Senin, 24 November 2014

Watania Trantib Gampang di Ucapkan Namun Sulit Dilaksanakan


Keamanan dan Ketertiban masyarakat, diakuinya memang gampang untuk diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan, apabila terjadi sengketa atau konflik di tengah-tengah masyarakat. Penegasan Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut Dra Lynda Watania MSi MM disampaikan kepada para LSM, Kesbangpol, Satpol PP dan Kabag Pemerintahan se- Kabupaten/Kota se-Sulut pada Rapat Koordinasi Ketentraman dan Ketertiban Provinsi Sulut..

Kegiatan yang dilaksanakan Biro Pemerintahan dan Humas di Manado,, Senin (24/11),
Menurut Watania Gubernur selaku Kepala Daerah dan selaku Wakil Pemerintah  mempunyai kewajiban untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat, namun hal itu terasa berat apabila tidak mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat seperti LSM maupun masyarakat. " Memang  terasa berat apabila pemerintah kabupaten/kota juga tidak memberi kontribusi nyata dalam mengatasi jika konflik itu benar-benar terjadi di masyarakat", ujar Watania.
Peran Gubernur untuk meredam terjadinya isu  konflik yaitu dengan melakukan Korbinawas bersama seluruh jajaran aparat  perintah daerah termasuk kabupaten kota yang dilaksanakan secara serasi seimbang dan selaras, agar apa yang menjadi cita-cita dan harapan masyarakat agar daerah berada dalam keadaan aman dan tertib bisa terjamin, jelas Watania (Kabag humas Jahja Rondonuwu selaku jubir pemprov)


Jokowi Gelar pertemuan dengan Para Gubernur di Istana Bogor

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (24/11) Pukul 10:00 WIB di Istana Bogor menggelar pertemuan dengan para Gubernur se- Idonesia. Dalam pertemuan tertutub itu Jokwi telah mendengar sekaligus menerima     keluhan para Gubernur. Pertemuan yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan di daerah dan memotong jalur birokrasi yang masih menjadi kendala, sekaligus  untuk mengetahui permasalahan pembangunan yang ada di setiap daerah,
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mendengarkan semua permasalahan maupun kendala yang saat ini dihadapi para Gubernur terkait pelaksanaan pembangunan di masing-masing provinsi. Selain mendengarkan keluhan para Gubernur, Jokowi juga telah memberikan arahan kebijakan nasionalnya kepada para pimpinan di daerah. Untuk lebih memfokuskan terhadap permasalahan di daerah, Jokowi juga akan mengadakan pertemuan dengan seluruh Bupati/Walikota se-Indonesia. Pertemuan dengan para Bupati/Walikota ini juga akan mendengarkan masukan permasalahan maupun kendala yang dihadapi oleh seluruh Bupati/Wali Kota se Indonesia. Tetapi untuk waktu dan pelaksanannnya belum ditentukan waktunya. Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang dalam pertemuan itu telah menyampaikan berbagai proyek berskala besar yangsementara dan akan dilaksanakan di daerah Bumi Nyiur Melambai antara lain,  konektivitas pembangunan infrastruktur , lanjutan Jalan Tol, Hub, perluasan Bandara Sam Ratulangi, KEK Bitung 2. Isu kemaritiman. Pencapaian MDG, Kesehatan dan pendidikan. Target 5 Tahun kedepan Perlu percepatan.

Wagub: Penerima PSKS Harus di Evaluasi Kembali








Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd, Senin (24/11) di Kantor Pos Manado kemarin, telah menyerahkan bantuan program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) kepada masyarakat kurang mampu. namun disela-sela penyerahan bamtuan sebagai bentuk kompensasi pemerintah atas kenaikan harga BBM baru lalu, sedikit tercoreng, karena hadir seorang ibu berparas cantik dengan penampilan menarik menggunakan perhiasan kalung dan gelang emas serta ponsel mewah dengan membawa kendaraan priadi ikut hadir ditengah-tengah warga kurang mampu untuk menerima PSKS. Ketika sejumah wartawan media cetak dan elektronik ingin mewawancarai, ibu tersebut langsung tumingkas menghilang dari lokasi tersebut, tak ayal wartawan langsung melapor kejadian itu kepada Wagub Kansil yang saat itu baru saja menyerahkan bantuan PSKS kepada perwakilan tiga warga Manado.
Karena itu Wagub mengimbau para Kepala jaga (pala), Kepala Lingkungan, Kepala Desa dan Lurah untuk memberikan data yang akurat agar tidak terjadi kecemburuan di tengah-tengah masyarakat. Jangan karena menganggap keluarga sendiri lalu di daftar, padahal dari segi ekonomi dianggap mampu dan tidak layak menjadi penerima,  karena kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi sehingga menggangu penyaluran bantuan dari Kantor Pos.
Untuk mencegah hal itu, Wagub minta agar data yang masuk dari desa dan kelurahan perlu dievaluasi kembali, disamping itu para perwakilan penerima harus membawa kartu keluarga atau surat keterangan dari lurah atau kepada desa setempat, saat akan menerima PSKS tersebut, hal itu dimaksudkan untuk tertibnya administrasi dan tidak salah identitas, sembari berharap kiranya bantuan ini dapat digunakan dengan baik untuk kebutuhan rumah tanggan dan biaya anak sekolah, jangan digunakan untuk kegiatan konsumtif, tandas salah satu putra terbaik Sitaro.
Kepala Kantor Pos Manado Purgianto menyebutkan, progrram untuk membantu rakyat miskin sebagai dampag dari kenaikan harga BBM di baerikan untuk masa dua bulan mulai Nopember-Desember perbulan menerima Rp.200 ribu untuk 159 ribu rumah tangga di Sulut.Pembayaraan ini sudah dimulai sejak 18 Nopember 2014 lalu. Penyerahan bantuan untuk warga miskin di sulut berada di dua tempat yaitu di kantor pos kotamobagu dan kantor pos manado, sedangkan untuk warga kepulauan dan perbatasan akan disalurkan mulai 27 Nopember 2014. Sementara penyaluran bantuan kali ini untuk masyarakat di tiga kecamatan yaitu Wenang, Wanea dan Sarion. (Kabag humas Jahja Rondonuwu MSiselaku jubir pemprov).  

Mokodongan: Penyakit Sosial Menjadi Potensi Ancaman Daerah




Maraknya berbagai bentuk penyakit Sosial yang terus melanda daerah ini, seperti miras, perkelahian antar kampung yang disertai panah wayer, seks bebas, narkoba serta perjudian merupakan salah satu bentuk ancaman terhadap potensi darah, Hal itu ditegaskan Sekprov Sulut Ir. Siswa R Mokodongan, saat membuka Rakor Ketentraman dan Ketertiban  di Provinsi Sulut, Senin (24/11) kemarin di Manado.
Menyikapi hal itu, Mokodongan minta seluruh stakeholders pemerintahan untuk ikut menciptakan suasana kondusif dan harmonis di tengah-tengah masyarakat. Apalagi Sulut dikenal sebagai barometer daerah yang masyarakatnya hidup rukun dan damai dalam bingkai NKRI. Dengan kata lain harmonisasi kehidupan masyarakat yang mantap ditengah-tengah pluralitas menjadi garansi positif bagi laju gerak pembanguanan daerah, ujarnya, sembari berharap agar peserta dapat memanfaatkan seoptimal mungkin momentum strategis ini sebagai wahana efektif untuk sharing informasi, ide pendapat serta gagasan dan trik-trik solutif dalam mensolusikan berbagai permasalahan yang sedang dan akan di hadapi kedepan, kuncinya.

Karo Pemerintahan dan Humas melalui Kabag Kemasyarakatan Drs Hendrik Tendean mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari diikuti 15 kabupaten/kota yang terdiri Kasat Pol.PP, Kaban Kesbang Pol, serta kabag Pemerintahan. Sedangkan maksud dan tujuan,  adalah untuk memantapkan situasi dan kondisi wilayah terutama trantib yang kondusif guna memperkokoh stabilitas daerah menjelang natal dan tahun baru 2015 serta memberi wawasan pengetahuan kepada aparat pelaksana trantib. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov)     

Wagub buka Festival Kesenian LPPD Sulut




Wakil Gubernur Sulawesi Utara DR Djouhari Kansil,Mpd Senin (24/11) membuka festival musik bambu, musik kolintang dan mixed choir antar kabupaten kota se Sulawesi Utara.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung pingkan matindas sario manado, diikuti oleh peserta dari seluruh Kabupaten kota di Sulut. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT ke 50 Sulawesi Utara.
Dalam sambutan pembukaannya, Kansil mengatakan festival ini merupakan sarana kreatif, cerdas dan efektif untuk mengembangkan potensi dan talenta seni musik sekaligus promosi budaya daerah. Kegiatan yang di prakarsai oleh Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Sulut ini mendapatkan apresiasi positif dari Wagub.
Melalui kegiatan ini, Wagub mengharapkan bisa menjadi media menjalin kerjasama dalam mengembangkan talenta para pecinta seni dan budaya.
Kegiatan ini menunjang majunya sektor pariwisata Sulut, karena sektor pariwisata juga sebagai penggerak ekonomi rakyat, dapat diberdayakan secara strategis, festival musik ini mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga dari seluruh komponen masyarakat Sulut.
Wagub berharap festival ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi peningkatan prestasi, potensi dan talenta musik mempererat kebersamaan, serta sebagai daya tsruk pariwisata di Sulut.