Rabu, 27 September 2017

Pemprov Sulut Melepas Jenasah Almarhum Marline Roosyane Djein Wowor



Atas nama pemerintah  dan masyarakat provinsi sulawesi utara setya selaku pribadi dan keluarga, saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam almarhumah  ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hal ini  dikatakan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Daerah  Provinsi Sulut S.J M  Lucas  saat melepas jenasah  Almarhumah Ibu Marline Roosyane Djein Wowor SE di Lobi Kantor Gubernur Sulut rabu (27/09/2017 ) kemarin.
Sungguh diimani bahwa apa yang menjadi keinginan manusia tidak selamanya sejalan dengan Yang Maha Kuasa, hidup mati seseorang sesungguhnya sudah menjadi kehendak Tuhan.

"Memang sulit memahami setiap rancangan dan karya kasih Allah ditengah kehidupan kita , apalagi jika karya kasih Tuhan itu dinyatakan dalam bentuk kematian", katanya

Sungguh merupakan pergumulan berat bagi keluarga yang ditinggalkan , namun haruslah kita percaya bahwa kepergianya telah meninggalkan warisan berkat indah di tengah-tengah kita

"Banyak hal bermakna yang telah dihasilkan sepanjang lembaran kehidupan almarhumah,  baik bagi keluarga, masyarakat, gereja dan kepada pemerintah provinsi sulut" ujarnya
Selanjutnya bagi keluarga yang ditinggalkanyakin dan percayalah bahwa almarhumah telah berada di tempat yang lebih baik sekarang, karena kematian merupakan suatu keuntungan mendapatkan kerajaan sorga baginya dan tetap berharap bahwa Tuhan Yesus Kristus sebagai penghiburan sejati akan memberikan ketabahan iman kepada keluarga serta karabat yang ditinggalkan, tutup Lucas

Marline Roosyane Djein Wowor  tutup usia pada usia 43 Tahun.
 Pengabdian almarhumah pada Pemerintah Provinsi  Sulut diantaranya:
Pernah menjadi ajudan Mantan  Ibu Gubernur Sulut Deetje Sarundayang-Laoh  Tambuwun selama 10 Tahun  periode 2005 s/d 2015  pada waktu itu almarhum tercatat sebagai pegawai di Biro Umum Setda Provinsi Sulut.
Kemudian Sebagai Kepala  Seksi Pengawasan Finansial, Material, dan Personil pada Bidang  Pengawasan dan Pembinaan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulut sejak tanggal 16 September 2015 hingga Januari 2017 dan akhir dipercayakan sebagai Kepala Seksi Pembinaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulut sejak tanggal 19 Januari  2017, sampai Almarhum tutup usia.
( Humas Pemprov Sulut )


Gubernur Olly Apresiasi Peresmian Kantor Penghubung Komisi Yudisial Sulut

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengapresiasi peresmian Kantor Penghubung Komisi Yudisial Republik Indonesia Wilayah Sulut.

"Saya harap dengan adanya gedung yang representatif ini akan memaksimalkan tugas dan fungsi yang melekat. Sehingga memaksimalkan peran penghubung dan asisten Komisi Yudisial dalam meningkatkan efektifitas pengawasan dan pelayanan terhadap laporan masyarakat terkait pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim," kata Gubernur Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bapelitbangda, dr. Jemmy J.R. Lampus, M.Kes di Manado, Rabu (27/9/2017) siang.

Diketahui, keberadaan Komisi Yudisial sebagai lembaga penjaga dan pengawas etika dan perilaku hakim, sekalipun tidak memiliki kewenangan yuridis atau pidana namun, kehadiran lembaga negara ini sangat penting karena bertugas mempersiapkan etika, moralitas dan integritas hakim dalam memutuskan sebuah perkara dengan seadil-adilnya.

Terkait hal itu, masih dalam sambutan, Olly juga menyinggung hasil Survey Pengukuran Peningkatan Integritas Hakim yang dilakukan Komisi Yudisial pada tahun 2016 menempatkan Sulut pada peringkat teratas dalam
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan.

"Hal tersebut membuktikan bahwa sejauh ini penegakan wibawa hukum di Sulawesi Utara telah dilakukan secara konsisten dan tidak diskriminatif melalui peradilan yang bersih telah memberikan kepastian hukum bagi masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat meningkat," paparnya.

Lebih jauh, Gubernur Olly mengharapkan penghubung dan asisten Komisi Yudisial dapat mensosialisasikan secara luas kepada masyarakat Sulut tentang tugas dan fungsi Komisi Yudisial.

"Khususnya mengenai prosedur dan mekanisme untuk menyampaikan laporan pelanggaran kode etik dan perilaku hakim, sehingga masyarakat memperoleh informasi dan pelayanan yang baik," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi Yudisial, Dr. Aidul Fitriciada Azhari, SH, M.Hum mengaku optimis, kehadiran kantor penghubung Komisi Yudisial di Sulut dapat menjaga independensi hakim.

"Independensi hakim dan pengadilan harus dijaga. Kami tidak memandang independensi hakim dan pengadilan sebagai keistimewaan karena itu adalah tanggung jawab hakim kepada Tuhan dan untuk mewujudkan rasa keadilan pada masyarakat," tandasnya.

Azhari juga mengapresiasi perhatian dari pihak Pemprov Sulut atas keberadaan kantor penghubung Komisi Yudisial.

"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara karena telah menyediakan kantor ini," ucapnya.

Adapun peresmian itu turut dihadiri perwakilan Forkopimda, Kepala Kantor Penghubung Komisi Yudisial Sulut, Mercy Herman Umboh dan Kepala Biro Infrastruktur dan Pengadaan Barang dan Jasa, Jemmy Ringkuangan, AP, M.Si. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Tangan Dingin Ibu Rita Bawa Sulut Sabet Dekranas Award 2017

Dibawah kepemimpinan Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan, bendera Dekranasda Sulawesi Utara nampaknya terus berkibar. Hal ini terbukti dengan diraihnya Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Award 2017 kategori Lembaga Pembina Teladan oleh Sulut pada Pameran Kriyanusa Dekranas yang diselenggarakan di Balai Sidang, Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (27/9/2017) pagi.

Dekranas Award 2017 adalah penghargaan kepada provinsi yang dinilai berhasil mengangkat kearifan lokal. Oleh karena itu, Ibu Rita yang juga sapaan akrab dari Ketua TP PKK Sulut ini menyampaikan, prestasi itu akan terus meningkatkan semua kegiatan kerajinan dan akan menggali lagi semua bentuk kerajinan khas daerah yang bisa ditonjolkan ditingkat nasional.

“Kita tunjukkan bahwa kerajinan dari Sulut ini tidak kalah dengan kerajinan dari provinsi lain yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Istri tercinta Gubernur Olly Dondokambey, SE ini mengaku sangat menghargai dan mensyukuri pencapaian ini, serta berharap kedepannya dapat lebih baik dan meningkat lagi.

"Kita sangat menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dan kedepannya kita harus berusaha lebih baik lagi dan terus menonjolkan potensi kerajinan Sulut," pungkas Ibu Rita.

Disamping itu, Ketua Dekranasda Sulut menerangkan dengan adanya fasilitas pameran produk dari masing-masing daerah yang selalu ditampilkan baik di provinsi maupun di tingkat nasional diharapkan para pengrajin Sulut dapat lebih bersemangat lagi dalam menggali dan mencari potensi untuk dapat dikembangkan.

"Saya berharap kepada pengrajin Sulut untuk lebih bersemangat lagi menggali dan mencari potensi apa saja yang perlu dikembangkan," harap Ibu Rita.

Sebelumnya, Pameran Kerajinan Nusantara (Kriya Nusa) itu dibuka langsung Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi, Pembina Dekranas Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ketua Umum Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla tiba di pameran kerajinan Nusantara dengan tema Tingkatkan Kreativitas Wirausaha Muda Kriya Indonesia itu sekitar pukul 10.00 WIB.

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan pameran kerajinan bertajuk Kriyanusa 2017. Acara itu diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, mulai 27 September hingga 1 Oktober.

Kriyanusa merupakan ikon pameran kerajinan yang digelar oleh Dekranas. Para peserta pameran adalah Dekranasda, perajin binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), peserta mandiri dan perwakilan pengrajin negeri sahabat anggota World Craft Council. Pameran Kriya Nusa 2017 berbarengan dengan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dekranas dan Dekranasda seluruh Indonesia.

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) merupakan organisasi nirlaba yang menghimpun pencinta juga peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan usaha tersebut, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnis yang sebagian merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM).

Sejak berdiri pada 3 Maret 1980, Dekranas menjadi salah satu penggerak di industri kerajinan, serta menjalankan peran sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan tradisi dan warisan budaya dalam membuat kerajinan yang semakin bermutu dan berdaya saing di Nusantara.

Turut hadir dalam acara pembukaan itu sejumlah Menteri Kabinet Kerja antara lain Mendag Enggartiasto Lukita dan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menhan Ryamizard Ryacudu, Wakil Ketua Dekranasda Sulut, dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos dan Ketua DWP Sulut Dra. Ivonne Silangen-Lombok. * (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Olly Hadiri Acara Penganugerahan Gelar Doktor HC kepada Megawati di Padang

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE menghadiri penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri di auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) di Jalan Prof. Hamka, Padang, Rabu (27/9/2017) pagi.

Olly yang tampil mengunakan kemeja batik ungu lengan panjang terlihat serius menyimak pemaparan orasi ilmiah dari Megawati.

Diketahui, dalam orasinya, Megawati Soekarnoputri menilai penting bagi generasi muda saat ini mempelajari khazanah sejarah bangsa melalui perjalanan hidup Presiden pertama RI. Soekarno.

Megawati mengatakan, salah satu yang patut dipelajari yaitu ada pada buku Indonesia Menggugat, yang berisi pidato pembelaan Bung Karno pada persidangan di Landraad, Bandung, 1930.

Dalam buku tersebut, Bung Karno menjelaskan keadaan politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di bawah penjajah. Pidato pembelaan ini kemudian menjadi suatu dokumen politik dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.

"Saya kira sebenarnya buku itu harus jadi buku referensi bagi generasi muda saat ini, Indonesia Menggugat. Ini perlu dibaca," ucap Megawati.

Melalui buku tersebut, generasi muda dapat mengetahui bagaimana perjuangan para bapak bangsa saat itu. Tak hanya itu, Bung Karno secara jelas juga menggambarkan bagaiaman kondisi bangsa Indonesia yang saat itu masih menjadi bangsa terjajah.

"Bung Karno detail menjelaskan seperti bagaimana kekayaan negeri ini diambil dengan kerja paksa. Kalau hal ini tidak dipelajari sebagai pelajaran bangsa, maka generasi saat ini berpikir bahwa pemikiran ekonom barat sudah paling bagus, paling modern. Makanya, silakan baca Indonesia Mengggugat," katanya.

Megawati pun meyakini apa yang disampaikan Bung Karno dalam Indonesia Menggugat bukan sebuah cerita bohong dan benar-benar menggambarkan kondisi Indonesia sebagai bangsa terjajah saat itu.

"Kalau dikorelasikan dengan sekarang, itu benar-benar sangat dapat dipertanggungjawabkan," pungkas Megawati.

Turut hadir dalam penganugerahan ini Mantan Wakil Presiden Boediono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Perumahan dan Pemukiman Rakyat Moch. Basuki Hadi Mulyono, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, dan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap.* (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Wagub Kandouw Paparkan Calender Of Event 2018 Di Rakornas Kepariwisataan III




Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang diwakili Wakil Gubernur, Steven Kandouw dalam menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-III Tahun 2017 dari Kementerian Pariwisata, dengan tujuan kegiatan meningkatkan wisatawan guna pengembangan pariwisata Indonesia sebagai leading sector, yang mengambil tema 'Calender of Event 2018: Mencapai 17 Juta Wisman dan 270 Juta Wisnus di Tahun 2018', yang dilaksanakan selama dua hari (Selasa, 26/09 dan Rabu, 30/09) dan di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta.

Melalui Wagub, telah memaparkan materi terkait Calender of Event 2018 di Sulawesi Utara sesuai dengan permintaan dari Kementerian Pariwisata.

"Kami Sulawesi Utara sangat merasakan dengan gebrakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata yang dipimpin langsung pak Menteri. Karena, kita dari Juni 2016 dan Juni 2017 (setahun) kami merasakan begitu besar, luar biasa sekali dampaknya yang Sulawesi Utara dapatakan dengan adanya peningkatan turis," terang Wagub dalam rakornas tersebut.

Dikatakannya bahwa memang dengan kedatangan turis itu juga merupakan satu kerjasama antara pemerintah pusat, Provinsi dan Pemda Kabupaten Kota.

"Harus berani kami sampaikan, tidak karena karena kemampuan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota sendiri, tapi juga ada bantuan yang sangat besar dari Kementerian Pariwisata. Itu testimoni dari kami," ungkapnya sembari membeberkan bahwa selama satu tahun ini tidak berhenti-berhenti promosi pariwisata terutama di Asia Pasifik yaitu di Cina, sehingga sekarang mengalami pembludakan turis yang kebanyakan asal Cina ke Sulut, dari angka 12.000 kini menjadi 94.000 (tahun 2017).

Selain itu juga Wagub mengungkapkan tidak hanya pada turis Mancanegara namun untuk domestik juga mengalami kenaikan yang sangat spektakuler.

"Ternyata kami rasakan juga dari data BPS itu kenaikannya 600 ribu, ini luar biasa. Karena menurut kajian kami ini merupakan multiplayerefeck dari semua upaya ikhtiar dari Kementerian Pariwisata yang mempromosikan di seluruh dari Indonesia. Sehingga melalui pak Gubernur mendrive seluruh kabupaten kota tidak ada jalan lain, mindset kita berubah semua mari kita alokasikan anggaran untuk pariwisata ini," jelas Kandouw seraya mengatakan pada bulan depan akan ada Rakor dalam rangka menyusun alokasi anggaran untuk tahun 2018.