Rabu, 30 Mei 2018

Gubernur Olly Apresiasi Peran Bank SulutGo Sebagai Penggerak Ekonomi Daerah

Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, dimana pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan.

Hal itu terungkap dalam sambutan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE dalam sambutan yang diwakili Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS pada acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Bank SulutGo di Manado, Rabu (30/5/2018) sore.

"Bank sebagai agen pembangunan, diharapkan mampu memelihara kestabilan moneter, salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan bank sebagai perantara keuangan," katanya.

Menurut Gubernur Olly, peranan perbankan semakin dibutuhkan eksistensinya, manakala saat ini Pemprov Sulut sedang dan terus berupaya menggenjot produktivitas di sektor Koperasi dan UMKM, dimana perbankan diharapkan mampu menjadi motor dalam memberikan kredit produktif bagi dunia usaha demi mempercepat laju pertumbuhan perekonomian daerah.

"Oleh karena itulah, PT. Bank Sulutgo sebagai “Torang Pe Bank”, harus senantiasa cerdas menyikapi tuntutan dinamika perbankan saat ini melalui peningkatan kapasitas kerja dan program kerja pelayanan," bebernya.

Lanjut Gubernur Olly, sejauh ini PT. Bank Sulutgo senantiasa eksis dan cerdas dalam mendukung pertumbuhan perkonomian di Bumi Nyiur Melambai, bahkan turut memberikan kontribusi yang berarti terhadap berbagai capaian pembangunan Sulut di tahun 2017, diantaranya: perekonomian daerah yang tumbuh sebesar 6,32% (yoy), lebih tinggi dibanding nasional sebesar 5,06%, inflasi daerah sebesar 2,44%, angka kemiskinan yang turun hingga saat ini sebesar 7,90% dari jumlah penduduk.

Selanjutnya, angka pengangguran yang terus mengalami penurunan, dimana saat ini berada pada posisi 6,12% dari jumlah penduduk, serta Angka Harapan Hidup Sulawesi Utara yang  berada pada posisi 71,02 tahun, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,05.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly menerangkan agenda RUPS Luar Biasa saat ini adalah membahas pembangunan gedung Kantor Pusat Bank SulutGo; Pembahasan usulan Pemegang Saham (Pemerintah Provinsi Gorontalo); dan Tindak lanjut materi RUPS-LB tanggal 9 Februari 2018 tentang Remunerasi Pengurus.

"Saya berharap kiranya akan bersama-sama kita laksanakan, optimalkan dan maknai sebagai bagian dari kebutuhan kemajuan PT. Bank SulutGo, yang harus dilaksanakan sebaik mungkin dan penuh tanggungjawab," imbuhnya.

Pertemuan itu turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, para bupati dan walikota se-Sulawesi Utara dan Gorontalo serta Para Dewan Komisaris dan Direksi PT. Bank SulutGo. (Humas provinsi sulut)

Bulog Siap Beli Jagung Petani Sulut

Kabar gembira bagi para petani jagung di Sulawesi Utara. Pasalnya, Kepala Biro Perekonomian & SDA Setdaprov Sulut Franky Manumpil menyebutkan komitmen dari Perum Bulog Divre Sulut untuk membeli komoditas jagung dari petani di bumi nyiur melambai.

"Bulog siap menjadi pengumpul hasil jagung dari petani di Sulut. Harga dibeli dari petani Rp. 3.150 dengan kadar air 15%. Adapun harga ditingkat petani di Kabupaten Bolaang Mongondow Rp. 2.650 sementara harga di pasar berkisar antara 3.500 sd 4.500," kata Manumpil usai rapat bersama Kepala Perum Bulog Divre Sulut Eko Pranoto di Kantor Gubernur, Rabu (30/5/2018) sore.

Diketahui, harga jagung yang dibeli Bulog dari petani lokal adalah harga telah diatur oleh pemerintah berdasarkan kadar air dan indikator lainnya.

Lanjut Manumpil, Perum Bulog juga akan membangun mesin pengering jagung agar proses pengeringan jangung tidak bergantung pada tenaga panas matahari saja.

"Bulog rencananya akan membangun Corn Drying Center di sentra jagung di Sulut," tandasnya.

Lebih jauh, terkait ketersediaan beras di Sulut, Manumpil memastikan stok beras aman hingga lima bulan ke depan.

"Untuk persediaan beras dengan kualitas medium dan super bisa sampai lima bulan ke depan," tutup Manumpil.

Pertemuan itu turut dihadiri Kadisperindag Sulut Jenny Karouw dan jajaran Dinas Pertanian. (Humas Pemprov Sulut)