Rabu, 27 Juli 2016

Lembean Dikembangkan Jadi Desa Wisata




Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terkenal sekarang ini dengan sektor pariwisata sebagaimana itu tidak lepas dari gebrakan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Gubernur Steven kandouw.
Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Desa sebagai lokasi wisata.
"Bekerjasama dengan Kabupaten dan Kota, kita akan membangun desa-desa wisata," ujar Dondokambey saat memberikan sambutan dalam acara Perbankan, Rabu (27/07) kemarin.
Program brilian ini langsung ditanggapi positif oleh Duta Wisata Sulut dan Yayasan Alfred Sundah (YAS).
Diketahui, saat ini oleh Yayasan Alfred Sundah sebagai tokoh musik dan grup kolintang pun menjadi satu 'icon' budaya Sulut yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Sebagaimana dijelaskan Yerry Tawalujan Ketua Duta Wisata Sulut sekaligus Ketua Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta), bahwa Alfred Sundah yang sejak tahun 1968 perdana pada masa itu sudah berhasil mendatangkan pemain kolintang tunggal dari asal Manado (Nelwan Katuuk) untuk tampil di Istana Bogor.
“Alfred Sundah sudah berkontribusi dan berjasa penting bagi dunia seni khususnya untuk budaya musik kolintang yang dengan nama awalnya 'Orkes Kolintang Kadoodan' yang menjadi grup kolintang pertama yang dimainkan 6-7 orang dan menjadi ansambel musik,”terang Yerry, saat hunpa  pers dalam rangka HUT ke 90 tahun Alfred Sundah di Hotel Peninsula Manado, Rabu (27/07) kemarin.
Selain itu menurutnya, tokoh kolintang (Alfred Sundah) asal Desa Lembean Kabupaten Minahasa Utara (Minut) itu juga telah sukses memperkenalkan dan mengangkat kolintang yang menjadi budaya Sulut hingga ke kancah internasional.
“Kalau di Sulut hanya ada satu desa yakni Lembean yang didalamnya itu terdapat banyak grup kolintang dan pengrajin kolintang. Sebagaimana pernyataan Gubernur, kami sangat mendukung penuh.  Desa Lembean nantinya akan dijadikan sebagai pusatnya musik kolintang, bahkan akan dicanangkan sebagai Desa Wisata," ungkapnya.
Hal ini juga berhubungan dengan misi Presiden RI Joko Widodo di sektor pariwisata untuk menjadikan 10 daerah di Indonesia seperti Bali.
“Sehingga Sulut nanti bisa menjadi Bali baru isitilahnya sebagai kawasan pariwisata. Seperti saat ini juga yang sedang digalakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut dengan menggelar berbagai ajang pariwisata yang sekaligus mendukung program ODSK yang hingga saat ini sudah terbukti mendatangkan ribuan wisatawan terutama dari negara Cina,”ujarnya yang saat itu didampingi anak-anak dari Alfred Sundah yakni Linda Sundah bersama Sekretaris Umum Duta Wisata Sulut, Soraya Togas.
Togas menambahkan Yayasan Alfred Sundah  juga pada Jumat 29 Juli di Hotel Peninsula akan menggelar Seminar Seni Budaya Kolintang serta pada Sabtu esok harinya menggelar pagelaran musik kolintang di Desa Lembean Jaga 4 Kec. Kauditan Minut. (Humas Pemprov Sulut).

Kandouw Pimpin Lansia Sulut










Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw di lantik oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE sebagai Ketua Komisariat Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) Provinsi Sulut periode 2016-2021.
Pelantikan tersebut dirangkaikan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2016 yang berlangsung di halaman kantor Bupati Minut, Rabu (27/07) kemarin dan disaksikan ribuan lansia yang berdatangan dari kabupaten/kota se-Sulut. 
Gubernur mengatakan, isu meningkatnya penduduk lansia telah mendunia. Proyeksi penduduk dunia menurut PBB menunjukan bahwa dalam periode Tahun 2005-2025 penduduk lansia dunia akan mencapai 77.37 persen, sedangkan peningkatan usia produktif hanya mencapai  20.95 persen. Sementara Indonesia sendiri berada dalam situasi seperti itu. Pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia meningkat seiring dengan meningkatnya angka usia harapan hidup penduduk. Pada Tahun 1970 jumlah penduduk lansia 5,3 juta jiwa (4.48%), dan tahun 2010 sudah mencapai 18,04 juta jiwa (9,6%). Artinya selama empat dekade terjadi peningkatan empat kali lipat jumlah penduduk lansia. Pada tahun 2014 menurut data susenas lansia di Indonesia mencapai 20.25 juta jiwa, jelas Gubernur.
Gubernur juga mengatakan, WHO memproyeksikan penduduk lansia Indonesia pada tahun 2020 adalah 11.34% atau 28.8 Juta orang. disisi lain jumlah penduduk usia dibawah lima tahun (Balita) hanya 6.9% dengan konsekwensi meningkatnya kebutuhan pelayanan dan perlindungan sosial lansia, ujarnya. 
Namun demikian pemerintah Indonesia memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan sosial lansia. Hal ini tercermin dengan adanya peraturan perundang-undangan penanganan lansia. Dimana pewraturan tersebut adalah UU No. 13 Tahun 1998 tentang peningkatan kesejahteraanb sosial lansia, Permendagri No.52 Tahun 2004 tejntang komisi nasional lansia, agar sesuai dengan kebutuhan lansia, terangnya.
Karena itu Gubernur mengajak segenap warga masyarakat Sulut agar terus berupaya sekuat tenaga memberikan peluang kepada lansia untuk tetap sehat dan aktif dalam pembangunan dan memperoleh perlindungan sosial dihari tuanya, tegas orang nomor satu di Sulut ini. 
Sementara Kadis Sosial Sulut dr Lisye G Punuh MKes menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk terwujudnya dan meningkatnya kesadaran para lansia, keluarga dan masyarakat akan arti pentingnya makna kehidupan berbangsa dan bernegara melalui berbagai kegiatan terpadu antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan lansia. Sedangkan Tema yang diangkat menurut mantan Kadis Kesehatan Sulut ini mengatakan bersama lansia, dari lansia untuk lansia. dimana sub tema yang diambil yakni lansia berperan dalam peningkatan pembangunan kesejahteraan sosial. peserta yang hadir berjumlah 1.500 orang yang berasal dari 15 kabupaten/kota se-Sulut sedangkan rangkaian kegiatan Punuh menyebutkan meliputi Bakti Sosial pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi lansia, lomba Idol dan lomba busana lansia serta pemberian bantuan sosial dan hiburan seperti Kabasaran, Maengket, Masamper, Katrili dan Paduan Suara Lansia.
Diketahui Pengurus Komda Lansia 2016-2021 antara lain yakni Ketua Pelaksana Kadis Sosial dr Lisye G Punuh MKes, Wakil Ketua I Kadis Kesehatan dr Jemmy Lampus MARS, Wakil Ketua II Kepala Bappeda Ir Roy O Roring MSi, Sekretaris I Drs FJ Winerungan MS, Sekretaris II Karo Kesra dr Bahagia Mokoagouw. Pengurus ini dilengkapi 3 koordinator bidang serta 18 Anggota di antaranya Kadis Diknas Asiano G Kawatu MSi, Kadis PU Ir J Kenap MSi, dan Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi.  
Turut hadir Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos MARS, Unsur Forkompinda Sulut, Bupati Minut Vonnie Panambunan, serta Pejabat Teras Pemprov Sulut dan Pemkab Minut.
(Humas Pemprov Sulut)

Gubernur Dorong BRI Bantu Kembangkan Pariwisata Sulut




Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mendorong Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk bersama pemprov Sulut mengembangkan sektor pariwisata yang ada di provinsi Sulut.
Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov Sulut dan BRI tentang aliansi strategis dalam pengembangan badan usaha milik pemerintah daerah provinsi sulut di bidang perbankan yang diselenggarakan Rabu, (27/7) bertempat di hotel Sutan Raja Minut.
Gubernur juga mengatakan kerjasama ini harus segera di tindaklanjuti, karena kebutuhan masyarakat dan para turis yang mengunjungi Sulut sangat tinggi akan transaksi elektronik.
Untuk itu dengan adanya kerjasama ini BRI dapat membantu percepatan pengembangan UKM dan pariwisata. Perbankan perlu untuk menghilangkan sekat di masyarakat. Dengan masuknya perbankan sampai ke Kabupaten Kota, para pengrajin cindera mata bisa mengembangkan usaha mereka membuat barang yang berkualitas baik, sehingga saat para turis membeli hasil rajinan mereka bisa puas.
Dirut BRI Asmawi Syam  dalam sambutan mengatakan  BRI membangun digital banking untuk mengikuti trend saat ini, dengan mempermudah segala macam transaksi di Indonesia, saat ini BRI kerjasama dengan bank sulut agar pemegang ATM bank sulut bisa menggunakan ATM BRI di Seluruh Indonesia.
Melalui perjanjian kerjasama ini dapat menunjang juga pariwisata di Sulut karena sudah banyak turis datang ke Sulut, para turis bisa menggunakan kartu kredit apa saja demi kelancaran transaksi di Sulut. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven Kandouw, para pejabat BRI dan pejabat eselon II lingkup pemprov sulut.(humas provinsi sulut)