Senin, 01 April 2019

Kunjungan Presiden Jokowi ke Sulut Sukses, Gubernur Olly: Terima Kasih Masyarakat Sulut.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey   memimpin rapat Evaluasi kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Utara di ruangan C. J. Rantung kantor Gubernur senin (01/04) siang.


Dalam rapat evaluasi tersebut dihadiri oleh  Wakil Gubernur Sulut Steven O.E Kandouw , unsur Forkopimda Sulut, Sekretaris Provinsi Edwin Silangen Pejabat TNI dan Polri serta Pejabat Pemprov Sulut.

Gubernur Olly menyampaikan banyak terima kasih kepada segenap unsur Forkopimda beserta jajaran Pemerintah Provinsi Sulut terlebih masyarakat Sulawesi Utara yang telah bekerja sama dalam mensukseskan dan menjaga keamanan serta kenyamanan daerah pada kunjungan kerja Bapak Presiden Jokowi dan ibu Negara Iriana.


"Saya sebagai Gubernur mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerjasama yang baik, serta sambutan masyarakat yang begitu hangat sehingga kunjungan bapak Presiden Jokowi beserta dengan seluruh rombongan telah terlaksana dengan baik dan sesuai rencana. Presiden sudah kembali untuk melanjutkan tugasnya dengan tidak kurang apa-apa," kata Gubernur Olly.

Keberhasilan tersebut atas kerjasama semua stakeholders dalam menjaga situasi dan kondisi yang kondusif di Sulawesi Utara. Terima kasih atas kerjasama yang terjalin dalam pengamanan antara aparat TNI/Polri serta pemerintah provinsi.


"Kita sudah melaksanakan segala sesuatu sesuai dengan komitmen bersama dan untuk seluruh panitia pengamanan mungkin di awal-awal kita telah saling bicara baik-baik secara bersama sehingga yang menjadi tugas dapat terlaksana dengan baik dimana sebelumnya ada pengalaman-pengalaman begitu serius yang telah dievaluasi sebelumnya, dan inilah hasil yang kita dapati bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Tidak ada agenda yang kita tetapkan bersama terlewati dan malah tadinya pak Jokowi rencananya akan pulang jam 06.00 pagi tapi oleh pak Jokowi mengatakan "ya pak biar ajalah jam 09.00," jelas Gubernur Olly.

Menurut Gubernur  Presiden Jokowi merasa senang dan puas pada kunjungannya di daerah Nyiur Melambai dengan melihat antusias dari masyarakat sulut yang begitu senang saat menyambut kedatangan saya dan Presiden Jokowi  mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sulut atas sambutannya.(humas provinsi sulut)

Buka Musrenbang Regional, Wagub Kandouw Harap Ada Komitmen Bersama Antar Pimpinan Daerah se-Sulawesi Perkuat Ekonomi Daerah

Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Drs Steven OE Kandouw berharap Musrenbang Regional Sulawesi tahun 2019 melahirkan komitmen bersama antara Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati dan Walikota se-Sulawesi untuk memperkuat ekonomi daerah masing-masing dengan mengelaborasi potensi, keunggulan bahkan kekurangan dalam pembangunan.


Wagub Kandouw beralasan, setiap Provinsi di Sulawesi memiliki potensi dan keunggulan tersendiri sehingga keunggulan yang dimiliki setiap daerah bisa disinkronisasi dengan kebutuhan daerah lainnya.


"Harapan saya, acara yang begitu penting ini, bisa kita ikuti dengan baik sampai tuntas. Karena rasa-rasanya, tidak ada daerah yang bisa berdiri sendiri baik Kabupaten, Kota maupun Provinsi. Semua harus saling suplementer, komplementer karena ada resiprositas, ada timbal balik dan ada sebab akibatnya," ungkap Wagub Kandouw saat membuka Musrenbang Regional Sulawesi tahun 2019 dan Pembukaan Musrenbang RKPD 2020 Provinsi Sulut di Hotel Peninsula Manado, Senin (01/04/2019) siang.

Menurut Wagub Kandouw, peningkatan infrastruktur untuk Pembangunan sumber daya dan peningkatan ekonomi wilayah Sulawesi sangat penting untuk kemajuan daerah baik Provinsi, Kabupaten maupun Kota.


Untuk itu, dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi serta mencermati keunggulan pun kekurangan yang ada pada setiap daerah, justru semakin memperkuat tercapainya harapan pembangunan yang lebih baik kedepan.


"Kalau perlu, kita sama-sama mengidentifikasikan, mencermati dan kita mengelaborasi masalah-masalah di setiap daerah, pun keunggulan yang ada sehingga kita dapat menciptakan cluster-cluster keunggulan masing-masing daerah di Sulawesi," tandas Wagub Kandouw.

Bahkan, Wagub Kandouw mengajak pemerintah dan masyarakat di Sulawesi untuk menggunakan produk lokal dari hasil keunggulan daerah seperti minyak kelapa dan ikan dari Sulut, hasil industri dan perkebunan dari Makassar, pun tenaga listrik yang surplus yang bisa dishare dan diinterkoneksi ke daerah lain yang masih membutuhkan listrik.


Selain itu, Wagub Kandouw juga mengkritisi kebijakan pemerintah pusat dalam memberikan anggaran ke daerah daerah yang hingga kini masih menggunakan skala perhitungan jumlah penduduk, luas wilayah dan kebutuhan. Padahal, dari setiap daerah memiliki prioritas pembangunan yang membutuhkan daya dukungan dana yang memadai dari pemerintah pusat.

"Karena hingga kini, ada daerah yang belum mampu membiayai pembangunan dengan menggunakan keuangan daerahnya. Hal inilah yang patut diperhatikan oleh pemerintah pusat," ujar Wagub Kandouw.


Diapun menggelitik Kebijakan Kementerian Kelautan terkait moratorium perijinan tangkap di atas 30 GT.


"Saya kira, jikalau Gubernur se-Sulawesi sepakat dan mengambil kebijakan yang sama guna membantu para nelayan dan usaha tangkap, maka Kementerian KP dan Ibu Menteri Susi, bisa mengerti kondisi ini bahwa ada kebijakan yang sama yang berlaku di Sulawesi terkait perijinan yang berlaku atas kesepakatan para Gubernur se-Sulawesi," terang Wagub Kandouw.

Demikian halnya dengan pembentukan UPT Kementerian seperti Balai-Balai, yang sehakekatnya, menurut Wagub Kandouw, tidak perlu lagi. Dia berharap, pengelolaan sarana infrastruktur yang ada di daerah yang hingga kini masih melekat pada masing-masing Kementerian, dapat diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah.


Sebelumnya, Kepala Bappeda Provinsi Sulut DR Ricky Toemandoek MSi melaporkan bahwa tujuan pelaksanaan Musrenbang ini bertujuan mengidentifikasi isu-isu strategis nasional dan regional yang dihadapi oleh masing-masing provinsi di wilayah Sulawesi.

Selain itu, memecahkan permasalahan dan isu strategi dalam pemerintahan dan pembangunan antar profesi di wilayah Sulawesi kemudian mengusulkan upaya-upaya pemecahan permasalahan antar Provinsi sesuai tingkat kewenangannya kepada pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti.


"Bahkan, bisa menjalin kerjasama pembangunan antar provinsi di wilayah Sulawesi, target dan sasaran, kinerja sebagai terciptanya keterpaduan dan sinergitas perencanaan antar provinsi di wilayah Sulawesi," tutup Toemandoek.

Kegiatan Musrenbang Regional Sulawesi dan Pembukaan Musrenbang RKPD 2020 Provinsi Sulut tahun 2019 dihadiri Staf ahli Bidang Strategi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian PPN/Bappenas Amalia Widyasanti PHd, Kepala Badan Pengembangan SDM Kemendagri Drs Teguh Setyabudi, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi pariwisata Kemenpar RI Dadang Rizky Ratman, Mewakili Kementerian PUPR Irwan Nurmanto, Wakil MPR RI EE Mangindaan, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Walikota, Kepala Bappeda dan instansi terkait se-Sulawesi.

Didampingi Gubernur Olly, Presiden Jokowi Resmikan KEK Bitung

Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Morotai, Rusun Mahasiswa IAIN Manado dan UKIT Tomohon. Peresmian seluruh proyek itu dilakukan di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (1/4/2019) pagi.

Dalam sambutannya, Jokowi menerangkan bahwa dengan diresmikannya KEK akan diikuti dengan masuknya investasi pabrik pengolahan bahan jadi.

“Investor baru bermunculan, lapangan pekerjaan baru bertambah. Kalau tadinya kita mengirimkan bahan mentah, dengan adanya KEK kita ekspor bahan jadi hasil olahan bahan mentah tersebut,” kata Jokowi.

Terkait KEK Bitung, Jokowi mengatakan, pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK sehingga mampu bersaing dengan negara lain.

“Jalan Tol Manado-Bitung ternyata sudah rampung 80 persen. Saya minta untuk bisa dioperasikan di bulan Oktober ini,” beber Jokowi.

Lebih jauh, Jokowi memuji pesatnya pembangunan Sulut. Menurut dia, pada kunjungan kerjanya kali ini, aktivitas perekonomian Sulut lebih baik dari sebelumnya.

“Saya lihat jalan-jalan lebih lebar. Pada malam hari juga kegiatan ekonomi tetap ramai," imbuh Jokowi.

Untuk diketahui, KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik. Dibangun di area seluas 534 hektar. KEK Bitung ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 35,2 triliun dan mampu menyerap hingga 34.710 tenaga kerja. KEK Bitung diproyeksikan memberikan efek terhadap perekonomian nasional dengan peningkatan output sebesar Rp 92,1 triliun pada 2025.

KEK Bitung telah mendatangkan beberapa investor dengan total komitmen investasi sebesar Rp 3,8 triliun. Salah satunya adalah Futai Indonesia yang bergerak di bidang industri pengolahan kertas daur ulang dengan komitmen investasi sebesar Rp 2,8 triliun.

Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendukung keberlangsungan KEK Bitung diantaranya adalah Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado-Bitung.

Pada Pelabuhan Hub Internasional Bitung, telah dibangun Terminal Petikemas Bitung dengan kapasitas 500.000 Teus/tahun. Sementara itu, Jalan Tol Manado-Bitung sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi di bulan Oktober 2019. Jalan Tol yang dibangun sepanjang 39,9 kilometerdengan jumlah 2 lajur 2 arah (lebar lajur 3,6 m) ini berkapasitas 14.000 kendaraan per hari.

Peresmian tersebut turut dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, perwakilan Forkopimda, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Walikota Bitung Max Lomban, Sekretaris Dewan Nasional KEK, jajaran Jasa Marga Manado-Bitung, Pemda Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Kalimantan Timur. (Humas Pemprov Sulut)