Kamis, 15 Januari 2015

SHS : Mahasiswa Papua Calon Pemimpin






Gubernur Sulut DR. S. H. Sarundajang bersama Gubernur papua Lukas Enembe, S.IP  dan Gubernur Papua Barat diwakili Asisten  Administrasi  dan Forkompimda Sulawesi Utara, Papua dan Papua Barat serta Bupati dan Walikota se Prov. Papua  menghadiri acara rekonsiliasi dan kesepakatan damai antara mahasiswa dan masyarakat Tataaran yang dilaksanakan di halaman Universitas Manado (15/1) Tataaran Kab. Minahasa.
Sarundajang mengharapkan kepada para mahasiswa asal  Provinsi Papua dan Papua Barat agar dapat melaksanakan kuliah dengan baik dan tambah ilmu setinggi-tingginya dan seluas-luasnya karena adik-adik mahasiswa adalah calon pemimpin untuk papua dan papua Barat dan juga calon pemimpin indonesia.
Sementara Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP mengatakan agar para adik-adik mahasiswa asal Papua dan Papua Barat untuk menghindari mabuk-mabukan dan hormati norma-norma dan nilai-nilai budaya serta  karakter dari orang minahasa karena Sulawesi Utara adalah daerah terbaik untuk menuntut ilmu.
Hadir pada kesempatan itu Ny. Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Bupati Minahasa, Anggota DPD RI asal SulutFabian Sarundajang, Maya Romantir, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta masyarakat Tataaran.
Pada kesempatan itu Gubernur papua memberikan bantuan uang tunai 400 juta untuk mahasiswa Papua, 100 juta untuk Unima dan 200 juta untuk masyarakat tataaran. (Kabag Humas Drs. Jahja P. Rondonuwu, MSi selaku jubir Pemprov)

Materi Iklan HUT ke-70 SHS













Jelang HUT ke-70 SHS Bagikan Bahan Natura




 Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang menjelang perayaan HUT ke-70, Jumat (16/1) hari ini, membagi-bagikan berkat tuhan dengan sesame  warga kampung merdeka Kelurahan Dendengan Dalam Manado  Kamis (15/1) kemarin.  Adapun bantuan natura yang diberikan SHS kepada warga kampung merdeka meliputi, beras 1 ton, minyak goring, gula pasir, mie instan, MP-Asi, kasur, pakaian, selimut, tikar, peralatan dapur dan masker 2 ribu buah, serta pengobatan gratis dan pemeriksaan gula.
Kesempatan itu SHS mengungkapkan, rasa  syukurnya kepada Tuhan, karena pada hari ini jika Tuhan berkenan akan genap berusia 70 Tahun. Tentu usia 70 Tahun ini bukan muda lagi, sekaligus pada Bulan September tahun ini juga saya dan pak Kansil (DR Djouhari Kansil MPd) akan mengakhiri masa jabatan kami berdua sebagai Gubernur dan Wagub Sulut. Dan tentunya saya harus menyerahkan kepada penggantinya Gubernur Sulut yang baru, jelas Sarundajang yang mendapat aplaus dari warga.  karena itu saya minta para calon-calon Gubernur Sulut hendaknya mulai saat ini kiranya sudah bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar masyarakat sudah bisa lebih mengenal lebih dekat dari para calon-calon Gubernur Sulut yang akan datang.
Sebelumnya Gubernur SHS telah memberikan bantuan serupa kepada 173 KK kominutas pemulung yang sehari-harinya bekerja di TPA  sumompo Manado, termasuk 15 petugas TPA dan warga sekitar serta kepada anak-anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Siti Khadijah Kelurahan Kombos Timur yang diberikan oleh Kadis Kesehatan dr Grace L Punuh MKes, Karo Perekonomian Janne Mendur SE bersama wartawan liputan Pemprov Sulut, Rabu (14/1). (Kabag humas Drs jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).
      

SHS Peringati Setahun tragedi Bencana






Tragedi bencana banjir bandang dan tanah longsong yang menghantam Provinsi Sulut, khususnya di Kota Manado yang terjadi pada 15 Januari 2014 lalu genaplah setahun. PMI Cabang Sulut, Kamis (15/1) kemarin mengundang Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang dan Wagub Dr Djouhari Kansil MPd untuk memperingati secara bersama-sama dengan warga kampung merdeka Kelurahan Dendengan Dalam Manado, yang merupakan salah satu daerah terdampag dari bencana banjir yang menengelamkan sebagian kota Manado.
Gubernur mengatakan, tragedi tersebut sangat mengagetkan kita semua, sekira pukul 9 pagi Manado sudah terendam air hingga malam harinya setinggi tiga meter sehingga menutupi rumah-rumah penduduk yang berada di dekat bantaran sungai. Bahkan tujuh orang meninggal dunia serta banyak rumah  penduduk, pepohonan, kendaraan roda dua dan empat serta barang-barang rumah tangga,  dan hewan piaraan, ikut terbawah oleh derasnya air sungai kala itu, karena curah hujan diperkirakan lima kali lebih besar dari normal, jelas SHS.  
 Peristiwa ini menurut SHS, sungguh luar biasa dan hampir menjadi tragedi nasional, karena baru kali ini kita alami dan bukan hanya melanda kota Manado, tapi juga beberapa Kabupaten/Kota ikut mengalaminya seperti Minahasa, Tomohon, Minut, Minsel, Bolmong dan Sangihe, ujarnya.
Melalui kesempatan itu,  Gubernur tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih dan pengharggaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI/Polri, BUMN, Perbankan serta para Bupati/Walikota se-Sulut yang telah ikut mengambil bagian membantu warga serta membersihkan kota Manado dari lumpur yang dihasilkan bencana banjir bandang tersebut, sembari menambahkan, untuk bantuan pemerintah pusat yang sudah dijanjikan kepada warga yang kehilangan rumah serta rumah rusak berat, dipastikan tahun ini, bantuan itu sudah akan direalisasi. Karena itu masyarakat kiranya ikut bersabar, karena pemerintah kota dan Provinsi terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, tandas Sarundajang. (Kabag humas Drs jahja Rondonuwu selaku jubir pemprov).