Minggu, 01 November 2015

Alot & Kompromi, UMP 2016 Sulut Menjadi Rp 2.4 juta

Manado - Alot dan kompromi. Itulah yang terjadi. Setelah tiga kali penundaan akibat masih mempertahankan nominal Upah Minimum Propinsi ( UMP ) 2016, akhirnya ditandatangani dan ditetapkan Penjabat Gubernur Sulawesi Utara, DR Soni Sumarsono MDM, Sabtu (31/10) malam di rumah dinasnya.

Disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesra, John Palandung, Kepala Disnakertrans, Marlon M Sendoh, Ketua Dewan Pengupahan, Sutomo Palar, Pimpinan Apindo, Pengurus KSBI dan KSPI kesepakatan UMP Sulut ditahun depan ditetapkan  sebesar Rp 2.400.000. Kesepakatan ini siap  diterapkan mulai Januari 2016.

Sumarsono memerintahkan agar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut segera mensosialisasikan hal tersebut.

Sumarsono menandaskan bahwa keputusan yang diambil merupakan hasil dari musyawarah bersama untuk membuktikan bahwa di Sulawesi Utara usaha tetap berlangsung dan buruh digaji dengan layak.

Besaran UMP ini sekaligus menetapkan Sulawesi Utara merupakan Propinsi tertinggi ketiga di Indonesia yang menetapkan upah dan tertinggi di Pulau Sulawesi .
Hal ini sesuai dengan tekad Direktur Jenderal Otda Kemendagri untuk memberikan yang terbaik bagi Sulawesi Utara selama dirinya dipercaya menjabat sebagai Gubernur Sulut.

Informasi yang dirangkum  UMP tertinggi di Indonesia dipegang oleh DKI Jakarta sebesar Rp 3.1 juta dan setelah itu Propinsi Papua yang menetapkan Rp 2.450.770. Untuk Pulau Sulawesi, Sulawesi Selatan Rp 2.230.000, Sulawesi Barat Rp 1.864.000, Sulawesi Tengah Rp 1.670.000, Sulawesi Tenggara Rp 1.800.000 dan Gorontalo Rp 1.875.000.

"Setelah disepakati dan saya tetapkan melalui Pergub, saya harap tidak ada resistensi terhadap UMP 2,4juta rupiah tersebut," harap Sumarsono.

Harapan Dirjen Otda Kepmendagri itu ditujukan kepada para pihak yang telah sepakat yaitu pengusaha maupun buruh. Pemerintah pada posisi yang netral.

"Sulut harus aman, bebas dari demo penolakan UMP, karena semua aspirasi telah melalui kajian yang mendalam oleh semua pihak secara demokratis dalam dewan pengupahan," ujar Soni, panggilan akrab Sumarsono.

Temu Kangen SHS dan JIPS




Usai nonton bareng kejuaraan kuda pacu dalam rangka memperingati HUT ke-50 Provinsi Sulut dan Sumpah Pemuda 2015 di gelanggang pacuan kuda Maesa Tompaso Minahasa, Sabtu (31/10) lalu.
Dr Sinyo Harry Sarundajang mantan Gubernur Sulut mengajak wartawan JIPS untuk makan malam di kediamannya di Desa Kinali Kawangkoan.
Usai santap kasih , SHS sapaan akrab dari mantan Gubernur Sulut dua periode (2005- 2010 dan 2010-2015) mengajak wartawan JIPS untuk berbincang-bincang seputar aktifitas sehari-hari pasca berakhirnya masa jabatan beliau sebagai Gubernur Sulut pada 20 September 2015 lalu.
Dari perbincangan itu kalimat pertama yang terucap dari bibir SHS yaitu kita so kangen pa ngoni, rupanya ngoni solupa akang pa kita, setelah tidak menjabat lagi. Saya harus berterima kasih pa ngoni semua, karena selama 10 Tahun memimpin sulut, kalian banyak membantu mengingatkan saya melalui  pemberitakan kalian di media massa masing-masing, terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan pada masyarakat.
"Kalau buka kalian (wartawan) saya tidak dikenal rakyat," jelasnya, sembari mengakui sejak menjadi pejabat yang di mulai dari Minahasa sebagai Sekda , Bitung Walikota, hingga di Kemendagri dari staf ahli bidang strategis, diangkat menjadi Irjen, kemudian di beri tugas khusaus oleh Ibu Megawati Presiden Indinesia waktu itu, untuk  mendamaikan dua maluku dan maluku utara dari pertikaian horisontal yang terjadi.
SHS mengakui semua jabatan yang pernah saya jalani itu, tanpa kalian saya tidak dikenal rakyat. Oleh karena itu SHS memberikan apresiasi kepada JIPS yang sudah bersama-sama pemerintah membangun daerah ini, utamanya dalam menjaga kerukunan di Sulut, selama 10 Tahun, kepemimpinan saya Bumi Nyiur Melambai tetap aman sekaligus menjadi laboratorium daerah lain untuk belajar merawat kerukunan di Sulut. Keberhasilan itu bukan karena saya tapi oleh wartawan dan masyarakat, kunci, SHS yang diakhiri foto bersama. Temu kangen tersebut turut didampingi Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi. (Humas Pemprov Sulut).
      
     

Bapelkes Gelar Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis


 UPTD Badan Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) menggelar Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis Jenjang Terampil  Pelaksana Tahun 2015, bertempat di gedung Kantor Bapelkes Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (31/10) lalu
Kepala UPTD Bapelkes Dinkes Sulut, flora krisen SH, MH, menyampaikan Tujuan umum pelaksanaan ini setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melaksanakan Tupoksinya sebagai pejabat Fungsional Nutrisionis Pelaksana. Dan Tujuan Khusus setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta mampu menyiapkan perangkat lunak pelayanan gizi, makanan dan dietetik, menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dientetik, melaksanakan pelayanan gizi, memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dientetik serta membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang gizi,makanan dan dientetik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dr Jemmy Lampus dalam sambutannya mengatakan sampai saat ini kementerian kesehatan sudah menetapkan sebanyak 22 jabatan fungsional kesehatan, yang salah satunya adalah Jabatan Fungsional Nutrisionis yang diatur berdasarkan keputusan menteri aparatur negara bernomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 tentang jabatan fungsional nutrisionis dan angka kreditnya.
Keputusan ini telah pula ditindaklanjuti dengan keputusan bersama menteri kesehatan RI dan Kepala Kepegawaian Negara RI Nomor 894/MENKES/SKB/VIII/2001 dan nomor 3 tahun 2001 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional nutrisionis dan angka kreditnya.
Dirinya berharap  penyelenggaraan pelatihan jabatan fungsional nutrisionis peserta harus mampu melaksakan Tupoksi sebagai pejabat fungsional nutrisionis pelaksana, apabila saudara nantinya kembali ketempat tugas masing-masing, terang Lampus.
Sembari dirinya mengajak kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sehingga ketersediaan dan mutu SDM kesehatan sesuai dengan standart pelayanan, ungkap Lampus.
Diketahui peserta yang mengikuti pelatihan jabatan fungsional nutrisionis jenjang terampil pelaksana tahun 2015 meliputi PNS dengan Pendidikan D.III Gizi, Pangkat Pengatur, Golongan II/c usia maksimal 47 tahun dan tidak sementara memegang jabatan struktural dan jabatan fungsional serta diusulkan untuk menduduki jabatan fungsional nutrisionis terampil, total peserta sebanyak 30 orang  dari kabupaten kota di Sulawesi Utara.
Adapun Narasumber dan Fasilitator berasal dari Pusiklat Tenaga Kerja Kesehatan RI Jakarta dan Widyaswara UPTD Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.
Pelatihan tersebut sejak kemarin sudah berjalan. Dan hari ini Sabtu (31/10) dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehan Provinsi Sulawesi Utara, dr Jemmy Lampus.
Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis Jenjang Terampil Pelaksana Tahun 2015 akan berlangsung selama 9 hari dari tanggal 30 oktober hingga 7 november 2015, dengan jumlah 87 jam pelajaran (Humas Pemprov Sulut)

Sumarsono: 30 Tahun Belum Pernah Nonton Pacuan Kuda








Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM  mengakui sudan 30 tahun saya tidak pernah nonton pacuan kuda.  Pengakuan orang nomor satu di sulut itu, diungkapkan kepada wartawan usai nonton kejuaraan pacuan kuda dalam rangka HUT ke-51 Provinsi Sulut dan Sumpah Pemuda 2015 bersama mantan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang masing-masing bersama Ibu, Sabtu (31/10) lalu.
 “Sudah 30 Tahun lamanya saya tidak pernah nonton pacuan kuda seperti ini. Baru kali ini di gelanggan pacuan Maesa Tompaso Minahasa saya lihat, betapa merakyatnya olah raga berkuda di Sulawesi utara,” ujar Dirjen otonomi Daerah Kemendagri RI.
Sangking senangnya nonton kejuaraan ini, Sumarsono dalam sambutan penutupan menyebutkan, olah raga ini akan saya buat tiap bulan sekali, karena ini bukan olah raga elit tapi olah raga rakyat yang harus di lestarikan, katanya, sembari menyikapi laporan Kadis Pora Sulut Drs Mecky M Onibala MSi yang juga selaku Ketua Umum Posdasi Sulut yang menyatakan, Sulut pernah meraih lima kali juara umum Posdasi sehingga berhasil memperhatahnkan piala Presiden.
Terkait dengan kesiapan cabang olah raga ini dalam PON di Bandung mendatang, Sumarsono minta mulai sekarang dipersiapkan secara matang baik joki maupun kuda, sekaligus berharap Sulut bisa menjadi juara umum kembali, tandasnya.     
Onibala sendiri menyatakan, siap akan menggelar kembali kejuaraan berkedua  di akhir tahun ini, paling lambat  5 Desember 2015 mendatang.
“Sebagai bawahan saya harus katakan siap kepada Pak Gubernur dan tidak ada kata menyerah untuk menggelar kembali kejuaraan ini, seperti permintaan beliau. Karena beliau sendiri mengakui berkuda telah menjadi olah raga rakyat dan sudah banyak kali megharumkan nama baik sulut di tanah air, kunci mantan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov. Sulut. (Humas Pemprov Sulut).