Kamis, 31 Mei 2018

Gubernur Ajak Jurnalis Perangi Hoax

Pemerintah Sulawesi Utara melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Daerah melaksanakan Seminar Jurnalistik Hari Pers Nasional Tahun 2018 dengan mengangkat tema Peran Pers Di Era Digitalisasi.

Kegiatan yang diikuti oleh insan pers di lingkup Pemprov Sulut dilaksanakan Kamis (31/5) di buka langsung oleh Kepala Biro Pemerintahan Setda Prov. Sulawesi Utara DR. Jemmy Kumendong, M.Si yang mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Dalam sambutan yang dibacakan, Gubernur mengingatkan secara tegas agar setiap media online harus memiliki sertifikasi yang sah, lebih jauh lagi agar menghindarkan berita yang tidak disertai dengan prinsip kehati-hatian dan bukti yang jelas sehingga informasi yang diberikan kurang akurat bahkan palsu atau yang dikatakan hoax.

Sejalan dengan itu Pemerintah Provinsi sangat menyadari akan pentingnya peran jurnalistik atau insan pers yang ada di Sulawesi Utara. Untuk itulah sinegritas dan kemitraan aktif yang telah terjalin selama ini diharapkan agar tetap terjaga bahkan lebih ditingkatkan guna mencapai cita-cita bersama dalam mewujudkan Sulut berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian dalam budaya

Diketahui tujuan diadakannya seminar jurnalistik untuk meningkatkan pengetahuan pers era digitalisasi, tercapainya sinegritas antara Pemerintah Provinsi Sulut dengan insan pers, serta tercapainya jurnalis handal, bertanggung jawab dan berkualitas. (Humas provinsi sulut)

Terapkan KTR, Gubernur Olly Raih Penghargaan Paramesti dari Kemenkes

Sikap tegas Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE terhadap rokok dengan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) diapresiasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Terbukti, Gubernur Olly mendapat penghargaan Paramesti dari Kemenkes pada acara puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kantor Kemenkes Jakarta, Kamis, (31/5/2018) pagi.

Menkes Nila Moeloek menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kepala daerah yang peduli dengan KTR dan pengendalian penyakit tidak menular.

"Harapannya ke depan akan terjadi peningkatan jumlah daerah yang telah mempunyai aturan KTR," kata Nila.

Diketahui, hingga saat ini, sebanyak 19 provinsi dan 309 kabupaten-kota di Indonesia sudah menerapkan peraturan daerah atau peraturan kepala daerah tentang KTR di sejumlah wilayahnya.

Adapun peringatan hari tanpa tembakau sedunia (World No Tobacco Day) kali ini mengusung tema tembakau dan penyakit jantung (tobacco and heart disease). Tema itu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara tembakau dengan kesehatan jantung dan penyakit kardiovaskular atau ‘cardiovascular diseases’ (CVD) lainnya, termasuk stroke, yang apabila dikombinasikan merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Selain itu, juga tindakan yang dapat dilakukan oleh kita semua, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk mengurangi risiko terhadap kesehatan jantung yang ditimbulkan oleh penggunaan tembakau.

Kampanye ‘World No Tobacco Day 2018’ juga ditujukan untuk mengatasi epidemi tembakau dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, khususnya kontribusinya dalam menyebabkan kematian dan penderitaan jutaan orang secara global. Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko penting untuk perkembangan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.

Penyakit kardiovaskular (CVD) membunuh lebih banyak orang, daripada penyebab kematian lainnya di seluruh dunia. Selain itu, penggunaan tembakau serta paparan asap rokok berkontribusi pada sekitar 12% dari semua kematian akibat penyakit jantung. Penggunaan tembakau adalah penyebab utama kedua dari CVD, setelah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Epidemi tembakau global membunuh lebih dari 7 juta orang setiap tahun, di mana hampir 900.000 orang yang bukan perokok, meninggal akibat menghirup asap rokok atau perokok pasif.

Kegiatan itu turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan dr. Deybie Kalalo dan perwakilan provinsi, kabupaten dan kota penerima penghargaan. (Humas Pemprov Sulut)

Safari Ramadhan di Talaud, Wagub: Implementasikan Makna Puasa di Kehidupan Setiap Hari

Rangkaian Safari Ramadhan Pemprov Sulut Tahun 2018 digelar di Kabupaten Kepulauan Talaud pada Rabu (30/05/2018). Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE yang diwakili Wakil Gubernur (Wagub) Drs Steven OE Kandouw pun menyampaikan beberapa pesan pada hajatan buka puasa bersama yang dipusatkan di Masjid Jabbal Rahma Melonguane Talaud.

“Pertama bersyukur, kedua bersyukur dan ketiga bersyukur, karena kita semua dapat bersama-sama, khusus bagi umat Muslim yang kembali dapat menunaikan ibadah puasa di tahun ini,” kata Wagub Kandouw pada kata sambutannya.

“Makna puasa tidak hanya sekedar dilakukan saat bulan Ramadhan tapi juga harus kita implementasikan pada kehidupan kita keseharian,” tambah mantan Ketua DPRD Sulut ini.                   

Lanjutnya, daerah Sulut sampai saat ini masih aman, nyaman dan tentram, karena toleransi umat beragama di daerah ini masih sangat kuat dan kerukunannya masih terpelihara hingga saat ini. "Kami di daerah ini sampai sekarang kerukunan agama masih terjalin dan terjaga dengan baik karena torang samua ciptaan Tuhan," ujar Wagub Kandouw.

Mengakiri sambutannya, orang nomor dua Sulut tak lupa mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat muslim yang ada di daerah ini. "Karena umat muslim di daerah ini ibadah puasanya masih berjalan dengan khusuk. Betapa bahagianya torang semua bisa menjalankan ibadah dengan aman, nyaman dan tentram. Situasi ini sangat luar biasa. Mewakili pak Gubernur Olly Dondokambey sekali lagi saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa," tutupnya.

Diketahui seperti Safari Ramadhan sebelumnya, Pemprov Sulut melalui Biro Kesra dalam hal ini ikut dihadiri Karo Kesra yang juga merupakan Wakil ketua TP PKK Sulut Dr Kartika Devi Kandouw Tanos MARS, menyerahkan sejumlah bantuan, diantaranya kita suci Al-Qur’an dan peralatan sholad pada Jemaah Muslim di Kabupaten Talaud.(humas provinsi sulut)

Wagub Kandouw Kunker Ke Talaud, ingatkan Guru terkait kualitas pengajar dan serahkan bantuan PKH Rp. 2,9 Miliar

Melonguane-Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw didampingi Wakil Ketua TP PKK Sulut Ny Dr Devi Kartika Kandouw-Tanos serta sejumlah pejabat eselon II Pemprov, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Talaud, Rabu (30/5/18).

Pada agenda di Kabupaten yang berada di bagian terluar tanah air itu, Wagub Kandouw dan rombongan melakukan tatap muka langsung dengan cabang pendidikan daerah di Talaud bersama para Kepsek dan guru-guru tingkat SMA/SMK sederajat di Melonguane.

Dalam pertemuan dimaksud, Wagub Kandow mengapresiasi para Guru yang dengan semangat terus mengabdi dan berusaha meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi penerus bangsa.

Namun pada kesempatan yang sama, Wagub Kandouw juga mengkritisi kinerja para guru di Sulut lebih khusus di Kabupaten Kepulauan Talaud. Indeks Pendidikan Talaud saat ini berada diurutan terakhir dari 15 Kab/Kota di Sulut. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas tenaga pendidik bahkan masih ada oknum pendidik yang tidak serius dalam bekerja.
"Kalu ada kelas yang gurunya berhalangan, guru lain harus bertanggungjawab menggantinya. Jangan cuma sibuk dengan ba FB, WA deng ba karlota" ucap Wagub. Harus kerja keras supaya anak-anak di Talaud jadi Hebat.

Masalah pendidikan di Talaud sangatlah serius. Harus dan wajib diperbaiki kualitas tenaga pendidikan, di dalamnya disiplin dan integritas karena penghargaan dari pemerintah sangat besar makanya kualitas pendidik harus segera diperbaiki," ucap Kandou.

Ia berharap jangan sampai terjadi disorientasi di kalangan pendidik yang berbondong-bondong ingin jadi kepsek karena berharap mengelola Dana BOS dan DAK dan melupakan tugas utama yang luhur dan mulia yaitu sebagai pendidik.

Sementara Kacabdin Dinas Pendidikan  Daerah Provinsi Sulut di Kabupaten Kepulauan Talaud,  dalam laporannya menyampaikan, di Talaud ada 36 SMA, 10 SMK, 2 SLB, 4 SMTK dan ada sebanyak 716 tenaga pendidik non pendidik. "Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pengembangan dunia pendidikan serta keikutsertaan dalam berbagai agenda pendidikan. Namun di Tahun 2018, Kabupaten Kepulauan Talaud menjadi juara cerdas cermat 4 pilar Provinsi Sulut. Ini bukti bahwa semangat kami tidaklah kecil sekalipun kami ada di bagian terpencil negeri ini," jelas Pasiak.

Pada kesempatan yang sama, Wagub Kandouw bersama Kadis Sosial Pemprov Sulut Dr Rini Tamuntuan juga menyarahkan bantuan PKH tahap 2 kepada 5950 keluarga di  Kabupaten Kepulauan Talaud dengan jumlah nominal 
Rp. 2,975,000,000 miliar.

Seperti diketahui bersama bahwa PKH ini adalah salah satu program unggulan Presiden Jokowi untuk memutus mata rantai kemiskinan antar generasi sehingga generasi berikut dapat keluar dari kemiskinan. (HumasPemprovSulut)