Jumat, 30 September 2016

Wagub: Kabupaten Kota Stop Mutasi Pegawai Tidak Jelas




Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw menegaskan kepada para Bupati Walikota yang ada di Sulawesi Utara untuk menghenrtikan mutasi pegawai yang tidak jelas dikarenakan masalah dendam politik.
penegasan tersebut dikatakan Kandouw saat memimpin acara serah terima personel sarana/prasarana dan dokumen (P2D) yang dilaksanakan Jumat (30/9) bertempat di ruang C.J Rantung Kantor Gubernur.
Wagub menghimbau agar para pimpinan melupakan persoalan politik, siapa yang mendukung siapa waktu lalu, Wagub mengajak para Pemimpin untuk bekerja profesional dalam membangun daerah ke arah lebih baik lagi, bersatu bersama tanpa memandang perbedaan.
terkait pemberian P2D, Wagub mengatakan kegiatan ini sebagai wujud nyata yang menggambarkan keteguhan tekad dan komitmen bersama dalam penyelenggaran urusan pemerintahan yang baik dan efisien.
Pemerintah KAbupaten kota juga diharapkan terus menjalin koordinasi serta mampu bertanggungjawab etrhadap tugas, fungsi dan wewenang masing-masing. turut hadir dalam kegiatan tersebut para Bupati Waliota, anggota DPRD, Unsur Kejaksaan.(humas provinsi sulut)

Wagub Lapor Harta Kekayaan di KPPP Manado

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, Jumat (30/9) melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPPP Manado untuk mendukung program Tax Amnesti yang sedang dilaksanakan Pemerintah RI.
Menurut Wagub, dirinya hendak memberi contoh pada para kepala daerah di wilayah Sulawesi Utara (Sulut), para pejabat pemerintah dan ASN serta para pengusaha untuk mengikuti program Tax Amnesti.
"Sebagai warga indonesia yang baik serta pemimpin daerah, tentunya harus memberikan contoh yang baik juga kepada warga masyarakat dengan melaporkan jumlah kekayaan yang dimiliki," ujar Kandouw.
Selanjutnya menurut Wagub, program Tax Amnesty akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah karena
Dana DAU yang dipotong kemungkinan besar akan dikembalikan ke daerah dengan hasil dari tax amnesti kali ini.(humas provinsi sulut)

GMIM Dituntut Berkontribusi Bagi Pembangunan Daerah

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE mengatakan, guna menatap bentangan arah pelayanan yang menanti, dimana GMIM dituntut pula untuk terus berkontribusi bagi pembangunan daerah dan bangsa. Hal itu dikatakan Gubernur saat menghadiri Ibadah Syukur HUT ke-82 GMIM Bersinode, berlangsung di Stadion Dua Sudara Kota Bitung, Jumat (30/09) siang kemarin.
Ibadah yang dipimpin Ketua BPMS Sinode GMIM Pdt DR H WB Sumakul di hadiri ribuan Pelayan Khusus baik Penatua, Syamas dan Pendeta yang berdatangan dari 113 Wilayah dan 946 Jemaat berlangsung dalam suasana meriah, berbagai pujian syukur dinaikan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala Gereja.
Menurut Olly, saat ini Pemerintah Provinsi Sulut lagi giat-giatnya meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata. Sejak Bulan Juli 2016 lalu, Pemerintah Provinsi Sulut telah membuka penerbangan langsung dengan 8 kota di Tiongkok ke Manado, dan sampai saat ini sudah 22.300 wisatawan manca negara termasuk wisatawan Tiongkok telah melakukan kunjungan wisata didaerah ini. Sehingga saya pun merasa terkejut kedatangan ribuan wisatawan ini. Tapi semua itu terjadi karena torang samua ciptaan Tuhan, ujar Dondokambey sembari berharap GMIM terus berkontribusi bagi kemajuan pembangunan daerah dan bangsa.
Bagian lain Olly juga minta GMIM ikut menyikapi dinamika kegidupan masyarakat dan bangsa saat ini cenderung dibayang-bayangi oleh munculnya berbagai persoalan politik, sosial budaya dan kemasyarakatan yang melahirkan bibit-bibit disintegrasi bangsa dengan segala dimensinya. Realitas ini nampag dari munculnya konflik primordial, termasuk antar kelompok masyarakat/antar kampung (konflik horisontal) dengan motif kepentingan agama dan politik aliran, maupun antar masyarakat dengan negara/pemerintah (konflik vertikal). Konflik-konflik tersebut merupakan,  manifestasi yang menggambarkan belum tertatanya Visi Kebersamaan dalam memposisikan nilai kepelbagaian (kemajemukan) dalam sikap, tindakan dan perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena itu GMIM jangan sampai terperangkap pada peran yang hanya berorientasi kedalam gereja dan jemaat tapi bangunlah peran pelayanan GMIM yang bersifat inklusivitas yang mampu menjadi bagian sebagai Problem Solver bangsa dan berani keluar menyuarakan suara kenabian terhadap persoalan bangsa, tegas politisi senior ini.
Turut hadir Walikota dan Wawali Bitung Max Lomban dan Mourits Bwrhandus, Anggota DPD RI Stevan BAN Liow, anggota Deprov Sulut Dra Adriana Dondokambey dan Edison Masengi serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi. (Humas Pemprov Sulut).

Rabu, 28 September 2016

Minut Bakal Jadi Pusat Pariwisata Sulut

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE menyatakan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) bakal menjadi pusat pengembangan pariwisata Sulut kedepan. Pernyataan itu disampaikan Gubernur saat menghadiri Ulang Tahun ke-328 Jemaat GMIM Imanuel Maumbi, Minut.
" Kami menginginkan Kabupaten Minahasa Utara  boleh menjadi pusat pengembangan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai, sembari menyebutkan, lokasi yang di siapkan di Kecamatan Likupang", katanya.
Untuk itu Gubernur berharap warga GMIM di seluruh aras wilayah pelayanan terutama yang ada di wilayah pelayanan di Minut dapat mendukung rencana ini,
dengan cara mampu menciptakan suasana aman dan nyaman. Karena dengan  di jadikannya Minut sebagai pusat pariwisata Sulut, hal ini juga akan berdampag postif karena bisa menciptakan lapangan kerja yang baru, ujar putra terbaik Kabupaten Minut asal Desa Kolongan Kecamatan Kalawat ini.
Olly juga mengatakan lewat kerja keras selama beberapa bulan ini, Pemprov Sulut sampai saat ini berhasil mendatangkan sedikitnya 22.300 wisatawan manca negara di daerah ini, mudah-mudahan sampai Bulan Desember nanti wisatawan yang berkunjung di sulut bisa mencapai 30 ribu orang.
Olly juga menyebutkan apa yang dilakukan Pemprov Sulut tujuan sesungguhnya dalam rangka mensejahterakan rakyak kita juga. karena membangun pariwisata lebih lebih cepat meningkatkan ekonomi rakyat dari pada membangun pabrik.
Karena itu melalui HUT jemaat kali ini warga Imanuel Maumbi dapat mengambil bagian untuk menciptakan suasana aman dan nyaman di Kabupaten Minut ini.
Sementara itu Penatua Dantje Lantang MSi, yang merupakan salah satu Pelayan Khusus di Jemaat Imanuel Maumbi mengungkapkan, dalam rangkaian memperingati HUT Jemaat kali ini Panitia pelaksana telah menggelar berbagai lomba yang melibatkan seluruh jemaat, mulai dari lomba Paduan Suara antar Kolom, Idol Pelsus, baca Mazmur, lomba menghafal Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel, Jalan sehat dan Ibadah puncak yang dipimpin Sekretaris Dua BPMS GMIM Pdt Richart Mengko MTh, jelas Kabag Tata Usaha Pimpinan (TUP) Biro Umum Setda Provinsi Sulut ini. Hadir dalam Ibadah Syukur Bupati dan Wakil Bupati Minut Vonny Panambunan dan Ir Yoppie Lengkong MSi. (Humas pemprov sulut).

Gubernur Beber Kiat Bangun Sulut Melalui Pariwisata

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE yang tampil sebagai Keynot Speak (Narasumber Utama) dalam Fokus Discussion Menuju Pariwisata Berkelanjutan Sulawesi Utara, yang digelar Bank Indonesia Cabang Sulut bersama salah satu Media Nasional di Sintesa Peninsula Manado, Rabu (28/09) siang kemarin. Membeberkan kiat-kiat khusus membangun Sulawesi Utara melalui sektor pariwisata.
Sejak dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Utara, saya melihat APBD kita  sangat kecil, dalam menggerakan roda ekonomi daerah ini, ditambah lagi  Sulut tidak masuk dalam 10 besar destinasi pariwisata nasional.
Dalam proses perjalan sesuah dilantik saya sering berdiskusi dengan teman-teman di Jakarta, baik dari dikalangan Menteri, pakar marketing Herman Kertajaya, Owner Lion Air Rusdi Kirana hingga Presiden Jokowi. Ridak hanya sampai di situ aaya juga bertemua presiden dan Perdana Menteri China, hasilnya mendapat kesimpulan untuk
mendorong majunya daerah Sulut harus melalui pariwisata. Alasannya, kalau kita dorong sektor pariwisata langsung terlihat perputaran ekonomi masyarakat, beda dengan membangun pabrik, bisa menunggu sampai tiga tahun lamanya baru terlihat hasilnya.
Karena itu Pemprov Sulut sungguh-sungguh mendoring aektor pariwisata ini, agar kedepan Sulut bisa memberi sumbangai nyata bagi perekonomian Indonesia, ujar Dondokambey.
Olly juga mengugkapkan alasan mengapa China menjadi pasar wisata Sulut, karena jarak tempuh dengan negara-negara seperti China, Jepang dan Korea lebih dekat, karena kita berasa di bibir pasifik, (sesuai data Angkara Pura dan Imigrasi).
Namun demikian Olly mengakui, datangnya  ribuan turis Tiongkok ini sedikit mengalami kendala dalam pengurusan ijin Visa dan  Imigrasi termasuk pelayanan restoran dan hotel.
Olly menyebutkan, guna mengatasi persoalan ijin Visa Bandara Internasional Sam Ratulangi kini telah menjadi Nandara nenas Visa, sementara untuk Imigrasi karena petugasnya masih sedikit,  sehingga siang malam mereka berupaya melayaninya. Demikian pula dengan pelayanan restoran masih ada yang kotor, serta pelayan belum memberikan pelayanan yang baik. Sementara hotel semena-mena manaikan harga sehingga membuat turis mengeluh.
Gubernur juga menyebutkan, infrastruktur penunjang pariwisata kita masih sangat kurang. "Ibarat sarang laba-laba saya sudah jualan kemana-mana nanum infrastruktur wisata kita memang masih kurang, karena yang punya destinasi adalah Kota/Kabupaten, karena itu Pemprov terus bersinergi untuk membangun fasilitas peninjang pariwisata ini, termasuk meminta bantuan pemerintah pusat guna membantu pariwisata kita disini",katanya.
Sementara terkait dengan masalah Bunaken, terus kita bangun, agar para wisatawan yang datang bisa merasa puas dan mau kembali lagi, pungkasnya. (Humas pemprov sulut).

Tunjang Kabersihan Daerah, Wagub Ajak Pemko dan Pemkab Kelola Sampah Bersama.




Perkembangan penduduk perkotaan yang pesat saat ini telah mengakibatkan hasil timbunan sampah yang meningkat. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada penyediaam lahan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah yang terbatas. Melihat kondisi tersebut, mendorong pemerintah untuk membuat tempat pengelolaan akhir sampah agar sampah yang dihasilakn oleh penduduk dapat dikelola dengan baik sehingga lingkungan tetap bersih.
Untuk itu pemerintah Provinsi Sulut bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kota melakukan pembangunan dan pengelolaann TPAS regional untuk wilayah kota Manado, Bitung, Kabupaten minut dan minahasa. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov dan Pemkot/Pemkab yang dilakukan langsung oleh wagub Steven Kandouw bersama Bupati walikota terkait di ruang kerja Wagub Rabu, (28/9).
Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang bagaimana pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah di TPA dengan skala regional, permasalahan eksiting dari sistem penanganan sampah di kota Manado Bitung, Minahasa dan Minut dimana masih terbatasnya kinerja pelayanan karena terbatasnya sarana pengumpul dan  pengangkut sampah yang beekinerja andal.
Untuk itu dengan dilaksanakannya program ini pengelolaan sampah di daerah dapat terintegrasi dengan baik, sehingga daerah bersih dan sehat.(humas provinsi sulut)

Selasa, 27 September 2016

Kejuaraan Catur Terbuka Dalam Rangka HUT ke 52 Provinsi Sulut

Gubernur : Ciptakan Atlet Berprestasi

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE berharap melalui turnamen catur ini dapat melahirkan pecatur-pecatur berbakat dan berprestasi sehingga ke depan pecatur Sulawesi Utara mampu berbicara di ajang nasional.

Demikian diungkapkan Gubernur yang diwakili Karo Humas Kantor Gubernur Jemmy Kumendong saat membuka kejuaraan catur terbuka 2016 dalam rangka memperingati HUT Provinsi Sulut ke-52 dengan memperebutkan piala bergilir Gubernur Sulut dan hadiah uang pembinaan di Hall B KONI Sario, Manado, Selasa (27/09) kemarin.

Turnamen yang akan berlangsung selama dua hari yakni 27 dan 28 September ini dilaksanakan oleh Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Sulut bekerjasama dengan Percasi Sulawesi Utara diikuti 64 atlet yang berasal dari Sulawesi Utara, Palu dan Tangerang, Banten. 

Menurut  Gubernur, dengan adanya turnamen seperti ini akan berdampak  positif terhadap kemajuan olahraga di Sulut terutama cabang catur. Apalagi, para atlet catur Sulut yang tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat belum mampu meraih prestasi yang bagus.

Sementara itu Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Sulut  Wolter Rumapar mengatakan, meminta agar para pecatur dapat menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan. ‘’Ini adalah turnamen pertama yang digelar SIWO PWI Sulut di masa kepengurusan periode 2016 hingga 2020. Kami berharap even ini akan terus digelar setiap tahun.,’’ ujarnya.

BERTUMBANGAN

Hari pertandingan turnamen catur Piala Gubernur sejumlah master nasional (MN) bertumbangan di babak pertama. Master Nasional (MN) Bram Bolegraf menyerah dari pecatur non master Dolfie Badaru. Kemudian MN Jefry Tjali tumbang di tangan pecatur Gats Makhanap dan Master Nasional (MN) Ronny Kasenda yang memberikan kemenangan kepada Rima Narande. Kekalahan juga dilami Master Percasi (MP) Iwan Dunggio yang takluk  dari pecatur Dennis Manapode.   

Namun pecatur unggulan utama asal Tangerang Banten, Master Internasional (MI) Reza berhasil mengalahkan Daud Hary Lang, Begitu juga MN Guntur Mokoginta menyingkirkan Ferro Lahu. (Humas oemprov Sulut).

Sehari Dua Aksi Demo Goyang Kantor Gubernur

Selasa (27/09) pukul 12.00 siang kemarin, di halaman dan lobi kantor Gubernur Sulut, dilakukan aksi demo oleh  dua massa berbeda yakni para sopir Bus AKDP dan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Manado (GMNI). Dari pantauan dilangan, puluhan sopir bus AKDP mengeluhkan terkait pengoperasi taksi gelap dan terminal bayangan. Aspirasi mereka diterima Kadis Perhubungan Joy Oroh dan Kasat Pol PP Maksi Lukas. Sedangkan GMNI masih melakukan aksinya di lapangan kantor Gubernur, sambil menunggu pergantian demonstrasi, usai para sopir bus menyalurkan aspirasi. (Humas pemprov sulut).

Gubernur Umumkan 10 Komisaris dan Direksi Bank Sulutgo

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) akhirnya di umumkan oleh Gubernur Sulut, Olly Dondokambey,SE selaku pemegang saham pengendali mengumumkan formasi  10 nama pengurus PT Bank Pembangunan Daerah Sulutgo periode 2016 s/d 2020, yang berlangsung Aula Hotel Sutanraja Minahasa Utara (Minut), Selasa (27/09) kemarin. Ke-10 nama tersebut adalah

Dewan Komisaris :
Komisaris Utama, Sanny Parengkuan
Anggota Komisaris Max Kembuan Anggota Komisaris Peggi Mekel Anggota Komisaris Rustam Akili Anggota Komisaris Frederik Worang

Dewan Direksi :
Direktur Utama, Jeffry Dendeng  Direktur, Welan Palilingan  Direktur, Meiki Taliwuna Direktur, Maudy R Pepah Direktur, Machmud Turuis. 

Diketahui Sanny Parengkuan sampai saat ini masih menjabat Sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov. Sulut, sementar Max Kembuan pernah menjabat Direktur Bank Mega Manado, Peggy Mekel merupakan mantan Ketua Jurusan Manajemen FEB Unsrat, Rustam Akili masih sebagai Ketua DPRD Prov. Gorontalo dan yang terakhir Frederik Worang merupakan Akademisi Unsrat (dosen tata kelola dan bisnis).

Untuk jajaran Direksi Jeffry Dendeng Sendiri merupakan seorang mantan CEO BNI Regional Palembang, Meiky Taliwuna bisnis maneger Panin Bank, sedangkan Revino Pepah masih menjabat di Divisi Perencanaan BSG dan terakhir Machmud Turuis dikenal sebagai pimpinan Divisi Umum BSG. Baik Pepah maupun Turuis merupakan Kader Internal BSG.

(Humas pemprov sulut).

Stand PKK Sulut Gelar Lomba Cuci Tangan Pakai Sabun

Stand Tim Penggerak PKK Provinsi Sulut, Selasa (27/09) kemarin, menggelar lomba cuci tangan pakai sabun antar kader-kader PKK Kabupaten/Kota dan siswa sekolah dasar (SD). Hal itu dikatakan Ketua. TP PKK Provinsi Sulut Ibu Ir Rita Maya Dondokambey, di sela-sela pelaksanaan lomba.
Kegiatan yang berlansung meriah yang diselingi dengan tari sumba cuci tangan dari Ibu-ibu kader PKK Kota Bitung. Menurut Isteri dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE ini,
Lomba cuci tangan pakai sabun yang dipersembahkan oleh Pokja 4 PKK Sulawesi Utara dengan 2 kategori yaitu kategori anak 6 s/d 12 tahun dan kategori kader PKK dimaksud untuk memberikan pengetahuan tentang cara cuci tangan yang benar untuk menghindari penyakit yang dapat ditularkan lewat tangan. Tiap hari Stand PKK Sulut menampilkan lomba-lomba dari Pokja 1s/d pokja 4. Pokja 1 Lomba Pidato bahaya narkoba, Pokja 2 Lomba mewarnai (PAUD) dan Lomba gerak dan lagu. Pokja 3 Lomba merangkai Holtikurtura sedangkan Pokja 4 sendiri mempersembahkan Lomba cuci tangan pakai sabun, juga ada lomba Idol Lansia, Idol Pengurus PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota, ujar Ibu Rita sembari menambahkan materi pameran yang di tampilkan dalam pameran kali ini merupakan makanan  khas dan kue-kue kering serta Pangan lokal Sulut, produk kerajinan tangan, kain khas sulut hasil produksi dari kader-kader PKK dari Kabupaten/Kota, tandasnya. (Humas pemprov sulut).


Senin, 26 September 2016

Gubernur: Aset Pemprov Bakal di Lelang

Masih banyaknya aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara seperti kendaraan dinas dan meubel yang kini sudah tidak terpakai, akan dilelang dalam waktu dekat. Demikian diungkapkan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey kepada wartawan, di kantor Gubernur, Senin (26/09) kemarin. Menurutnya, aset pemprov yang akan dilelang harus mendapat persetujuan dari Kementrian Keuangan. “Akan dilelang, tinggal menunggu Juknis (petunjuk teknis,red) dari kementrian keuangan,” ungkap Gubernur sembari menambahkan jika Juknis sudah ada, maka proses lelang sudah bisa digelar. Untuk itu, bagi siapa yang berminat membeli asset tersebut, diharapkan dapat berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah (BPK-BMD) Pemprov Sulut. “Wartawan yang berminat silahkan, tentunya harus ikut prosedur yakni lelang,” jelas Dondokambey. (Humas pemprov sulut)

Sulut Raih Satu Emas Gubernur Beri Apresiasi

Masih bertenggernya Sulawesi Utara di peringkat 29 dalam ajang PON XIX di Bandung Jawa Barat dengan raihan medali 1 emas dan 3 perunggu, tak menyurutkan semangat para atlit yang berjuang. Semangat yang sama juga ditunjukkan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey ketika mendengar kabar, Squad PON Sulut baru mampu menyumbangkan medali emas dari cabang Bridge. “Ya memang demikian, hasil apapun harus kita terima, karena selama kurn waktu Lima tahun ini tidak ada pembinaan bagi para atlit,” ucap Gubernur kepada wartawan di kantor Gubernur, Senin (26/09) siang kemarin. Menurutnya, untuk PON 2020 di Provinsi Papua, Sulut akan tampil maksimal. “Untuk PON di Papua, kita akan tampil All Out, akan didukung anggaran serta pembinaan,” tutur Dondokambey sembari menambahkan hasil perjuangan tim PON ini patut diapresiasi. “Sedangkan sekarang, yang sudah membawa nama harum untuk Sulut mendapatkan bonus rumah, apalagi nanti di PON papua,” ujar Dondokambey sambil berlalu. Sementara itu, ketua Rombongan tim PON Sulut, Steven Kandouw, Senin pagi kemarin, berangkat ke Bandung Jawa Barat untuk memberikan dukungan kepada para atlit yang masih berlaga. Informasi yang dirangkum hariankawanuapost.co.id, 1 medali emas disumbangkan dari cabang Bridge lewat pasangan campuran Sartje Pontoh-Stevanus Soepeno. Sedangkan perunggu diperoleh dari cabang Tinju lewat perjuangan Nolfi Engkeng di kelas terbang dan Irfan Tentonda di kelas laying. Juga Sulut meraih perunggu diraih Andrew Rorimpandey lewat cabang Selam. (Humas pemprov sulut).

Kinerja OD-SK Majukan Pariwisata Diapresiasi Dirjen Otda

Direjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri RI DR Soni Sumarsono MDM,  memberikan Apresiasi kinerja di sektor pariwisara yang dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven Kandouw. Apresiasi dari mantan Penjabat Gubernur Sulut itu disampaikan pada acara temu kangen dengan wartawan Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS)  di warung kobong Jalan Pumorow Manado, Sabtu pekan lalu.
Pertemuan yang penuh kekeluargaan seolah tanpa batas menembus sekat perbedaan saling berbagi yang menuai keakraban itu sosok Soni Sumarsono yang dekat dengan rakyat ini diminta tanggapannya melihat Sulut di Ultah yang ke-52 ini. Sumarsono  menyampaikan salut dan bangga dengan kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw. Dia melihat berbagai kemajuan yang di alami daerah ini sembari. berharap kedepan akan terus berkembang menjadi kota idaman masyarakat dunia, katanya. Yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun ke-52, dan terima kasih pada hari yang berbahagia ini semalam saya dinerikan hadiah senagai warga kehormatan Sulawesi Utara, itu. Berarti separoh nafas saya sudah Sulawesi Utara atau dalam bahasa media mengatakan muka jawa tapi hati Sulawesi Utara, jelas Sumarsono yang pada acara Gala Dinner HUT ke-52 Provinsi Sulut di GKIC Novotel Manado, Jumat pekan lalu merupakan salah satu tokoh dan pemimpin nasional yang mendapat penghargaan senagai warga kehormatan Sulut yang diberikan langsung oleh Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw. Sumarsono juga mengatakan, program yang pernah di gagas denganctake line Mari Jo Ka Manado adalah sebuah program lanjutan yang merupakan penjabaran dari torang samua basudara dengan ajakan mari jo ka manado yang dilengkapi karena torang samua cuptaan Tuhan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, ujarnya.
Mari Jo Ka Manado filosofinya luar biasa, lahir karena take line sebelumnya torang samua basudara sehingga Sulut itu adalah wilayah yang rerbuka untuk siapa saja yang datang ke Sulut, boleh kulit hitam, kulit putih, rambut keriting maupun rambut lurus boleh, siapa saja karena torang samua basudar, sehingga filosofinya kalau ditarik keatas adalah bhineka tuhal ika, kita berbeda tapi terap satu, nah jika kita tarik lagi keatas adalaj negara kesatuan republik Indonesia Panca Sila, sehingga tataran filosofinya ini saya tinggal melanjutkan dengan memberikan take line Mari Jo Ka Manado, soal kemudian ditambah dengan torang samua ciptaan Tuhan, maka lengkaplah bahwa Sulut adalah siap untuk menerima kedatangan siapa-pun juga ke Sulut selama itu tujuan baik.
Sumarsono juga memberi apresiasi akan langkah maju OD-SK uang begitu konsern dengan terus mendorong pariwisata di Sulut semakin mendunia, kuncinya (Humas Pemprov Sulut).

Minggu, 25 September 2016

Puan Salurkan Berbagai Bantuan PKH

Sebanyak 2008 keluarga miskin yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) yang berada di Kecamatan Tandurusa Aertembaga Bitung, Sabtu (24/09) sore lalu, menerima berbagai bantuan dari Menko PMK Puan Maharani. Dalam penyerahan bantuan tersebut Puan Maharani melakukan dialog dan tanya jawab dengan para siswa Sekolah Dasar serta ibu-ibu penerima PKH,
Puan berharap bantuan uang bagi PKH kiranya dapat digunakan untuk kepentingan biaya dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak seperti beli buku, sepatu, baju seragam serta tas sekolah. Jangan dibelanjakan atau membeli keperluan yang tidak penting, ujarnya.
Dalam kesempatan itu Puan juga memberikan makanan tambahan bagi anak-anak sekolah sebanyak 1 ton. Makanan tambahan ini berupa biskuit selama 3 bukan untuk anak-anak kurang gizi, juga makanan MP ASI harus tetap diberikan kepada anak-anak bayi, makanan pendamping ini untuk anak-anak 3 tahun keatas.
Bantuan lain yang di berikan Menko PMK seperti Test KIT deteksi dini 5 pak, obat-obatan seperti Contrexyn 600 dis, minyak telon 5335 botol, SOS Handsoop 144 botol, pasta gigi 6947 tube, obat bodrexin tablet 10.074 folding box, Vidoran KIDS rasa coklat 115 ml 1000 pcs, rasa strawberi 115 lm 1000 pcs, PKH sejumlah Rp 658.873.750 untuk 2008 KK. Khusus Kec. Aertembaga sebanyak 398 KK, beras raskin sejumlah 10.798 RTS masing-masing 15 kg beras, 100 paket untuk anak-anak sekolah berisi buka, pensil, pulpen dll.
Usai Penyerahan bantuan Ibu Puan yang ikut di dampingi Gubernur Olly Dondokambey berasama Ibu Rita Maya Dondokambey Tamuntuan, Walikota Bitung Max Lomban, beraama Ibu, Asisten Pemerintahan Dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi, Kaban Kesbang Pol Edwin Sangen SE MS, Kadis DKP Ir Ronald Sorongan MSi, Kadis Sosial Provinsi dr Liesje G Punuh MKes, Kadis Kesehatan Sulut dr Jemmy Lampus MKes, dan Kaban P3A Ir Ernie Rumundo.(Humas Pemprov sulut).

Puan Unsrat Topang Program Pariwisata OD-SK

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani minta agar civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi Manado, bisa menopang program sektor pariwisata yang sedang  dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambry SE dan Wagub Drs Steven Kandouw (OD-SK). Permintaan Menko PMK itu disampaikan pada Dies Natalis Unsrat ke-55 yang berlangsung di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado, Sabtu (24/09).
Dies Natalis yang ikut dihadiri  Gubernur Olly Dondokambey SE bersama First Lady Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan itu berlangsung sukses.
Puan mengatakan berkat kerja keras Gubernur  Olly Dondokambey untuk mengembangkan pariwisata daerahnya telah membuahkan hasil  yang signifikan, mulai dari pengurusan ijin penerbangan langsung Manado-Tiongkok hingga Kepres bebas Visa bagi bandar udara Internasional Sam Ratulangi semuanya berhasil di tuntaskan dalam waktu begitu cepat, sehingga hasilnya bisa kita lihat bersam-sama sekarang ini sudah 22 ribu lebih turis mancana negara berkunjung di daerah ini, ujarnya. Tentunya dengan kehadiran para wisatawan ini sudah barang tentu akan merangsang geliat pertumbuhan ekonomi daerah, yang nantinya akan berdampag positif kepada masyarakat.
Para sarjana Unsrat harus berperan membantu pemerintah provinsi guna menyukseskan program pariwisata ini, tandas Maharani (Humas pemprov sulu).

Puan Maharani, Sumarsono dan Keisya Warouw di Anugerahi Gelar Warga Kehormatan dan Warga Teladan Sulut.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di bawah kepemimpinan duet Olly Dondokambey SE dan Drs Steven Kandouw sebagai Gubernur dan Wagub Sulut dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-52 Provinsi Sulut tahun 2016 ini, telah menganugerahi gelar warga kehormatan dan warga teladan kepada sejumlah tokoh dan pemimpin nasional.
Penghargaan gelar kehormatan ini diberikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE di sela-sela acara Gala Dinner, peluncuran "North Sulawesee"  dan malam nominasi AFI 2016, Jumat (23/09) di GKIC Novotel Manado, kepada Ibu Puan Maharani selaku Menko PMK, Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom), Mendikbud Muhajir Efenddy, Dirjen Otda Kemendagri DR Soni Sumarsono MDM, Kezia Warouw, Josep Osdar (Wartawan Senior) dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana. Suasana penganugerahan warga kehormatan dan warga teladan Sulut ini berlangsung meriah sejumlah mantan keluarga Gubernur dan Wagub Sulut, para Bupati/Walikota serta pejabat teras Pemprov ikut pula menyaksikan peristiwa yang baru pertama kali terjadi di daerah ini.
Gunernur mengatakan, Pemprov menyadari pemberian gelar warga kehormatan dan warga teladan kepada sejumlah tokoh dan pemimpin nasional ini karena mereka merupakan sosok katalisator, motivator bahkan dinamisator pembangunan yang telah banyak memberi perhatian bagi kemajuan pembangunan di SulaweI Utara. Olly memberi contoh Ketua DPR RI Ade Komarudin walaupun begitu banyak kesibukan di Jakarta namun beliau sudah dua kali datang kesini. Pertama saat sertijab saya dengan Pak Soni Sumarsono dan kali di ulang tahun ke-52 Provinsi Sulut. Kedatangan Akom ini merupakan kepedulian dan perhatian beliau bagi daerah kita. Ibu Puan selaku Menko PMK sudah Empat kali berkunjung di Manado. Ibu Puan telah banyak memberi perhatian seperti ketika terjadi bencana waktu lalu di Manado, ada banyak bantuan sosial dan tanggap darurat di berikanvkepada warga pengungsi korban bencana. Tak hanya itu, terkait dengan masalah perijinan penerbangan langsung Manado-Tiongkok Ibu Puan yang meminta langsung kepadacPresiden Jokowi termasuk ijin bebas Visa Bandar udara Sam Ratulangi Manado. Sementara Dirjen Otda Kemendagri Pak Soni Sumarsono MDM pernah sebagai Penjabat Gubernur Sulut. Untuk Pa Rusdi Kirana, Ouner Lion Air yang juga selaku anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI telah banyak menunjang sektor pariwisata, lewat penerbangan langsung Lion Air setidaknya ada ribuan turis Tiongkok berkunjung  di daerah ini, demikian dengan saudari Kezia Warouw Putri Indonesia 2016, mereka ini menurut Gubernur telah memberi sumbangsi nyata terhadap kemajuan pembangunan  daerah ini, sembari berharap kiranya penghargaan ini akan terus menyemangati derap langkah pembangunan daerah di Bumi Nyiur Melambai, katanya.
Puan Maharani juga taklupa menyampaikan terima kasih atas penghargaan sebagai warga kehormatan oleh Gubernur Sulut, tentu ini sebuah penghormatan bagi saya dan juga keluarga besar Kemenko PMK menjadi bagian dari Sulut. Sebagai beranda terdepan  Indonesia, tentu Sulut memiliki peran yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia. Karenanya saya bersama keluarga besar Kemenko PMK merasa tersanjung menjadi bagian dari beranda terdepan Indonesia, tandas Maharani. (Humas pemprov Sulut).


Sabtu, 24 September 2016

Puan: Film Indonesia Berikan Nilai Positif Bagi Masyarakat

Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani minta, insan perfilman Indonesia untuk senantiasa memperhatikan makna dan pesan yang ingin ditampilkan dalam setiap filmnya. Permintaan Menko PMK itu disampaikan pada acara Gala Dinner HUT ke-52 Provinsi Sulut, pemberian penghargaan warga kehormatan Sulut 2016 dan malam nominasi Apresiasi Film Indonesia (AFI) yang berlangsung di GKIC Novotel Manado, Jumat (23/09) malam lalu.
"Dalam setiap pembuatan film Indonesia insan perfilman Indonesia tidak hanya memperhatikan aspek komersilnya saja, namun juga keinginan untuk menyebarkan nilai-nilai positif, nilai-nilai yang memberikan motivasi kepada masyarakat, memberikan inspirasi untuk kemajuan dan memperkuat karakter kebangsaan Indonesia", kata Putri dari mantan Presiden RI ke-5 Hj Megawati Soekarno Putri ini. Menurut Puan film tidak hanya menghibur, namun juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk menyampaikan nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa. Bisa dalam bentuk pengetahuan ilmiah, semangat nasionalisme, perilaku positif, mimpi untuk kehidupan yang lebih baik dan sebagainya. Film dapat menghipnotis para penontonnya, dimana mereka akan menerima perilaku para pemain yang dianggap sebagai "hero". Bahkan melalui perfilman propaganda untuk kepentingan tertentu juga dapat dilakukan, ujarnya sembari menyebutkan, masyarakat kita telah mengalami lompatan budaya dari budaya lisan menjadi tulisan dan berkembang menjadi budaya tontonan dan tidak heran film memiliki pengaruh besar bagi masyarakat kita saat ini, semoga apresiasi dapat diberikan  pada film-film yang mampu membawa pesan nilai budaya, kearifan bangsa dan pembangunan karakter bangsa, sembari menyebutkan, Indonesia kaya akan kebudayaan, kearifan bangsa dan keindahan pesona negeri. Insan perfilman juga dapat memperkuat kekayaan budaya dan pesona negeri yang ada di Indonesia.
Senada dengan Puan Mendikbud Muhajir Efenddy juga percaya agar film Indonesia mampu berjaya di negeri sendiri, menjadi bagian dari aktivitas ekonomi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi, karena itu Efenddy berharap film Indonesia juga mampu mengembangkan pasarnya sampai keluar negeri untuk mengenalkan segala kekayaan alam, budaya dan masyarakat Indonesia di manca negara, paparnya sembari memberi apresiasi yang tinggi bagi Pemprov Sulut melalui pasangan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama Wagub Drs Steven Kandouw yang menjadi tuan rumah penganugerahan Piala AFI 2016 ini.
Sebelumnya Gubernur Olly Dondokambey menyebutkan film juga berperan sebagai penyampai pesan moral, informatif, sejarah maupun solusi atas tema-tema yang berkembang di masyarakat. Disisi lain ada dimensi ekonomi yang tidak dapat dihindari, karena pada dasarnya film adalah sebuah industri, namun juga sebagai sebuah pertangungjawaban dari insan perfilman kepada bangsa dan negara melalui film. Sebab film senantiasa di tuntut untuk menghasilkan kisah dan cerita yang menyegarkan penonton dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua Panitia AFI Ibu Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan tak lupa menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kemendikbud, Badan Perfilman Nasional (BPN), dan panitia pelaksana telah melaksanakan AFI serta telah memilih Sulut sebagai tuan rumah pelaksanaan AFI 2016 di daerah ini, jelas Isteri tercinta dari Gubernur Sulut ini. (Humas pemprov Sulut). 

Jumat, 23 September 2016

Tujuh Bulan Pimpin Sulut Berbagai Keberhasilan Warnai Kepemimpinan OS-SK

Baru tujuh bulan sebelas hari memimpin Provinsi Sulawesi Utara pasangan Olly Dondokambey SE dan Drs Steven Kandouw sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, telah mampu menorehkan beberapa capaian positif yang turut mewaranai kepemimpinan mereka berdua diantaranya, kembali meraih WTP dari BPK RI untuk pengelolaan keuangan tahun 2015, terjadinya penurunan angka kemiskinan sebesar 0,5 persen dari 8,9 persen menjadi 8,4 persen, terbukanya jalur penerbagan langsung Manado-Tiongkok-Taiwan yang berakumulasi pada meningkatnya kunjungan wisatawan manca negara selang tahun 2016 mencapai 22 ribu lebih wisatawan. Kemudian Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado kini telah menjadi bandara bebas Visa, perekonomian Sulut pada triwulan II 2016 tercatat tumbuh 6,14 persen. Untuk kondisi ketenaga kerjaan ikut pula mendongkrak pertumbuhan perekonomian Sulut, jumlah tenaga kerja Sulut tercatat sebesar 0,47 persen, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga ikut menurun menjadi 7,8 persen dari sebelumnya 9,03 persen pada tahun 2015 lalu. Sedangkan tingkat inflasi tahunan relatif mengalami penurunan sebasar 3,6 persen.
Walaupun masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita tuntaskan, namun  Berbagai capaian keberhasilan saat ini tentunya patut di syukuri menjadi kebanggan tersediri bagi kita, hal itu di katakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE saat menjadi Inspektur upacara memperingati HUT ke-52 Provinsi Sulut yang berlangsung di halaman kantor Gubernur, jumat (23/09) pagi kemarin.
Upacara yang ikut dihadiri para mantan Gubernur dan Wagub Sulut diantaranya Isteri mendiang mantan Gubernur pertama Sulut FJ Tumbelaka Ibu Neeltje Zus Tumbelaka Ticoalu BA didampingi Putranya Toufik Tumbelaka, mantan Gubernur EE Mangindaan bersama Ibu Adelina Mangindaan Tumbuan, Putra mendiang mantan Gubernur Sulut CJ Rantung yakni Jeffry Rantung, Isteri mendiang mantan Wagub Sulut Freddy H Sualang Ibu Zus Sualang Pangemanan, mantan Wagub Sulut DR Djouhari Kansil MPd bersama Ibu Mieke Kansil Tatengkeng, mantan Pj. Gubernur Sulut DR Sumarsono MDM bersama Ibu Tri Rachayu Sumarsono serta mantan Sekda Sulut Drs PP Kepel itu, Olly menyebutkan, mewarnai proses tumbuh kembangnya daerah dalam kurun waktu ini tentunya kita sepakat provinsi yang kita cintai ini senantiasa menunjukan geliat pembangunan yang menjanjikan dan prospektif, berkat akumulai kerja segenap komponen pembangunan yang ada, termasuk dukungan masyarakat serta tentunya karena kokohnya pilar-pilar penyangga pembangunan daerah yang telah dirintis para Founding Fathers serta para mantan Gubernur dan Wagub terdahulu di Bumi Nyiur Melambai, ujar politisi senior ini. Oleh karena itu, momentum peringatan HUT ke-52 Provinsi Sulut saat ini, perlu di maknai sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku sejarah pembangunan di Sulut yang telah memberikan kontribusi dalam kemajuan pembangunan di daerah ini, tandas Dondokambey. Sebelumnya Gubernur telah menyematkan pengharggaan Satya Lencana Karya Satya10 Tahun, 20 Tahun dan 30 Tahun kepada beberapa pejabat pemprov, penyerahanan piagam pengharggaan tiga besar terbaik proyek perubahan Diklat PIM III Angkatan Pertama Pola baru kepada dr Debbie KR Kalalo MSc Ph, dr Kartika Devi Tanos (Wakil Ketua TP PKK Sulut) dan Jendry Sualang APd MPd serta penandatanganan prasasti monumen Patung Mayjen TNI (Purn) HV Worang. Upacara kali ini bertindak selaku pemimpin upacara Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi. Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw, Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan, Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Tanos MARS, Sekprov Ir Siswa R Mokodongan, Forkopomda Sulut serta para Bupati/Walikota se-Sulut dan pejabat Eselon II,III dan IV lingkup pemprov Dulut. (Humas Pemprov Sulut).