Kamis, 23 April 2015

Wagub: Sepanjang 2014 Inflasi Sulut Bergejolak








Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd menegaskan,  sepanjang Tahun 2014 perkembangan inflasi di Sulut yang di wakili oleh Kota Manado bergejolak. Itu disampaikannya pada rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi bersama TPID Kabupaten/Kota di hotel peninsula Manado, Kamis (23/4) kemarin.
Dikatakannya,  puncak inflasi tertinggi pada 2014 itu terjadi pada bulan Desember yang tercatat mencapai angka 3,83 % (Month-to-Month) dan 9,67 % (Year to Year) dalam setahun yang berada diatas inflasi nasional. “Namun demikin Wagub menjelaskan secara raata-rata dalam setahun inflasi sulut masih berada di bawah rata-rata laju inflasi nasional,” katanya.
Secara Umum orang nomor dua di Sulut menyebutkan, inflasi yang terjadi di Sulut terutama brasal dari sisi suplay dibanding sisi permintaan. Dimana kompon utama pembentuk inflasi  berasal dari harga komoditi yang diatur oleh pemerintah dan harga pangan yang bergejolak, ujar kansil.
Kansil menyebutkan, dalam dua tahun terakhir, inflasi pada kelompok Administered Prices terutama disumbang oleh komoditas angkutan dalam kota, tariff listrik dan harga BBM, sedangkan untuk kelompok Volatile Foods, komoditas utama penyumbang inflasi yaitu dari bawang merah, rica dan tomat (barito) termasuk sayur mayur.
Disamping itu inflasi Sulut juga tidak lepas dari pengaruh Shocks yang tidak dapat dihindari seperti gangguan produkksi karena bencana alam, yang pada akhirnya berpengaruh pada kelompok Volatile Foods, tandas Kansil.
Kepala Cabang BI Manado Luctor E Tapiheru mengatakan, tantangan pengendalian inflasi dikarenakan antara lain budaya makan pedas.
“Budaya makan dengan bumbu pedas bagi masyarakat Sulut sudah menjadi ciri khasnya. Karena orang sulut sejak dulu sudah terkenal dengan budaya makan rica, apabila makan tanpa rica dianggap tidak lengkap,” jelas Tapiheru.
Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Sulut Drs Sanny Parengkuan berharap, pengendalian inflasi di daerah perlu dijaga keberlangsungannya agar sasaran dan tujuan pertumbuhan perekonomian dapat terjaga.
Turut hadir Karo Ekonomi Janne Mendur SE, Sekda Kabupaten/Kota selaku Ketua TPID Kabupaten/Kota serta anggotanya, Bulog Divre Sulut, Pertamina Manado, Asosiasi Barito serta Hiswana Migas. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).



Palandung Buka Rakor Pembinaan Keluarga Berencana Provinsi Sulut

Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sulut melaksanakan Rapat Koordinasi Pembinaan Keluarga Berencana (KB) Provinsi Sulut tahun 2015, Kamis (23/4), yang dilaksanakan di Ruang Rapat ex WOC Kantor Gubernur Sulut. Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Sulut Drs John H Palandung MSi mewakili Sekretaris Daerah. Pada kesempatan itu Palandung mengatakan bahwa Program KB merupakan program nasional yang harus dilaksanakan dalam upaya mewujudkan keluarga kejahtera dan keluarga berkualitas. Disamping itu pula, misi dari pelaksanaan program tersebut untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan pembangunan nasional. “Pelaksanaan program ini  membutuhkan kerja keras dan dukungan dari seluruh pihak terkait baik tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota,” tandas Palandung. Asisten mengajak pada semua pihak terkait untuk mengangkat semua permasalahan-permasalah yang ada di masyarakat, agar berbagai permasalahan dan perubahan yang konstruktif di bidang KB dapat diselesaikan melalui manajemen strategis yang tepat sasaran. “Saya berharap melalui kegiatan ini, menjadi wahana untuk berbagi ide, gagasan, dan informasi serta saling memotivasi dalam pelaksanaan peran, tugas dan tanggung jawab kedepan, terutama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Sulawesi Utara”, kata Asisten I. Sehubungan dengan itu, Kepala Biro Kesra dr Bahagia R Mokoagouw MSi MKes mengatakan Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi pembangunan kesejahretaan rakyat di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan KB serta melalui kegiatan ini dapat mewujudkan koordinasi sistem informasi manajemen capaian kinerja program pembangunan bidang kesejahteraan rakyat yang bersinergi dengan stakeholder pembangunan lainnya. Turut hadir Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulut Drs Humprey Apon MPA, Karo Kesra dr Bahagia R Mokoagouw MSi Mkes, dan peserta rapat dari Kabupaten/kota. (Kabag Humas Drs. Jahja P. Rondonuwu, M.Si selaku jubir Pemprov)

Wagub Terima Kunjungan Tim Survei KEK dari Korea




Wakil gubernur sulut DR Djouhari Kansil,Mpd Kamis (23/4) menerima kunjungan tim survei dari negara Korea untuk melakukan survei sejumlah proyek pembangunan Kawasan Ekononi Khusus (KEK).Rombongan tersebut diterima wagub di ruang kerja.
Dalam pertemuan, tim korea yang berjumlah 10 orang di dampingi oleh wakil ketua dewan KEK Bitung. pertemuan dengan wagub ini dilaksanakan guna memberi laporan terkait bantuan teknis dari korea untuk penyempurnaan KEK Bitung dimana para
konsultan korea, mengumpulkan data dan mempresentasikan bantuan serta metologi dan pengorganisasian sejumlah proyek yang akan dibangun seperti pelabuhan dan jalan guna menunjang KEK Bitung dan Minahasa Utara.
Wagub menyatakan pemerintah suluy berterima kasih dan sangat serius membangun KEK,  dengan kerjasama ini, sulut ternyata sangat dipercaya investor luar negeri, bantuan ini harus terus di tindaklanjuti, dengan adanya kehadiran tim ini bisa berjalan dengan baik, sulut siap membangun KEK di bitung dan minut.  Wagub menyampaikan terima kasih untuk keseriusan korea dalam membantu sulut.
lebih lanjuy wagub menyampaikan sulut mempunyai potensi besar terutama dibidang perikanan. pemerintah juga menjamin keamanan di wilayah sulut agar para investor bisa mengembangkan investasinya dengan baik di sulut. Selain itu juga dalam kerjasama kedepan nanti, wagub berharap ada penerbangan langsung manado korea. Kerjasama ini diharapkan berjalan dengan baik secara terua menerus.
Sementara itu tim korea yang dipimpin oleh Jung Chun Woo menyampaikan bahwa tim memilih bitung untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah Indonesia yang membangun dari pinggir daerah. Tim akan
melakukan survei secara detail untuk pembangunan jalan, bandara dan sejumlah hal lainnya untuk menunjang KEK.  Sebelumnya juga TIM telah melaksanakan pertemuan dengan gubernur sulut DR Sinyo Harry Sarundajang.