Jumat, 15 Mei 2015

SHS: Luruskan 14 Ribu WNI Asal Nustar Eksodus Ke Philipina






Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang (SHS) meluruskan anggapan adanya 14 warga Negara Indonesia (WNI) asal Nusa Utara (Nustar) yang melakukan exodus ke Negara tetangga Philipina.
Pernyataan SHS itu sekaligus menjawab pertanyaan sejumlah wartawan nasional yang ikut mendampingi kunjungan kerja Ketua DPD-RI Irman Gusman, bersama anggota Benny Ramdhani dan Maya Rumantir dari  Talaud Jumat (15/5) kemarin, di Manado.
SHS mengatakan, yang benar bukan eksodus, tapi moyang mereka memang sudah lama tinggal dan hidup di Philipina. Itu sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu. Mereka disana menjaga kebun -kebun mereka. Sementara status kewargga negaraannya SHS mengakui, ada yang ber KTP Indonesia maupun KTP Philipina, karena rata-rata mereka lahir di Philipina.
SHS juga menyebutkan, disana bukan hanya 14 ribu tapi 31 ribu sesuai data yang ada pada kami, jelas Gubernur dua periode ini, sembari menyatakan, mereka juga tidak hidup miskin, mereka berkebun dan ada yang menetap, ada yang pulang pergi.
Terkait dengan implikasi ekonomi SHS menyatakan, tidak ada karena baik pemerintah Indonesia (Sulut-red)  dengan pemerintah Philipina telah terjalin hubungan harmonis selama ini.
“Saya sudah beberapa kali di undang oleh pemerintah Philipina berkunjung dan  bertemu langsung melihat aktifitas mereka, justeru  keadaan mereka baik-baik saja, karena hubungan sejarah dan budaya dengan Philina sudah lama terjalin baik, sehingga mereka merasa betah,” ujar SHS.
SHS juga menyebutkan, Kita dengan Pemerintah Philipina sudah ada kerja sama yaitu Border Crosing Aggrimen (BCA) dan Border Trade Area (BTA), Begitu pula hubungan kita dari segi Security juga sudah ada  baik dengan TNI maupun Polri dan tiap tahun melakukan pertemuan secara bergantian.
Namun demikian dibutuhkan perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah, demi masa depan mereka di sana, pungkasnya. 
 Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung dan Karo Pemerintahan dan Humas Dr Jemmy Kumendong MSi.(Kabag humas Drs jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).
   


   

Gubernur Minta Pertamina Tindak Tegas Agen Nakal




maraknya keluhan masyarakat terkait dengan harga gas elpiji 3 kg bersubsidi melambung, membuat keprihatinan dari Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang. Menurut orang nomor satu di Sulut ini, para agen ataupun pangkalan jangan memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan sendiri. Apalagi kebutuhan masyarakat akan gas elpiji 3 kg ini sungguh tinggi sehingga masyarakat akan berusaha mencarinya meski harganya mahal.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan Pertamina dan Hiswana Migas beberapa waktu lalu, dan telah disepakati bahwa mereka akan menindaki agen ataupun pangkalan yang menjual harga gas elpiji diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, kita berharap mereka akan langsung action," ungkap Gubernur pilihan rakyat Sulut pertama ini.
SHS juga berharap agar pendistribusian elpiji 3kg dapat segera dinormalkan sehingga masyarakat tidak akan lagi kesulitan mencarinya, apalagi menjelang bulan puasa tentunya kebutuhan gas elpiji ini akan meningkat. Pemprov Sulut tentunya akan terus memonitor perkembangan masalah gas elpiji 3 kg ini, apalagi masalah ini menyangkut kepentingan masyarakat umum.
"Pemerintah bersama pihak terkait akan berusaha menyelesaikan masalah ini sehingga masyarakat tidak akan lagi dipersulit," ujarnya.
Gubernur juga meminta kepada agen segera hentikan penjualan langsung gas elpiji 3 kg ke warung-warung, dan harus menaati mekanisme pola pendistribusian mulai dari SPPBE menuju Agen, kemudian ke pangkalan, nanti dari pangkalan ini yang menjual ke warung-warung atau kepada masyarakat, tegas SHS sembari meminta Pertemina segera mengawasi sekaligus memberi sangsi tegas terhadap sopir agen nakal tersebut.
Jika masih terjadi kelangkaan seperti sekarang ini pertamina segera melakukan operasi pasar, tegas SHS.
Yang menjadi penyebab terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di masyarakat saat ini, dikarenakan ulah yang tidak terpuji yang dilakukan sopir di tingkat agen yang menjual langsung ke warung-warung, sehingga ada beberapa pangkalan menjadi kosong serta harganya sudah melambung tinggi di luar HET, ujar Karo Perekonomian Janne Mendur SE.
Pihaknya menyebutkan, dari hasil kunjungan monitoring Biro Perekonomian baru lalu kami mendapati hal itu dimana kendaraan milik agen langsung menjual ke warung-warung dan ini kami dapati di kelurahan teling dan tuminting Manado.
 Pertamina juga diharapkan, harus memberi informasi keadaan stok gas elpiji 3 bersubsidi yang tersedia saat ini, agar supaya masyarakat tidak dirugikan, harap Mendur.
Diketahui harga agas elpiji 3 kg bersubsidi di Manado saat ini bervariasi mulai dari Rp. 25 ribu hingga Rp.30 ribu rupiah pertabung. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).     

Wagub Ajak Warga Nustar Jakarta Maknai Berita Kenaikan Yesus


Masyarakat Nusa Utara (NusTar ) yang berada di Ibu Kota Jakarta  menyatakan keprihatinan sekaligus ikut mendoakan saudara mereka yang kini berada di tempat-tempat pengungsian akibat terkena dampak erupsi gunung berapi karangetang di kepulauan Siau beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan masyarakat Nustar kepada Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil MPd saat beribadah bersama memperingati  Hari Kenaikan Yesus Kristus dijemaat GMIST Mahanaim Jakarta Kamis  (14/05) kemarin, yang berlangsung khusuk.
Selain ikut mendoakan warga Siau, Wagub pun turut di doakan mereka, untuk memohon sekiranya masyarakat Nustar di Jakarta mau mengulurkan tangan termasuk dari jemaat GMIST untuk meringankan beban dari sanak saudara mereka di Siau.
Saat menyampaikan sambutan Wagub berharap, dukungan masyarakat Sulut yang ada di Jakarta dan sekitarnya, berupa sumbangan ide serta pemikiran serta doanya, agar warga Siau yang mengalami musibah untuk tetap tabah dalam menghadapi gejala alam tersebut.
Wagub yang juga selaku hamba Tuhan,  mengingatkan akan makna umat kristen dalam merayakan hari Kenaikan Yesus Kristus.
"Kenaikan Yesus kesorga merupakan kemenangan, sekaligus memiliki pesan bahwa kenaikan Yesua kesorga adalah kemenangan bagi orang-orang percana," jelas Ketua PKB jemaat GMIM Pniel Tuna Wawonasa.
Peristiwa tersebut telah menjadi berkat bagi kita sebagai anak-Nya, sekaligus kita dinyatakan sebagai pemenang, ujar Ketua PKB Wilayah Mawakom.
Untuk itu Jemaat GMIST di Jakarta diharapkan, untuk hidup dalam iman dan menjadi surat yang dapat dibaca bagi semua orang serta senantiasa membawa damai sehahtera. (Kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemperov).