Jumat, 16 Mei 2014

Boediono-Sarundajang Tinjau Gedung CTI-CFF


Wakil Presiden RI Boediono bersama Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang usai membuka pelaksanaan iven internasional  World Coral Reef Conference (WCRC) di Grand Kawanua, melakukan peninjauan di gedung  sekretariat enam negara anggota Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF), Jumat (16/5) kemarin yang hanya berdekatan dengan lokasi WCRC Grand Kawanua.
Ikut pula mendampingi saat peninjauan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutarjo, dan Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu serta para delegasi enam negara CTI-CFF yaitu Menteri, Sains, Tehnologi dan Inovasi Malaysia Dato’ DR Ewon Ebin, Departement Secretary of Ministry of Environment, Conservation and Climate Cange PNG Gunther Joku, Undersecretary for Polici and Planning, Departemen in Environment and Natural Resources Philipina Manuel Gerochi, Menteri Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim, Penanganan Bencana dan Meteorologi Salomon Island Bradley Tovosia dan Menteri Pertanian dan Perikanan Timor Leste Mariano Assanami Sabino.         
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutarjo menjelaskan, CTI Center akan menjadi tempat berbagai kegiatan dan upaya pelestarian terumbu karang, perikanan, pesisir serta sumber daya laut lainnya di kawasan segitiga terumbu karang dari enam negara, sembari menyebutkan, gedung ini juga nantinya akan berfungsi sebagai tempat peraggaan keanekaragaman hayati terumbu karang berupa akuarium berukuran besar serta ruang pameran. “Kami berharap gedung Sekretariat Regional CTI-CFF bisa menjadi centre of exellence akan khasanah keanekaragaman terumbu karang serta pusat candradimuka ilmu dan ilmiah terumbuh karang, jelas Sharif. Turut hadir Ibu Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Wagub Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd bersama Ibu Mieke Kansil Tatenmgkeng, Sekprov Ir. Siswa R Mokodongan, Unsur Forkopimda Sulut serta para Bupati/Walikota se- Sulut dan pejabat teras Pemprov Sulut.
Gubernur Sarundajang menyebutkan, gedung ini memiliki multi fungsi karena selain bangunan gedung bundar dengan lima lantai untuk digunakan sebagai  tempat kesekretariatan CTI-CFF yang dilengkapi dengan Convention Hall juga sebagai tempat xebition indor setinggi tujuh lantai untuk ruang aquarium, perpustakaan, training centre dan research centre. Sarunajang menambahkan Pemprov Sulut juga menyediakan lahan seluas 15 ribu meter persegi untuk cadangan pembangunan sarana dan prasarana penunjangnya. (Kabag humas DR. Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov). 
     Foto Bersama Wapegara res Boediono di dampingi Enam Menteri nsegitiga Terumbu Karang
Foto bersama Gube rnur Sulut DR. SH Sarundajang bersama Wapres, MenteriParekraf serta Enam delegasi negara setiga terumbu karang
                         Wapres sedang mendengar penjelasan terkait dengan gedung CTI-CFF





                  Sekprov Mokodongan saat mengantar Wapres Boediono Kembali ke Jakarta
Wagub Sulut Menyabut Kedatangan Wapres Boediono di Bandara Sam Rat
   

Wapres: Pelihara Terumbu Karang Demi Kesejahteraan Masyarakat


Keadaan terumbu karang yang ada di kawasan laut Indonesia saat ini perlu mendapat perhatian khusus, karena terumbu karang merupakan satu faktor pendukung produksi ikan dengan baik guna menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden RI Boediono saat membuka acara World Coral Reef Conference (WCRC), yang dilaksanakan Jumat (16/5) bertempat di Grand Kawanua Convention Center Manado.
"Terumbu karang merupakan salah satu faktor utama dalam ekosistem laut yang perlu dipelihara agar produksi ikan dapat berjalan demi menjaga ketahanan pangan masyarakat," ujar Wapres.
Untuk itu, diperlukan komitmen dan inisiatif di tingkat nasional, global, maupun regional untuk meningkatkan pengelolaan terumbu karang sebagai penopang laut dan sumber pangan yang berkesinambungan.
Melalui pertemuan ini, Wapres mengharapkan adanya inisiatif dan kemitraan yang efektif untuk mendorong upaya global dalam pengelolaan terumbu karang.
Melalui forum internasional ini, dapat mendorong masyarakat untuk menjaga terumbu karang, demi kesejahteraan rakyat.
"Saya harap konferensi ini menghasilkan kesepakatan global, karena terumbu karang merupakan ekosistem laut yang kaya, buahkan hasil kongrit dalam upaya kita untuk melestarikan dan mengelolah terumbu karang yang berkelanjutan," ujar Boediono.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk forum dunia seperti WCRC dilakukan untuk menghasilkan kesepakatan global menuju pengelolaan terumbu karang yang berkesinambungan demi keberlanjutan perikanan, ketahan pangan dan bisnis ramah lingkungan. Disamping itu WCRC perlu dilaksanakan untuk menghimpun dan menyusun komitmen dan keputusan global dalam melestarikan sumberdaya terumbu karang dunia dan berharap hasil rumusan konferensi ini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan kelautan dan perikanan dunia.
diketahui WCRC di hadiri oleh Menteri kelauatan dan perikanan RI Sharif C Sutarjo, departement secretari of ministry of environment, conservation and climate change, Papua Nugini Gunthee Joku, menteri lingkungan hidup, perubahan iklim, penanganan bencana dan meteorogi Kepulauan Salomon Bradley Tovosia, dan menteri pertanian perikanan Timor leste Mariano Assamk Sabiono.