Jumat, 03 Juni 2016

Wagub: Target  Tanam 5 juta Pohon Cengkeh Harus Terealisasi

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw menyatakan optimis Provinsi Sulawesi Utara bisa kembali menjadi raja cengkeh di indonesia.

Hal tersebut disampaikan Wagub dalam kegiatan pencanangan Gerakan Perkebunan Idola Menuju Sulut Hebat untuk Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan Prima OD-SK, yang dilaksanakan di desa Parentek Lembean Kabupaten Minahasa, Jumat (3/6).

Sulut akan kembali menjadi primadona cengkeh dengan akan kembali dilakukan revitalisasi penanaman 5 juta bibit cengkeh di seluruh wilayah Sulut, agar kejayaan Sulut dalam produksi cengkeh nasional dapat diraih kembali. Untuk itu melalui gerakan Prima ini, Wagub berharap stakeholders terkait dan pemerintah juga dapat bekerjasama dalam menanam bibit cengkeh, giat bertani serta lebih menggairahkan pola hidup dan pola tanam sebagai penunjang ekonomi keluarga sehingga pada akhirnya tujuan akhir dan sasaran Program Gubernur dan Wagub dalam ODSK bisa tercapai.

"Yang pasti angka kemiskinan di Sulut bisa jauh tertekan dan rakyat Sulut bisa lebih sejahtera, par petani cengkeh juga bisa lebih sejahtera jika kualitas csngkeh Sulut bisa lebih baik lagi," tegas Kandouw.

Pada kesempatan tersebut Wagub juga memberikan bantuan kepada para kelompok tani. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Minahasa, Kepala perwakilan BI Sulut, unsur Forkopimda, pejabat eselon II lingkup pemprov sulut.(humas provinsi sulut)

Gubernur: Pelabuhan Bitung Kalahkan Bandara Suta Ekspor Sulut ke Luar Negeri

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE menegaskan, secara akumulatif selama Tahun 2016 komoditi ekspor Sulut terbesar dimuat melalui pelabuhan Bitung senilai US$ 182,53 Juta, kemudian disusul Bandara Soekarno-Hatta (Suta) Jakarta dengan nilai US$ 31,20 Juta serta pelabuhan Amurang Kabupaten Minsel senilai US$ 21,70 Juta.
Itu berarti sejak bulan Januari hingga Mei 2016 pelabuhan Bitung berhasil mengalahkan Bandara Internasional Soekaro-Hatta dalam hal melakukan ekspor komoditi Sulut keluar negeri, jelas orang nomor satu di sulut ini, sembari menyebutkan ekspor Sulut pada bulan Maret 2016 terbanyak melalui pelabuhan bitung yaitu senilai US$ 62,47 Juta atau 76,80 persen terhadap total nilai ekspor Sulut.
Penegasan Gunernur tersebut disampaikan dihadapan peserta Temu Bisnis baru-baru ini di Manado. Acara yang di gelar Direktur Eropa Timur Dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Ia menyebutkan, secara geoposisi Sulut berada di bibir pasific (Pasific Rim) yang sangat prospektif untuk perdagagan regional maupun internasional karena merupakan jalur perdagagan dunia dan pusat distribusi barang dan jasa.
Selanjutnya dilihat dilihat dari aspek jarak Sulut relatif lebih dekat dengan beberapa negara pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan pasific, seperti Jepang, Tiongkok, Hongkong, Korea dan Amerika dibanding dengan Jakarta dan Surabaya, ujarnya.
Disamping itu Sulut juga di tunjang dengan sumber daya alam (SDA) melimpah, baik di sektor perikanan dan kelautan, energi terbarukan, pertanian dan perkenunan. Serta dianugerahi Tuhan dengan kekayaan dan keindahan alam yang mendunia yakni Taman Nasional Bunaken serta berbagai spot pariwisata yang berjumlah 650 spot pariwisata baik wisata religi, alam, sejarah, budaya dan wisata kuliner yang tersebar di 4 Kota dan 11 Kabupaten.
Mengingat besarnya potensi yang belum di optimalkan, maka berbagai capaian ini tentunya harus perlu ditingkatkan.
Saya juga menyadari hal ini tentu perlu adanya dukungan segenap stakeholder terkait, baik Kemlu RI, para pelaku usaha, akademisi, investor dan pemerintah pusat serta berbagai pihak lainnya, pintah orang nomor satu di Sulut ini.
Dalam konteks itulah Olly berharap forum temu bisnis ini dapat di jadikan sebagai wahana konstruktif, tidak saja untuk meningkatkan silahturahmi namun juga menjadi media sharing informsi, berbagai ide, gagasan dan kritik sekaligus rekomendasi konstruktif bagi peningkatan kapasitas karya dan kerja membangun daerah serta bangsa kedepan.(Humas Pemprov Sulut).