Visi OD-SK : Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Pemerintahan dan Politik, serta Berkepribadian dalam Budaya.".
Rabu, 28 Januari 2015
Palandung Jumat pegawai Dilarang pakai Celana Jeans
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulut Drs Jhon Palandung MSi menegaskan,
pada setiap hari Jumat yang merupakan hari olahraga bersama bagi pegawai dilingkungan Pemprov Sulut dilarang menggunakan celana jeans atau celana ceper ketat bagi pegawai pria maupun wanita, tapi harus berpakaian olah raga berupa training spak dan kaos.
penegasan Palandung tersebut disampaikan pada saat acara penandatangan pakta integritas bagi pejabat dan pegawai dijajaran Dinas kesehatan Sulut, Rabu (28/1) di Aulas Dinkes Sulut, Jalan 17 Agustus Manado.
Apabila pada hari Jumat 30 Januari ada pegawai yang datang kantor dengan tidak menggunakan pakaian olah raga, maka akan mendapat sangsi tegas berupa teguran dari pimpinan serta akan ditindaklanjuti oleh BKD Sulut untuk dipertimbangkan dalam pemberian TKD.
Karena itu Palandung berharap larangan ini kiranya dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh seluruh pegawai dilingkungan pemprov Sulut, sehingga tidak terkesan bahwa pegawai datang kantor hanya santai. Usai olah raga harus ganti pakaian dinas.
Sementara terkait dengan penandatanganan pakta Integritas, Palandung menyebutkan kiranya pejabat dan pegawai dilingkungan Pemprov tidak melihat kegiatan ini hanya merupakan seremonial belaka, akan tetapi memiliki makna yang sangat dalam sebagai suatu janji yang tulus bagi kita sebagai birokrat untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme
Hal ini sejalan dengan apa yang selalu disampaikan oleh bapak Gubernur dalam setiap kesempatan kepada kita, bahwa Pemprov Sulut membangun tanpa korupsi, serta sejalan pula dengan dengan Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi RI No. 49 Tahun 2011 Tentang pedoman umum pakta integritas dilingkungan kementerian dan lembaga pemerintah daerah, jelasnya.
Karena itu Palandung minta pegawai Dinkes untuk tetap meningkatkan disiplin kerja dalam membantu pimpinan, dalam menjalankan tugas di bidang kesehatan, tanda mantan Sekwan Sulut. (Kabag humas Drs jahja Rondunuwu MSi selaku jubir pemprov)
Wagub Ajak Jumpa berlian di Giatkan Kembali
Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd menegaskan hendakanya
pemerintah kota Manado giatkan terus kegiatan
jumat pagi bersih lingkungan anda (jumpa berlian) kepada warganya mengingat, Manado
saat ini menjadi salah satu daerah
tertinggi di Provinsi Sulut terkait dengan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) per-28 Januari 2015 pukul 31:00 kemarin sudah mencapai 79 kasus serta dua
orang meninggal dunia, karena terjangkit penyakit tersebut.
Penegasan orang nomor dua di Sulut itu disampaikan saat
melakukan fogging dan pemberian abate kepada warga masyarakat di lingkungan 8, 9
dan 10 Kelurahan Paniki Kecamatan Mapanget Manado Rabu (28/1).
Kiranya pemerintah Kota Manado dapat mengiatkan kembali jumpa
berlian bagi masyarakat, karena kesadaran akan kebersihan lingkungan itu penting
untuk mencegah timbulnya berbagai wabah penyakit, pintah Kansil sembari
menyebutkan, Sepeti di Kelurahan Paniki yang sementara dilakukan fogging dan pemberian
abate lingkungannya dinilai sangat rentan timbulnya penyakit DBD yang
disebabkan adanya genangan air yang tersumbat, pepohonan dan buah-buahan yang
rimbun sehingga membatasi masuknya cahaya matahari.
Kesempatan itu Kansil langsung memintakan Camat Mapanget,
Rivo Koloai AP untuk segera menegur pengemban perumahan Star Of paniki membuka
saluran air yang telah ditutup sehingga air yang tersumbat bisa jalan kembali.
Sedangkan kepada Kepala Puskesmas Mapanget dr Ivone Y Rimbing segera melakukan
antisipasi penyakit DBD ini diwilayahnya, jangan nanti sudah ada korban baru
ada tingakan. Sementara kepada Ketua jemaat GMIM Siloam Sosonapan Pdt Marlin
Rorimpandey-Kumaseh STh Wagub minta agar gereja dapat berperan aktif untuk
memberikan penjelasan atau penerangan kepada
jemaat tentang kebersihan. Selain itu Wagub juga minta pemerintah
kabupaten/kota juga melakukan fogging dan poemerian abate, tanda kansil.
Kadis Kesehatan Sulut dr Grace L Punuh MKes yang ikut
mendampingi Wagub mengimbau warga masyarakat untuk mewaspadai cuaca ektrim yang
terjadi saat ini yang sering panas disertai hujan. Untuk mencegah timbulnya
penyakit DBD Punuh menyebutkan, agar masyarkat mencegahnya dengan 3 M yaitu
menutup tempat-tempat air menguras bak mandi atau ember yang tergenang air
serta mengubur barang bekas.
Usai melakukan fogging Punuh langsung melakukan jumpa pers
dengan sejumlah wartawan di Kantor liputan Pemprov kantor Dinkes Sulut, dimana Punuh
menyatakan, dari up date terakhir 28 Januari
2015 Pukul 15:30 Wita Provinsi Sulut
saat ini sudah masuk dalam penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dengan
jumlah kasus mencapai 257 kasus serta tiga orang meninggal dunia yaitu 2 orang
di Manado serta 1 orang di Sitaro. Jika dibandingkan dengan data bulan januari
2014 lalu kasus DBD di Sulut hanya mencapai 110 kasus. Adapun rincian kasus DBD
di kabupaten/Kota se-Sulut sebagai
berikut Manado 81 kasus, Minut 55, Bitung 25, Minahasa 26, Tomohon 15, Sitaro
14, Bolaang Mongondow 12, Kotamobagu 9, Minsel 7, Boltim 6, Mitra 1, serta
Bolmut 2 kasus. Sementara sementara tiga Kabupaten lainnya seperti Talaud,
Sangihe dan Bolsel sementara menunggu data, tambah Punuh. Ikut hadir Kabid
Promkes dr Ingrid Girot M.Kes, Kabid PMK dr Hendrik Tairas, serta Kepala UPTD
Balai data dan Surveilans dr Devi Tanos Mkes. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu
MSi selaku jubir pemprov).
Sekprov: Persoalan Tapal Batas Jangan Pengaruhi Hubungan Baik Sesama
Sekretaris provinsi ir Siswa R
Mokodongan mengingatkan kepada seluruh pihak baik itu pemerintah maupun
masyarakat yang berurusan dengan masalah tapal batas wilayah masing-masing agar
dapat menahan diri, menjaga hubungan baik dalam menyelesaikan seluruh
permasalahan terkait batas daerah.
Penegasan tersebut disampaikan
Mokodongan saat memimpin rapat sosialisasi Permendagri nomor 59 tahun 2014
tentang penegasan batas antara Kabupaten Minahasa dan Kota Manado, Rabu (28/1)
bertempat di ruang kerja Sekprov.
Rapat yang dihadiri perwakilan
dari kabupaten minahasa dan kota manado itu membahas tentang batas wilayah
kedua daerah yakni kecamatan tikala kota manado dan desa tingkela kecamatan
tombulu kabupaten minahasa, dimana disitu dipertegas antara kedudukan kedua
daerah tersebut.
Mokodongan juga mengingatkan agar
semua pihak yang ada di Sulut agar menjaga hubungan kekeluargaan dan keakraban
sesama, jangan karena hanya permasalahan batas sehingga menggangu stabilitas
keamanan satu daerah, harus dipahami bahwa semua masih dalam satu wilayah yakni
Sulawesi Utara.
Sementara itu Kepala Biro
Pemerintahan dan Humas Dra. Lynda Watania,MM,Msi melaui kabag Pemerintahan
Boslar Sanger menyatakan pihak Pemprov Sulut sudah mensosialisasikan permendagri
mengenai batas wilayah kota Manado dan kabupaten Minahasa tersebut dan kedua
pihak telah menerima permendagri tersebut serta akan mensosialisasikan kepada
masyarakat masing-masing mengenai batas daerah.(Kabag Humas Drs Jahja
Rondonuwu, Msi selaku jubir pemprov sulut)
Palandung: Gereja Di Sulawesi Tetap Jaga Persatuan
Asisten pemerintahan dan kesra
Drs John Palandung, Msi menyampaikan kepada seluruh denominasi gereja yang ada
di wilayah Sulawesi untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sebagai tubuh
Kristus dalam menjaga kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Hal tersebut disampaikan
Palandung saat memberikan sambutan mewakili Wakil gubernur Sulut DR Djouhari
Kansil dalam acara Temu kebersamaan pimpinan gereja anggota PGI se Sulawesi dan
jaringan doa nasional, yang diselenggarakan Rabu (28/1) bertempat di gereja
Sion malalayang , Manado. Acara tersebut dihadiri seluruh pemimpin gereja yang
ada di wilayah Sulawesi , turut hadir juga Walikota Manado GVS Lumentut bersama
ibu.
Gereja harus menjadi pendukung
pembangunan bangsa yang maksimal, untuk mencapai hal tersebut tentunya gereja
harus meningkatkan kapasitas pelayanan serta berbenah diri , memperbaharui diri
dari jaman ke jaman menyesuaikan dengan dinamika jaman yang dinamis danpenuh
tantangan.
Melalui temu kebersamaan ini para
pemimpin gereja diharapkan responsif dan tanggap dalam menyikapi berbagai isu aktual
yang dapat menggangu peranan gereja dalam tumbuh kembangbangsa serta
aktualisasi pelayanan gereja sendiri. Disamping itu, gereja harus menyamakan
visi dan misi serta pemahaman gerak langkah serta daya dorong yang dapat
disumbangsikan bagi masyarakat dan pembangunan daerah serta bangsa.
Pertemuan ini pentingdan
bermanfaat dalam upaya merevitalisasi dan memantapkan peran inklusif gereja
dalam kehidupan bermasyarakat. Sumbangsi gereja sangat diperlukan dalam
kehidupan bermasyarakat, melaui gereja dapat tercipta kehidupan yang harmonis
antar sesama, karena tugas gereja adalah untuk memberitakan kabar keselamatan
dan damai sejahterah Allah bagi dunia. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu,M.Si
selaku jubir pemprov Sulut)
Langganan:
Postingan (Atom)