Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang ditengah kesibukannya
menerima Tim Asia Pasific Energy Research Centre (APERC) bersama Tim Low Carbon
Model Town (LCMT) dari Jepang pada Senin 4 Agustus 2014 di ruang kerjanya di
Kantor Gubernur Sulut Jl. 17 Agustus Manado. Dalam kesempatan tersebut Gubernur
Sulut didampingi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara DR Djouhari Kansil, MPd,
Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Ir Siswa Rahmat Mokodongan, Asisten 1 Edwin
Silangen SE, MS, Asisten 2 Drs Sanny Parengkuan, MAP, Asisten 3 Nikson Watung
SH dan Kepala Bappeda Sulut Ir. Roy O Ring, MSi.
Sedangkan Tim APERC dan LCMT yg
terdiri dari Gita (Staf kementerian ESDM), Chrisnawan (Senior Research APERC),
Kazutomo Irie (GM.APERC), Masato Takahashi (Manager Urban Hitachi Project)
Takashi Otsuki (Researcher APERC) direncanakan akan melakukan penilaian
terhadap Kota Bitung sebagai Model Kota Rendah Emisi khususnya pada kawasan
greenfield (kawasan yang akan dibangun).
Dalam pertemuan tersebut Sarundajang menyampaikan apresiasi terhadap Tim
APERC dan LCMT yang bersedia melakukan kunjungan dan penilaian langsung terhadap
Kota Bitung, sambil menjelaskan bahwa sebagai Kota yang memiliki pelabuhan
alam, Kota Bitung adalah Kota Pelabuhan yang memiliki keunggulan tersendiri
untuk di jadikan hub port (pelabuhan internasional), karena dijadikan sebagai
pelabuhan transit sebelum kapal berlayar ke lautan Pasifik, namun tentunya hal
tersebut akan berakibat pada dinamika pembangunan yang cepat dari Kota ini
sehingga ketika Kota ini maju pesat dalam segala aspek pembangunan dan industri
maka sewajarnya jika ia perlu memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan
dalam pembangunan tersebut. Oleh karena itu penilaian yang dilakukan oleh TIM
APERC dan LCMT adalah suatu hal yang amat positif untuk mengingatkan pemerintah
daerah untuk tidak mengabaikan faktor lingkungan dalam dinamika pembangunannya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Bitung Audy Pangemanan AP, MSi yang
mendampingi Walikota Bitung Hanny Sondakh dalam kesempatan tersebut menjelaskan
bahwa jika hasil kunjungan berjalan dengan baik dan mendapatkan nilai yang
tinggi, maka Kota Bitung – Sulawesi Utara akan mewakili Indonesia di tingkat
internasional sebagai model kota rendah emisi, khususnya pada kawasan greenfield
(kawasan yang akan dibangun), dan ini menjadi kesempatan yang baik bagi Kota
Bitung untuk mempromosikan diri sebagai kota industri yang ramah lingkungan
serta nantinya akan mampu menunjang perwujudan Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang
Asia Pasifik. (DR. Jemmy Kumendong, MSi, Kabag Humas selaku Jubir Pemprov).