Sabtu, 11 November 2017

Gubernur Olly Ajak Masyarakat Jaga Kebhinekaan

Kebhinekaan adalah realitas bangsa Indonesia yang tidak bisa disangkal dan diabaikan.

Hal itu terungkap dalam sambutan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE pada Seminar Pra Musyawarah Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas Alim Ulama dan Konbe NU) bertema NU dan Kebhinekaan di Manado, Sabtu (11/11/2017) siang.

"Ini adalah sebuah warna indah kehidupan berbangsa, sekaligus potensi dan sumber daya paling besar yang dimiliki bangsa ini, sehingga sudah selayaknya kebhinekaan itu terus dijaga dan dipelihara oleh segenap komponen rakyat Indonesia," kata Olly.

Disamping itu, Gubernur Olly juga mengapresiasi NU sebagai organisasi bernafaskan Islam, namun memiliki jiwa nasionalisme kuat. "NU tidak pernah berhenti
menyerukan semangat persatuan dan nasionalisme dalam kemajemukan," tandasnya.

Olly melanjutkan, sejarah perjalanan bangsa Indonesia juga telah mencatat peranan besar NU baik dalam ikut merebut kemerdekaan, mempertahankannya, hingga mengisi kemerdekaan.

"Tidaklah mengherankan ketika memberikan sambutan pada Muktamar Ke-23 Nahdlatul Ulama, 28 Desember 1952 di Solo, Jawa Tengah, Presiden Soekarno menyatakan: "Saya cinta sekali kepada Nahdlatul Ulama (NU)". Karena antara NU dan Soekarno memiliki kesamaan visi ideologi dan cita-cita yang fundamental. NU adalah organisasi keagamaan yang terbuka dan dinamis sekaligus berjiwa sosial yang tinggi," imbuh Olly.

Terkait agenda seminar tersebut, orang nomor satu di Sulut itu optimis akan semakin memampukan NU dalam eksistensi peranannya di setiap dimensi pembangunan bangsa.

"Terlebih khusus turut menjaga kebhinekaan," ungkapnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly mengingatkan semua pihak untuk kembali meneguhkan kesatuan bangsa, baik melalui internalisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan, yakni; Pancasila, sebagai Landasan Idiil, Undang-Undang Dasar 1945, sebagai landasan konstitusional, Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai
semboyan perekat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof Dr. KH. Said Agil Siroj, MA menuturkan ajaran Islam sangat menghargai kebhinekaan yang ditegaskan dalam sebuah ayat Alquran bahwa seandainya Allah mau, maka seluruh manusia bisa dijadikan satu kelompok yang seragam. Adanya perbedaan untuk saling belajar satu sama lain.

“Asalkan satu cita-cita dan satu garis perjuangan, sesungguhnya mereka adalah satu umat,” katanya.

Sementara itu, Ketua PBNU Robikin Emhas yang juga Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konbes NU mengatakan Manado sengaja dipilih karena daerah ini dikenal sebagai miniatur keragaman di Indonesia.

"Keragaman atau kebhinekaan adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu adalah karunia Tuhan yang harus kita pelihara. Jangan sebaliknya, kebhinekaan dirusak dan dijadikan alat mendestruksi harmoni sosial dan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Robikin Emhas

Adapun kegiatan Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Manado diikuti oleh para utusan dari pengurus wilayah NU se-Indonesia Timur termasuk rais syuriah PWNU Sulut KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua PWNU Sulut Drs. H. Syaban Mauludin, MPdi.

Diketahui, wilayah ini meliputi Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, NTT, Bali, Gorontalo, Sulsel, Sulteng, Sulbar dan Sultra, di samping Ormas dan FKUB se-Provinsi Sulut sendiri.

Khusus untuk Sulut Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU juga melibatkan para utusan dari PCNU, Badan Otonom dan Lembaga NU se-Provinsi Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Welcome Dinner Dengan Artis FFI 2017, Gubernur Olly : Bikin Film Di Sulut Bebas Retribusi



Jadi Ajang Promosi, Gubernur Dorong Produksi Perfilman di Sulut
Pelaksanaan Festival Film Indonesia (FFI) 2017 di Sulawesi Utara (Sulut), menjadi ajang yang positif bagi pertumbuhan pariwisata di Sulut.

Pasalnya pada moment ini turut dihadiri Wakil Gubernur Steven Kandouw, Forkopimda Sulut, Pejabat Eselon 2 dilingkup Pemprov Sulut dan  ratusan insan perfilman yang secara langsung akan menjadikan Bumi Nyiur Melambai semakin populer dan dikenal di seluruh nusantara.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE dalam sambutannya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kalangan insan perfilman untuk memproduksi film sebanyak-banyaknya.

"Kami mendorong insan perfilman untuk membuat film sebanyak-banyaknya di Sulut. Ini baik, sebab dengan dijadikannya Sulut  sebagai lokasi shooting film, maka Sulut akan semakin dikenal.  Masyarakat di nusantara dapat melihat keindahan alam di Sulut," ungkapnya di sela welcome dinner bagi kalangan artis yang datang di rumah dinas Gubernuran, Jumat (10/11).

Tak tanggung-tanggung, orang nomor satu di Sulut ini juga menjamin para insan perfilman, bahwa kegiatan apapun yang dilaksanakan akan bebas dari retribusi.
"Silahkan nsan perfilman bikin film banyak-banyak,  pemerintah siap support tanpa ada pungutan ataupun retribusi," kata gubernur kembali.

Menariknya, gubernur juga menyampaikan bahwa Sulut yang dipercaya sebagai tuan rumah sangat merespon kegiatan perfilman. Hal itu dibuktikan dengan penyelenggaraan
Apresiasi Film Indonesia ( AFI) 2016 silam yang sukses digelar. "Trima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mempercayakan Sulut sebagai tuan rumah FFI," ujarnya sembari mengapresiasi sejumlah film yang pelaksanaan shootingnya mengambil tempat di Sulut.

"Ada tiga film yang shootingnya dibuat di Sulut, yakni Senjakala di Manado, Tom and Jerry dan Hujam di Bulan Juni. Kesemuanya menjadikan Sulut semakin dikenal," ujar gubernur sembari menambahkan kunjungan pariwisata semakin bergairah menyusul hadirnya kapal pesiar dari Swiss pada Sabtu (11/11). "Ada 800 orang sInggah di Manado ditambah dengan kegiatan FFI, maka akan meningkatkan jumlah kunjungan," sebut gubernur.

Sementara itu, Ketua Umum FFI pusat, Leni Lolang mengatakan pelaksanaan FFI merupakan penghargaan bagi para insan film. Sekaligus juga ajang bersilahturahmi.D Yakni bertemunya panitia daerah maupun pusat. "Trima kasih untuk sambutan tuan rumah. Trima kasih untuk, kerjasamanya hingga malam anugrah besok (hari ini-red), kiranya dapat menuai sukses. Trima kasih bagi para artis maupun budayawan," tandasnya.

Dalam Welcome Party tersebut para artis Nasional hadir menjadi ajang silaturahmi dengan jajaran pejabat Pemprov Sulut.

Artis artis yang ada diantaranya Meriam Belina, Ria Irawan, Paramita Rusadi, Rima Melati, Fauzi Badilah, Jessica Mila dan Arie Kriting ,hadir bersama.

Ajang silaturahmi itu kemudian dilanjutkan dengan Gala Dinner.

Welcome Party ini digelar sehari sebelum Malam  puncak penganugerahan  FFI 2017 di Grand Kawanua Convention Center, Sabtu (11/11/2017).