Rabu, 03 Mei 2017

Wagub Membuka Bimtek LKPP-APIP Barang dan Jasa



Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O.E Kandouw  membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Kemitraan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang diselenggarakan Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggahan dan Inspektorat Provinsi Sulut, Rabu (03/05) kemarin.

Kandouw mengingatkan kepada para Inspektur untuk mengikuti Bimtek tersebut dengan baik dan penuh perhatian agar bisa memahami benar proses pelaksanaan dalam pengadaan barang/jasa.


"Saya mengapresiasi kegiatan ini dan tentunya ini menjadi perhatian penuh dari pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan hasil yang baik tanpa adanya masalah dibelakang nanti," kata Wagub.


Lanjutnya, jika semua dijalankan dengan benar pastinya juga semua bisa teratasi, terutama dalam menggenjot dipengadaan barang/jasa juga merupakan salah satu pendorong dalam peningkatan sektor ekonomi.


"Kita tahu persis untuk meningkatkan ekonomi, itu ada 3 hal seperti ekspor, investasi dan belanja modal pemerintah, ini (belanja langsung/modal,red) merupakan 75 persennya melalui pengadaan barang/jasa," ungkap Kandouw.


Dimana disisi lain menurutnya, kalau dalam pelaksanaan barang/jasa tidak baik, itu bisa berdampak memperlambat penumbuhan ekonomi dan juga bisa merugikan bagi SKPD yang tentunya tidak sejalan.


"Ini disisi lain bisa baik dan menguntungkan bagi ekonomi, namun disisi lainnya bisa jadi sumber masalah dan dibidik aparat hukum. Posisi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) itu jujur saja banyak yang tidak mau karena berkaitan dengan hal-hal yang beresiko jika tidak menjalankan sesuai mekanismenya. Dengan adanya kegiatan ini untuk bisa mempererat kemitraan,," ujarnya.


Oleh karena itu, dirinya (Wagub Kandouw,red)  yang juga dalam tugas kerjanya menjalankan fungsi  pengawasan, berharap agar secepatnya bagi Kabupaten Kota melaksanaan proses terutama dalam pengadaan barang/jasa.


"Ini juga menjadi perhatian dari bapak Gubernur, sehingga diingatkan kembali kepada Walikota dan Bupati serta wakilnya jangan lambat dan harus cepat melaksanakannya. Isu-isu yang ada ancang-ancang jika tidak mencapai target, melalui Menteri Keuangan (Sri Muliani,red) nantinya akan ada lagi pemotongan DAU 20 persen karena dipusat itu baru 73 persen. Sebagaimana juga pada tahun lalu lagi imbasnya sudah terasa pemotongannya. Potensi pemotongan anggaran, target penerimaan negara jauh pangga dari api 73 persen, kita baru 17 persen," ingat Kandouw yang tahu persis soal pemangkasan anggaran karena pernah menjabat anggota DPRD Provinsi Sulut selama tiga priode tersebut.


Dimana dirinya ( Wagub ) juga sangat mensuport penuh kegiatan tersebut, maka pemberdayaan Inspektur yang menjadi mitra LKPP harus dilakukan maksimal selama 3 hari agar para peserta bisa benar-benar memahami dengan baik.


"Saya dukung penuh, agar betul-betul dikuasai penuh dan bisa menghasilkan satu target buat LSPE menjadi lebih berkualitas. Pesan saya, nanti kita panggil tenaga LPSE untuk diberikan penguatan, dan yang terpenting harus ada legitimasi (sertifikatnya,red) agar memang berkompeten ketika mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini," tandas Wagub.


Dalam acara  ini telah dilakukan penandatanganan komitmen kerjasama kemitraan oleh Wagub Kandouw bersama Direktur Advokasi dan Penyelesaian Sanggahan Wilayah II, M Aris Supriyanto dan Inspektur Nixon Watung.
Adapun kegiatan ini akan  berlangsung hingga hari Jumat (05/05) lusa
Turut hadir pula dalam kegiatan itu, Kasi Wilayah Maluku dan Papua, Arif Budiman.
( Humas Pemprov Sulut )



Peluncuran Aksi Bela Negara, Gubernur Olly : Jangan Ganggu Gugat Pancasila!

Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak bisa digantikan oleh siapapun. Maraknya agenda yang mengarah pada upaya mengganti dasar dan bentuk negara merupakan bentuk pengkhianatan terhadap para pendiri bangsa.

“Pancasila adalah bingkai pemersatu bangsa dan tidak dapat diganggu gugat siapapun!,” tegas Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE pada acara peluncuran aksi bela negara di Grand Kawanua International City (GKIC) Manado, Rabu (3/5/2017) siang.

Oleh karena itu, menurut gubernur peluncuran aksi bela negara se Indonesia yang digelar di Sulut merupakan momentum penting untuk mempertahankan Pancasila dan menggiatkan kembali pemahaman arti pentingnya bela negara kepada masyarakat.

"Dilaunchingnya aksi bela negara ini merupakan momentum strategis untuk menggiatkan dan menumbuhkembangkan penyadaran serta pemahaman akan arti pentingnya upaya bela negara kepada setiap warga negara," imbuhnya.

Lebih lanjut Olly mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program bela negara. Ditambahkannya, setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.

"Penting bagi kita semua untuk bersama-sama menyukseskan  dan mendukung penuh program ini," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib menjalankan bela negara sesuai dengan profesinya.

"Bela negara bukan hanya fisik tetapi jiwanya. Bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara," ujarnya.

Menurutnya, masing-masing profesi tentu mengajarkan berbuat yang terbaik untuk mencinta tanah air, menerapkan ideologi Pancasila, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara. Ryamizard juga menekankan untuk tidak memusuhi warga negara yang menganut pemikiran radikal. Ia menilai mereka masih dapat diubah dan diberdayakan sebagai kader bela negara.

"Jangan dimusuhi. Kita tinggal latih saja, ganti pemikirannya dengan Pancasila," lanjutnya.

Menariknya, peluncuran aksi bela negara tersebut juga diselingi penampilan penyanyi senior Titiek Puspa bersama vokal grup anak binaannya yang menyanyikan lagu dari album duta cinta.

Adapun program Bela Negara merupakan program prioritas dan unggulan Kementerian Pertahanan untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional. Hal itu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk dukungan dari pemerintah dan masyarakat Sulut.

Dipilihnya Sulut menjadi tempat dimulainya Aksi Bela Negara 2017 sangatlah tepat, karena Sulut merupakan pintu gerbang Indonesia bagian timur. Bahkan, pada tahun ini Kota Manado juga akan menjadi tempat pusat Peringatan Hari Bela Negara Ke 69 pada tanggal 19 Desember 2017.

Kegiatan Aksi Bela Negara yang diprakarsai Pemprov Sulut dan Kementerian Pertahanan ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan Program Bela Negara untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran Bela Negara kepada masyarakat.

Melalui upaya pembinaan kesadaran Bela Negara diharapkan akan menjadi potensi bangsa Indonesia untuk membangun diri menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Nilai-nilai Bela Negara sangat penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia. Bela Negara diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. Nilai-nilai Bela Negara meliputi Cinta Tanah Air, Sadar Berbangsa dan Bernegara, Yakin pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara serta Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara

Kegiatan peluncuran aksi bela negara turut dihadiri Ketua DPRD Andrei Angouw, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E Kandouw, Sekdaprov Edwin H. Silangen, SE, M.Si, bupati dan walikota di Sulut, jajaran Forkopimda, Ketua Umum Jaringan Bela Negara Nasional Laksamana Madya (Purn) TNI Gunadi, MDA, Ketua Jaringan Bela Negara Sulut Rocky Wowor, organisasi kemasyarakatan, mahasiswa dan pelajar. (BerSin) (Humas Pemprov Sulut)