Kamis, 20 Desember 2018

Jelang Natal, Wagub Kandouw Pantau Kesiapan Bandara Sam Ratulangi






 
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs. Steven O.E. Kandouw mengapresiasi kesiapan Bandara Sam Ratulangi Manado dalam melayani masyarakat menjelang Hari Raya Natal 2018.

"Kami mengapresiasi kerja dari pihak bandara dan instansi terkait lainnya," kata Kandouw usai memantau Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) di Bandara Sam Ratulangi Manado, Kamis (20/12/2018) siang.
Secara garis besar, menurut Wagub pihak Otoritas Bandara dan API sudah sangat baik mempersiapkan kondisi bandara.

"Jadi saya harapkan baik pihak Otban dan GM Bandara, agar mengawal betul-betul untuk keselamatan para pengguna jasa. Baik dari sistem penerbangannya secara teknis, bahkan pilotnya harus dikawal. Karena keselamatan penumpang itu penting," katanya.
Bahkan untuk delay, dirinya menyebutkan tetap ada regulasi dan ada kompensasi sesuai aturan. "Jadi saya pastikan untuk Airport Bandara Sam Ratulangi ini, aman dan nyaman untuk para konsumen," ujarnya
Lanjut Kandouw, kesiapan bandara ini harus dipertahankan agar masyarakat yang akan pergi ataupun datang melalui bandara dapat dilayani secara optimal.
"Keadaan ini akan terus dipantau agar pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan lancar," ujar Kandouw.
Lebih lanjut, Kandouw mengajak pihak Bandara Sam Ratulangi untuk terus melakukan pelayanan prima kepada para masyarakat dan wisatawan.
"Jadikanlah Sulut tempat kunjungan para wisatawan, dan dimulai dari pelayanan prima, nyaman dan aman dari pintu masuk bandara," beber Kandouw.
Wagub Kandouw terus  melakukan pemeriksaan bahkan melepas atribut baik jam tangan, handphone, ikat pinggangnya saat melewati  X  Ray Scaner bandara. Selain itu, Wagub juga memantau aktivitas dari AirNav.
Sementara itu, General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado Minggus Gandeguai mengatakan Posko Nataru ini merupakan agenda rutin tahunan dalam rangka memonitor serta memastikan kelancaran, keamanan serta keselamatan para pengguna jasa angkutan udara yang tiba maupun berangkat melalui Bandara Sam Ratulangi Manado.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholder di Bandara Sam Ratulangi ini atas koordinasi dan kerja sama yang telah terjalin erat selama tahun 2018 sehingga kita semua dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pengguna jasa,” ungkapnya.
Untuk diketahui, selama periode Nataru 2017 terdapat pergerakan penumpang sebesar 187 ribu, pesawat sebesar 1.700 dan kargo sebesar 1.032 ton.
Diproyeksikan pada periode Nataru tahun ini terdapat peningkatan arus penumpang sebesar 2 persen, pergerakan pesawat sebesar -5 persen dan kargo sebesar 4 persen.
Adapun, Posko Terpadu ini akan berlangsung selama 18 hari sejak tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2018. Dalam Posko Terpadu Nataru kali ini, akan melibatkan sejumlah 85 personil gabungan dari PT Angkasa Pura I (Persero), Kantor Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Airnav Indonesia, TNI-AU Manado, TNI-AL Manado, Polsek Kawasan Bandara, BMKG dan Kantor Kesehatan Pelabuhan. 
Turut serta Kadis Perhubungan  Sulut Linda Watania, Kasat Pol PP Sulut Steven Liow, Kepala Biro Pemerintahan Otda dan Humas Jemmy Kumendong, Kepala Biro Ekonomi dan SDA Franky Manumpil. (Humas Pemprov Sulut)

KEK Bitung Beres, Tinggal Diresmikan


Pembangunan Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw semakin maju. Terbukti, perkembangan konstruksi fisik Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung telah beres 100 persen dan tinggal menunggu waktu peresmian dari pemerintah pusat.
KEK Bitung termasuk dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.
"Pada tanggal 30 Agustus 2018, Bapak Gubernur telah menyampaikan surat permohonan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk penjadwalan peresmian KEK Bitung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Kamis (20/12/2018) pagi.
KEK Bitung memang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan penanaman modal. Kawasan tersebut disiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Lanjut Kadisperindag, KEK Bitung dengan segala keunggulannya mampu menarik minat investor untuk membangun perusahaan di KEK Bitung dengan nilai investasi hingga triliunan rupiah.
"Ada tiga perusahaan yang sedang melengkapi syarat administrasi. PT. Futai Indonesia, PT. Pasific Ocean Fishery, dan PT. Indojaya Fortuna," beber Karouw.
Untuk diketahui, PT. Futai Indonesia, akan membangun industri pengolahan biji plastik dengan rencana investasi senilai US $ 200 juta dan tahap I senilai Rp. 1,4 triliun. Saat ini PT. Futai Indonesia sedang melaksanakan pembangunan fisik senilai Rp. 300 miliar.
Adapun luas lahan yang telah dibebaskan seluas 6,8 Hektar dari total rencana pembebasan lahan 20 Hektar. Seluruh lahan ini sedang dalam pengurusan sertifikat HGB di BPN. PT. Futai Indonesia juga telah melakukan penandatangan MOU dengan PT. MSH (Membangun Sulut Hebat) sebagai Badan Pengelola dan membayar biaya revisi site plan dan pengalihan hak atas tanah sebesar Rp. 300 juta yang disetor ke rekening PT. MSH.
Selanjutnya, PT. Pasific Ocean Fishery, akan membangun industri perikanan dengan rencana investasi senilai Rp. 650 miliar. PT. Pacific Ocean Fishery telah membebaskan lahan seluas 1,5 Ha dan saat ini dalam proses pengukuran lahan untuk melakukan MOU dengan PT MSH.
Kemudian, PT. Indojaya Fortuna. Perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini akan membangun cold storage dengan rencana investasi sebesar Rp. 350 miliar. PT. Indojaya Fortuna telah menguasai lahan seluas 5.230 meter persegi dan sedang melakukan pembangunan pabrik. (Humas Pemprov Sulut)