan lingkungan. Berbicara soal lingkungan memiliki artian yang luas tidak hanya terkait kebersihan dan keindahan lingkungan secara fisik, tapi ada juga yang disebut dengan lingkungan hidup, lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, lingkungan sosial, dan lain sebagainya. Dengan diterimanya penghargaan Adipura ini kiranya akan semakin memotovasi kita semua untuk terus menjaga lingkungan kita menjadi semakin baik, dijaga status dan predikat yang sudah ada terlebih jika dikaitkan dengan pariwisata yang menjadi leading sektor saat ini. Sekali lagi selamat untuk kita semua, terima kasih untuk semua pihak yang sudah bekerja keras sehingga piala Adipura bisa diraih, khususnya bagi teman-teman DPRD,'' ujar Sarundajang sembari memberikan apresiasi secara khusus kepada Walikota Tomohon yang berhasil membawa Kota Tomohon meraih piala Adipura untuk kali pertama. ''Soal menjaga dan menata lingkungan tidak perlu studi banding ke daerah di luar Sulut, silahkan minta ilmu dari Walikota Bitung dan Bupati Minahasa Utara yang sudah kali kesekian berhasil membawa pulang piala Adipura,'' tambahnya mantap. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson F. Ruaw, M.Si)
Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Selasa, 11 Juni 2013
RoRo Beroperasi, Sulut Siap Sambut ASEAN Connectivity
Kabar
gembira buat masyarakat Sulawesi Utara. Menyusul berbagai lobi investasi yang
dilakukan Gubernur Sulut Dr. S. H. Sarundajang, kali ini giliran salah satu
investor Filipina di bidang transportasi laut Rodriguez yang dipastikan akan melakukan
investasi transportasi laut khususnya pengoperasian kapal roll on-roll off
(Ro-Ro) dengan rute Davao-Bitung-Davao. Kepastian investasi ini disampaikan
langsung oleh Rodriguez kepada Sarundajang pada saat kunjungannya ke Sulut, Selasa (11/6)
Kemarin. Rodriguez yang didampingi Konsulat Jenderal Filipin Jose Burgos
menyatakan sangat tertarik untuk bisa mengoperasikan kapal RoRo dengan jalur
Davao-Bitung. Bahkan yang lebih menarik, ASEAN dipastikan akan terhubung dengan
kapal RoRo pada 2015 nanti dimana hal ini akan semakin memantapkan Sulut
menjadi pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik. ‘’Ini merupakan investasi yang
positif sekali mengingat inti dari investasi ini adalah peningkatan ekonomi
bersama melalui keterhubungan transportasi laut,’’ ujar Sarundajang yang dalam
pertemuan itu didampingi Wakil Gubernur Dr. Djouhari Kansil dan Sekretaris Provinsi
Sulut Ir. Siswa Rachmat Mokodongan.
Sebagaimana
diketahui, jelas Sarundajang, ada sebuah proyek yang bernama ASEAN Ro-Ro
Network and Short Sea Shipping, dimana proyek itu merupakan salah satu dari
tiga prioritas utama Asean Connectivity yang seluruhnya diharapkan terlaksana
pada 2015. Dan yang lebih hebat lagi, dari segi pelabuhan yang dikelola PT
Pelindo I, II, III dan IV semuanya siap menyukseskan proyek dimaksud, termasuk
di dalamnya pelabuhan Bitung, di Sulut. ‘’Tujuan dari ASEAN Konektivitas adalah
menyambung atau menghubungkan negara-negara di mainland dengan negara kepulauan
dengan tujuan keterhubungan lintas negara ini agar ekonomi Asean tumbuh
bersama,’’ jelas Gubernur dua periode pilihan rakyat ini.
Lanjut
pemegang Sertifikat Executive Management Program dari Universitas of Pittsburg Amerika
Serikat ini menjelaskan kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat
kendaraan yang berjalan masuk kedalam
kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri juga sehingga
disebut sebagai kapal roll on - roll off disingkat Ro-Ro. Tak heran kapal ini dilengkapi
dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan moveble bridge atau dermaga apung ke
dermaga. Gambaran yang lazim tentang kapal Ro-Ro adalah memiliki fasilitas
untuk kontainer di atas dek utamanya, memiliki kemapuan menaikkan/menurunkan
muatan di dek utamanya, bahkan beberapa kapal ro-ro memiliki kargo handling,
sehingga muatan mereka dapat dipindahkan dari palka dan tweendecknya melalui
landasan yang direndahkan di dermaga. ‘’Bahkan banyak kapal RoRo seperti jenis
Taronga dengan bobot mati 39000 ton telah dilengkapi dengan peralatan untuk
memuat general kargo sebaik memuat kontainer. Kapal ini dapat dengan cepat
mengubah peranannya dengan mengambil/memindahkan tweendeknya dengan
alat-alatnya sendiri. Jika kapal jenis ini jadi beroperasi di pelabuhan Bitung,
akan sangat membantu para masyarakat yang dulunya direpotkan dengan urusan
bongkar muat barang,’’ terang Sarundajang.
Sekalipun
begitu, Sarundajang tetap mengingatkan seluruh pihak untuk tetap mengawasi
jenis dan persyaratan yang nantinya akan keluar masuk dengan kapal RoRo. ‘’Yang
utama harus diperhatikan adalah jenis muatan, frekuensi lalu lintas laut, dan
sistem kepabeanan. Jika kerjasama ini jadi maka dapat dipastikan bisa menekan
biaya transportasi barang sampai 10 persen, pengiriman bakal lebih cepat dan
aman karena tidak perlu diturunkan dari truk,’’ jelas tokoh yang pernah menandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) Sister City Bitung and Davao City bersama
Mayor of Davao City yang disaksikan oleh Presiden Ramos pada 24 September 1993 lalu
ini. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson F. Ruaw, M.Si)
Wagub: Lansia Sulut Akan Dibuatkan Perda
Pemerintah Provinsi Sulut, lewat Komisariat Daerah (Komda)
Lansia, Provinsi Sulut, berkomitmen untuk tetap memberikan perhatian khusus kepada orang tua kita yang sudah memasuki
lanjut usia (Lansia). Hal itu disampaikan
Wakil Gubernur Dr. Djouhari Kansil MPd selaku Ketua Umum Komda Lansia Sulut,
dalam pertemuannya dengan pengurus serta intansi terkait Provinsi maupun
Kabupaten/Kota di ruang Mapaluse Kantor Gubernur, Selasa (11/6) kemarin.
Kansil menyebutkan, dalam peringatan ulang tahun Komda Lansia
Sulut pada 22 Juni 2013 yang akan di pusatkan di Kabupaten Minahasa Utara,
pihaknya akan melantik pengurus Komda Lansia Kabupaten/Kota se-Sulut.
Karena itu orang nomor
dua di Sulut ini, mengharapkan intansi terkait seperti Dinas Sosial Kab/ko
secepatnya melaporkan kepada Bupati/Walikota untuk segera menyusun organisasi
ini, nantinya Wakil Bupati/Wakil Walikota ditunjuk selaku Ketua Umum sama
seperti di provinsi Wagub dipercayaan sebagai Ketua.
“Nantinya setelah Kab/Ko sudah ada pengurus organisasi, kami
akan mengundang untuk duduk bersama, melakukan pertemuan dalam rangka penyusunan
program kegiatan, termasuk untuk minta masukan dalam rangka penyusunan perda,
sebagai usul inisiatif DPRD Provinsi, sehingga nantinya organisasi ini sudah
ada payung hukum”, kata Kansil, sembari menyebutkan, mumpung Ketua Umum Lansia Sinode GMIM Ibu Zus
Sualang Pangemanan masih duduk sebagai wakil rakyat di Dewan Provinsi Sulut. Ibu
Zus sapaan akrab dari isteri mantan Wagub Sulut Freddy Harry Sualang ini, akan
membantunya demi memuluskan pembentukan perda lansia tersebut, papar kansil.
Kansil juga berharap, sebelum Tahun 2014 nanti, perda ini sudah ada,
dan jika ini terjadi baru Provinsi Sulut yang memiliki perda lansia, bahkan satu-satunya
perda yang ada di Indonesia, kuncinya. Turut hadir Kakanwil Kemenag Sulut Drs H. Sa'ban Mauludin, Ibu Zus Sualang Pangemanan,Prof. Wokas, Kadis Diknas Star Wowor dan Kadis Sosial Kab/Ko. (Kabag humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov).
Langganan:
Postingan (Atom)