Rabu, 06 Juni 2018

Wagub Kandouw Buka Puasa Bersama Forkopimda dan TNI Polri

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sulut Steven O.E Kandouw menghadiri buka puasa bersama  Forkopimda dan TNI Polri bertempat di Aula Grhadika"Jaya Sakti" Kodam XIII Merdeka Teling Atas Manado rabu (06/06/2018 ) kemarin.
Dalam sambutan Wagub Kandouw mengatakan  ibadah puasa memiliki berjuta makna dan berkah bagi siapa yang sunggu-sungguh dan ikhlas menjalankan.
"Ibadah puasa adalah satu perjuangan iman melawan segala perkara duniawi dengan tujuan utama untuk menciptakan manusia yang bertaqwa yang mendekatkan diri dengan Allah tanda adanya sekat pemisah terutama dosa yang menjadi jurang pemisah antara manusia dan Tuhan, kata Kandouw.
Lanjut Kandouw, ibadah puasa hendaknya  jangan jadi rutinitas tahunan untuk menahan lapar dan dahaga atau nafsu duniawi.
" Ibadah puasa  hendaknya jadi media bagi umat untuk berlomba -lomba mengalahkan sifat duniawi dan menaburkan benih-benih kebaikan bagi sesama manusia"ujar Kandouw.

Lebih lanjut Kandouw mengatakan momentum ibadah puasa hendaknya dijadikan sebagai wahana untuk memberbanyak taubat,meningkatkan dan memperkokoh keimanan, mempertebal cinta kepada Allah dan sesama serta semakin meningkatkan kebajikan dan silahturahmi, harap Kandouw.
Lebih jauh Kandouw mengatakan, agenda buka puasa bersama saat ini sebagai wujud kebersamaan kita sebagai satu  kesatuan masyarakat  sulawesi utara.
" Ini untuk meningkatkan silahturahmi , merajut rasa kekeluargaan dan membudayakan semangat toleransi  yamg muaranya peningkata kerukunan dan kedamaiandi bumi nyiur melambai" ingat Kandouw.
Kandouw menambahkan,  dengan momentum ini semakin memperkuat tekat dan komitmen segenap anggota TNI dan Polri untuk memperkuat dan mewujudkan ketahanan wilayah nasional di sulut, mensolusikan berbagai permasalahan yang terjadi dewasa ini
" Seperti ancaman menurunnya semangat kebangsaan  dan kecintaan akan NKRI seperti isu Sara gerakan radikalisme , terorisme , kriminalitas , narkoba , miras dan berbagai ekses negatif lainya , semua itu demi tegak dan terjaganya kedaulatan  negara kesatuan  republik indonesia" tegas Kandouw.
Melalui agenda yang positif ini  hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai wahana saling komunikasi , bersilahturahmi , memupuk kebersamaan serta menabur kebaikan pada sesama. Selamat menjalankan ibadah puasa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati ibadah puasa yang dijalankan umat Islam, tutup Wagub Kandouw.

Sebelumnya Pangdam XIII Merdeka  Mayjen TNI Madsuni mengatakan puji syukur karena bisa buka puasa bersama.pemerintah Provinsi Sulut dan Forkopimda semoga bulan suci ramadhan ini bisa beri keberkahan bagi kita semua.
"Terima kasih kepada bapak Gubernur  karena bisa terlaksana kegiatan ini",  kata Madsuni
Bulan suci adalah bulan mulia mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allâh Subhanahu wa Ta'ala.
" Kerukunan hidup di sulut sangat membanggakan kiranya ini menjadi contoh bagi daerah di indonesia sesuai moto Torang Samua Basudara Torang Samua Ciptaan Tuhan" puji Madsuni.
Turut hadir Forkopimda Sulut, Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey Tamuntuan , Wakil Ketua TP PKK dr Kartika Devi Kandouw Tanos MARS , Ketua Dharma Wanita Sulut Ivonne Silangen-.Lombok.

Wagub Hadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Di Langowan

Bertempat di  Lapangan Schwarz Kota Langowan Kabupaten Minahasa Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw bersama Ketua Tim Penggerak PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan Wakil Ketua TP- PKK dr Kartika Devi Kandouw-Tanos menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2018, Rabu (6/6/2018).

Pencanangan BBGRM ini dirangkaikan dengan lomba poco-poco antar Dharma Wanita dan TP-PKK se-Kabupaten Minahasa.

Dalam sambutan Wagub mengatakan  bulan bhakti gotong royong oleh pemerintah pusat harus kita peringati tiap tahun karena negara yang kita cintai republik Indonesia   dari sabang spai marauke , dari miangas sampai pulau rote semua  dibentuk , dibangun dijaga karena gotong royong.

"pentingnya gotong royong harus kita pupuk, jaga dan dilestarikan" kata Wagub Kandouw.
Khusus di Sulut gotong royong ini menjadi  nilai kepribadian  yang paling dalam di sulut.
"Dibagian selatan nyiur melambai ini gotong roying  disebut moposat, bagian utara mapaluse dan  di minahasa raya disebut mapalus semua itu tidak lain gotong royong,"ujar Kandouw.

Lanjut kandouw, jadi acara ini bukan acara seremonial semata melainkan adalah momentum untuk mengingatkan kepada kita bedanya kerja sendiri dan kerja gotong royong dalam segala aspek kehidupan dalam masyarakat.

" Tiga tahun lalu sulut jadi tuan rumah Presiden Jokowi sempat hadir kebetulan dilaksanakan di tempat kediaman bapak Gubernur di Kolongan waktu itu pak Gubernur belum jadi Gubernur," ujar Kandouw.

Lebih lanjut Kandouw mengatakan  untuk itu bagaimana pentingya  nilai -nilai gotong royong harus kita.pupuk, jaga dan lestarikan dalam segala aspek religi, sosial , budaya , stabilitas keamanan dan lain harus jaga.
" implementasi gotong royong  mutlak kita mentransformasikan ejawantakan dalam kehidupan sehari-hari" tagas Kandouw.

Untuk itu bapak Gubernur memberikan macam macam bantuan kepada kelompok tani dan kelompok nelayan, gelar pangan murah, bazar sembako, bakti sosial periksa gula darah, kolesterol dan asam urat gratis, penyerahan bansos untuk panti asuhan, kerja bakti, doorprize dan lain sebagainya.

"Tidak ada kata  selain ikut bertanggung jawab sepenanggungan kepada rakyat ini wujud  kebersamaan bersama  berat sama dipikul ringan sama dijinjing  semua itu demi kesejahteraan masyarakat, harap Kandouw
Lebih jauh Kandouw mengatakan mari kita pakai gotong royong ini untuk melawan radikalisme dan fundalmentalisme  karena sudah menusuk sampai kesendi sendi kehidupan  tanpa kita sadari mulai lembaga agama sampai lembaga pendidikan.

" Paham radikalisme dan fundalmentalisme ini sudah menjadi momok jagan sampai di sulut ini di susupi oleh benih-benih seperti itu," tutup Wagub Kandouw.

Diketahui penyelenggaraan BBGRM dilakukan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat dengan memperoleh dukungan/bantuan dari departemen dan lembaga pemerintah non departemen.

Sedangkan tujuan dari kegiatan BBGRM sendiri adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan – kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil – hasil pembangunan.

Turut hadir Ketua Dharma.Wanita Sulut Ny Ivone Lombok-Silangen , Kepala OJK Sulut, Pj Bupati Minahasa Roy Mewoh dan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa , Pejabat Eselon 2 dilingkup Pemerintah Provinsi Sulut dan Minahasa.(humas provinsi sulut)

Kemendagri Dorong Pemprov Sulut Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan

Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumule Tumbo, mengatakan, penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 di seluruh daerah termasuk Sulawesi Utara harus mendukung tercapainya prioritas pembangunan nasional karena keberhasilan pencapaian prioritas itu sangat tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Dia juga mengingatkan Pemprov Sulut untuk selalu memperhatikan pelaksanaan zona integritas dalam pengelolaan keuangan daerah.

“Pemerintah daerah harus dapat terus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerahnya lebih baik dari tahun ke tahun,” kata Sumule pada sosialisasi Permendagri Nomor 38 Tahun 2018 tentang pedoman penyusunan APBD TA 2019 di Auditorium Mapalus, Rabu (6/6/2018) pagi.

Diungkapkan, terdapat tiga kewajiban yang harus dilaksanakan pemda. Pertama, mengelola dana secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Kedua, menyinkronkan pencapaian sasaran program daerah dalam APBD dengan program pemerintah pusat. Ketiga, melaporkan realisasi pendanaan urusan pemerintahan yang ditugaskan sebagai pelaksanaan dari tugas pembantuan.

Sumule menuturkan, Permendagri Nomor 38 tahun 2018 memuat hal pokok. Misalnya, fokus anggaran yang memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelayanan publik. “Hindari kongkalikong dengan menaati proses penyusunan, pembahasan dan penetapan sesuai regulasi tersebut,” tandasnya.

Ditambahkan, regulasi juga mengatur mengenai dukungan APBD dalam mengendalikan inflasi di daerah. Selain itu, alokasi APBD untuk pemberian hibah.

“Ada juga fleksibilitas dalam pemberian bansos dan hibah, dan yang terakhir adalah menetapkan secara bertahap transaksi non tunai,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS mengapresiasi pihak Kemendagri atas penyampaian materi sosialisasi Permendagri Nomor 38 Tahun 2018.

"Ini adalah kesempatan yang berharga. Semua Informasi yang disampaikan Kemendagri sangat penting karena dapat mencegah kesalahan dalam penganggaran," katanya.

Lanjut Silangen, setiap anggaran yang digunakan bagi pembangunan di Sulut selalu disinkronkan dengan kebijakan pemerintah pusat sehingga mampu mendukung tercapainya prioritas pembangunan nasional. Hal itu terbukti dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sulut.

"Perkembangan Sulawesi Utara terus menunjukkan progres baik. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Sulut hingga Mei 2018 mencapai 6,68 persen atau lebih tinggi dari tahun 2017 yang sebesar 6,32 persen. Kemiskinan juga turun dari 8,10 persen menjadi 7,90 persen. Adapun Inflasi mencapai 0,55. Semua pencapaian ini lebih tinggi dari indikator nasional. Ini harus kita pertahankan," imbuhnya.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri oleh Kepala BPKAD Sulut Asiano Gamy Kawatu dan perwakilan seluruh Perangkat Daerah Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut)