Selasa, 10 April 2018

Gubernur Olly : Sulut Rukun Dan Damai

Meskipun masyarakatnya majemuk, kehidupan 2.461.028 jiwa penduduk Sulawesi Utara yang berada di 11 kabupaten dan 4 kota hingga saat ini terus berjalan rukun, damai serta harmonis.

Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey, SE yang diwakili Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS saat menerima kunjungan kerja tim Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) yang dipimpin Deputi Politik dan Strategi Setjen Wantannas, Irjen Pol Drs. Tjetjep Agus Supriyatna, MM, MH di Ruang F.J. Tumbelaka, Selasa (10/4/2018) pagi.

"Penduduk Sulawesi Utara yang tersebar di 15 daerah otonom, memiliki latar belakang puluhan etnis dan sub etnis serta beragam agama dan budaya dan adat istiadat. Namun kehidupan masyarakatnya rukun dan damai serta harmonis," katanya.

Lanjut Olly, suasana kondusif ini adalah buah dari tingginya kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan kedamaian termasuk didalamnya sinergitas dan kerjasama seluruh stakeholder terkait telah memberikan dampak positif bagi kehidupan kemasyarakatan yang dibuktikan dengan capaian positif dari beberapa indikator sosial yang ada seperti Indeks Kebahagiaan Masyarakat.

"Indeks Kebahagiaan Masyarakat Sulawesi Utara mencapai 73,69 atau tertinggi ketiga secara nasional setelah Maluku Utara dan Maluku, kemudian oleh Setara Institute dan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Manado ditetapkan sebagai kota paling toleran se-Indonesia," tandasnya.

Gubernur Olly menuturkan bahwa kerjasama, sinergitas dan kerja keras dari semua komponen pembangunan daerah juga berhasil menunjukkan progres positif pada capaian kinerja makro Sulut, diantaranya : pertumbuhan ekonomi mencapai 6,32 persen atau lebih baik dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 6,01 persen. Tingkat inflasi ada pada level 2,44 persen, PDRB harga berlaku juga meningkat menjadi Rp.110,16 triliun bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp.100,54 triliun.

Selanjutnya, pendapatan per kapita meningkat dari Rp.40,41 juta di tahun 2016, menjadi Rp.44,76 juta di tahun 2017, persentase kemiskinan dari 8,2 persen di 2016 dapat kita tekan hingga 7,9 persen di tahun 2017, nilai tukar petani juga meningkat dari 93,94 di tahun 2016 menjadi 95,16 di tahun 2017 dan gini rasio berada pada level 0,394, serta jumlah kunjungan wisatawan mancanegara telah mencapai angka diatas seratus ribu diakhir tahun 2017 atau meningkat kurang lebih 400% sejak dibukanya penerbangan langsung dari beberapa kota besar di China.

Lebih jauh, masih dalam sambutan, Gubernur Olly mengapresiasi Tim Setjen Wantannas yang telah melaksanakan kunjungan kerja di Sulut.

"Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting bagi kita untuk bertukar informasi dan bersinergi terkait banyak hal, utamanya dalam upaya menjamin keberlangsungan proses pembangunan daerah Sulawesi Utara yang maju, unggul dan hebat kedepan," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Deputi Politik dan Strategi Setjen Wantannas, Irjen Pol Drs. Tjetjep Agus Supriyatna, MM, MH menerangkan maksud kedatangan tim Wantannas untuk melihat progres serta perumusan kebijakan pembangunan yang ada di Sulut saat ini. Begitu pula dengan adanya investasi pembangunan yang diyakini mampu menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat Sulut.

“Kunjungan kami ke Sulawesi Utara adalah upaya melaksanakan misi presiden, dengan mendatangi berbagai daerah di Indonesia. Sekaligus mengumpulkan data-data sebagai bahan kajian perumusan kebijakan nasional di daerah,” katanya.

Pertemuan itu turut dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Edison Humiang, M.Si, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Dr. Jemmy Kumendong, anggota Wantannas yakni Marsma TNI Sukur M.Si, Kolonel Laut (P) R. Tarigan, Kolonel POM Djati Santoso, Kolonel Lek M.J Lumbantoruan dan Dr. Sumantri M.Si. (Humas Pemprov Sulut)

Jadi Warga Kehormatan Menwa, Gubernur Ajak Generasi Muda Gelorakan Spirit Nasionalisme

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengajak kepada seluruh kaum muda di Sulut untuk terus menggelorakan semangat nasionalisme dan kebangsaan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri upacara gelar potensi bela negara, sekaligus menerima pembaretan bagi Gubernur menjadi warga kehormatan Menwa yang diselenggarakan Selasa (10/4/2018) di kampus IPDN Tampusu Minahasa.

Gubernur mengajak generasi muda untuk memainkan peran strategis mempertahankan keuruhan NKRI, generasi muda harus mengamalkan nilai kebangsaan dan spirit nasionalisme melalui sikap cinta tanah air. 

Bela negara menjadi hal yang esensial dan harus dimiliki semua warga negara. Kesadaran bela negara menjadi modal dan dasar kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Generasi muda juga harus mampu melakukan perubahan ke arah yang semakin baik, terdepan. Kaum muda Sebagai menwa menjadi aset pembangun bangsa dan pewaris tongkat estafet pembangunan masa depan diharapkan memberikan kontribusi sekaligus mengawal berbagai kebijakan dan program pemerintah demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian gotong royong.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua BPK RI Bahrullah Akbar, Komandan Komnas Menwa A. Riza Patria, Direktur IPDN Tampusu Noudy Tendean, Pj. Bupati Minahasa Royke Mewoh , unsur Forkopimda dan tamu undangan.(humas provinsi sulut)

Dibuka Ibu Negara, Ketua TP PKK Sulut Hadiri Rakor TP PKK se Indonesia

Ketua Tim Penggerak PKK  Sulawesi Utara Ir.Rita Dondokambey-Tamuntuan bersama para ketua TP PKK Kabupaten Kota se Sulut mengikuti Rapat Koordinasi Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pusat Tahun 2018 yang dilaksanakan di hotel Sultan Jakarta, Selasa (7/3/2018).

Rakor TP PKK pusat ini dibuka langsung oleh ibu negara Iriana Joko Widodo, Adapun tema yang diusung yakni mewujudkan keutuhan dan kerukunan keluarga sebagai perekat bangsa. Hadir juga dalam acara tersebut Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan ketua TP PKK Pusat ibu Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.

Dalam pidatonya, ibu Iriana menyampaikan program-program PKK. Iriana juga berpesan kepada PKK supaya tidak boleh terjun ke politik praktis.

“Di PKK tidak boleh berpolitik. Jadi murni di kegiatan PKK. Kalau ada yang berpolitik, mungkin Bu Ketua Umum bisa menjelaskan,” ujar Iriana.

Iriana menyambut baik rakor ini. Ia berharap rakor TP PKK menjadi wadah bertukar informasi.
“Saya menyambut baik kegiatan rakor PKK seluruh Indoensia. Semoga rapat koordinasi ini wadah bertukar informasi, dan menyelesaikan permasalahan,” ucap Iriana.

Diketahui Para pengurus TP PKK Sulut mengikuti kegiatan ini dalam rangka menunjang kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sulut serta menunjang program pembangunan pemerintah Provinsi Sulut di bawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.

Sejumlah program prioritas PKK dibahas tahun 2018, PKK di daerah diharapkan dapat terus bersinergi dengan pemerintah untuk membangun kehidupan keluarga yang sejahtera demi kesatuan NKRI, khususnya untuk Sulut.

Ketua TP PKK Sulut mengharapkan dukungan penuh dari para kepala SKPD agar semua program TP PKK Sulut dapat berjalan dengan baik.(humas provinsi sulut)