Kamis, 30 Maret 2017

Gubernur Apresiasi Warga Sulut di Jepang

Dengan berbagai kesibukan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE dan Ketua TP PKK Sulut  Rita Tamuntuan Dondokambey  dalam kunjungan ke Jepang, berusaha menyempatkan diri bertemu dengan warga Sulut yang ada di Kota Oarai, sekalipun tidak diagendakan tetapi Gubernur dan rombongan berusaha memenuhi harapan warga Nyiur Melambai yang bermukim di Qarai, dalam pertemuan yang singkat beberapa masyarakat menyampaikan harapan - harapan kepada Pemerintah Sulawesi Utara .

Dalam suasana  kekeluargaan yang penuh keakraban ini Gubernur memberi apresiasi kepada warga Sulut yang berjuang di rantau, dan berkomitmen membantu beberapa persoalan terkait ketenagakerjaan di Jepang , dimana menurut penuturan  Stery Makalew salah seorang warga yang telah 18 tahun bermukin di negara Sakura ini, persoalan di Jepang adalah banyaknya perusahan/ LPK yang mendatangkan tenaga magang swasta namun tidak dibarengi dengan pelatihan bahasa dan ketrampilan memadai sehingga berakibat pada buruknya kualitas latihan tersebut, menanggapi hal ini Gubernur Olly berjanji akan menyiapkan pelatihan bahasa bagi putra putri sulut  yang akan mengikuti program magang ke Jepang bekerja sama dengan Unsrat, Gubernur juga memberikan apresiasi kepada salah satu warga Jony Galag yang membentuk NGO ( Non Goverment Organization ) atau LSM di Jepang dan sudah mendapat persetujuan dari Pemerintah Jepang, diharapkan  NGO ini bisa membantu masyarakat Sulut yang berada di Negara Matahari Terbit ini.

( HUMAS PEMPROV SULUT ) 

Peluang Magang SDM Sulut di Jepang terbuka Lebar


Komitmen untuk menuju  Sulut Hebat terus dipacu dan dipicu oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, hal ini dibuktikan Gubernur Olly Dondokambey SE, kala bertatap muka dengan Presiden International Manpower (IM) Development Organization Japan,  Mr Kyoei Yanagisawa, sebagai lembaga pembinaan Sumber Daya Manusia serta Pertukaran tenaga teknik. Guna membicarakan program kerja sama siswa magang selanjutnya juga secara  marathon Gubernur Sulut bersama Rektor Unsrat bertemu pihak  Universitas St  Luke, yang memiliki program specialis tenaga medis perawatan yang  akan di rekrut dari Sulut, sebagaimana di kutip Kabag Humas Pemprov Roy Saroinsong  Kamis waktu setempat (30/03/17)

Mr Yanagishawa dalam sambutannya mengharapkan Gubernur dapat mendorong pelaksanaan magang di sulut sesuai komitmen Presiden dan Menaker dengan mempersiapkan pemuda pemudi  Sulut, gayung bersambut Gubernur siap melatih calon pemagang dengan pelatihan bahasa dan budaya, dan juga membuka peluang kerjasama dibidang lain.

Dalam kesempatan ini Gubernur meminta kepada President IM Japan agar Sulut bisa mendapat jatah 200 orang calon magang dan langsung disetujui President IM , selanjutnya Gubernur akan mempersiapkan pelatihan bahasa dan budaya dengan melibatkan beberapa stakeholders.

     

IM Japan sendiri merupakan sponsor dan atau pelindung bagi peserta selama mengikuti magang kerja di Jepang. Dengan bahasa yang lebih familiar, IM Japan kerap disebut sebagai 'ayah angkat' bagi peserta magang selama berada di Negeri Sakura. 


"Kami membicarakan membuka lowongan magang untuk para calon magang  yang akan dididik oleh pemerintah lewat Disnakertrans agar mereka benar-benar siap mengikuti perekrutan," terang Gubernur Olly

Ditempat terpisah Gubernur bertemu dengan Ketua Yayasan dan Rektor St Luke International University Mr Tsuguya  Fukui,
St Luke University merupakan Universitas Kristen  yang didirikan tahun 1901 oleh Misonaris Kristen dari Amerika Mr Rudolf Bolling Teusler. Terletak di : 9-1 Akashi-cho, Chuo-ku Tokyo 104-8560, Japan.
Universitas St Luke International memiliki Rumah sakit bertaraf international dengan moto " The Best Medical Service with Excellent Hospitality".
juga merupakan pusat pelatihan kebidanan terbaik di Jepang.
Pertemuan ini membahas kerja sama di bidang pendidikan kesehatan, menindak lanjuti pertemuan sebelumnya dengan Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat, kedepan diharapkan jalinan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak akan semakin erat.

Dalam kunjungan kerja ke Negeri Matahari Terbit itu, Gubernur Olly didampingi Ketua DPRD Provinsi Sulut Andrey Angouw dan anggota DPRD Rocky Wowor, Sekda Provinsi Edwin Silangen, Kadis Pendidikan Gemmy Kawatu dan Pembina Ganbatte Indonesia Meydi Lensun.
Harapan Gubernur Kepada anak-anak Sulut yang  sedang dan akan mengikuti program magang di Jepang,  berharap para siswa magang benar-benar mengikuti proses perekrutan dengan mengikuti keseluruhan prosedur yang distandardkan.(R2LS)
  Demikian Kabag Humas Pemprov  Sulut memberitakan


Gelar RAT Ke-38, Wagub Kandouw Harap KP-RI Kopergub Mampu Sejahterakan Anggotanya

Koperasi mempunyai misi untuk beperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw dalam sambutannya yang diwakili Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Ch. E. Talumepa, SH, M.Si dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Gubernur (KP-RI Kopergub) ke-38 Tahun Buku 2016 di Ruang F.T Tumbelaka, Kamis (30/3/2017) siang.

"Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, koperasi harus terus berusaha mengembangkan, memberdayakan dan memperkuat kelembagaan dan usaha agar sehat, kuat, mandiri, tangguh dan berkembang melalui peningkatan kerjasama, potensi dan kemampuan ekonomi anggota," katanya.

Wakil gubernur juga mengatakan tantangan yang harus dihadapi KP-RI Kopergub saat ini di tengah persaingan dengan berbagai lembaga usaha lainnya. "Tantangan utama koperasi adalah mensejahterakan anggotanya di tengah persaingan  dengan lembaga usaha lain yang lebih baik dari segi modal, SDM dan teknologi," bebernya.

Lebih lanjut, Kandouw berharap pelaksanaan RAT selain menjadi evaluasi organisasi juga dimanfaatkan untuk mengoptimalkan peranan KP-RI Kopergub yang diantaranya adalah memperbanyak diversifikasi jenis usaha. "Perbanyak perekrutan anggota baru, perbanyak diversivikasi jenis usaha, buka peluang kerjasama dengam lembaga usaha lain," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ch. E. Talumepa, SH, M.Si dalam kapasitasnya sebagai pejabat pembina koperasi menjelaskan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan kewajiban setiap pengurus dan pengawas koperasi untuk mempertanggungjawabkan kegiatan koperasi selama satu tahun.

"Pertanggungjawaban kegiatan koperasi ini dilaporkan ke anggota melalui rapat anggota yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi sekaligus pemilik koperasi," katanya.

Talumepa juga mengapresiasi pelaksanaan RAT tersebut karena dapat dilaksanakan sebelum jadwal yang telah ditentukan. "Penyelenggaraan RAT Tahun Buku 2016 ini layak diapresiasi karena dapat dilaksanakan sebelum 30 Juni 2017," ujarnya.

Diketahui, KP-RI Kopergub di tahun 2016 menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik. Rasio Likuiditas atau kemampuan melunasi kewajiban jangka pendek sangat baik atau 1,063 persen. dan rasio solvabilitas atau kemampuan melunasi total kewajiban juga sangat baik atau 332,45 persen. Adapun rasio rentabilitas atau kemampuan modal sendiri (kekayaan bersih) mengjasilkan SHU baik atau 9,15 persen.

Di tempat yang sama, Ketua KP-RI Kopergub Drs. F. Mewengkang, MM menjelaskan keberhasilan pengurus koperasi untuk menurunkan nilai tunggakan pada akhir tahun 2016 menjadi sebesar Rp. 1,27 miliar. "Hasil positif terlihat pada jumlah tunggakan tahun 2016 sebesar Rp. 1.273.262.351. Ini adalah penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp. 1.467.307.000," katanya.

Meskipun nilai tunggakan di tahun 2016 menurun, Mewengkang mengatakan pengurus koperasi tetap melakukan penagihan dari rumah ke rumah di tahun 2017. "Pengurus selalu melakukan penagihan door to door dan telah memberikan hasil positif. Tahun 2017 penagihan terus dilaksanakan," paparnya.

Terkait keuangan KP-RI Kopergub tahun 2016, Mewengkang mengatakan seluruhnya telah diaudit oleh kantor akuntan publik. "KP-RI Kopergub mendapatkan opini wajar dalam semua hal pada tahun buku 2016. Selain itu, pengawas KP-RI Kopergub juga selalu memeriksa rutin setiap tiga bulan," imbuhnya. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Kementerian PUPR Gelar Pra Konsultasi Regional 2017, Wagub : Infrastruktur Sulut Akan Lebih Diprioritaskan Pusat



Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Pra Konsultasi Regional tahun 2017 wilayah Sulawesi-Maluku-Papua, di Hotel Sintesa Peninsula Manado (30/3/2017).

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw mengapresiasi terhadap kegiatan Kementerian PUPR yang dilaksanakan di Manado dan mengucapkan selamat datang selamat bakudapa untuk mengikuti dan melaksanakan  agenda ini.

Di Sulawesi Utara sedang  dilaksanakan beberapa program prioritas dan proyek strategis Nasional diantaranya, Bendungan Lolak di Bolmong, Bendungan Kuwil di Minahasa, jalan Tol Manado Bitung, International Hub Port Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, dan jalan penghubung Gorontalo Manado .
Sedangkan program prioritas  pengembangan Bandara Sam Ratulangi, Pembangunan Trem Dalam Kota Manado, Jalur Kereta Api Manado Bitung, Pengembangan Kawasan Pariwisata Likupang , Manado Outer Ring Road III ( Winangun-Malalayang) Pembangunan TPA Regional di Kabupaten Minut dan pembangunan Bendungan Sawangan di Minahasa
“Pasti dengan menjadi tuan rumah terkait kegiatan ini, maka infrastruktur di Sulut, ikut akan lebih diprioritaskan oleh pemerintah pusat. Maka diharapkan identifikasi dan underline kebutuhan akan infrastruktur Sulut lebih mendapat perhatian dari daerah daerah lain di Indonesia,  tegas Wagub

Dengan adanya masukan dan materi yang dibawakan, membuat para peserta saat pulang dari sini, dapat menyiapkan program tahun ini dan tahun depan.

Pra Konsultasi Regional ini digelar Kementerian PUPR untuk mengidentifikasi isu isu strategis bidang PUPR tahun 2018, sekaligus mengidentifikasi awal rencana aksi pencapaian output atau pekerjaan strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Selain itu, kegiatan ini dimaksud juga sebagai ajang konsolidasi program tahun 2018 antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah daerah melalui dinas bidang PUPR termasuk sinkronisasi antar sektor guna mengetahui kebutuhan infrastruktur di masing masing wilayah pengendalian strategis.

Kandouw berharap ada koordinasi lintas sektor baik dari Perhubungan, PU , pariwisata dan sektor lainnya  agar sulut nanti semakin maju karena kebutuhan infrastruktur di sulut bisa terpenuhi.


Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rido Matari Ichwan kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh program pembangunan infrastruktur prioritas dari daerah daerah dengan Polda pengembangan infrastruktur yang berbasis WPS.

Hal ini dimaksud, agar kawasan kawasan kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan, dianalisis kebutuhan infrastrukturnya, dan dibuatkan masterplan dalam jangka waktu tertentu, dari 10 tahun, 5 tahun, 3 tahun, dan malahan tahunan.

Diapun mencontohkan, bagaimana sentra produk dari Bolmong, Tomohon, dan sejumlah sentra produksi, boleh mencapai pasar dengan ketersediaan infrastruktur jalan yang memadai.

Konsultasi Regional di hadiri oleh  Kepala Bapeda , Dinas PU  se Sulawesi Maluku dan Papua.
(Humas Pemprov Sulut )