Jumat, 20 Mei 2016

Launching E-Perda, OD-SK Harapkan Peningkatan Efisiensi




Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE - Wakil Gubernur Sulut  Drs. Steven O.E. Kandouw mengikuti Teleconfrence Launching E-Perda yang dilaksanakn oleh Kementerian dalam negeri pada Jumat (20/05) di Ruang WOC Kantor Gubernur Kemarin. dalam teleconfrence peluncuran E-Perda ini, Dondokambey mengharapkan adanya efisiensi dalam penyusunan perda, serta biaya konsultasi yang sudah bisa online akan lebih mudah dan murah.
Dondokambey juga berterimakasih atas kepercayaan kementerian dalam negeri memilih Sulawesi Utara sebagai salah satu provinsi yang mendapat bagian dalam launching E-Perda, Sembari menghimbau seluruh Kabupaten Kota untuk menggunakan dan memanfaatkan fasilitas E-Perda ini sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Pemerintahan lewat sarana dan prasarana elektronik, Jelas Dondokambey.
dalam Kesempatan teleconfrence launching E-Perda ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memimpin Secara langsung pelaksanaan teleconfrence ini. adapun  Provinsi yang terlibat didalamnya diantaranya Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, dan  Jawa Timur.
(Humas Pemprov Sulut)

Gubernur Serahkan Buku Pahlawan Nasional Sulut Kepada Wagub dan Forkopimda








Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional  (Harkitnas) ke-108 Tahun 2016 tingkat Provinsi Sulut, di halaman Kantor Gubernur, Jumat (20/05) kemarin telah menyerahkan buku 8 Pahlawan Nasional asal Sulut kepada Wagub Drs Steven Kandouw, Unsur Forkopimda serta para tim penyusun buku tersebut.
Ke-8 Pahlawan Nasional asal Sulut tersebut yakni Dr GSSJ Ratulangi, Piere Tendean, Arie Frederik Lasut, Maria Walanda Maramis, Robert Wolter Mongisidi, Laksamana Muda John Lie, LN Palar dan Bernard Wilhem Lapian.      
Saat membacakan sambutan tertulis Menkominfo Rudiantara, Gubernur mengatakan, komitmen terhadap NKRI penting saya tegaskan kepada pada upacara ini, mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa , ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan tehnologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme  misalnya mendapat medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.
Selain itu lanjut Gubernur, kita juga menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara cultural. Munculnya kekerasan dan pornografi, misalnya terutama yang terjadi pada generasi muda adalah satu dari beberapa permasalahan cultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan, ujarnya sembari menyebutkan apalagi medium baru tehnologi ditigal berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif secara cepat dan massif.
Ol;eh sebab itu saya memandang penting Tema “Mengukir makna kebangkitan nasional dengan mewujudkan Indonesia yang bekerja nyata, mandiri dan berkarakter” yang diangkat untuk peringatan Harkitas Tahun 2016 ini.
“Dengan tema ini kita inginmenunjukan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter, kuncinya.  (Humas Pemprov Sulut)