Kamis, 14 April 2016

OD Sambangi Menhub RI, Sarana Transportasi di Sulut jadi Diskusi Hangat

   Gebrakan dan Terobosan Akselerasi percepatan Pembangunan Provinsi Nyiur Melambai Sulut, utamanya dibawah Kepemimpinan Gubernur dan Wagub OD-SK, secara simultan dan reaktif responsif, patut di apresiasi. Walaupun secara relatif dan ritme waktu yang baru membilang 3 Bulan periode kepemimpinan sejak dilantik pada Medio Februari  2016. Hal ini dibuktikan dengan upaya Pemerintah Provinsi Sulut lewat Gubernur Olly Dondokambey, SE, semisal diantaranya melakukan tatap muka bersama Menteri Perhubungan RI, Ignatius Jonan dan jajaran Kementerian, pada Kamis siang, 14/04. Guna merumuskan langkah dan upaya strategis bagi Pembangunan Sektor Perhubungan dan Transportasi baik lingkup sub sektor Udara,Laut maupun Darat di Provinsi Sulut.
    Dalam kesempatan dialog, Gubernur Olly Dondokambey SE, secara lugas dan gamblang memaparkan diantaranya bahwa kondisi Bandara  Internasional Sam Ratulangi Manado, dalam mendukung Sektor Pariwisata sebagai salah satu Leading Sector Unggulan Sulut,  perlu mendapat perhatian akan pengembangan dalam hal perluasan Terminal kedatangan dan keberangkatan sebagai Etalase/Show Window, bagi arus kedatangan para tamu di daerah ini. "Jadi kami telah mengusulkan ke Pak Menteri Ignatius Jonan, agar Run Way/Landasan Pacu Bandara Sam Ratulangi yang kondisi saat ini berjarak 2650 Meter, dapat di tambah sepanjang 150 Meter menjadi 2800 meter, sehingga nantinya dapat di darati oleh Pesawat2 berbadan lebar, semisal Air Bus type A 350 yang berkapasitas sekitar 400 penumpang, termasuk Penambahan Jam Operasional Terminal Bandara, yang kondisi saat ini beroperasi 17 Jam, menjadi 24 Jam penuh, guna mengantisipasi Pesawat dan Airplane dari dan ke Luar Negeri" Tandas Gubernur Olly Dondokambey, sebagaimana di kutip Juru Bicara Pemprov Sulut Roy Saroinsong,SH.
   Hal lain yang mengemuka juga dalam pertemuan Gubernur OD dan Menteri Ignasius Jonan, terungkap masih seputar sarana Transportasi Udara semisal Bandara Melonguane  di Kabupaten KepulauanTalaud, Bandara Naha di Kepulauan Sangihe serta juga Bandara Miangas, dimana untuk TA 2016 oleh Dirjen Perhubungan Udara, telah menyetujui bagi penambahan lintasan landasan pacu sepanjang 1400 meter, dan nantinya pada akhir Tahun ini diupayakan segera beroperasi dan bisa didarati oleh Pesawat Komersial maupun aktivitas tiba berangkat di Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Filipina tersebut, yang sesuai penuturan Kadis Hub dan Kominfo Sulut, Drs Joy Oroh yang turut serta dalam pertemuan tersebut.
    Sementara itu, menyangkut sarana Transportasi Laut, oleh Gubernur Olly Dondokambey, mengusulkan agar percepatan fasilitas Pelabuhan Samudera Bitung menjadi Hub Port Internasional, bagi Arus keluar masuk Penumpang dan Barang dari Sulut, termasuk di dalamnya Pelabuhan Kontainer untuk aktifitas Bongkar Muat Peti Kemas di Kota Bitung. "Termasuk juga penyiapan dermaga dan pelabuhan di Area Kawasan KEK Bitung agar memudahkan bagi para Pelaku Ekonomi dan Bisnis" Pinta Gubernur Olly Dondokambey.
   Selanjutnya pada pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan dialogis  yang menyita waktu 2 Jam ini, Gubernur OD, secara khusus pula menghimbau agar percepatan pembangunan Jalur Kereta Api Manado-Bitung yang nantinya terkoneksi dengan Pembangunan Jalur Kereta Api Manado-Makassar dapat segera di realisasikan dalam waktu dekat ini.
  Turut hadir pula dalam pertemuan ini, Staf Ahli Menteri Perhubungan bidang Logistik Multi Moda dan Keselamatan Perhubungan, Ir Toni Budiono serta Staf Khusus Menteri bidang Keterbukaan Informasi Publik, Hadi M Djurait, Pimpinan Managemen Otoritas Bandara Sam Ratulangi Manado.
Demikian Humas Pemprov Sulut Memberitakan (Roy RL Saroinsong, selaku Juru Bicara)

Wagub : Koperasi Sokoguru Perekonomian Indonesia



Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw menegaskan bahwa koperasi merupakan sokoguru perekonomian Indonesia. Penegasan ini disampaikan Wagub saat membuka Temu Koordinasi Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM )di Hotel Aston KAmis (14/04).
Lebih lanjut Wagub menjelaskan, terdapat sejumlah masalah penting dalam pengembangan KUMKM di daerah. Diantaranya masalah Permodalan, selama ini pihak perbankan belum optimal dalam menyalurkan kredit produktif kepada sektor KUMKM disamping bunga kredit yang masih tinggi. Untuk itu kedepan akan dibentuk Lembaga Penjamin Pinjaman Daerah, untuk mengatasi masalah permodalan bagi para pelaku KUMKM.
Selanjutnya masalah Presisi, Wagub kembali mengingatkan soal penerima bantuan baik di Sektor UMKM, Pertanian, Perikanan selama ini hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu atau tim sukses dari kepala daerah. Saya sudah instruksikan kepada para kepala dinas agar tidak mengakomodir Kelompok yang mengaku tim sukses. Untuk itu sebelum disalurkan bantuan harus diidentifikasi dulu apakah penerima bantuan benar-benar butuh dan memiliki kemampuan untuk mengelola.
Untuk itu Wagub menegaskan sebagai sokoguru perekonomian pengembangan dan pemberdayaan sektor UMKM menjadi prioritas pembangunan daerah, hal ini sudah tertuang dalam Visi dan Misi Gubernur dan Wagub. Harus kita sadari bahwa pengentasan kemiskinan melalui pengembangan UMKM memiliki potensi yang baik.

Senada dengan itu Kadis Koperasi dan UMKM Sulut Ir Rene Hosang menyatak Sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar bagi penyerapan tenaga kerja. tentu saja akan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja yang terlibat di dalamnya. Pengembangan UMKM akan dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja yang ada sehingga dapat mengurangi angka pengangguran, tandasnya. (Humas Pemprov Sulut)