Minggu, 09 Juli 2017

Gubernur Olly Dondokambey dan Ketua TP PKK Sulut Rita Dondokambey -Tamuntuan Hadiri Hut Jemaat GMIM EFATA Tompaso


Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama Ketua TP PKK Sulut Ir. Rita Dondokambey-Tamuntuan menghadiri Ibadah Syukur HUT ke-182 tahun Jemaat GMIM Efata Tompaso Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa  Minggu ( 09/07/2017.)kemarin 

Ibadah dipimpin oleh Pdt DR. A.O. Supit, S.Th dengan mengutip ulangan 10:12-22  Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur, Nabi Musa menyampaikan kepada Firaun Raja Mesir bahwa biarkan umatku beribadah kepada Allah".
sebab ibadah merupakan keintiman kita dengan Allah melalui Yesus Kristus, kata Supit

 Gubernur Sulawesi Utara  Olly Dondokambey dalam  sambutan mengatakan, rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan anugerah-Nya sehingga di hari Tuhan ini, kita dapat di pertemukan bersama dalam ibadah syukur HUT jemaat GMIM Efata  tompaso ke-182 tahun,  saya ucapkan selamat kepada segenap kompenen jemaat atas pertumbuhan usia pelayanan ini,  disertai harapan dengan terselenggaranya momentum syukur iman saat ini, akan mampu membawa jemaat pada pertumbuhan iman yang semakin dewasa serta pelayanan yang semakin berkenan di mata Tuhan.

Hampir dua abad berdiri dan melayani ditengah- tengah dunia, tidak pernah sedetik pun Tuhan meninggalkan jemaat GMIM Efata tompaso dan berjuang sendiri merealisasikan misi pangilan-Nya untuk bersaksi, bersekutu dan melayani di dunia dan masyarakat. Oleh karenanya, sudah menjadi suatu keniscayaan bagi jemaat di tempat ini, untuk selalu bersyukur kepada Tuhan , terlebih di hari yang indah ini, seiring dengan di tambahkannya usia pelayanan jemaat oleh Yesus Kristus sang kepala gereja yang agung, secara nyata ungkapan syukur ini haruslah diaktualisasikan dengan cara- cara yang berkenan di mata Tuhan, yaitu langkah pelayanan yang dampaknya tidak hanya dapat dirasakan dalam tembok gereja semata, namun dapat turut dirasakan masyarakat sekitar, bahkan juga kontributif bagi perkembangan pembangunan daerah dan bangsa. Dalam konteks itu, maka menjadi penting bagi jemaat di tempat ini untuk ikut memberikan perhatian lebih terhadap berbagai isu dan dinamika yang berkembang dan terjadi disekeliling kita saat ini, seperti semakin maraknya penyalahgunaan narkoba, miras, tindak kekerasan , tawuran antar warga dan kriminalitas, disamping itu, juga terus berkembang isu- isu dan ancaman terorisme, serta radikalisme yang kesemuanya itu perlu disolusikan bersama secara bijak dan cerdas, ujar Gubernur Olly Dondokambey

 Pemerintah provinsi Sulawesi Utara juga terus mendorong pembangunan pada beberapa sektor strategis, seperti pertanian dan parawisata serta sektor infrastruktur, untuk sektor infrastruktur sendiri berkat kolaborasi dan sinergitas kerja dengan pemerintah pusat, dan akan dilaksanakan beberapa program prioritas dan proyek strategis nasional di provinsi sulawesi utara, antara lain; pembangunan gedung lolak di kabupaten bolmong, bendungan kuwil di kabupaten Minut, jalan Tol Manado- bitung, Internasional Hub Port bitung,  Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK) bitung, jalan penghubung Gorontalo- Manado , pengembangan bandara samratulangi, pembangunan Trem dalam kota manado, jalur kereta api manado- bitung, pengembang parawisata likupang, Manado outer ring road III ( Winangun- malalayang), pembangunan TPA regional di kabupaten Minut dan pembangunan bendungan sawangan di kabupaten Minahasa. 
Perlu di pahami, konstruktifnya program kerja ini tidak akan berjalan dengan optimal tanpa topangan doa dan kontribusi bapak ibu jemaat sekalian.
Oleh karena itu marilah senantiasa menopang dalam doa setiap rintisan karya yang sedang kami perjuangkan, serta berkontribusi dalam setiap tataran dan bidang pembangunan 
daerah,  ajak Gubernur Olly Dondokambey

Syarat utama dapat bergulinya roda pembangunan bangsa di daerah ini adalah terciptanya kondusifitas keamanan di tengah- tengah masyarakat yang boleh bersama- sama menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat bumi nyiur melambai, sambil terus membudayakan dan melestarikan nilai- nilai Pancasila, UUD 1945 dan NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika bagi kemajuan pembangunan bangsa di setiap dimensinya,  tutup Olly Dondokambey.

Dalam suasana syukur itu Gubernur Olly Dondokambey memberikan sumbangan 50 juta rupiah  untuk pembangunan Gereja Efata Tompaso. 


Turut hadir dalam acara ini Bupati Minahasa Drs Jantje.W Sajow M.Si ,  Kepala SKPD Provinsi Sulawesi utara dan kepala SKPD Kabupaten Minahasa Pdt DR. Hein Arina STh,  ketua BPMJ GMIM Efata Tompaso Pdt. Kathrina Tampinongkol S.Th.
( Humas Pemprov Sulut )




Hadiri Pentahbisan Uskup Manado , Gubernur Olly Dondokambey : Sulut Barometer Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia Karena Torang Samua Ciptaan Tuhan



Atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat  Sulawesi Utara, serta selaku pribadi dan keluarga saya ucapkan selamat datang di bumi Nyiur Melambai kepada segenap tamu undangan, dan selamat melaksanakan tugas dan mengemban amanah kepada Bapak Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu M.Sc sebagai Uskup Manado yang baru dilantik disertai harapan , semoga tugas dan tanggungjawab yang telah dipercayakan mampu ditunaikan untuk kemulian nama Tuhan Yesus Kristus.
Hal ini dikatakan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE pada acara Tahbisan Mgr Benecdictus Rolly Untu , M.Sc sebagai Uskup Manado yang  dilakasanakan di Stadion Maesa Tondano, Minahasa Sabtu (08/07/2017) Kemarin.
Ucapan terima kasih dan apresiasi juga saya sampaikan kepada Bapak Mgr. Josef Suwatan, M.Sc yang telah mendedikasikan diri selama kurang lebih 27 tahun , memberikan karya dan pengabdian yang tulus dalam kemajuan iman umat, masyarakat, daerah dan bangsa. Kiranya semua karya, pengabdian dan keteladanan yang telah ditorehkan  akan jadi pedoman bagi kita sekalian sebagai modal penting dalam mengisi pembangunan daerah dan bangsa, kata Gubernur Olly Dondokambey
Kita patut bersyukur dan berbangga , karena saat ini Sulut masih dikenal dengan sebutan " The Land Of Smiling People" karena penduduk yang ramah, bersahabat serta murah senyum dan juga dikenal dengan " Barometer Kerukunan Antar Umat Beragama du Indonesia" karena dinamika kehidupan masyarakat yang mampu tercipta harmonis ditengah-tengah pluralitas    ( etnis, religi, budaya dan adat istiadat ) dan kemajemukan, serta masih tingginya kesadaran masyarakat yang senantiasa saling memanusiakan satu sama lain sebagaimana falsafah" Si Tou Timou Tumou Tou" dan saling mengasihi satu dengan yang lain karena menyadari bahwa " Torang Samua Ciptaan Tuhan " ujar Gubernur.
Berbagai kemajuan yang diraih Sulawesi Utara sampai saat ini, tentunya tidak semata karena upaya dan kerja pemerintah, namun turut dikontribusikan oleh para Tokoh Agama, para Pemimpin Umat, para Hamba Tuhan di daerah ini , termasuk Uskup Manado yang sangat berperan besar dalam menggembalakan umat Katolik, secara khusus dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, mendalami ajaran agama, berkualitas dan memiliki ketrampilan berdaya saing tinggi serta mampu memanfaatkan peluang dan menyikapi secara bijak berbagai tantangan perkembangan perubahan jaman yang bergulir secara dinamis, jelas Gubernur.
Saya mengharapkan agar kedepan dapat menjalin  hubungan yang harmonis dan sinergis dengan seluruh umat atau segenap elemen masyarakat dalam menjaga suasana kehidupan yang rukun dan damai , serta dengan Pemerintah Daerah dalam proses pembinaan kerukunan hidup beragama, dan dalam semangat berkarya Umat Katolik dalam memberikan dukungan terhadap setiap kebijakan dan program pembangunan , demi pencapain peningkatan kesejahteraan masyarakat, harap Gubernur.
 Untuk itu saya mengajak seluruh Umat Katolik untuk memberikan dukungan penuh terhadap tugas-tugas pelayanan yang diemban oleh Uskup  Manado yang baru, sehungga apa yang menjadi program kerja Keuskupan dapat dilaksanakan secara bersama-sama, terutama untuk meningkatkan kedewasaan dan kualitas, kuantitas iman umat secara keseluruhan, ajak Gubernur.
Untuk itu, Pemerintah Sulawesi Utara akan terus berkomitmen memberikan dukungan, bersinergi dan bahu membahu , guna mensukseskan program dan kegiatan secara berasama-sama khususnya dalam mensolusikan berbagai permasalahan dan tantangan pembangunan di daerah, seperti kemiskinan, pengangguran , ketahanan pangan, kesehatan dan pendidikan, semoga  Tuhan Yang Maha Esa senantiasa senantiasa menganugerahkan hikmat, kearifan dan kebersamaan dalam membangun Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya, tutup Gubernur pilihan rakyat Sulut ini.
Turut hadir  Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E Kandouw, Ketua TP- PKK Sulut Rita Dondokambey- Tamuntuan, Nuncio Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia Mgr.Antonio Guido Filipazzi, Kardinal Jhon Ribat, MSC Uskup Agung Port Moresby Papua Nugini, Peter General., MSc Roma, Konsul General Philipina, Para Uskup se Indonesia, Forkopimda Sulut, Sekprov Edwin Silangen, Wakil Ketua DPRD Sulut, Bupati Minahasa, Bitung, Tomohon, Wakil Bupati Minahasa, Minahasa Utara, Biarawan/ Biarawati dan Umat Katolik yang datang dari berbagai daerah.
( Humas Pemprov Sulut )




Menteri P3A Yohana Yembise Bersama Wagub Steven Kandouw Hadiri HUT PIKAT Ke-100



Berdirinya Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya ( PIKAT) tidak lepas dari kegigihan dari Ibu Maria Walanda Maramis, Pahlawan Perempuan Nasional RI, dengan keterbatasan beliau bercita- cita yang sangat tinggi untuk memajukan kaum perempuan, perjuangan ini diwujudkan dengan mendirikan organisasi PIKAT, semangat dan kegigihan beliau harus menjadi teladan bagi kita semua.
Hal ini dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik IndonesiaI Prof. DR. Yohana Susana Yembise Dip.Apling ,MA, pada acara Hari Ulang Tahun PIKAT ke - 100 di Graha Bumi Beringin Manado Sabtu ( 08/07/2017 ) Kemarin.
Dan PIKAT telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa ini dan ibu Maria Walanda Maramis menjadi salah satu penggerak perjuangan kemerdekaan bangsa  Indonesia, kata Menteri Yohana Yembise.
Saat ini kita menghadapi tantangan yang samgat berat secara demografi laki-laki dan perempuan tidaklah jauh berbeda menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2014  prosentase penduduk laki- laki 50,25 persen dan perempuan 49, 75 persen  walaupun  jumlahnya hampir seimbang namun kualitas hidup  perempuan masih lebih rendah dari laki-laki dan lebih di perparah lagi dengan tingginya kasus kekerasan yang menimpa perempuan, berangkat dari fakta -fakta itu sebagai salah satu struktur organisasi pemerintah yang memiliki fungsi pemberdayaan dan perlindungan bagi perempuan dan anak mulai tahun 2016 saya mencanangkan isi prioritas yang di kenal dengan sebutan Three Ends atau Tiga Akhiri yaitu Akhiri kekerasan perempuan dan anak, Akhiri perdagangan mqnusia dan Akhiri akses ekonomi terhadap perempuan.
Pemerintah telah berupaya untuk mensejahterahkan perempuan dan anak tetapi kita  tidak dapat bekerja sendiri, kami bermitra dengan seluruh elemen masyarakat, saya mengapresiasi peranan PIKAT dalam menunjang program pemerintah pusat untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak di Indonesia.

"PIKAT telah banyak membantu pemerintah. Kami juga membantu PIKAT untuk mensukseskan program kementerian," ujarnya

Yohana juga berharap PIKAT dalam usianya yang ke 100 tahun itu dapat terus berkarya. "Selamat ulang tahun untuk PIKAT. Sukses untuk kita semua," tutup Menteri Yohana Yembise. 

Dalam kesempatan yang sama Wakil Gubernur Sulawesi Utara  Drs Steven O E Kandouw yang didampingi Wakil Ketua TP-PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos Mars mengatakan, atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat sulawesi utara mengucapkan  selamat datang di daerah nyiur melambai serta ucapan terima kasih kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Prof.Dr. Yohana Yembise boleh berkenan hadir dalam acara HUT ke- 100  PIKAT dan menapresiasi yang tinggi kepada pengurus PIKAT, Yang terus berkumandang tentang sosok seorang perempuan yang bernama Maria Walanda Maramis yang menjadi kebanggaan daerah maupun Nasional , bagaimana sepak terjang beliau memperjuangkan kaum perempuan dan  beliau  adalah adik kandung Pahlawan Nasional A A Maramis yang memperjuangkan kaum gender di jaman kolonialisme penjajahan  

Selanjutnya Kandouw menghimbau, dengan HUT PIKAT ke-100 tahun, merupakan suatu momentum yang tepat untul semakin memperkuat kapasitas dan kualitas kaum perempuan dalam memperjuangan keadilan gender di bidang ekonomi, sosial politik, hukum dan sebagainya di wilayah Provinsi Sulawesi Utara,
dan semangat Maria Walanda Maramis merupakan bentuk komitmen yang menjadi kepedulian kita bersama, khususnya kaum perempuan dalam menyatakan bahwa perempuan adalah representasi dari separuh pelaku dan penerima manfaat dari pembangunan.
Komitmen ini bukan hanya dari dan untuk kaum perempuan saja, namun juga memperkuat dukungan kaum laki- laki untuk mewujudkan kesetaraan gender karena pemberian kesempatan
juga memerlukan upaya yang sistematis terprogram dan berkesinambungan pada semua sisi pembangunan, kerjasama dengan entitas sosial lain yang memiliki kepekaan terhadap persoalan perempuan dalam upaya kesetaraan gender di semua lini kehidupan.
Dengan harapan PIKAT mampu mensinergikan visi dan misi,dan langkah organisasi dalam arah  proyeksi  yang sama dengan pemerintah dan tetap mempertahankan semangat Ibu Maria Walanda Maramis serta semakin resposif terhadap berbagai tantangan dan ancaman yang senantiasa hadir sebagai hambatan dalam mencapai tujuan bersama, tutup Wagub Steven Kandouw

Turut hadir dalam acara tersebut Assisten 1 Bidang Pemerintahan Jhon Palandung Sulut , Kaban Litbang Sulut Jemmy Lampus dan Pengurus PIKAT Kabupaten Kota se Sulut.
( Humas Pemprov Sulut.)







Peringati Hut Bhayangkara Wagub Kandouw dan Kapolri Karnavian Jalan Sehat Bersama




Memperingati HUT Bayangkara ke-71 sekaligus Launching e-Samsat, SIM Online dan Pencanangan Tahun Keselamatan Berlalulintas 2017, di Kompleks Kawasan Mega Mas Manado, Sabtu (08/07/2017 )  pagi Kemarim,  Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian bersama Isteri tercinta Tri Suswati Karnavian dan rombongan yang didampingi Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, melalui Jenderal  Tito  Karnavian selain mengungkapkan bahwa bagi dirinya beserta rombongan menjadi satu hal yang sangat spesial bisa berada di Sulut-Manado dan bersama-sama masyarakat dalam kegiatan dimaksud, juga bisa menikmati keindahan dan suasananya.


" Kalau di Manado ini saya merasa nyaman, tidak ada demo dan aksi-aksi radikal terorisme. Disini relatif tenang, juga karena kita orang samua bersaudara dan  ciptaan Tuhan," kata Tito yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat dan instansi Polri, TNI, instansi pemerintahan sebelum dilepas jalan sehat.


Selain itu diakuinya juga bahwa untuk wilayah Sulawesi Utara merupakan wilayah terdekat dengan Negara Filiphina dan harus juga mengantisipasi gejola yang terjadi di wilayah itu.


"Karena itu agar tidak tembus ke Sulut saya turunkan pasukan," ungkapnya sembari mengatakan bahwa pada beberapa waktu lalu juga instansi Polri juga berduka atas insiden yang terjadi pada anggotanya.


Adapun untuk peringatan HUT Bhayangkara ini sebenarnya dilaksanakan pada tanggal 1 Juli lalu namun berkenaan dengan pengamanan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah maka baru dilaksanakan hari ini.

kegiatan tersebut  diawalj dengan jalan sehat,  juga diberikan Door Prize dengan berbagai macam hadiah  dan diramaikan dengan senam Zumba serta atraksi-atraksu lainnya.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, KabaIntel Polri, Direksi Bank Sulut Gorontalo, pihak Jasa Raharja, Kepala Dinas Pengelolaan dan Pendapatan Retribusi Daerah (DP2RD) Sulut, Olvie Ateng, Kepala Dinas Perhubungan, Joy Oroh, Pejabat Polri dan  Masyarakat Kota Manado.
( Humas Pemprov Sulut )