Kamis, 06 Oktober 2016

Manado Dibanjiri Ratusan Artis Nasional

Manado Dibanjiri Ratusan Artis Nasional
Penyelenggaraan iven spektakuler Apresiasi Film Indonesia (AFI) telah didepan mata. Panitia Lokal yang dinahkodai oleh Ketua Ir. Rita Dondokambey Tamuntuan dan Wakil Ketua Kartika Devi Kandouw Tanos menyatakan kesiapan iven ini.
"Sulut siap menyambut ratusan artis nasional yang akan berpartisipasi dalam iven AFI" tegas Ketua Panitia Lokal Rita Dondokambey Tamuntuan.
"Manado bakal menjadi ibukota film Indonesia Oktober ini karena ratusan artis papan atas serta sineas bakal membanjiri kota tinutuan untuk menghadiri malam penganugerahan Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016 pada 8 Oktober 2016" lanjutnya
Sementara itu Ketua Harian AFI 2016 Fanny Legoh mengatakan bahwa para artis tersebut sudah mengkonfirmasikan kehadiran mereka pada panitia. Dibeber Fanny, sejumlah artis akan tiba sebelum hari H dan akan terlibat pada sejumlah kegiatan pra AFI, antaranya mengunjungi sekolah - sekolah.

Dikatakan Fanny, panitia sudah siap untuk menghelat acara itu. "Semua sudah siap, dari penginapan, transportasi hingga tempat penyelenggaraan kegiatan," kata dia.
Iven AFI di Sulut juga menjadi asa untuk membangkitkan potensi perfilman Sulut.
Dikatakan Legoh, potensi perfilman Manado sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya artis nasional berdarah Manado.
Ternyata setelah dicek, banyak artis yang ternyata berdarah Sulut, ada yang ibunya berdarah Manado atau ayahnya," kata dia.
Untuk menggarap potensi tersebut, Legoh berencana membentuk badan perfilman daerah. "Dengan badan ini potensi perfilman daerah akan tergarap maksimal, visinya adalah dari Manado ke Jakarta," ujar dia.
Dikatakan Legoh, selama ini, warga Manado harus hijrah ke Jakarta untuk bisa berkiprah di dunia perfilman.
Dengan adanya badan tersebut, maka warga Sulut yang berpotensi bisa sekolah akting di Manado. Legoh mengakui, badan itu masih merupakan usulan. "Nanti akan kita bicarakan dengan pak Gub," kata dia
Sementara itu Wagub Sulut Steven Kandouw mengatakan, AFI bakal memberi dampak luar biasa bagi pariwisata Sulut. Dikatakan Kandouw, dampak jangka pendeknya, Manado akan jadi perhatian dan didatangi banyak orang.
"Manado jadi pusat perhatian," kata dia.
Sementara, jangka panjangnya, objek wisata Sulut bakal lebih dikenal. Kandouw menyatakan, banyak film akan syuting di Manado dengan digelarnya AFI di Sulut.
Pasti spot - spot menarik Sulut akan menyebar ke seluruh dunia lewat film tersebut," kata dia.
Dikatakan Kandouw, Sulut siap menyelenggarakan hajatan akbar tersebut
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut selaku Sekretaris Panitia Lokal AFI menyatakan bahwa pastinya pergelaran Apresiasi Film Indonesia (AFI) di Manado, akan memberi kejutan bagi masyarakat Sulawesi Utara. Baru pertama dalam sejarah, puluhan artis ibukota akan berkumpul di Bumi Nyiur Melambai ini.
Masyarakat pun bisa bertemu langsung dengan sekitar 40 artis nasional.
Lanjut Kawatu, bahwa sudah ada rundown acara, yang disesuaikan dengan kebijakan panitia pusat, diana tanggal 7 Oktober nanti akan ada pawai sekitar 30 40 artis ibukota. Yang juga didampingi Nyong Noni Sulut dan artis lokal. Pawai ini akan dimulai di Jembatan Soekarno dan finish di Marina Plaza.
"Pawai akan memakan waktu 1,5 jam. Setelah itu para artis akan konferensi pers dengan para wartawan,"
Selanjutnya pada 8 Oktober 2016 pagi pukul 09.00 Wita, para artis akan mengunjungi SMA N 1 Manado dan SMK N 1 Manado. Setelah dari situ, akan ada meet and greet di Mantos, sebagai pusat kegiatan outdoor AFI.
"Masyarakat bisa bertemu langsung dengan para artis di Mantos. Sangat menarik, akan ada lorong waktu tentang film Indonesia. Di Mantos sampai siang," tuturnya.
Lanjut Kawatu, setelah itu para artis kembali ke hotel untuk persiapan puncak acara. Malam puncak akan disiarkan langsung di Tv nasional, juga dari Malaysia dan Singapura. Akan dihadiri Mendiknas, Gubernur Sulut, Bupati dan Wali Kota se-Sulut dan Puan Maharani.
"Pada 9 Oktober pagi, para artis akan ke Bunaken hingga pukul 12 siang. Lalu diundang pak Wenny Lumentut ke Bukit Tetempangan. Lalu mereka belanja belanja dan jam 8 malam kembali ke Jakarta," ungkapnya.
Diketahui artis yang akan datang yakni, Rima Melati, Nini Eklaron, Marimo Sadri, Fauzi Badila, Kinaryosih, Steven Wiliam, Ruth Sahanaya, Gio Idol, Mongol Stress dan masih banyak lagi artis yang lainnya.(Humas pemprov sulut).

Rakornas Peran dan Fungsi FKUB se Indonesia dihadiri Wagub Steven OE Kandouw"

"

Mencermati kondisi Bangsa Indonesia dalam keberagaman dan Toleransi Umat Beragama serta Nilai Keagamaan yang saat ini sering terjadi inharmonisasi, oleh Kementerian Dalam Negeri RI dan Kementerian Agama menggelar Rakornas bertajuk "Peningkatan Peran dan Fungsi FKUB Dalam Menjaga Harmoni Kebangsaan dalam Bingkai NKRI" Kamis Pagi, 06/10. Di ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta Pusat yang dihadiri  Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw, Kaban Kesbangpol Sulut Edwin Silangen, SE MSi dan  seluruh Wakil Gubernur se Indonesia, Kaban KesbangPol, Kakanwil Kemenag, FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia.

  Mendagri Tjahjo Kumolo dalam arahan pada Rakernas bertema " Arah Kebijakan Pemerintah dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama"  menyatakan bahwa isu dan permasalahan utama Bangsa Indonesia diantaranya : Kesenjangan, Korupsi, Terorisme, Narkoba. "Selain itu permasalahan yang terkait dengan Pendirian Rumah Ibadat, munculnya gangguan keamanan, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, sebagai akibat konflik sosial bernuansa agama yang melibatkan kelompok masyarakat, aliran keagamaan, aliran kepercayaan dan Ormas Keagamaan" Tandas Mendagri Tjahjo Kumolo yang turut di dampingi Dirjen Politik dan PUM Kemendagri.

   Sementara itu Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saiffudin,  dalam materi : Peningkatan Wawasan Multikultural untuk Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama" secara lugas mengurai tentang Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama (PBM) No 9 dan 8 Tahun 2006 pasal 11 ayat 2 dimana Peran dan Fungsi Wakil Gubernur yakni  diantaranya Membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan pemulihan Kerukunan Umat Beragama serta Memfasilitasi hubungan kerja FKUB dengan Pemda dan hubungan antar sesama instansi pemerintah di daerah dalam pemulihan kerukunan Umat Beragama. "Disamping itu pula sebagai Bangsa yang religius, nilai agama sebagai perekat yang merajut dan merangkai kemajemukan bangsa Indonesia" Ujar Menteri Agama.

   Ketua Komisi VIII DPR RI, yang salah satunya membidangi soal Keagamaan, Ali Taher, turut memberikan materi dan ceramah pada Rakernas ini, secara gamblang menguraikan bahwa Anggaran APBN untuk keberadaan FKUB telah diproyeksikan sejumlah 111 Miliard.
    Pada Rakernas ini turut dibekali materi dari Menko Polhukam RI, Kapolri serta Wagub Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua FKUB Jawa Barat, yang secara serius turut serta Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat.
Demikian Kabag Humas Pemprov Sulut memberitakan.

Kandouw Hadiri Rakornas FKUB

Mencermati kondisi Bangsa Indonesia dalam keberagaman dan Toleransi Umat Beragama serta Nilai Keagamaan yang saat ini sering terjadi disharmonisasi, oleh Kementerian Dalam Negeri RI dan Kementerian Agama menggelar Rakornas bertajuk "Peningkatan Peran dan Fungsi FKUB Dalam Menjaga Harmoni Kebangsaan dalam Bingkai NKRI" Kamis Pagi, 06/10. Di ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta Pusat yang dihadiri  Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw, Kaban Kesbangpol Sulut Edwin Silangen, SE MSi dan  seluruh Wakil Gubernur se Indonesia, Kaban KesbangPol, Kakanwil Kemenag, FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia.

  Mendagri Tjahjo Kumolo dalam arahan pada Rakernas bertema " Arah Kebijakan Pemerintah dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama"  menyatakan bahwa isu dan permasalahan utama Bangsa Indonesia diantaranya : Kesenjangan, Korupsi, Terorisme, Narkoba. "Selain itu permasalahan yang terkait dengan Pendirian Rumah Ibadat, munculnya gangguan keamanan, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, sebagai akibat konflik sosial bernuansa agama yang melibatkan kelompok masyarakat, aliran keagamaan, aliran kepercayaan dan Ormas Keagamaan" Tandas Mendagri Tjahjo Kumolo yang turut di dampingi Dirjen Politik dan PUM Kemendagri.

   Sementara itu Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saiffudin,  dalam materi : Peningkatan Wawasan Multikultural untuk Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama" secara lugas mengurai tentang Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama (PBM) No 9 dan 8 Tahun 2006 pasal 11 ayat 2 dimana Peran dan Fungsi Wakil Gubernur yakni  diantaranya Membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan pemulihan Kerukunan Umat Beragama serta Memfasilitasi hubungan kerja FKUB dengan Pemda dan hubungan antar sesama instansi pemerintah di daerah dalam pemulihan kerukunan Umat Beragama. "Disamping itu pula sebagai Bangsa yang religius, nilai agama sebagai perekat yang merajut dan merangkai kemajemukan bangsa Indonesia" Ujar Menteri Agama.

   Ketua Komisi VIII DPR RI, yang salah satunya membidangi soal Keagamaan, Ali Taher, turut memberikan materi dan ceramah pada Rakernas ini, secara gamblang menguraikan bahwa Anggaran APBN untuk keberadaan FKUB telah diproyeksikan sejumlah 111 Miliard.
    Pada Rakernas ini turut dibekali materi dari Menko Polhukam RI, Kapolri serta Wagub Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua FKUB Jawa Barat, yang secara serius dan intens turut serta Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat, Kaban Kesbangpol Prov Sulut, Edwin Silangen SE, MSi yang duduk bersanding diforum Rakernas.


Demikian Kabag Humas Pemprov Sulut memberitakan.

Buka Rakernas, Gubernur Harap Muncul Solusi Atas Permasalahan Pengadaan Tanah

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE melalui Asisten Perekonomian Pembangunan Sekda Prov. Sulut Drs Sanny Parengkuan MAP, mengharapkan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengadaan Tanah dapat memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi SKPD. Hal tersebut disampaikan Parengkuan , saat membuka Rapat Kerja Nasional Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk kepentingan umum di Lion Hotel Plaza, Manado Kamis (05/10).

Lebih lanjut disampaikan Parengkuan dalam forum ini tidak hanya permasalahan dilapangan tentang pengadaan tanah yang disampaikan, akan tetapi diharapkan muncul juga berbagai macam gagasan, ide serta masukan dari pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan pengadaan tanah. "Apalagi bila sudah dibawa ke ranah hukum. Dibutuhkan kesamaan persepsi dalam memahami aturan main pengadaan tanah yang sudah ditetakan pemerintah pusat antara pelaksana di tingkat bawah dengan aparat penegak hukum untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan." Tegas Parengkuan.

Berbagai prinsip sesuai aturan tentang pengadaan tanah yang diantaranya prinsip musyawarah, prinsip kepentingan umum, prinsip pelepasan/penyerahan hak atas tanah, prinsip penghormatan terhadap hak atas tanah, prinsip ganti kerugian dan prinsip rencana tata ruang diharapkan menjadi suatu kewajiban bersama dalam pengadaan tanah. (Humas Pemprov Sulut)

Waktu Dekat Pejabat Pemprov Ikut Assement

Dalam rangka penyesuaian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru, yang sedianya akan mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2017 mendatang, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dalam waktu dekat  akan menyelengarakan Assesment untuk semua jabatan dilingkup Pemprov Sulut.
Yang tahapannya akan berlangsung pada bulan Oktober hingga Nopember Tahun 2016 ini. Hal itu dikatakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE kepada wartawan di Kantor Gubernur belum lama.
Gubernur menyebutkan adapun data jabatan yang akan diassesment sebanyak 1.044 jabatan, rinciannya untuk eselon 2 sebanyak 51 jabatan, eselon 3 ada 270 jabatan sedangkan untuk eselon IV 723 jabatan, jelasnya.
Khusus untuk pelaksanaan assesment bagi eselon 2 dan bebera pejabat eselon 3 yang potensial terdiri dari beberapa tahapan tes yaitu penulisan makalah, psikotes, Computer Assisted Test (CAD) dan wawancara. Sedangkan untuk eselon 3 dan eselon 4 tahapan test terdiri dari psikotes dan CAD, kata Dondokambey.
Dondokambey juga mengimbau, guna menatap pelaksanaan pembangunan daerah di tahun 2017 mendatang, maka seluruh SKPD untuk mempersiapkan penyusunan dan pembahasan KUA-PPAS tahun 2017 sebaik dan sesempurna mungkin.
Selain itu diminta segenap jajaran dilingkup Pemprov Sulut untuk terus meningkatkan fungsi koordinasi , komunikasi dan silahturahmi dalam bekerja. Warnai pelaksanaan tugas dengan inovasi dan terobosan-terobosan konstruktif, pahami dan patuhi segala bentuk  aturan yang mengikat terkait ruang lingkup pelaksanaan tugas, serta hindari berbagai tindakan yang menjurus pada praktek korupsi, kolusi serta nepotisme, disamping itu , semakin antisipatif dan responsiflah dalam menatap peluang serta tantangan tugas dilapangan, tandas Dondokambey. (Humas Pemprov Sulut).

dr Kartika Calon Ketua Parsi Sulut

Aktor senior Anwar Fuady kembali terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Artis Sinema Indonesia (Parsi) periode 2016-2121. Pelantikan pun telah dilakukan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang di Waroeng de Bong, Jalan Kayu Putih, Jakarta Pusat, belum lama ini. Dan berbarengan dengan itu, Parsi merubah kepanjangannya dari Persatuan Artis Sinetron Indonesia menjadi Persatuan Artis Sinema Indonesia. Perubahan dilakukan karena kata “sinema” memiliki artis lebih luas ketimbang istilah sinetron, yang hanya terbatas pada artis sinetron. Istilah sinema mencakup semua insan film. Pada kesempatan yang sama, Anwar mengangkat sejumlah pengurus. Mereka – antara lain – Raffi Ahmad, Nikita Willy, Raslina Rasyidin, Ben Kasyafani, Citra Kirana, Marini Zumarnis, Ammar Zoni, Dude Harlino, Meidiana Hutomo, El Manik, Latief Sitepu dan Derry Drajat. Menurut Anwar, selain berprestasi, mereka yang diangkat sebagai pengurus Parsi merupakan artis-artis yang sudah sering tampil di layar kaca. “Jadi, tidak ada pengurus Parsi yang keartisannya diragukan. Mereka semua sudah dikenal oleh masyarakat,” katanya. Anwar menekankan program utama kepengurusannya pada aspek pendidikan. Parsi akan membentuk Parsi Act Course yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. “Lewat pendidikan akting, kami ingin melahirkan artis-artis baru yang berbobot. Selain itu, agar ada transformasi ilmu akting dari artis-artis senior pada calon artis,” kata Anwar. Sementara itu kepengurusan di Sulawesi Utara seperti diungkapkan Kabid Humas Parsi Sulut, Caesar Tombeg kepada elnusanews, Kamis (05/10/2016) bahwa akan ada penyesuaian. "Yang periode sebelumnya Ketua DPD Sulut dipegang oleh EK Tindangen, dan untuk periode baru sudah disepakati untuk mengangkat Dr. Kartika Devi Kandouw Tanos,"ungkap Tombeg. Tombeg yang juga merupakan wartawan harian METRO mengatakan bahwa Tindangen legowo untuk menjadi ketua harian. "Pak Ketua (EK Tindangen, red) tak masalah, beliau memilih jadi ketua hariannya, dan apabila istri Wagub Sulut menerima, dalam waktu dekat DPD Parsi Sulut yang baru akan ke Jakarta dimana Ketum Anwar Fuady siap untuk melantik,"jelas Tombeg. (Humas Pemprov Sulut.)