Senin, 13 November 2017

Hadimuljono Lantik Silangen Nahkodai PERGATSI Sulut

Manado - Senin (13/11), bertempat di Hotel  Sintesa-Peninsula Manado, Pengurus Provinsi Sulut Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI) dan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) periode 2017 - 2021,  dilantik oleh Ketua Umum PB PODSI dan PB PERGATSI, Basuki Hadimuljono yang juga dikenal sebagai Menteri PU - PR. 

Edwin Silangen yang juga diketahui  sebagai Sekprov Sulut, dilantik sebagai Ketua Umum PERGATSI Sulut dan Sekum Novie Ilat, bersama sejumlah pengurus seperti Audi Karamoy, Stive Keppel, Gammy Kawatu, Daniel Mewengkang, Jani Lukas, Edy Kenap, Clay Dondokambey, Dantje Lantang, Lina Pusung dan lainnya. Sementara Djidon Watania nahkodai PB PODSI Sulut. 

Olly Dondokambey selaku Ketua Umum KONI Sulut yang juga merupakan Gubernur Sulut, mengaku mendukung penuh keberadaan kedua olahraga ini dengan menyiapkan sarana prasarana untuk bisa menjadi andalan dan berprestasi di ajang nasional maupun internasional. 

Sementara itu, Basuki mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan dua buat untuk penunjang olahraga dayung di danau Tondano. Harapannya akan lahir atlit - atlit berprestasi dari Sulut. 

Silangen selaku Ketua PB PERGATSI Sulut, mengatakan segera mengadakan konsolidasi hingga ke Kabupaten/Kota agar olahraga ini bisa segera masuk ke lapisan masyarakat dan berprestasi bagi Sulut. 

Pemprov Sulut Optimalkan Keunggulan Produk Lokal

Berbagai keunggulan produk yang dimiliki kabupaten dan kota di Sulawesi Utara harus dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal.

Hal itu terungkap dalam sambutan Gubernur Olly Dondokambey, SE yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. John Palandung, M.Si pada rapat koordinasi sistem simpul jaringan daerah yang dilaksanakan di Manado, Senin (13/11/2017) pagi.

"Pemerintah daerah dapat secara maksimal memanfaatkan dan mengelola berbagai keunggulan produk yang dimilikinya, sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteran rakyat," katanya.

Oleh karena itu, menurut Gubernur Olly, untuk mengakomodir pengembangan produk unggulan daerah se Sulut harus didukung sistem simpul daerah.

"Realisasi sistem simpul jaringan daerah nantinya diharapkan mampu mendorong lahirnya sistem pengembangan produk-produk unggulan daerah yang tepat sasaran, di tengah ketatnya persaingan antar provinsi bahkan negara," ujarnya.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Olly menerangkan, skenario sistem yang berkelanjutan mampu menguatkan kualitas produk-produk unggulan daerah.

"Sekaligus menjadi mata rantai pengembangan produk unggulan daerah sejak tahap perencanaan, produksi, peningkatan kualitas, alih teknologi, inovasi serta distribusi pemasaran produk unggulan," imbuhnya.

Diketahui kegiatan tersebut merupakan kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Sulut dengan TP-PKK Sulut.

Inisiatif untuk menggandeng TP-PkK sebagai mitra kerja merupakan langkah strategis yang hatus diapresiasi karena TP-PKK secara kapasitas dan organisatoris merupakan organisasi yang berada pada semua jenjang pemerintahan baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota hingga desa serta kelurahan.

Adapun, pertemuan itu turut dihadiri Kepala Bapelitbangda, dr. Jemmy J.R. Lampus, M.Kes, Staf Ahli Bidang SDM Dra. Lynda Deasy Wantania, M.Si, pengurus PKK Sulut Mareyke Moningka dan perwakilan dari kabupaten serta kota di Sulut. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)

Wagub Kandouw Buka Rakorda BKSAUA Sulut



Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E Kandouw membuka Rapat Koordinasi Daerah Badan Kerjasana Antar Umat Beragama ( BKSAUA ) Sulut di Hotel  Swissbel Maleosan Manado Senin ( 13/11/2017) kemarin.

Dalam sambutan Wagub Kandouw mengatakan tiada kata yang paling indah selain bersyukur, bersyukur dan bersyukur atas  kerukunan, kedamaian yang sangat kondusif  yang diberikan Tuhan terhadap Sulawesi Utara.

"  Kedamaian ini menjadi keinginan saya, kamu dan rakyat sulut supaya berlangsung terus sampai selama lamanya, keinginan hasrat ini harus jadi tekad , ikhtiar bagi semua, kata Kandouw

Kedamaian, keamanan ketentraman, kenyamanan itu suatu hal yang murah kalau darii awal kita susun dan bentuk bersama-sama dan akan menjadi mahal sekali  tidak ternilai kalau kita akan membentuk itu kembali
" Banyak contoh-contoh mulai Maluku, Poso dan Kalimantan Barat , suatu hal yang murah kalau kita lalai bisa menjadi mahal sekali", ujar Wagub.

Wagub juga meminta rapat koordinasi yang dilakukan 5 tahun sekali dilakukan  tahun satu kali.

" Rakorda  boleh lima tahun tapi rapat kerjanya 1 tahun satu kali". usul Kandouw.

Lanjut Kandauw dalam penyusunan anggaran Kabupaten /kota , saya meminta untuk mengangarkan dana BKSUA
" Ini bagian dan ikhtiar kita untuk mendatangkan kerukunan kedamaian , ketentraman, katanya

Lebih lanjut Kandouw mengatakan  rapat koordinasi  momentumnya ini,  tapi implementasi dilapangan  koordinasi harus  jalan terus baik horisontal maupun vertikal.
horisontal spektrumnya antar umat beragama kedua legislatif dan eksekutif. Tidak usah ragu -ragu rapat kerja dengan legislatif maupun semua komponen masyarakat bahkan dengan sesama BKSUA Kabupaten / Kota yang bertetangga .

" Karena-kadang dari segi geo politik, kausalitas, resiprositas timbal balik ini pengaruh situasi satu daerah dengan daerah tetangganya contoh bamyak daerah yang ribut dengan masalah perbatasan, dan BKSUA  boleh terlibat juga disitu .lanjut Kandouw.

Wagub berharap  jangan hanya dengan  momen ini dapat bertemu buka satu hotline  untuk dapat berkoordinasi
" Up date segala sesuatu lebih cepat lebih baik,  Early Deterens,  pencegahan dini dengan sarana komunikasi dan koordinasi 24 jam antara kita semua"  harap Wagub.


Apresiasi kepada BKSAU dan panitia yang melaksanakan acara ini dan saya senang 15 kabupaten kota hadir  situasi ini harus kita jaga terus untuk melakukan koordinasi.
" Kalau masih ada kabupaten /kota yang merasa negara sendiri tidak mau berkoordinasi , ini jangan terjadi , karena NKRI ini regulasinya berjenjang kalau tidak mau berkoordinasi bisa konyolatau  bahaya  tegas Kandouw.

Wagub juga menambahkan untuk menciptakan Pilkada yang damai pesan saya jangan pakai politik aliran , pakai politik substantial karena   yang dilihat bagaimana orang itu kontribusinya jelas tentang sendi-sendi kehidupan, batu bata peradapan, dimana orang ini tidak hitam putih melihat pilkada itu menang atau kalah karena nilai demokrasi itu luas konsep mana yang kita pilih memberikan kekuasaan kepada masyarakat menentukan pilihan itu substansinya demokrasi, jelas Kandouw

Saya yakin dengan terus menjalin kerjasama, komunikasi yang baik terus mengimplementasikan perilaku hormat antar umat beragama di lingkungan masing-masing daerah ini akan semakin baik, maju dan hebat kedepanya, tutup Wagub Kandouw.

Rapat Koordinasi ini dihadiri Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, MARS , Pimpinan  dan Pengurus Badan Kerjasama Antar Umat Beragama se Sulut, Tokoh Agama dan Masyarakat serta Segenap Pejabat di Lingkup Biro Kesra Sulut.
(Humas Pemprov Sulut )