Kamis, 21 Januari 2016

Guberur Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrim.




Penjabat Gubernur Sulut Dr. Soni Sumarsono MDM usai membuka Rakor Perluasan Lahan Sawah di Dispertanak Sulut, Kamis (21/01) kemarin memintakan masyarakat Sulawesi Utara mewaspadai terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, dimana beberapa hari terakhir ini hujan deras terus mengguyur daerah Sulut. Permintaan Gubernur tersebut terkait dengan telah terjadinya peristiwa tanah longsor di beberapa tempat di daerah ini dan salah satunya kejadian di Batu Kota yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia pada kemari hari.
Kepada Instansi terkait seperti BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Provinsi Sulut Gubernur juga memintakan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan Pemerintrah Kabupaten Kota, BMKG serta unsur TNI/Polri jika kelak terjadi Bencana.
Sebab ketika terjadinya bencana maka negara harus hadir, dalam memberikan pertolongan kepada warga yang mengalami musibah bencana.
Secara khusus bagi warga yang tinggal di perbukitan, lereng gunung dan di bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrim bisa kapan saja terjadi, tandas Sumarsono.(Humas Pemprov Sulut)

Gubernur Ikut Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama Cetak Sawah






Dalam Pelaksanaan Rakor Perluasan Lahan Sawah melalui cetak sawah baru TA 2016 Provinsi Sulut, yang digelar Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut di Ruang Rapat Kantor Tersebut, Kamis (21/01) kemarin, Penjabat Gubernur Sulut
Dr Soni Sumarsono MDM ikut pula menandatangani Perjanjian Kerja Sama Cetak Sawah dengan tujuh Kebupaten Kota bersama Unsur TNI.
Sumarsono mengajak untuk mewujudkan harapan ini hendaknya Kabupaten Kota terus menjalin sinergitas dengan Pemerintah Provinsi sehingga target cetak sawah dapat terlaksana dengan cepat dan tuntas. Hal ini penting diingatkan mengingat animo petani terhadap budidaya tanaman sawah di daerah ini cukup tinggi, karena masyarakat Sulut sebagian besar bergantung pendapatan keluarganya dari usaha tani padi sawah.
Oleh karena itu pada kesempatan ini Saya berharap target luasan cetak sawah dalam tahun anggaran 2016 seluas 3.865 Ha harus benar-benar tercapai.
Namun harus diakui pula bahwa dalam pelaksanaan cetak sawah ini tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh petani kita salah satunya banyak lahan pertanian telah beralih fungsi karena sudah dijadikan pemukiman penduduk dan kegiatan pembangunan bisnis lainnya, tandas Dirjen Otda Kemendagri.
Sementara Kadis Pertanian  dan Peternakan Sulut menyatakan diakhir Tahun 2015 telah dilaksanakan cetak sawah baru 1.880 Ha di Kabupaten Bolmong. Selanjutnya pada TA 2016 telah oleh Kementerian Pertanian RI melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan Dana untuk mencetak sawah baru seluas 3.865 Ha di tujuh Kabupaten Kota yaitu Bolmong 3.000 Ha, Bolmut 20 Ha, Bolsel,  Boltim dan Minsel masing-masing 100 Ha, Mitra 145 Ha dan Talaud 400 Ha. (Humas Pemprov Sulut)

Koperasi dan UMKM Ikut Berkontribusi PE Sulut






Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni Sumarsono MDM mengakui Koperasi dan UMKM Sulut turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi (PE) Sulut. Pengakuan orang nomor satu di Sulut itu disampaikan saat membuka Walk In Assesment (Open Table) lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro kecil menengah (LKPD-KUMKM) di Hotel Gran Puri Manado, Kamis (21/01) kemarin.
“PE Sulut yang mencapai angka 6,31 persen. Capaian ini tentunya turut dikontribusikan dan tidak lepas dari peran serta sektor Koperasi dan UMKM, ” ujar Gubernur.
Apalagi dengan meningkatnya jumlah signifikan koperasi dan usaha mikro kecil dan menegenah di provinsi Sulut,dimana sesuai data sampai dengan akhirr 2015 jumlah koperasi di Sulut 6.066 unit dengan volume usaha mencapai Rp. 1 Triliun lebih dengan srapan tenaga kerja sebanyak 10.515 orang. Sedangkan jumlah UMKM sebanyak 69.853 unit, usaha mikro 48.772 unit, usaha kecil 19.139 unit dan usaha menengah 1.942 unit dengan jumlah aset mencapai 5,8 Triliun dan jumlah omset 9,03 Triliun dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 171. 436 orang, terangnya sembari berharap kontribusi ini tentunya semakin optimal dari waktu kewaktu yang realisasinya perlu didukung melalui berbagai upaya, termasuk salah satunya LKPD-KUMKM.
Hal senada juga di utarakan Diretur Utama LKPD-KUMKM Dr Ir Kemas Daniel MM menyatakan, bahwa potensi UKM di Sulut cukup baik termasuk pertumbuhan koperasi sangat signifikan.
Program pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini mensuport modal yang cukup besar  bagi para pelaku koperasi di tanah air termasuk di daerah Sulut, melalui dua hal pertama kredit usaha rakyat (KUR) dan kedua melalui lembaga pengelola dana bergulir.  KUR hanya di batasi 25 juta setiap koperasi lewat perbankan, sementara lembaga dana bergulir 100 persen berasal dari APBN, ujar Daniel.
Namun dari evaluasi kami khusus dana bergulir Sulut baru 800 Juta masih sangat kecil di banding dengan permintaan daerah lain di tanah air.
Karena itu kami dating ke Sulut mendorong masyarakat untuk mendapatkan plafon kredit dari dana bergulir ini.
Sebab yang menjadi tujuan dari program ini tak lain untuk mengurangi angka pengangguran  serta untuk menurunkjan angka kemiskinan yang ada di daerah ini, jelas Daniel.
Sementara Kadis Koperasi dan UMKM Sulut Ir P Rene Hosang MSi menyatakan, hadirnya LPDB-KUMKM menjadi salah satusolusi alternative pembiayaan bagi koperasi dan UMKM di Indonesia terutama di Sulut. Animo yang tinggi dari Koperasi dan UMKM di Sulut untuk LPDB merupakan bukti dari pentinya lembaga ini, jelas Pj Bupati Minsel.

Hosang menambahkan perkembangan permintaan dana bergulir dari lembaga ini bagi Koperasi danUMKM Sulut menunjukan a nimo yang cukup tinggi dimana sampai dengan akhir tahun 2015 total permintaan mencapai Rp.1,2 triliun. (Humas Pemprov Sulut).

Dicanangkan Gubernur Desa Kima Bajo Jadi Kampung KB






Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni Sumarsono MDM, Kamis (21/01) kemarin, resmikan Desa Kima Bajo Kec. Wori Minahasa Utara jadi Kampung Keluarga Berencana (KB). Pencangan tersebut ditandai dengan panandatanganan prasasti oleh Gubernur Sulut yang turut disaksikan Kepala BKKBN Pusat Dr Surya Chandra Surapaty, Inspektur Utama BKKBN Pusat Dra Mieke Sangian, Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Pusat Yunus Noya dan Pj. Bupati Minut Ir Herry Rotinsulu.
 Gubernur Mengatakan pencanangan Kampung KB di Kabupaten Minut merupakan tindak lanjut dari pencanangan Kampung KB di Cirebon yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada pertengahan Januari lalu. Dan pencanangan Desa Kima Bajo menjadi kampung KB  menjadi contoh di Provinsi Sulawesi Utara, agar Kabupaten Kota yang lain di Sulut dapat mengikutinya.
“Karena itu Saya minta para Bupati/Walikota se-Sulut segera mencanangkanya didaerahnya masing-masing, karena program ini sangat penting dalam rangka mengakselerasikan berbagai sektor pembangunan di desa tersebut, ” ujar Sumarsono.
Usai memberikan sambutan Gubernur telah menyerahkan piagam pengharggaan dari BKKBN pernikahan 53 tahun Keluarga Havid Kabaena warga Desa Kima Bajo.
Sebelumnya Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty mengungkapkan, pada Tahun 2016 ini, kami telah merencanakan pembentukan satru kampung KB di setiap kabupaten/Kota sebagai proyek percontohan.

Agar program KB lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, saya mohon dukungan pemerintah Kabupaten Minut beserta seluruh SKPD terkait untuk bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulu guna melaksanakan program KKBPK di desa-desadusun-dusun dan kampung-kampung terutama di wilayah terpencil, tertinggal, wilayah padat penduduk, perbatasan dan daerah-daerah lain yang program KB nya belum berhasil pembentukan kampong-kampung KB, harap Surapaty.
Kepala BKKBN Sulut Nerius Auparay melaporkan, desa Kima Bajo terutama dusun 4 yang sekarang menjadi salah satu desa percontohan kampong KB di Sulutakan menjadi miniature pelaksanaan program KKBPK yang terpadu dan komprehensif.

Untuk Tahap awal, ini selain merevitalisasi KB dengan mengatur kelahiran, Kita juga memberdayakan keluarga melalui pengasuhan anak secara holistic dan komprehensif. Meningkatkan ketahanan para remajanya serta pemberdayaan para lansianya agar tetap produktif serta meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan pendapatan keluarga, tandas Auparay. (Humas Pemprov Sulut).