Rabu, 01 Oktober 2014

Wagub Harap Kegiatan Pelka GMIST berlangsung Meriah


Wakil Gubernur Sulawesi Utara DR Djouhari Kansil, MPd mengharapkan kegiatan ibadah dan temu konsultasi Pelka Laki-laki sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) yang rencananya akan digelar 21 sampai 25 oktober mendatang, berlangsung meriah.
Hal tersebut disampaikan Wagub saat memimpin rapat koordinasi bersama panitia dan dinas pariwisata provinsi Sulut yang dilaksanakan Rabu (1/10), bertempat diruang rapat Wagub. Rapat tersebut duga dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen, SE,MS, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs. M Bernardus.
Kegiatan ini dilangsungkan sebagai implementasi dari program kerja tahunan pelayan kategorial laki-laki GMIST, berbagai kegiatan rencananya akan digelar yakni lomba kesenian, pagelaran dan temu konsultasi, dengan melibatkan sebanyak mungkin eksponen kaum laki-laki baik dalam amupun luar pelayanan GMIST.
Pelaksanaan kegiatan ini secara umum bertujuan untuk meingkatkanperan kaum laki-laki dilingkungan persekutuan GMIST dalam kesaksian melalui pujian, sehinga eksistensi kaum laki-laki sebagai pilar penyanggah gereja semakin nyata, sekaligus menjadi sarana untuk membangun kebersamaan,persatuan dan kesatuan kaum laki-laki ditengah dinamika tantangan duniawi., selain itu juga kegiatan ini sebagai media aktif untuk menunjang aktualisasi promosi seni dan budaya daerah baik di tingkat nasional maupun mancanegara.

Untuk itu Wagub mengharapkan semua pihak yang terkait baik panitia maupun Pemprov Sulut untuk mendukung sepenuhnya penyelenggaraan kegiatan ini, karena suksesnya kegiatan tergantung dari kerja keras para pekerja.(Kabag Humas DR Jemmy Kumendong, Msi selaku jubir pemprov Sulut)

Wagub: Paham Radikalisme Bertentangan Dengan Pancasila




Salah satu fenomena dalam era globalisasi terjadinya lintas batas nilai-nilai antar bangsa bahkan antar komunitas atau kelompok masyarakat. Di antara nilai atau paham yang melintas batas tersebut adalah radikalisme. Paham ini selalu memiliki karakter yang paling benar dan mengabaikan hak-hak dasar orang lain. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil, M.Pd selaku inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila,  Rabu (1/10) kemarin di halaman Kantor Gubernur.
Wagub mengakui, sudah tentu radikalisme dan paham sejenis lainnya sangatlah bertentangan dengan Pancasila yang sangat menghormati dan menghargai kebhinekaan. Karena itu, kita harus bersyukur dan terus memperkuat Pancasila yang telah menunjukan bangsa ini mampu hidup berdampingan secara damai, harmonis, dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar belakang agama, suku, ras, adat istiadat dalam bingkai NKRI, karena paham Radikalisme tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila, ujar Kansil.
Kedepan Kansil berharap, nilai-nilai Pancasila harus terus ditumbuhkembangkan kepada semua generasi utamanya generasi penerus bangsa melalui pendidikan secara efektif, karena melalui sistem pendidikan, penggalian, penanaman, pengembangan, dan pengalaman nilai Pancasila dapat dilakukan secara sistemik, sistematik, dan secara masif.

Dalam upacara tersebut Inspektur Provinsi Drs. Mecky M. Onibala, MSi telah membacakan ikrar Hari Kesaktian Pancasila serta doa oleh Kakanwil Kemenag Sulut Drs. H. Sa'ban Mauludin, MPdi. Upacara tersebut diikuti para pejabat eselon III dan IV serta dihadiri Sekprov Ir. Siswa R. Mokodongan dan para pejabat teras Pemprov Sulut. (Kabag Humas DR. Jemmy Kumendong, MSi selaku jubir Pemprov)